I. PENDAHULUAN
Suatu rangkaian yang terhubung secara seri maupun paralel yang telah kita
pelajari sebelumnya merupakan contoh rangkaian yang sederhana. Pada rangkaian
sederhana yang mengkombinasikan tahanan-tahanan atau sumber-sumber yang seri
atau paralel dapat kita analisis dengan menggunakan prinsip pembagian arus dan
tegangan sesuai hukum yang telah dipelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum
Kirchoff.
Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah
sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan sebuah tahanan
ekuivalennya pada dua terminal yang diamati.
1. Cari dan tentukan titik terminal a-b di mana parameter ditanyakan. Pada Gambar
1.1 yang ditanyakan adalah besar atau nilai dari IR3, maka titik terminal a-b
terdapat pada komponen tahanan R3
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut. Sehingga diperoleh gambar berikut:
3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur
pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti
dengan tahanan dalamnya ( jika sumber tegangan bebas maka diganti dengan
rangkaian short circuit, apabila sumber arus bebas maka diganti dengan
rangkaian open circuit).
Resume Rangkaian Listrik 1 4
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
R 1 . R2
RTh =
R1 + R2
Diperoleh:
6Ω . 4Ω
RTh =
6 Ω +4 Ω
24 Ω
= = 2,4 Ω
10 Ω
R2
VTh = .V
R 1 + R2
Diperoleh,
4Ω
VTh = . 10 v
6 Ω +4 Ω
4Ω
= . 10 v = 4 v
10 Ω
Resume Rangkaian Listrik 1 5
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Rangkaian
Aktif
Dari Gambar 1.5, maka dapat mencari besar atau nilai dari IR3, yaitu:
VTh
IR3 =
RTh + R3
Maka besar atau nilai arus yang mengalir pada tahanan R3 (IR3) yaitu:
4v
IR3 =
2,4 Ω +3,6 Ω
4v 2
= = A
6Ω 3
Gambar 1.6. Rangkaian dengan dua sumber tegangan dan tiga tahanan
Tentukanlah berapa besar nilai arus yang mengalir melalui tahanan R2 (IR2)?
Resume Rangkaian Listrik 1 6
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Jawab:
Langkah-langkahnya adalah:
a. Tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan. Pada rangkaian
gambar 1.6 titik terminal a-b dapat ditentukan di tahanan R2. Maka komponen
R2 dilepaskan dan diganti dengan titik a-b.
R 1 . R3
RTh =
R1 + R3
4Ω . 1Ω
RTh =
4 Ω +1 Ω
4Ω
= = 0,8 Ω
5Ω
Resume Rangkaian Listrik 1 7
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Kita umpamakan tegangan pada titik terminal a-b dengan V1 > V2, maka dapat
diperoleh persamaan:
V1 – V2
ITh =
R 1 + R3
Maka ,
28 v – 7 v
ITh =
4 Ω+ 1 Ω
21 v
= = 4,2 A
5Ω
Rangkaian
Aktif
Maka dapat diperoleh besar nilai arus yang mengalir pada tahanan R2 (IR2),
yaitu:
VTh
IR2 =
RTh + R2
11,2 v
IR3 =
0,8 Ω +2 Ω
11,2 v
= =4A
2,8 Ω
Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah
sumber arus yang dihubungkan secara paralel dengan sebuah tahanan
ekuivalennya pada dua terminal yang diamati.
a. Cari dan tentukan titik terminal a-b di mana parameter ditanyakan. Pada Gambar
2.1 yang ditanyakan adalah besar atau nilai dari IR3, maka titik terminal a-b
terdapat pada komponen tahanan R3
Resume Rangkaian Listrik 1 9
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
b. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut. Sehingga diperoleh gambar berikut:
c. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur
pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti
dengan tahanan dalamnya ( jika sumber tegangan bebas maka diganti dengan
rangkaian short circuit, apabila sumber arus bebas maka diganti dengan
rangkaian open circuit).
R1 . R2
RN =
R1 + R2
Diperoleh:
6Ω . 4Ω
RN =
6 Ω +4 Ω
24 Ω
= = 2,4 Ω
10 Ω
Resume Rangkaian Listrik 1 10
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
e. Kemudian titik a-b dihubungkan singkat sehingga tidak ada arus yang melewati
R2. Atau dengan kata lain, I2 = 0. Sehingga besar IN dapat dicari dengan :
V
IN =
R1
Sehingga diperoleh:
10 V
IN =
6Ω
2
=1 A
3
Resume Rangkaian Listrik 1 11
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Rangkaian
aktif
Dari Gambar 2.6, maka dapat mencari besar atau nilai dari IR3, yaitu:
RN
IR3 = . IN
RN + R3
Maka besar atau nilai arus yang mengalir pada tahanan R3 (IR3) yaitu:
2,4 Ω
IR3 = . 1 23 A
2,4 Ω +3,6 Ω
2,4 Ω 10 2
= . A= A
6Ω 6 3
Gambar 2.7. Rangkaian dengan dua sumber tegangan dan tiga tahanan
Tentukanlah berapa besar nilai arus yang mengalir melalui tahanan R2 (IR2)?
Resume Rangkaian Listrik 1 12
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Jawab:
Langkah-langkahnya adalah:
1. Tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan. Pada rangkaian
gambar 1.6 titik terminal a-b dapat ditentukan di tahanan R2. Maka komponen
R2 dilepaskan dan diganti dengan titik a-b.
R1 . R3
RN =
R1 + R3
4Ω . 1Ω
RN =
4 Ω +1 Ω
4Ω
= = 0,8 Ω
5Ω
Resume Rangkaian Listrik 1 13
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
IN = I1 + I2
Sehingga diperoleh
V1 V2
IN = +
R1 R3
28 V 7V
= +
4Ω 1Ω
=7A+7A
= 14 A
Resume Rangkaian Listrik 1 14
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Rangkaian
aktif
Maka dapat diperoleh besar nilai arus yang mengalir pada tahanan R2 (IR2),
yaitu:
RN
IR2 = . IN
RN + R2
0,8 Ω
= . 14 A
0,8 Ω +2 Ω
0,8 Ω
= . 14 A = 4A
2,8 Ω
Resume Rangkaian Listrik 1 15
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
1)
5 9
2 Ω
Tentukan IR3!
Jawab:
b. Sumber di short.
Resume Rangkaian Listrik 1 16
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
c. Tentukan RTh
R₁ . R₂
RTh=
R₁ + R₂
4.2
=
6
6
=
6
=1Ω
R₂
Vab = .V
R₁ + R₂
2
= .5
4+2
5
= V
3
VTh
IR3 =
R Th + R₃
3
5
=
1+9
5 1
= = A
30 6
Diketahui : R1 = 2 Ω
R2 = 4 Ω
R3 = 6 Ω
V1 = 32 v
V2 = 8 v
Jawab:
c) Mencari RTh
R₁ . R₃
RTh =
R₁ + R₂
2.6
=
8
12
=
8
= 1,5 Ω
VTh
IR2 =
RTH+R2
26 26
= = = 4,73 A
1,5 + 4 5,5
3.
V = 16 V
R1 = 8 Ω
R2 = 2 Ω
R3 = 3,4 Ω
Tentukan IR3!
Jawab :
R1 . R2
RN =
R1 + R2
Diperoleh:
8Ω . 2Ω
RN =
8 Ω +2 Ω
16 Ω
= = 1,6 Ω
10 Ω
V
Resume Rangkaian Listrik 1 21
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
V
IN =
R1
Sehingga diperoleh:
16 V
IN =
8Ω
= 2A
Rangkaian
aktif
RN
IR3 = . IN
RN + R3
1,6 Ω
IR3 = . 2A
1,6 Ω +3,4 Ω
1,6 Ω
= .2= 1,8 A
4Ω
Resume Rangkaian Listrik 1 22
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
4.
V1 = 24 V
V2 = 9 V
R1 = 6 Ω
R2 = 5 Ω
R3 = 3 V
Tentukanlah berapa besar nilai arus yang mengalir melalui tahanan R2 (IR2)?
Jawab:
R1 . R3
RN =
R1 + R3
6Ω . 3Ω
RN =
6 Ω +3 Ω
18 Ω
= =2Ω
9Ω
IN = I1 + I2
V1 V2
IN = +
R1 R3
24 V 9V
= +
6Ω 3Ω
=4A+3A
=7A
Resume Rangkaian Listrik 1 24
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Rangkaian
aktif
RN
IR2 = . IN
RN + R2
2Ω
= .7A
2 Ω +5 Ω
2Ω
= .7A= 2A
7Ω
Jawaban :
Rth dicari ketika semua sumber bebasnya tidak aktif (diganti dengan
tahanan dalamnya) dilihat dari titik a-b:
Rth = 4Ω
Resume Rangkaian Listrik 1 26
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Sehingga :
19
i= A
8
Resume Rangkaian Listrik 1 27
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
V. DAFTAR PUSTAKA
Kemmerly, Jack E.. Jr, William H. Hayt. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta:
Erlangga.
Guntoro, Nanang Arif. 2013. Fisika Terapan. Jakarta: Rosda