Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PEMBUATAN

CATU DAYA BERFILTER


DISUSUN OLEH:

1. DINA AGUSTINA
2. MIRIAM R SIRAIT
3. RICKY CHAN SIMAMORA
4. SITI HARTINAH LUBIS

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016
JUDUL PRAKTIKUM : PembuatanCatuDayaBerfilter.
TUJUAN PRAKTIKUM :

1. Merancang dan membuat catu daya dengan keluaran yang bervariasi.


2. Memahami prinsip kerja catu dayaberfilter.

TINJAUAN TEORITIS

Secara umum, istilah catu daya biasanya berarti suatu sistem penyearah filter yang
mengubah tegangan AC menjadi DCmurni.Komponen dasar yang digunakan untuk
rangkaianyang lebih sederhana adalah transformator, penyearah, resistor, kapasitor dan
inductor. Catu daya yang diatur secara lebih kompleks dapat menambahkan transistor atau
tridioda sebagai pengindra tegangan dan pengontrolan tegangan, ditambah dengan dioda
zener sebagai pengatur tegangan yang mempertahankan tegangan keluaran yang tetap
meskipun arus tetap.Rangkaian penyearah biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter
kapasitor untuk menghilangkan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil. Tegangan
DC juga dapat diperoleh dari batere. Dengan penggunaan batere ditawarkan sumber tegangan
DC yang stabil dan portable namun dapat habis tergantung kapasitas batere tersebut.
Tegangan yang tersedia dari suatu sumber tegangan yang ada biasanya tidak sesuai dengan
kebutuhan. Untuk itu diperlukan suatu regulator tegangan yang berfungsi untuk menjaga agar
tegangan bernilai konstan pada nilai tertentu.

Penyearah gelombang adalah rangkaian elektronika yang juga merupakan dari catu daya
yang berfungsi untuk menyearahkan gelombang arus listrik yang semula berupa arus bolak-
balik (AC) jika dilewatkan rangkaian penyearah akan berubh menjadi arus searah (DC).
Salah satu komponen dari rangkaian penyearah adalah dioda yang berfungsi sebagai
penyearah. Rangkaian penyearah gelombang dibagi menjadi dua yaitu rangkaian penyearah
setengah gelombang dan rangkaian penyearah gelombang penuh. Rangkaian penyearah
setengah gelombang adalah pada saat gelombang pertama (puncak) dengan satu dioda.
Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah pada saat gelombang penuh dengan dua
dioda, tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa
memperdulikan dioda mana yang mengahantar karena arus mengalir melalui arah yang sama
sehingga akan terbentuk gelombang penuh terkecuali menggunakan kapasitor bentuk
gelombang tidaklah penuh.
Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan stabil,
diperlukan Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan
Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output
Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC
(Integrated Circuit). Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga
dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat), Current
Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage Protection.

Kualitas catu daya bergantung pada regulasi beban, regulasi jalur dan hambatan keluaran.
Regulasi beban menunjukkan penyearah bridge dengan kapasitor sebagai tapis masukannya.
Dimana perubahan hambatan beban akan mengubah tegangan beban. Jika hambatan beban
dikurangi maka akan diperoleh riak dan jatuh tegangan tambahan pada perkawatan
transformator dan diode. Oleh karena itu penambahan arus beban akan selalu mengurangi
tegangan beban. Regulasi beban secara umum mengindikasikan bagaimana tegangan beban
berubah saat arus beban berubah.Semakin kecil regulasi beban maka akan semakin baik suatu
catu daya.Cara lain dalam menentukan kualitas catu daya adalah dengan regulasi jalur, seperti
halnya pada regulasi beban, semakin kecil regulasi jalur maka semakin baiklah sebuah catu
daya. Resistansi keluaran atau rangkaian Thevenin dalam catu daya menentukan regulasi
bebas. Dimana jika catu daya mempunyai resistansi keluaran rendah maka regulasi
keluarannya juga akan rendah.

Komponen-Komponen Utama Catu Daya

1. Penurun Tegangan/ Trafo adalah alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energy listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain melalui
satu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Prinsip
dasar suatu transformator yaitu induksi bersama antara dua rangkaian yang
dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana transformator terdiri
dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet
dihubungkan dengan suatu part yang mempunyai relaktansi yang rendah.
2. Penyearah/Dioda Rectifier. Fungsi rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk
mengubah tegangan AC yang berasal dari trafo step-down atau trafo adaptor menjadi
tegangan listrik arus searah (DC). Pada umumnya tegangan yang dihasilkan pada
rangkaian rectifier masih belum rata dan masih terdapat riple riple tegangan yang
cukup besar. Sebagai rectifier dapat digunakan satu, dua atau empat komponen dioda.
Untuk mendapatkan suatu tegangan DC yang baik dimana bentuk tegangan hasil
penyearah adalah mendekati garis lurus maka tegangan keluaran dari suatu rangkaian
penyearah sebaiknya ditambahkan kapasitor. Dimana arus dari keluaran rangkaian
penyearah selain akan melewati beban juga akan mengisi kapasitor sehingga pada saat
tegangan hasil penyearah mengalami penurunan maka kapasitor akan membuang
muatannya kebeban dan tegangan beban akan tertahan sebelum mencapai nol.
3. Penyaring/ Filter adalah bagian dari catu daya yang disusun oleh kapasitor yang
berfungsi meratakan tegangan listrik yang berasal dari rangkaian diode rectifier.
Dalam prakteknya selain menggunakan kapasitor biasanya juga digunakan resistor
yang berfungsi sebagai hambatan.
4. Stabilizer/ Regulator. Stabilizer atau regulator yang digunakan dalam rangkaian catu
daya ini ialah berupa komponen IC. Dimana kemudian komponen ini akan berfungsi
sebagai penstabil dan pengatur tegangan keluaran dari rangkaian catu daya.

Komponen Pendukung Catu Daya

Dalam pembuatan catu daya, selain menggunakan komponen utama juga diperlukan
komponen lainnya yang berfungsi sebagai pendukung dari rangkaian catu daya, yang
berfungsi dengan baik dan dapat memberikan penampilan yang menarik baik dari segi bentuk
maupun estetikanya. Komponen pendukung tersebut ialah:

Sakelar
Sekering (fuze)
Lampu indikator
Printed Circuit Board (PCB) atau papan rangkaian tercetak
Kabel atau sketer

ALAT DAN BAHAN


ALAT

N NAMA ALAT JUMLAH


O
1 Multimeter 1 buah
2 Kabel Secukupnya
3 Solder 1 buah
4 Penyedottimah 1 buah

BAHAN

N NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH


O
1 Resistor 10K , 33K 3 buah
2 Kapasitor 4700 10-6F 2 buah
3 Diodasilikon IN 4001 4 buah
4 LED Jingga 1 buah
5 Trafo 0.5 A 1 buah
6 IC LN7812 1 buah
7 Timah - secukupnya

PROSEDUR PERCOBAAN

N PROSEDUR GAMBAR
O
1 Merangkaikomponensesuairangkaian

2 Menghubungkandanmenyolderkomponendan
menghubungkankomponen

3 Menghubungkandanmenyolderkabelkepembag
itegangan
4 Menghubungkandanmenyoldertrafodengankab
elteganganmasukan

5 Menghubungkandanmenyoldertrafodengankab
elkabelpembagitegangan

6 Menghubungkandanmenyoldertrafodengankab
elpapanrangkaiandan juga indicator LED
7 Sehinggadidapatkanhasilsebagaiberikut

HASIL DAN PEMBAHASAN

NO TeganganTeori TeganganPraktek
(V) (V)
1 3 2
2 4.5 4
3 6 6,2
4 9 9
5 12 12

PembahasanTabel

TEORI :

Nilaitegangansecarateoriseharusnya 3V, 4.5V, 6V, 9V,12V,


sudahsesuaidenganpembagiteganganpadakomponenalat

PRAKTEK :

3V
2 x 10
Hasilpengukuran 10 =2V

4.5 V
4 x 10
Hasilpengukuran 10 =4V

6V
6,2 x 10
=6,2V
Hasilpengukuran 10

9V
1,8 x 50
Hasilpengukuran 10 =9V

12 V
2,2 x 50
Hasilpengukuran 10 = 12 V

% KESALAHAN PENGUKURAN

(TEORI PRAKTEK )
%Kesalahan = X 100
TEORI

3V
(32)
%Kesalahan = X 100
3
%Kesalahan = 33 %
4,5 V
( 4,54 )
%Kesalahan = X 100
4,5

%Kesalahan = 11,11 %
6V
( 66.2 )
%Kesalahan = X 100
6

%Kesalahan = 3,3%
9V
( 99 )
%Kesalahan = X 100
9

%Kesalahan = 0 %
12 V
(1212)
%Kesalahan = X 100
12
%Kesalahan = 0 %
Mengapahasil yang diperolehsepertiitu ?

Hasil yang diperolehpadasaatpengukurantidaksamauntukteganganteori yang


seharusnya 3V,4.5V, dan 6 V. Hal inidisebabkankarenabeberapahalyaitu

Teganganmasukandaritrafokerangkaian yang bermasalah


Hambatandalamdarirangkaian yang juga mempengaruhihasilkeluaran
Hambatandalamdarimultimeter yang juga mempengaruhihasilkeluaran

Akan tetapipada 9V dan 12 V mengapadidapatkanhasil yang pas


karenanilaitegangandaritrafodanhalhal yang mempengaruhihasiltegangan pas
ataudapatdikatakanhambatanhambatan yang terjadipadapengukuran 9Vdan 12V sesuai.

Apakahhasilnyahanyasepertiitu ?

Hasildaripembuatancatudayainitidakhanyabeberapateganganseperti yang
disebutkandiatas.Untukmemvariasikanhasildapatdiaturpadapembagitegangansesuaidengankei
nginankitasehinggahasildaricatudayadapatlebihbervariasi.

Apakahtidakdapatditingkatkan ?

Hasildaripembuatancatudayainidapatditingkatkanmelebihi 12V
apabilapadategangankeluarantrafoditingkatkanlebihdari 12V
sesuaidengankeinginanpembuatcatudayasehinggadidapatkantegangankeluaran yang
bervariasidan juga lebihdari 12 V.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Untukmendapatkanhasil yang
bervariasipadacatudayadapatmengaturpadapembagitegangandenganpotensiometerdita
mbahdengankomponen voltmeter digital
sehinggahasildapatlebihbervariasisesuaidenganhambatan yang
diberikandanterterapada voltmeter.
2. Hasilkeluaranpadacatudaya yang
dibuattidaksesuaidenganteorinyakarenaadanyahambatandalampadarangkaiandanmulti
meter juga tegangan input daritrafo yang tidaksesuai.
3. Hasilkeluaranpadacatudayadapatditingkatkannilaitegangannyaapabilategangan input
kerangkaian juga ditingkatkandandisesuaikandenganpembagitegangan yang
diinginkansehinggahasilkeluaranlebihbervariasi.

Anda mungkin juga menyukai