TEOREMA SUPERPOSISI
NAMA :
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS VOKASI
5.1. Tujuan
Mempelajari efek dari penggunaan lebih dari satu sumber tegangan dc dalam rangkaian
listrik.
5.2. Peralatan yang dibutuhkan
Voltmeter.
Amperemeter.
Perangkat lunak Proteus.
5.3. Pendahuluan
Teorema superposisi menyatakan bahwa dalam setiap jaringan linier, bilateral di mana
lebih dari satu sumber hadir, respons di setiap elemen dalam rangkaian, adalah jumlah respons
yang diperoleh dari setiap sumber yang dipertimbangkan secara terpisah sementara semua
sumber lain digantikan oleh resistansi internalnya. Teorema superposisi adalah teorema analisis
rangkaian yang digunakan untuk menyelesaikan jaringan di mana dua atau lebih sumber hadir
dan terhubung.
Teorema superposisi menyatakan sebagai berikut:
“Jika lebih dari satu sumber bekerja secara simultan dalam suatu rangkaian
listrik, maka arus yang melalui salah satu cabang rangkaian adalah
penjumlahan arus yang akan mengalir melalui cabang untuk setiap sumber,
dengan menjaga semua sumber lainnya tetap mati.”
Untuk menghitung kontribusi individu dari setiap sumber dalam suatu rangkaian, sumber
lain harus diganti atau dihilangkan tanpa mempengaruhi hasil akhir. Saat melepas sumber
tegangan, nilainya disetel ke nol. Ini dilakukan dengan mengganti sumber tegangan dengan
korsleting. Saat menghapus sumber arus, nilainya disetel ke nol. Ini dilakukan dengan mengganti
sumber arus dengan rangkaian terbuka.
Teorema superposisi sangat penting dalam analisis rangkaian karena ia mengubah
rangkaian kompleks menjadi rangkaian setara Norton atau Thevenin.
Mahendra Widyartono 1
Pedoman yang perlu diingat saat menggunakan teorema superposisi :
Ketika Anda menjumlahkan kontribusi individu dari setiap sumber, Anda harus berhati-
hati saat memberi tanda pada kuantitas. Disarankan untuk menetapkan arah referensi
untuk setiap kuantitas yang tidak diketahui. Jika kontribusi dari sumber memiliki arah
yang sama dengan arah referensi, itu memiliki tanda positif dalam jumlah; jika memiliki
arah yang berlawanan, maka tanda negatif.
Untuk menggunakan teorema superposisi dengan arus dan tegangan rangkaian, semua
komponen harus linier.
Perlu dicatat bahwa teorema superposisi tidak berlaku untuk daya, karena daya bukanlah
besaran linier.
Bagaimana menerapkan Teorema Superposisi?
Langkah pertama adalah memilih satu sumber di antara banyak sumber yang ada dalam
jaringan bilateral. Di antara berbagai sumber di sirkuit, salah satu sumber dapat
dipertimbangkan terlebih dahulu.
Kecuali untuk sumber yang dipilih, semua sumber harus diganti dengan impedansi
internalnya.
Dengan menggunakan pendekatan penyederhanaan jaringan, evaluasi arus yang mengalir
atau jatuh tegangan pada elemen tertentu dalam jaringan.
Hal yang sama mengingat satu sumber diulang untuk semua sumber lain di sirkuit.
Setelah mendapatkan respons masing-masing untuk sumber individual, lakukan
penjumlahan semua respons untuk mendapatkan penurunan tegangan atau arus
keseluruhan melalui elemen rangkaian.
Batasan Teorema Superposisi
Teorema ini tidak berlaku untuk rangkaian non-linier. Persyaratan linearitas
menunjukkan bahwa Teorema Superposisi hanya berlaku untuk menentukan tegangan
dan arus, tetapi tidak untuk daya. Disipasi daya adalah fungsi nonlinier yang tidak secara
aljabar menambah total akurat ketika hanya satu sumber yang dipertimbangkan pada satu
waktu.
Penerapan teorema superposisi membutuhkan dua atau lebih sumber dalam rangkaian.
5.4. Langkah Percobaan
Mahendra Widyartono 2
Buat projek baru sesuai dengan praktikum yang akan dilakukan pada perangkat lunak
proteus.
Pada tampilan simulasi silahkan klik component mode – pick from library
Maka akan muncul gambar dibawah, silahkan isi keywords dengan mengetik “vsource”
digunakan untuk sumber DC pada rangkaian yang akan dipakai lalu “Double Click”.
Setelah itu tulis pada keyword “RESISTOR” – double click lalu pilih OK
Jika benar maka akan muncul komponen pada componen list (VSOURCE, RESISTOR).
Lalu cari resistor yang sesuai dengan nilai yang ada pada gambar contoh rangkaian.
Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.
Mahendra Widyartono 3
Gambar 5.1. Rangkaian Superposisi dengan 2 sumber tegangan
Mahendra Widyartono 4
Gambar 5.3. Rangkaian Superposisi dengan sumber tegangan 12 V
5.5. Data Hasil Percobaan
Tabel 5.1 Data Hasil Percobaan Teorema Superposisi
Sumber Hasil Pengukuran
Tegangan Tegangan Drop Arus yang Mengalir
E1 E2 VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 I1 I2 I3
0 0 0V 0V 0V 0V 0V 0 mA 0 mA 0 mA
0 12 3,80 V 1,79 V 5,59 V 2,09 V 4,31 V 3,80 2,54 6,35
mA mA mA
10 0 4,62 V 2,17 V 3,20 V 1,05 V 2,16 V 4,62 1,46 3,17
mA mA mA
10 12 0,82 V 0,39 V 8,79 V 1,05 V 2,16 V 0,82 4 mA 3,18
Mahendra Widyartono 5
mA mA
1. Diketahui : E1= 0 V
E2=0 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
Mahendra Widyartono 6
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω
Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω
Mahendra Widyartono 7
Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada
resistor semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt
Sama pada rangkaian loop 1,Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian
tersebut arus yang ada pada resistor semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya
adalah 0 volt
2. Diketahui : E1= 0 V
E2=12V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Mahendra Widyartono 8
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω
Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω
Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada resistor
semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt
Mahendra Widyartono 9
R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω
Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 12V
V
Itotal=
RT
12V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0,00634 A
Itotal= 6,34 mA
Mahendra Widyartono 10
VR3=2,54 mA x 2200 Ω
VR3=5,588 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 5,588 V
3. Diketahui : E1= 12 V
E2= 0 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Mahendra Widyartono 11
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω
Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω
Mahendra Widyartono 12
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 1,45 mA
Mahendra Widyartono 13
Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 0 V
V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0A
Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada resistor
semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt
4. Diketahui : E1= 10 V
E2=12 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω
Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω
Mahendra Widyartono 14
Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1
R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω
Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 10V
V
Itotal=
RT
10 V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0,00462 A
Itotal= 4,62 mA
Mencari arus 1
E1
IR1=
Rtotal
Mahendra Widyartono 15
10 V
IR1=
2.162 ,21 Ω
IR1=4,62 mA
Mahendra Widyartono 16
Mencari Rtotal pada rangkaian loop 2.
R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω
Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 12V
V
Itotal=
RT
12V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0,00634 A
Itotal= 6,34 mA
Mahendra Widyartono 17
Mencari IR3
R 45
IR3= IR1 x ( )
R 45+ R 3
1010
IR3= - 3,80 mA x ( )
1010+2200
IR3= -1,19 mA
Jadi untuk arus pada resistor 3 adalah -1,19 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah
Mahendra Widyartono 18
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah.
VR12 = VR 12 E 1 +VR 12 E 2
VR12 = 6 , 79 V E 1 +(−5 ,88 V ) E 2
VR12 = 0,91 V
VR3 = VR 3 E 1+VR 3 E 2
VR3 = 3 , 19V E 1 +(5 , 58 V )E 2
VR3 = 8,77 V
VR45 = VR 45 E 1 +VR 45 E 2
VR45 = −8 , 79 V E 1 +(6 , 4 V )E 2
VR45 = -2,39 V
IR1 = I R 1 E 1+ I R 1E 2
IR1 = 4 , 62mA E 1 +¿
IR1 =0,82 mA
IR2 = I R 2 E 1+ I R 3 E 2
IR2 = 1 , 45 mA E 1+ ¿
IR2 = 3,99 mA
Mahendra Widyartono 19
IR3 = I R 3 E 1 + I R 3 E 2
IR3 = 3 , 17 mA E 1+(−1 , 19 mA)
IR3 =2,17 mA
5.9. Kesimpulan
Superposisi Teorema adalah metode yang memungkinkan kita untuk menentukan arus
yang melalui atau tegangan di resistor atau cabang dalam jaringan. Superposisi Teorema
menyatakan arus yang melalui atau tegangan melintasi, sebuah elemen secara linear jaringan
bilateral adalah sama dengan jumlah aljabar dari arus atau tegangan diproduksi secara
independen oleh masing-masing sumber.
Dalam rangkaian listrik yang memiliki dua sumber arus DC, artinya arah arus adalah
searah. Rangkaian superposisi pada rangkaian ini dapat diukur dengan mengukur rangkaian
pendek (Shorted) dan juga dapat langsung pada rangkaian full sirkuit yang mana karena arusnya
searah maka dapat langsungmenggunakan multimeter untuk menghitung tegangan, arus, dan
hambatan.
Dari hasil pengukuran dan perhitungan secara manual diperoleh hasil yang sama, atau mendekati
sama. Sehingga dapat disimpulkan dalam praktikum ini percobaan yang dilakukan adalah benar
serta sesuai dengan teori atau rumusdan persamaan-persamaan yang digunakan.
Mahendra Widyartono 20
5.10. Lembar Kerja Mahasiswa
PRAKTIKUM V
TEOREMA SUPERPOSISI
Mahendra Widyartono 21
Sumber Hasil Pengukuran
Tegangan Tegangan Drop Arus yang Mengalir
E1 E2 VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 I1 I2 I3
0 0 0V 0V 0V 0V 0V 0 mA 0 mA 0 mA
0 12 3,80 V 1,79 V 5,59 V 2,09 V 4,31 V 3,80 2,54 6,35
mA mA mA
10 0 4,62 V 2,17 V 3,20 V 1,05 V 2,16 V 4,62 1,46 3,17
mA mA mA
10 12 0,82 V 0,39 V 8,79 V 1,05 V 2,16 V 0,82 4 mA 3,18
mA mA
Mahendra Widyartono 22
V V mA mA mA
10 0 4,62 V 2,17 V 3,20 V -1,05 -2,16 4,62 1,46 -3,17
V V mA mA mA
10 12 0,82 V 0,39 V 8,79 V 1,05 V 2,16 V 0,82 4 mA 3,18
mA mA
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω
Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω
Mahendra Widyartono 23
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω
Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada
resistor semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt
Mahendra Widyartono 24
Sama pada rangkaian loop 1,Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian
tersebut arus yang ada pada resistor semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya
adalah 0 volt
2. Diketahui : E1= 0 V
E2=12V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω
Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω
Mahendra Widyartono 25
Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 0 V
V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0 A
Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada resistor
semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt
Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 12V
V
Itotal=
RT
12V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0,00634 A
Itotal= 6,34 mA
Mahendra Widyartono 26
IR2=2,54 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 2,54 mA
Mahendra Widyartono 27
Jadi untuk tegangan total pada Resistor 1 dan Resistor 2 adalah -5,59 V
3. Diketahui : E1= 12 V
E2= 0 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω
Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω
Mahendra Widyartono 28
V
Itotal=
RT
10 V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0,00462 A
Itotal= 4,62 mA
Mahendra Widyartono 29
Mencari tegangan pada Resistor 1
VR1= Itotal x R1
VR1=4,62 mA x 1000
VR1=4,62 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 1 adalah 4,62 V
Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada resistor
semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt
4. Diketahui : E1= 10 V
E2=12 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Mahendra Widyartono 30
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω
Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω
Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 10V
V
Itotal=
RT
10 V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0,00462 A
Itotal= 4,62 mA
Mahendra Widyartono 31
1010 Ω
IR2=4,62 mA x ( )
2200 Ω+1010
IR2=1,45 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 1,45 mA
Mencari arus 1
E1
IR1=
Rtotal
10 V
IR1=
2.162 ,21 Ω
IR1=4,62 mA
Mahendra Widyartono 32
Mencari tegangan pada Resistor 1
VR1= Itotal x R1
VR1=4,62 mA x 1000
VR1=4,62 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 1 adalah 4,62 V
R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω
Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 12V
V
Itotal=
RT
12V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0,00634 A
Itotal= 6,34 mA
Mahendra Widyartono 33
R 12
IR2=Itotal x ( )
R12+ R 3
1470 Ω
IR2=6,34 mA x ( )
1470 Ω+2200 Ω
IR2=2,54 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 2,54 mA
Mencari IR3
R 45
IR3= IR1 x ( )
R 45+ R 3
1010
IR3= - 3,80 mA x ( )
1010+2200
IR3= -1,19 mA
Jadi untuk arus pada resistor 3 adalah -1,19 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah
Mahendra Widyartono 34
VR4=2,09 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 4 adalah 2,09 V
VR3 = VR 3 E 1+VR 3 E 2
VR3 = 3 , 19V E 1 +(5 , 58 V )E 2
VR3 = 8,77 V
VR45 = VR 45 E 1 +VR 45 E 2
Mahendra Widyartono 35
VR45 = −8 , 79 V E 1 +(6 , 4 V )E 2
VR45 = -2,39 V
IR1 = I R 1 E 1+ I R 1E 2
IR1 = 4 , 62mA E 1 +¿
IR1 =0,82 mA
IR2 = I R 2 E 1+ I R 3 E 2
IR2 = 1 , 45 mA E 1+ ¿
IR2 = 3,99 mA
IR3 = I R 3 E 1 + I R 3 E 2
IR3 = 3 , 17 mA E 1+(−1 , 19 mA)
IR3 =2,17 mA
Kesimpulan
Superposisi Teorema adalah metode yang memungkinkan kita untuk menentukan arus
yang melalui atau tegangan di resistor atau cabang dalam jaringan. Superposisi Teorema
menyatakan arus yang melalui atau tegangan melintasi, sebuah elemen secara linear jaringan
bilateral adalah sama dengan jumlah aljabar dari arus atau tegangan diproduksi secara
independen oleh masing-masing sumber.
Dalam rangkaian listrik yang memiliki dua sumber arus DC, artinya arah arus adalah
searah. Rangkaian superposisi pada rangkaian ini dapat diukur dengan mengukur rangkaian
pendek (Shorted) dan juga dapat langsung pada rangkaian full sirkuit yang mana karena arusnya
searah maka dapat langsung menggunakan multimeter untuk menghitung tegangan, arus, dan
hambatan.
Mahendra Widyartono 36
Dari hasil pengukuran dan perhitungan secara manual diperoleh hasil yang sama, atau
mendekati sama. Sehingga dapat disimpulkan dalam praktikum ini percobaan yang dilakukan
adalah benar serta sesuai dengan teori atau rumus dan persamaan-persamaan yang digunakan.
Catatan :
1. LKM dikumpulkan paling lambat 14 Maret 2024, pukul 07.00 WIB melalui link
https://forms.gle/xiEvMvTf3CCL999L9
2. LKM dikumpulkan dalam bentuk file pdf atau word
3. LKM yang dikumpulkan melebihi tanggal waktu yang sudah ditentukan tidak akan
dinilai
4. Format penamaan LKM adalah NIM_NAMA_MODUL5PRLDC2023C/D (NIM 3 angka
terakhir)
Mahendra Widyartono 37