Anda di halaman 1dari 38

PRATIKUM V

TEOREMA SUPERPOSISI

NAMA :

DWI RIZKY ROSILILA (23091387112)

DOSEN PENGAMPU :

Mahendra Widyartono S.T.,M.T.,

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


TAHUN 2024
PRAKTIKUM V
TEOREMA SUPERPOSISI

5.1. Tujuan
Mempelajari efek dari penggunaan lebih dari satu sumber tegangan dc dalam rangkaian
listrik.
5.2. Peralatan yang dibutuhkan
 Voltmeter.
 Amperemeter.
 Perangkat lunak Proteus.
5.3. Pendahuluan
Teorema superposisi menyatakan bahwa dalam setiap jaringan linier, bilateral di mana
lebih dari satu sumber hadir, respons di setiap elemen dalam rangkaian, adalah jumlah respons
yang diperoleh dari setiap sumber yang dipertimbangkan secara terpisah sementara semua
sumber lain digantikan oleh resistansi internalnya. Teorema superposisi adalah teorema analisis
rangkaian yang digunakan untuk menyelesaikan jaringan di mana dua atau lebih sumber hadir
dan terhubung.
Teorema superposisi menyatakan sebagai berikut:
“Jika lebih dari satu sumber bekerja secara simultan dalam suatu rangkaian
listrik, maka arus yang melalui salah satu cabang rangkaian adalah
penjumlahan arus yang akan mengalir melalui cabang untuk setiap sumber,
dengan menjaga semua sumber lainnya tetap mati.”
Untuk menghitung kontribusi individu dari setiap sumber dalam suatu rangkaian, sumber
lain harus diganti atau dihilangkan tanpa mempengaruhi hasil akhir. Saat melepas sumber
tegangan, nilainya disetel ke nol. Ini dilakukan dengan mengganti sumber tegangan dengan
korsleting. Saat menghapus sumber arus, nilainya disetel ke nol. Ini dilakukan dengan mengganti
sumber arus dengan rangkaian terbuka.
Teorema superposisi sangat penting dalam analisis rangkaian karena ia mengubah
rangkaian kompleks menjadi rangkaian setara Norton atau Thevenin.

Mahendra Widyartono 1
Pedoman yang perlu diingat saat menggunakan teorema superposisi :
 Ketika Anda menjumlahkan kontribusi individu dari setiap sumber, Anda harus berhati-
hati saat memberi tanda pada kuantitas. Disarankan untuk menetapkan arah referensi
untuk setiap kuantitas yang tidak diketahui. Jika kontribusi dari sumber memiliki arah
yang sama dengan arah referensi, itu memiliki tanda positif dalam jumlah; jika memiliki
arah yang berlawanan, maka tanda negatif.
 Untuk menggunakan teorema superposisi dengan arus dan tegangan rangkaian, semua
komponen harus linier.
 Perlu dicatat bahwa teorema superposisi tidak berlaku untuk daya, karena daya bukanlah
besaran linier.
Bagaimana menerapkan Teorema Superposisi?
 Langkah pertama adalah memilih satu sumber di antara banyak sumber yang ada dalam
jaringan bilateral. Di antara berbagai sumber di sirkuit, salah satu sumber dapat
dipertimbangkan terlebih dahulu.
 Kecuali untuk sumber yang dipilih, semua sumber harus diganti dengan impedansi
internalnya.
 Dengan menggunakan pendekatan penyederhanaan jaringan, evaluasi arus yang mengalir
atau jatuh tegangan pada elemen tertentu dalam jaringan.
 Hal yang sama mengingat satu sumber diulang untuk semua sumber lain di sirkuit.
 Setelah mendapatkan respons masing-masing untuk sumber individual, lakukan
penjumlahan semua respons untuk mendapatkan penurunan tegangan atau arus
keseluruhan melalui elemen rangkaian.
Batasan Teorema Superposisi
 Teorema ini tidak berlaku untuk rangkaian non-linier. Persyaratan linearitas
menunjukkan bahwa Teorema Superposisi hanya berlaku untuk menentukan tegangan
dan arus, tetapi tidak untuk daya. Disipasi daya adalah fungsi nonlinier yang tidak secara
aljabar menambah total akurat ketika hanya satu sumber yang dipertimbangkan pada satu
waktu.
 Penerapan teorema superposisi membutuhkan dua atau lebih sumber dalam rangkaian.
5.4. Langkah Percobaan

Mahendra Widyartono 2
 Buat projek baru sesuai dengan praktikum yang akan dilakukan pada perangkat lunak
proteus.
 Pada tampilan simulasi silahkan klik component mode – pick from library
 Maka akan muncul gambar dibawah, silahkan isi keywords dengan mengetik “vsource”
digunakan untuk sumber DC pada rangkaian yang akan dipakai lalu “Double Click”.

 Setelah itu tulis pada keyword “RESISTOR” – double click lalu pilih OK
 Jika benar maka akan muncul komponen pada componen list (VSOURCE, RESISTOR).
Lalu cari resistor yang sesuai dengan nilai yang ada pada gambar contoh rangkaian.
 Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Mahendra Widyartono 3
Gambar 5.1. Rangkaian Superposisi dengan 2 sumber tegangan

Gambar 5.2. Rangkaian Superposisi dengan sumber tegangan 10 V

Mahendra Widyartono 4
Gambar 5.3. Rangkaian Superposisi dengan sumber tegangan 12 V
5.5. Data Hasil Percobaan
Tabel 5.1 Data Hasil Percobaan Teorema Superposisi
Sumber Hasil Pengukuran
Tegangan Tegangan Drop Arus yang Mengalir
E1 E2 VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 I1 I2 I3
0 0 0V 0V 0V 0V 0V 0 mA 0 mA 0 mA
0 12 3,80 V 1,79 V 5,59 V 2,09 V 4,31 V 3,80 2,54 6,35
mA mA mA
10 0 4,62 V 2,17 V 3,20 V 1,05 V 2,16 V 4,62 1,46 3,17
mA mA mA
10 12 0,82 V 0,39 V 8,79 V 1,05 V 2,16 V 0,82 4 mA 3,18

Mahendra Widyartono 5
mA mA

5.6. Analisa Data Hasil Percobaan


Superposisi Teorema adalah metode yang memungkinkan kita untuk menentukan arus
yang melalui atau tegangan di resistor atau cabang dalam jaringan. Keuntungan dari pendekatan
ini bukan analisis mesh atau nodal .Analisis adalah bahwa hal itu tidak perlu menggunakan
determinan ataumatriks aljabar untuk menganalisis sirkuit tertentu . Teorema ini
menyatakansebagai berikut :“Total arus yang melalui atau tegangan resistor atau cabang
mungkin ditentukan dengan menjumlahkan efek karena setiap sumber independen.

”5.7. Data Hasil Perhitungan


Tabel 5.2 Data Hasil Perhitungan Teorema Superposisi
Sumber Hasil Perhitungan
Tegangan Tegangan Drop Arus yang Mengalir
E1 E2 VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 I1 I2 I3
0 0 0V 0V 0V 0V 0V 0 mA 0 mA 0 mA
0 12 -3,80 -1,79 5,588 2,09 V 4,31 V -3,80 2,54 6,35
V V V mA mA mA
10 0 4,62 V 2,17 V 3,20 V -1,05 -2,16 4,62 1,46 -3,17
V V mA mA mA
10 12 0,82 V 0,39 V 8,79 V 1,05 V 2,16 V 0,82 4 mA 3,18
mA mA

5.8. Analisa Data Hasil Perhitungan


Jawab :

1. Diketahui : E1= 0 V
E2=0 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω

Mahendra Widyartono 6
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?

Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω

Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω

Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1


R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 0 V


V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0 A

Mahendra Widyartono 7
Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada
resistor semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt

Baik untuk langkah mentukan rangkaian pada loop 2 sebagai berikut


Mencari Rtotal pada rangkaian loop 2
R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 0 V


V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0 A

Sama pada rangkaian loop 1,Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian
tersebut arus yang ada pada resistor semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya
adalah 0 volt

2. Diketahui : E1= 0 V
E2=12V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :

Mahendra Widyartono 8
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω

Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω

Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1


R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 0 V


V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0 A

Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada resistor
semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt

Baik untuk langkah mentukan rangkaian pada loop 2 sebagai berikut


Mencari Rtotal pada rangkaian loop 2

Mahendra Widyartono 9
R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 12V
V
Itotal=
RT
12V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0,00634 A
Itotal= 6,34 mA

Mencari arus pada resistor 2 atau IR2


R 12
IR2=Itotal x ( )
R12+ R 3
1470 Ω
IR2=6,34 mA x ( )
1470 Ω+2200 Ω
IR2=2,54 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 2,54 mA

Mencari arus pada resistor 1 atau IR1


IR1=Itotal – IR2
IR1=6,34 mA – 2,54 mA
IR1= - 3,80 mA
Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah - 3,80 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mencari tegangan pada Resistor 3


VR3=IR3 x R3

Mahendra Widyartono 10
VR3=2,54 mA x 2200 Ω
VR3=5,588 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 5,588 V

Mencari tegangan pada Resistor 4


VR4= Itotal x R4
VR4=6,34 mA x 330 Ω
VR4=2,09 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 4 adalah 2,09 V

Mencari tegangan pada Resistor 5


VR5= Itotal x R5
VR5=6,34 mA x 680 Ω
VR5= 4,31V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 4,31V

Mencari tegangan pada Resistor 1


VR1= Itotal x R1
VR1 dan R2= - VR3= -5,59 V
Jadi untuk tegangan total pada Resistor 1 dan Resistor 2 adalah -5,59 V

3. Diketahui : E1= 12 V
E2= 0 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5

Mahendra Widyartono 11
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω

Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω

Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1


R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 10 V


V
Itotal=
RT
10 V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0,00462 A
Itotal= 4,62 mA

Mencari arus pada resistor 2 atau IR2


R 45
IR2=Itotal x ( )
R 3+ R 45
1010 Ω
IR2=4,62 mA x ( )
2200 Ω+1010
IR2=1,45 mA

Mahendra Widyartono 12
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 1,45 mA

Mencari arus pada resistor 3 atau IR3


IR3=Itotal – IR2
IR3=4,62 mA – 1,45 mA
IR3= - 3,17 mA
Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah - 3,17 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mencari tegangan pada Resistor 3


VR3=IR2 x R3
VR3=1,45 mA x 2200 Ω
VR3=3,19 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 3,19 V

Mencari tegangan pada Resistor 4


VR4= Itotal x R4
VR4 dan R5 = -VR3 = -3,21 V

Mencari tegangan pada Resistor 1


VR1= Itotal x R1
VR1=4,62 mA x 1000
VR1=4,62 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 1 adalah 4,62 V

Mencari tegangan pada Resistor 2


VR2= Itotal x R2
VR2=4,62 mA x 470
VR2=2,17 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 2 adalah 2,17 V

Mahendra Widyartono 13
Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 0 V
V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0A

Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada resistor
semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt

4. Diketahui : E1= 10 V
E2=12 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω

Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω

Mahendra Widyartono 14
Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1
R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 10V
V
Itotal=
RT
10 V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0,00462 A
Itotal= 4,62 mA

Mencari arus pada resistor 2 atau IR2


R 45
IR2=Itotal x ( )
R 3+ R 45
1010 Ω
IR2=4,62 mA x ( )
2200 Ω+1010
IR2=1,45 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 1,45 mA

Mencari arus pada resistor 1 atau IR3


IR3=Itotal – IR2
IR3=4,62 mA – 1,45 mA
IR3=3,17 mA
Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah 3,17 Ma

Mencari arus 1
E1
IR1=
Rtotal

Mahendra Widyartono 15
10 V
IR1=
2.162 ,21 Ω
IR1=4,62 mA

Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah 3,17 mA

Mencari tegangan pada Resistor 3


VR3=IR2 x R3
VR3=1,45 mA x 2200 Ω
VR3=3,19 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 3,19 V

Mencari tegangan pada Resistor 4 dan Resistor 5


VR45= Itotal x R45
VR45= - VR3= -8,79 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 4 adalah -8,79 V
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mencari tegangan pada Resistor 1


VR1= Itotal x R1
VR1=4,62 mA x 1000
VR1=4,62 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 1 adalah 4,62 V

Mencari tegangan pada Resistor 2


VR2= Itotal x R2
VR2=4,62 mA x 470
VR2=2,17 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 2 adalah 2,17 V

Baik untuk langkah menentukan rangkaian pada loop 2 sebagai berikut

Mahendra Widyartono 16
Mencari Rtotal pada rangkaian loop 2.

R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 12V
V
Itotal=
RT
12V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0,00634 A
Itotal= 6,34 mA

Mencari arus pada resistor 2 atau IR2


R 12
IR2=Itotal x ( )
R12+ R 3
1470 Ω
IR2=6,34 mA x ( )
1470 Ω+2200 Ω
IR2=2,54 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 2,54 mA

Mencari arus pada resistor 1 atau IR1


IR1=Itotal – IR2
IR1=6,34 mA – 2,54 mA
IR1= - 3,80 mA
Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah -3,80 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mahendra Widyartono 17
Mencari IR3
R 45
IR3= IR1 x ( )
R 45+ R 3
1010
IR3= - 3,80 mA x ( )
1010+2200
IR3= -1,19 mA
Jadi untuk arus pada resistor 3 adalah -1,19 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mencari tegangan pada Resistor 3


VR3=IR2 x R3
VR3=2,54 mA x 2200 Ω
VR3=5,58 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 5,58 V

Mencari tegangan pada Resistor 4


VR4= Itotal x R4
VR4=6,34 mA x 330 Ω
VR4=2,09 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 4 adalah 2,09 V

Mencari tegangan pada Resistor 5


VR5= Itotal x R5
VR5=6,34 mA x 680 Ω
VR5= 4,31V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 4,31V

Mencari tegangan pada Resistor 1


VR1= Itotal x R1
VR1 dan R2 = -VR3= - 5,88 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 1 adalah - 5,88 V

Mahendra Widyartono 18
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah.

Dikarenakan E1 dan E2 aktif


Ketika kedua sumber tegangan tersebut diaktifkan secara bersamaan, besaran nilai tegangan dan
arus merupakan hasil penjumlahan dan dua kondisi sebelumnya, hal ini menggambarkan
bagaimana hokum superposisi memungkinkan dalam mengalisis efek gabungan dari dua sumber
tegangan yang bekerja sama.

VR12 = VR 12 E 1 +VR 12 E 2
VR12 = 6 , 79 V E 1 +(−5 ,88 V ) E 2
VR12 = 0,91 V

VR3 = VR 3 E 1+VR 3 E 2
VR3 = 3 , 19V E 1 +(5 , 58 V )E 2
VR3 = 8,77 V

VR45 = VR 45 E 1 +VR 45 E 2
VR45 = −8 , 79 V E 1 +(6 , 4 V )E 2
VR45 = -2,39 V

Mencari arus dari gabungan tegangan yang bekerja sama.

IR1 = I R 1 E 1+ I R 1E 2
IR1 = 4 , 62mA E 1 +¿
IR1 =0,82 mA

IR2 = I R 2 E 1+ I R 3 E 2
IR2 = 1 , 45 mA E 1+ ¿
IR2 = 3,99 mA

Mahendra Widyartono 19
IR3 = I R 3 E 1 + I R 3 E 2
IR3 = 3 , 17 mA E 1+(−1 , 19 mA)
IR3 =2,17 mA

5.9. Kesimpulan
Superposisi Teorema adalah metode yang memungkinkan kita untuk menentukan arus
yang melalui atau tegangan di resistor atau cabang dalam jaringan. Superposisi Teorema
menyatakan arus yang melalui atau tegangan melintasi, sebuah elemen secara linear jaringan
bilateral adalah sama dengan jumlah aljabar dari arus atau tegangan diproduksi secara
independen oleh masing-masing sumber.

Dalam rangkaian listrik yang memiliki dua sumber arus DC, artinya arah arus adalah
searah. Rangkaian superposisi pada rangkaian ini dapat diukur dengan mengukur rangkaian
pendek (Shorted) dan juga dapat langsung pada rangkaian full sirkuit yang mana karena arusnya
searah maka dapat langsungmenggunakan multimeter untuk menghitung tegangan, arus, dan
hambatan.

Dari hasil pengukuran dan perhitungan secara manual diperoleh hasil yang sama, atau mendekati
sama. Sehingga dapat disimpulkan dalam praktikum ini percobaan yang dilakukan adalah benar
serta sesuai dengan teori atau rumusdan persamaan-persamaan yang digunakan.

Mahendra Widyartono 20
5.10. Lembar Kerja Mahasiswa
PRAKTIKUM V
TEOREMA SUPERPOSISI

Nama : DWI RIZKY ROSILILA


NIM : 23091387112
Angkatan : 2023
Program Studi :TEKNIK LISTRIK
Program : Vokasi Unesa
Tabel 5.1 Data Hasil Percobaan Teorema Superposisi

Mahendra Widyartono 21
Sumber Hasil Pengukuran
Tegangan Tegangan Drop Arus yang Mengalir
E1 E2 VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 I1 I2 I3
0 0 0V 0V 0V 0V 0V 0 mA 0 mA 0 mA
0 12 3,80 V 1,79 V 5,59 V 2,09 V 4,31 V 3,80 2,54 6,35
mA mA mA
10 0 4,62 V 2,17 V 3,20 V 1,05 V 2,16 V 4,62 1,46 3,17
mA mA mA
10 12 0,82 V 0,39 V 8,79 V 1,05 V 2,16 V 0,82 4 mA 3,18
mA mA

Analisa Data Hasil Percobaan


Berdasarkan data-data di atas maka dapat diambil analisa yaitu dalam pengukuran
menggunakan alat ukur pada rangkaian ini nilai resistansi yang dihasilkan tidak berbeda jauh
dengan hasil perhitungan, meskipun hanya sedikit selisihnya. Ini mungkin disebabkan karena
komponen itu sendiri yang memiliki nilai toleransi yang terdapat pada resistor tersebut dan
faktor dari alat ukur dimana di dalam sebuah alat ukur memiliki hambatan dalam. Sehinggahasil
nilai resistansi dari pengukuran ini hampir mendekati dengan hasil perhitungannya.Begitu juga
dengan arus yang tercatat dalam pengukuran pada percobaan ini biladibandingkan dengan
perhitungan arusnya maka hasilnya berbeda selisih sedikit saja atau hampir mendekati. Ini terjadi
karena nilai resistansi yang sudah berubah sedikit dan faktor hambatan dalam pada alat ukur
sehingga saat pengukuran arus nilainya tidak sama dengan perhitungan namun hampir
mendekati.

Tabel 5.2 Data Hasil Percobaan Teorema Superposisi


Sumber Hasil Perhitungan
Tegangan Tegangan Drop Arus yang Mengalir
E1 E2 VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 I1 I2 I3
0 0 0V 0V 0V 0V 0V 0 mA 0 mA 0 mA
0 12 -3,80 V -1,79 5,588 2,09 V 4,31 V -3,80 2,54 6,35

Mahendra Widyartono 22
V V mA mA mA
10 0 4,62 V 2,17 V 3,20 V -1,05 -2,16 4,62 1,46 -3,17
V V mA mA mA
10 12 0,82 V 0,39 V 8,79 V 1,05 V 2,16 V 0,82 4 mA 3,18
mA mA

Analisa Data Hasil Perhitungan


1. Diketahui : E1= 0 V
E2=0 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?

Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω

Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω

Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1


R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3

Mahendra Widyartono 23
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 0 V


V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0 A

Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada
resistor semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt

Baik untuk langkah mentukan rangkaian pada loop 2 sebagai berikut


Mencari Rtotal pada rangkaian loop 2
R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 0 V


V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0 A

Mahendra Widyartono 24
Sama pada rangkaian loop 1,Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian
tersebut arus yang ada pada resistor semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya
adalah 0 volt

2. Diketahui : E1= 0 V
E2=12V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω

Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω

Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1


R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω

Mahendra Widyartono 25
Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 0 V
V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0 A

Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada resistor
semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt

Baik untuk langkah mentukan rangkaian pada loop 2 sebagai berikut


Mencari Rtotal pada rangkaian loop 2
R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 12V
V
Itotal=
RT
12V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0,00634 A
Itotal= 6,34 mA

Mencari arus pada resistor 2 atau IR2


R 12
IR2=Itotal x ( )
R12+ R 3
1470 Ω
IR2=6,34 mA x ( )
1470 Ω+2200 Ω

Mahendra Widyartono 26
IR2=2,54 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 2,54 mA

Mencari arus pada resistor 1 atau IR1


IR1=Itotal – IR2
IR1=6,34 mA – 2,54 mA
IR1= - 3,80 mA
Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah - 3,80 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mencari tegangan pada Resistor 3


VR3=IR3 x R3
VR3=2,54 mA x 2200 Ω
VR3=5,588 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 5,588 V

Mencari tegangan pada Resistor 4


VR4= Itotal x R4
VR4=6,34 mA x 330 Ω
VR4=2,09 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 4 adalah 2,09 V

Mencari tegangan pada Resistor 5


VR5= Itotal x R5
VR5=6,34 mA x 680 Ω
VR5= 4,31V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 4,31V

Mencari tegangan pada Resistor 1


VR1= Itotal x R1
VR1 dan R2= - VR3= -5,59 V

Mahendra Widyartono 27
Jadi untuk tegangan total pada Resistor 1 dan Resistor 2 adalah -5,59 V

3. Diketahui : E1= 12 V
E2= 0 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω

Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω

Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1


R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 10 V

Mahendra Widyartono 28
V
Itotal=
RT
10 V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0,00462 A
Itotal= 4,62 mA

Mencari arus pada resistor 2 atau IR2


R 45
IR2=Itotal x ( )
R 3+ R 45
1010 Ω
IR2=4,62 mA x ( )
2200 Ω+1010
IR2=1,45 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 1,45 mA

Mencari arus pada resistor 3 atau IR3


IR3=Itotal – IR2
IR3=4,62 mA – 1,45 mA
IR3= - 3,17 mA
Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah - 3,17 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mencari tegangan pada Resistor 3


VR3=IR2 x R3
VR3=1,45 mA x 2200 Ω
VR3=3,19 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 3,19 V

Mencari tegangan pada Resistor 4


VR4= Itotal x R4
VR4 dan R5 = -VR3 = -3,21 V

Mahendra Widyartono 29
Mencari tegangan pada Resistor 1
VR1= Itotal x R1
VR1=4,62 mA x 1000
VR1=4,62 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 1 adalah 4,62 V

Mencari tegangan pada Resistor 2


VR2= Itotal x R2
VR2=4,62 mA x 470
VR2=2,17 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 2 adalah 2,17 V

Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 0 V


V
Itotal=
RT
0V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0A

Sudah dipastikan tegangan pada tiap resistor pada rangkaian tersebut arus yang ada pada resistor
semuanya akan bernilai NOL, karena tegangan awalnya adalah 0 volt

4. Diketahui : E1= 10 V
E2=12 V
R1= 1K Ω
R2=470 Ω
R3=2200 Ω
R4= 330 Ω
R5= 680 Ω
Ditanya : tegangan tiap resistor dan arus 1,2 dan 3 ?

Mahendra Widyartono 30
Jawab :
Langkah pertama kita meng-Seri Rangkaian Resistor 1,2 dan Resitor 4,5
Resistor 1 dan 2
Rs12=R1+R2
Rs12=1000 Ω + 470 Ω
Rs12=1470 Ω

Resistor 4 dan 5
Rs45=R4+R5
Rs45= 330 Ω+680 Ω
Rs45= 1010 Ω

Mencari Rtotal pada rangkaian loop 1


R 45. R 3
RT= Rs12+( )
R 45+ R 3
1010 Ω.2200 Ω
RT= 1470 Ω +( )
1010 Ω+2200 Ω
RT=1470 Ω + 692,21 Ω
RT=2.162,21 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 1 dengan tegangan 10V
V
Itotal=
RT
10 V
Itotal=
2.162 ,21 Ω
Itotal= 0,00462 A
Itotal= 4,62 mA

Mencari arus pada resistor 2 atau IR2


R 45
IR2=Itotal x ( )
R 3+ R 45

Mahendra Widyartono 31
1010 Ω
IR2=4,62 mA x ( )
2200 Ω+1010
IR2=1,45 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 1,45 mA

Mencari arus pada resistor 1 atau IR3


IR3=Itotal – IR2
IR3=4,62 mA – 1,45 mA
IR3=3,17 mA
Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah 3,17 Ma

Mencari arus 1
E1
IR1=
Rtotal
10 V
IR1=
2.162 ,21 Ω
IR1=4,62 mA

Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah 3,17 mA

Mencari tegangan pada Resistor 3


VR3=IR2 x R3
VR3=1,45 mA x 2200 Ω
VR3=3,19 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 3,19 V

Mencari tegangan pada Resistor 4 dan Resistor 5


VR45= Itotal x R45
VR45= - VR3= -8,79 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 4 adalah -8,79 V
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mahendra Widyartono 32
Mencari tegangan pada Resistor 1
VR1= Itotal x R1
VR1=4,62 mA x 1000
VR1=4,62 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 1 adalah 4,62 V

Mencari tegangan pada Resistor 2


VR2= Itotal x R2
VR2=4,62 mA x 470
VR2=2,17 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 2 adalah 2,17 V

Baik untuk langkah menentukan rangkaian pada loop 2 sebagai berikut


Mencari Rtotal pada rangkaian loop 2.

R 12. R 3
RT= Rs45+( )
R12+ R 3
1470 Ω.2200 Ω
RT= 1010 Ω +( )
1470 Ω+2200 Ω
RT=1010 Ω + 881,198 Ω
RT=1.891,198 Ω

Mencari arus total atau Itotal pada loop 2 dengan tegangan 12V
V
Itotal=
RT
12V
Itotal=
1.891,198 Ω
Itotal= 0,00634 A
Itotal= 6,34 mA

Mencari arus pada resistor 2 atau IR2

Mahendra Widyartono 33
R 12
IR2=Itotal x ( )
R12+ R 3
1470 Ω
IR2=6,34 mA x ( )
1470 Ω+2200 Ω
IR2=2,54 mA
Jadi untuk arus pada resistor 2 adalah 2,54 mA

Mencari arus pada resistor 1 atau IR1


IR1=Itotal – IR2
IR1=6,34 mA – 2,54 mA
IR1= - 3,80 mA
Jadi untuk arus pada resistor 1 adalah -3,80 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mencari IR3
R 45
IR3= IR1 x ( )
R 45+ R 3
1010
IR3= - 3,80 mA x ( )
1010+2200
IR3= -1,19 mA
Jadi untuk arus pada resistor 3 adalah -1,19 mA
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah

Mencari tegangan pada Resistor 3


VR3=IR2 x R3
VR3=2,54 mA x 2200 Ω
VR3=5,588 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 5,58 V

Mencari tegangan pada Resistor 4


VR4= Itotal x R4
VR4=6,34 mA x 330 Ω

Mahendra Widyartono 34
VR4=2,09 V
Jadi untuk tegangan pada resistor 4 adalah 2,09 V

Mencari tegangan pada Resistor 5


VR5= Itotal x R5
VR5=6,34 mA x 680 Ω
VR5= 4,31V
Jadi untuk tegangan pada resistor 3 adalah 4,31V

Mencari tegangan pada Resistor 1


VR1= Itotal x R1
VR1 dan R2 = -VR3= - 5,88 V
Jadi untuk tegangan pada Resistor 1 adalah - 5,88 V
Terdapat tegangan negaif dikarenakan berlawanan arah.

Dikarenakan E1 dan E2 aktif


Ketika kedua sumber tegangan tersebut diaktifkan secara bersamaan, besaran nilai tegangan dan
arus merupakan hasil penjumlahan dan dua kondisi sebelumnya, hal ini menggambarkan
bagaimana hokum superposisi memungkinkan dalam mengalisis efek gabungan dari dua sumber
tegangan yang bekerja sama.

VR12 = VR 12 E 1 +VR 12E 2


VR12 = 6 , 79 V E 1 +(−5 ,88 V ) E 2
VR12 = 0,91 V

VR3 = VR 3 E 1+VR 3 E 2
VR3 = 3 , 19V E 1 +(5 , 58 V )E 2
VR3 = 8,77 V

VR45 = VR 45 E 1 +VR 45 E 2

Mahendra Widyartono 35
VR45 = −8 , 79 V E 1 +(6 , 4 V )E 2
VR45 = -2,39 V

Mencari arus dari gabungan tegangan yang bekerja sama.

IR1 = I R 1 E 1+ I R 1E 2
IR1 = 4 , 62mA E 1 +¿
IR1 =0,82 mA

IR2 = I R 2 E 1+ I R 3 E 2
IR2 = 1 , 45 mA E 1+ ¿
IR2 = 3,99 mA

IR3 = I R 3 E 1 + I R 3 E 2
IR3 = 3 , 17 mA E 1+(−1 , 19 mA)
IR3 =2,17 mA

Kesimpulan
Superposisi Teorema adalah metode yang memungkinkan kita untuk menentukan arus
yang melalui atau tegangan di resistor atau cabang dalam jaringan. Superposisi Teorema
menyatakan arus yang melalui atau tegangan melintasi, sebuah elemen secara linear jaringan
bilateral adalah sama dengan jumlah aljabar dari arus atau tegangan diproduksi secara
independen oleh masing-masing sumber.
Dalam rangkaian listrik yang memiliki dua sumber arus DC, artinya arah arus adalah
searah. Rangkaian superposisi pada rangkaian ini dapat diukur dengan mengukur rangkaian
pendek (Shorted) dan juga dapat langsung pada rangkaian full sirkuit yang mana karena arusnya
searah maka dapat langsung menggunakan multimeter untuk menghitung tegangan, arus, dan
hambatan.

Mahendra Widyartono 36
Dari hasil pengukuran dan perhitungan secara manual diperoleh hasil yang sama, atau
mendekati sama. Sehingga dapat disimpulkan dalam praktikum ini percobaan yang dilakukan
adalah benar serta sesuai dengan teori atau rumus dan persamaan-persamaan yang digunakan.

Catatan :
1. LKM dikumpulkan paling lambat 14 Maret 2024, pukul 07.00 WIB melalui link
https://forms.gle/xiEvMvTf3CCL999L9
2. LKM dikumpulkan dalam bentuk file pdf atau word
3. LKM yang dikumpulkan melebihi tanggal waktu yang sudah ditentukan tidak akan
dinilai
4. Format penamaan LKM adalah NIM_NAMA_MODUL5PRLDC2023C/D (NIM 3 angka
terakhir)

Mahendra Widyartono 37

Anda mungkin juga menyukai