ATA 2019/2020
CATU DAYA
Oleh :
KELAS 2IB01
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas : 2IB01
ii
ABSTRAK
Agra Andana Adi, 10418284 , Ari Darmaja Sisyantoro, 11418038 . Nuranto Ismail,
15418436.
CATU DAYA
Makalah , Fakultas Teknik Industri , 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah. SWT.
Karena anugerah , rahmat, dan karunianya , kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “CATU DAYA”.
Maksud dan Tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Praktikum Elektronika Dasar di Universitas Gunadarma
Dalam kesempatan ini Kami juga ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. E.s.Margianti., Se,M.M selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2. Bapak Prof.Ir. Bambang Suryawan,MT.,selaku Dekan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Gunadarma.
3. Bapak Dr. Ir. Hartono Siswono , M.T.,selaku Kepala Jurusan Teknik Elektro
Universitas Gunadarma
4. Kristoforus A. Raditya dan Desinta Dwi Lestari selaku kakak tingkat dan
penanggung jawab Praktikum Elektronika Dasar
5. Ahmad Marul Jaelani yang bertugas menjadi Asisten Pembimbing pada proyek
ini.
Dengan rendah hati kami menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangan
dalam membuat makalah ini yang bisa dikatakan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mohon segala kritik dan saran agar kedepannya kami dapat
memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan makalah selanjutnya. Semoga
Penulisan makalah ini dapat bermanfaat.
ii
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………
ABSTRAK……………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..…
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..
BAB 1……………………………………………………………………………..
BAB 2………………………………………………………………………………
BAB 3………………………………………………………………………………
i
3.2 Cara Kerja Alat……………………………………………………
BAB 4……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
DAFTAR SIMBOL………………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ii
Gambar 2.2.7.2.d Bentuk sinyal Rangkaian penyearah gelombang penuh 2
dioda……………………………………….………
Gambar 2.2.7.3 Output sinyal dari filter kapasitor………………………
Gambar 2.2.9 Simbol macam-macam transistor……………………
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang
mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi
bagian yang penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik
misalnya pada baterai atau accu. Catu daya (Power Supply) juga dapat digunakan
sebagai perangkat yang memasok listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik.
Sebenarnya kita juga bisa memperoleh tegangan murni berupa arus DC, dengan
mengandalkan beberapa rangakaian pendukung tambahan yang dapat kita bangun
sendiri serta dengan memakai komponen-komponen yang mudah diperoleh
dipasaran elektronik. Sebagai contoh adalah baterai yang merupakan sumber dari catu
daya arus DC yang paling baik. Namun kelemahannya adalah apabila memerlukan
arus yang lebih besar lagi, maka baterai ini tentunya tidak dapat mencukupi
kebutuhan arus tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa fungsi dan cara kerja dari catu daya dalam peralatn elektronika?
2. Apa saja komponen utama dan pendukung untuk membuat catu daya?
ii
1.3 Batasan Masalah
Untuk makalah ini kami hanya membahas seputar pembuatan alat catu daya dan
cara kerjanya untuk menghindari pembahasan yang lebih jauh.
BAB. 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas teori-teori mengenai komponen dasar dari perangkat yang
digunakan dan cara pengaplikasian pada penulisan ilmiah ini sehingga dapat
memperjelas mengenai alat yang akan dibuat.
i
BAB. 3 PERANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT
Bab ini menjelaskan tentang cara perancangan perangkat keras, perangkat lunak
dan cara kerja alat tersebut.
BAB. 4 PENUTUP
Berisi kesimpulan, dan saran dari apa yang telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya.
ii
BAB 2
LANDASAN TEORI
Baterai adalah jenis catu daya yang tidak tergantung pada ketersediaan induk
listrik, cocok untuk peralatan portabel dan digunakan dalam lokasi tanpa daya
listrik. baterai terdiri dari beberapa sel elektrokimia terhubung secara seri untuk
memberikan tegangan yang diinginkan. Sel primer yang digunakan adalah karbon-
seng sel kering. Ia memiliki tegangan sebesar 1,5 volt . Karbon-seng dan sel-sel
sudah banyak digunakan, tetapi sekarang jenis baterai alkaline lebih banyak
digunakan karena memiliki lebih banyak energi. Tegangan baterai yang paling sering
digunakan adalah 1.5 (1 sel) dan 9V (6 sel). Untuk saat ini jenis yang paling sering
digunakan adalah NiMH , dan lithium ion dan varian lainnya.
i
Gambar 2.1.1 Baterai
ii
2.1.3 Catu daya tergulasi secara linear/linear regulated power supply
i
Gambar 2.1.4 Power supply computer
SMPS memiliki batas absolut terhadap arus keluaran. Catu daya ini mampu
memberikan output di atas tingkat kekuatan tertentu dan tidak dapat berfungsi di
bawah titik tersebut. Faktor Power telah menjadi perhatian untuk produsen komputer
catu daya ini.
ii
Gambar 2.1.5 Programmable Power Supply
UPS adalah sebuah catu daya yang menghasilkan tegangan tidak terputus
meskipun sumber listrik dari PLN padam. Catu daya ini mengambil daya dari dua
atau lebih sumber secara simultan. Biasanya power berasal langsung dari listrik AC,
sementara itu secara bersamaan terjadi pengisian baterai di dalam UPS tersebut. Jika
terjadi mati listrik/kegagalan listrik, baterai langsung mengambil alih sumber
tegangan AC PLN tersebut, sehingga beban tidak pernah mengalami gangguan dan
dapat memasok listrik selama daya baterai cukup, misalnya, pada instalasi komputer,
UPS ini penting bagi seorang operator komputer untuk memberikan waktu yang
cukup untuk mematikan sistem komputer tanpa takut kehilangan data.
i
2.1.7 Catu daya tegangan tinggi/High voltage power supply.
Catu daya ini menghasilkan tegangan output ratusan atau ribuan volt. Fitur
tambahan yang tersedia on-persediaan tegangan tinggi dapat mencakup kemampuan
untuk membalik polaritas keluaran bersama dengan menggunakan pemutus sirkuit.
Para 78xx (atau LM78xx) adalah keluarga mandiri tetap regulator tegangan
linier sirkuit terpadu . Keluarga 78xx umumnya digunakan dalam sirkuit elektronik
yang membutuhkan catu daya diatur karena mendapatkan kemudahan penggunaan
dan biaya rendah. Untuk IC dalam keluarga xx diganti dengan dua digit ,menunjukan
output tegangan (misalnya,7805 memiliki output 5 volt, sedangkan 7812
menghasilkan 12 volt).Garis 78xx adalah regulator tegangan positif: mereka
menghasilkan tegangan yang relative positif untuk kesamaan. IC 78XX adalah
regulator tegangan positif dengan tiga terminal, masing-masing input, Ground dan
output. IC 78XX tersedia untuk beberapa nilai tegangan keluaran seperti terlihat pada
tabel dibawah ini.
ii
Type VOUT (Volt) IOUT (A) VIN (Volt)
78XXC 78LXX 78MXX Min Maks
7805 5 1 0,1 0,5 7,5 20
7806 6 1 0,1 0,5 8,6 21
7808 8 1 0,1 0,5 10,5 23
7809 9 1 0,1 0,5 11,5 24
7810 10 1 0,1 0,5 12,5 25
7812 12 1 0,1 0,5 14,5 27
7815 15 1 0,1 0,5 17,5 30
7818 18 1 0,1 0,5 21 33
7824 24 1 0,1 0,5 27 38
i
2.2.2 Dioda
Apabila kutub P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber
maka akan terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda)
akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi
P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah
terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan electron
sehingga bahan tersebut menjadi isolator. Terdapat beberapa kondisi diode antara lain
sebagai berikut:
ii
A. Dioda Diberi Tegangan Nol
i
Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate
akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron
tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke
katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.
Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada
plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi
thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus
listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus
listrik yang akan mengalir.
Dioda jenis ini merupakan dioda yang paling sering ditemui dalam rangkaian
elektronika, terutama pada rangkaian pencatu daya (power supply) dan rangkaian
frekuensi radio (RF). Dioda jenis ini disebut juga Dioda Normal (Normal Diode)
karena merupakan dioda standar yang paling umum digunakan ataupun Dioda
ii
Penyearah (Rectifier Diode) karena biasanya digunakan sebagai penyearah pada
Pencatu Daya. Dioda ini juga dikenal dengan nama PN Junction Diode.
Dioda Bridge pada dasarnya adalah Dioda yang terdiri dari 4 dioda normal
yang umumnya digunakan sebagai penyearah gelombang penuh dalam rangkaian
Pencatu Daya (Power Supply). Dengan menggunakan Dioda Bridge ini, kita tidak
perlu lagi merangkai 4 buah dioda normal menjadi rangkaian penyearah tegangan AC
ke tegangan DC karena telah dikemas oleh produsen menjadi 1 komponen saja.
Dioda Bridge ini memiliki 4 kaki terminal yaitu 2 kaki terminal Input untuk masukan
tegangan/arus bolak-balik (AC) dan 2 kaki terminal untuk Output Positif (+) dan
Output Negatif (-)
i
Gambar 2.2.2.2 Dioda bridge
Dioda Zener adalah jenis dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi
di rangkaian reverse bias (bias balik). Karakteristik Dioda Zener ini adalah dapat
melewatkan arus listrik pada kondisi bias terbalik (reverse bias) apabila tegangan
mencapai titik tegangan breakdown-nya. Namun pada saat Forward bias (bias maju),
Dioda Zener ini dapat menghantarkan arus listrik seperti Dioda normal pada
umumnya. Dioda Zener dapat memberikan tegangan referensi yang stabil sehingga
banyak digunakan sebagai pengatur tegangan (Voltage Regulator) pada pencatu daya
(Power supply).
ii
Gambar 2.2.2.4 Dioda LED
Dioda Foto atau Photodiode adalah jenis Dioda yang dapat mengubah energi
cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto ini sering digunakan sebagai sensor untuk
mendeteksi cahaya seperti pada sensor cahaya kamera, sensor penghitung kendaraan,
scanner barcode dan peralatan medis. Dioda Foto ini dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu Dioda Photovoltaic yang menghasilkan tegangan seperti sel surya dan
Dioda Photoconductive yang tidak menghasilkan tegangan dan harus diberikan
sumber tegangan lain untuk penggerak beban.
i
tegangan yang diberikan. Dioda Varactor ini sering digunakan di rangkaian-rangkaian
yang berkaitan dengan frekuensi seperti osilator, TV Tuner dan Radio Tuner. Simbol
Dioda Varactor atau Dioda Varicap ini dilambangkan dengan sebuah dioda yang
ujungnya ditambahkan sebuah kapasitor.
2.2.3 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi
atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”.
Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).. Untuk membatasi dan
mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika, Resistor bekerja
berdasarkan Hukum Ohm.
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap.
Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna
ataupun kode Angka.
ii
Gambar 2.2.3 Bentuk dan Simbol Fixed Resistor
2.2.4 Kapasitor
i
Gambar 2.2.4 Fixed capasitor
2.2.5 LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
ii
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga
menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P)
menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke
wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type
material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri
tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah
Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
2.2.6 Transfomator
i
Gambar 2.2.2.6 Transformator
Transformator dengan inti udara dan inti ferit biasanya digunakan pada
peralatan berfrekuensi tinggi. Trafo (Transformator) jenis ini mempunyai kumparan
yang terletak pada rumah yang terisolasi dan berlubang yang dapat digunakan untuk
meletakkan batang ferrit. Trafo (Transformator) inti besi biasanya digunakan pada
frekuensi audio dan untuk penggunaan sumber tenaga. Transformator jenis ini
mempunyai kumparan yang melilit pada inti besi yang terbuat dari bahan
ferromagnetik, berbentuk lembaran-lembaran tipis yang terisolasi satu sama lainnya.
n = Ns/Np
ii
Perbandingan jumlah lilitan primer dengan sekunder pada trafo
(transformator) menentukan perbandingan tegangan primer (input) dan sekunder
(output). Untuk menentukan berapa penurunan atau kenaikan tegangan yang kita
inginkan, dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
Vs/Ns = Vp/Np
Keterangan:
2.2.7 Rectifier
Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya
yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi
tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah
diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply
tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka
tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3
bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun
tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor.
Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu,
Penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
i
2.2.7.1 Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave rectifier)
ii
Gambar 2.2.7.1.a Bentuk sinyal penyearah setengah gelombang.
i
Gambar 2.2.7.2.a Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh 4 dioda
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai
pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4
pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan
sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat
output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4
pada posisi forward bias dan D1,D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan
sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2,D4.lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
output berikut.
ii
Gambar 2.2.7.2.c Rangkaian penyearah gelombang penuh 2 dioda
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat
bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT
seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua
terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda
fasa 180°. Pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal
puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif,
pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi
puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat terminal output
transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada
D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada
posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut.
i
Gambar 2.2.7.2.d Bentuk sinyal Rangkaian penyearah gelombang penuh 2 dioda
Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar mengalirkan suatu pita
frekuensi tertentu dan menghilangkan frekuensi yang berbeda dengan pita ini. Istilah
lain dari filter adalah rangkaian yang dapat memilih frekuensi agar dapat mengalirkan
frekuensi yang diinginkan dan menahan, atau membuang frekuensi yang lain.
Jaringan filter bisa bersifat aktif maupun pasif. Perbedaan dari komponen aktif dan
pasif adalah pada komponen aktif dibutuhkan sumber agar dapat bekerja (op-amp dan
transistor membutuhkan sumber lagi agar dapat bekerja/digunakan), sedangkan
komponen pasif tidak membutuhkan sumber lagi untuk digunakan atau bekerja.
(Chattopadhyay.1989)
2.2.8.1 Macam Filter Berdasarkan sifat penguatannya,
a. Filter Aktif
ii
Filter Aktif adalah rangkaian filter dengan menggunakan
komponenkomponen elektronik aktif. Komponen penyusunnya terdiri dari op-amp,
transistor, dan komponen lainnya. Oleh karena itu filter dapat dibuat dengan
performansi bagus dengan komponen yang relatif sederhana. Induktor yang akan
menjadi mahal pada frekuensi audio, tidak diperlukan karena unsur aktifnya, yaitu
penguat operasi, dapat dipakai untuk mensimulasi reaktansi induktif induktor.
Kelebihan dari rangkaian filter aktif ini adalah ukurannya lebih kecil, ringan, lebih
murah, dan lebih fleksibel dalam perancangannya. Sedangkan kerugiannya adalah
pada komponen dihasilkan panas, terdapatnya pembatasan frekuensi dari komponen
yang digunakan sehingga pengaplikasian untuk frekuensi tinggi terbatas.
b. Filter Pasif
Filter Pasif adalah rangkaian filter yang menggunakan komponenkomponen
elektronik pasif saja. Dimana komponen pasif itu adalah induktor, kapasitor, dan
resistor. Kelebihan dari rangkaian filter pasif ini adalah dapat tidak begitu banyak
noise (sinyal gangguan yang tidak diinginkan) karena tidak ada penguatan, dan
digunakan untuk frekuensi tinggi. Sedangkan kerugiannya adalah tidak dapat
menguatkan sinyal, sulit untuk merancang filter yang kualitasnya/responnya baik.
i
Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC
maka dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti
terlihat pada gambar berikut.
2.2.9 Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam
fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain
sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling
banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa
hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai
kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud
tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video
Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.
Transistor pada saat ini telah dirancang telah berbagai jenis desain dengan
fitur aliran arus dan pengendali yang unik. Ada jenis Transistor yang berada dalam
kondisi OFF hingga terminal Basis diberikan arus listrik untuk dapat berubah menjadi
ON sedangkan ada jenis lain yang berada dalam kondisi ON hingga harus diberikan
ii
arus listrik pada terminal Basis untuk merubahnya menjadi kondisi OFF. Ada juga
Transistor yang membutuhkan arus kecil dan tegangan kecil untuk mengaktifkannya
namun ada yang hanya memerlukan tegangan untuk mengoperasikannya. Ada lagi
Transistor yang memerlukan tegangan positif untuk memicu pengendalinya di
terminal Basis sedangkan ada Transistor yang memerlukan tegangan negatif sebagai
pemicunya.
2.2.9.1 Jenis-jenis Transistor
Secara umum, Transistor dapat digolongkan menjadi dua keluarga besar yaitu
Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor). Perbedaan
yang paling utama diantara dua pengelompokkan tersebut adalah terletak pada bias
Input (atau Output) yang digunakannya. Transistor Bipolar memerlukan arus
(current) untuk mengendalikan terminal lainnya sedangkan Field Effect Transistor
(FET) hanya menggunakan tegangan saja (tidak memerlukan arus). Pada
pengoperasiannya, Transistor Bipolar memerlukan muatan pembawa (carrier) hole
dan electron sedangkan FET hanya memerlukan salah satunya.
i
mengisi kekurangan electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata
“bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”.
Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang
kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor. Transistor Bipolar terdiri dari
dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Tiga Terminal Transistor ini
diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan Emitor.
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik
kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran
arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil
dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi
FET ini adalah jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan
konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan listrik
yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S). Transistor Efek Medan (FET) ini
sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar karena pengoperasiannya hanya
tergantung pada salah satu muatan pembawa saja, apakah muatan pembawa tersebut
merupakan Electron maupun Hole. Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu
Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect
Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT).
ii
kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut diberi nama Gate (G),
Drain (D) dan Source (S).
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor )adalah
Transistor Efek Medan yang menggunakan Isolator (biasanya menggunakan
Silicon Dioksida atau SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. MOSFET
ini juga terdiri dua jenis konfigurasi yaitu MOSFET Depletion dan MOSFET
Enhancement yang masing-masing jenis MOSFET ini juga terbagi menjadi
MOSFET Kanal-P (P-channel) dan MOSFET Kanal-N (N-channel).
MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source
(S).
UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan
sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga
menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda
dengan jenis FET lainnya, UJT mememiliki dua terminal Basis (B1 dan B2)
dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai pengendali (switch)
dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti jenis transistor lainnya.
BAB 3
PERANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT
i
3.1 Analisa Blok Diagram Catu Daya
ii
Gambar 3.2.1 Rangkaian catu daya output 5v
i
Gambar 3.2.3 Rangkaian catu daya output variable
Jika melihat ketiga rangkaian catu daya ini , terdapat banyak kesamaan yang
pada dasarnya memang sama rangkaiannya ,tetapi hanya dikombinasi menjadi sedikit
berbeda agar tegangan output yang dihasilkan juga berbeda. Untuk rangkaian pertama
harus memiliki tegangan sebesar 5v, yang kedua sebesar 12v dan yang ketiga
tegangan variable dengan range 1.25v – 20v. berikut adalah analisis dari ketiga
rangkaian.
ii
- Menggunakan 2 LED dan 2 Fuse yang berfungsi sebagai indicator dan
pengaman pada catu daya
i
3.4.1 Rangkaian pertama dan kedua (output 5v dan 12v)
Untuk rangkaian pertama dan kedua mempunyai cara kerja yang sama
hanya besar tegangan outputnya saja yang berbeda. Dimulai dari
Penurunan Tegangan dengan Transformator lalu disearahkan
tegangannya dari tegangan AC menjadi DC dengan Dioda Bridge.
Lalu Kapasitor akan menyaring riak (ripple) pada tegangan dan
Transistor sebagai penguat tegangan. Setelah itu IC Voltage Regulator
akan mengatur tegangan output menjadi 5v untuk rangkaian pertama
dan 12v untuk rangkaian kedua. Fuse dan LED pada rangkaian sangat
berfungsi sebagai pengaman dan indicator .
BAB 4
PENUTUP
ii
4.1. Kesimpulan
Pada pembuatan catu daya ini, kami memperoleh kesimpulan bahwa:
1. Catu daya memiliki dua sumber yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber
AC
merupakan sumber tegangan bolak-balik, sedangkan sumber DC merupakan
sumber tegangan searah.
2. Komponen-komponen utama dalam pembuatan catu daya yaitu trafo (penurun
tegangan), dioda rectifier (penyearah), filter (penyaring), serta stabilizer dan
regulator.
3. Sumber catu daya menggunakan sumber bolak-balik AC dan tidak
menggunakan baterai karena untuk pembuatan catu daya, sumber dari baterai
tidak cukup. Sedangkan untuk pembuatan catu daya membutuhkan sumber
catu daya yang besar.
4. LED berfungsi sebagai indicator bahwa arus telah mengalir
4.2 Saran
Dalam pembuatan rangkaian catu daya, praktikan harus lebih hati hati dalam
memasang ,merangkai dan menyeting komponen agar hasil yang diharapkan sesuai .
Sebaiknya setelah proyek ini berakhir, kita dapat mengaplikasikan dan memahami
rangkaian catu daya serta pengkondisi sinyal.
DAFTAR PUSTAKA
i
[1]. https://lecturer.ppns.ac.id/anggaratnugraha/2019/09/25/jenis-jenis-dioda-diode-
dan-pengertiannya/
[2]. http://xposetechnician.blogspot.com/2016/02/contoh-laporan-pembuatan-
catudaya.html
[3]. https://pengertianahli.id/pengertian-trafo-transformator/
[4]. https://www.yudhacan.com/2018/11/pengertian-catu-daya-power-supply.html
[5]. https://www.dosenpendidikan.co.id/dioda/
[6]. http://eprints.polsri.ac.id/2045/3/BAB%20II.pdf
[7]. https://teknikelektronika.com/pengertian-transistor-jenis-jenis-transistor/
[8]. http://elektronika-dasar.web.id/konsep-dasar-penyearah-gelombang-rectifier/
[9]. https://aryutomo.wordpress.com/2010/12/10/pengatur-tegangan-voltage-
regulator/
DAFTAR SIMBOL
ii
NAMA KOMPONEN SIMBOL KOMPONEN
TR2
1 3
Transformator
4
2 5
TRAN-2P3S
Alternator
IN
+
~
-
R5
Resistor
1R
Kapasitor C5
10u
Q2
TIP2955
LED
LED
FU1
Fuse
1A
U3
IC 7805 1
VI 7805 VO
3
GND
2
U3
IC 7812 1
VI 7812 VO
3
GND
2
i
1
GND
2 3
VI 7905 VO
IC 7905
U4
1
GND
2 3
VI 7912 VO
IC 7912
U4
U3
3 2
IC 317 VI 317 VO
ADJ
1
1
IC 337
ADJ
2 3
VI 337 VO
U4
Osiloskop D
Potensio
DC Voltmeter
AC Voltmeter
LAMPIRAN
ii
Rangkaian Catu Daya Dengan Output +12v dan -12v
i
ii