Muhammad Hafidh
Adriansyah
Absen 24
XII MIPA 7
hafidhadriansyah4@gmail.com
SMAN 39 Jakarta Tahun Ajaran 2022/2023
4 No.11, Jl. RA. Fadillah No.11, RT.11/RW.4, Cijantung, Kec. Ps. Rebo, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13780
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, dan karunianya yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik Fisika tentang Rangkaian Arus Listrik Searah
yang merupakan salah satu materi pembelajaran peserta didik dalam pelajaran Fisika di Kelas
XII Sekolah Menengah Atas. Lembar Kerja Peserta Didik ini dibuat untuk menambah
pemahaman, mengasah kemampuan, dan menguji kemampuan penulis akan materi tersebut.
Serta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru fisika penulis, Bapak Untung
Sucahyo, Drs.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Untung, selaku guru fisika yang
telah mengajarkan materi Rangkaian Arus Listrik Searah, memberikan contoh, masukkan dan
bimbingan selama proses pengerjaan LKPD Rangkaian Arus Listrik Searah ini. Tak lupa
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan LKPD ini, terutama orang tua dan teman-teman
penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa LKPD ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan
LKPD ini. Akhir kata penulis berharap semoga LKPD ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
penulis tetapi juga bagi para pembaca. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih
M hafidh A
LKPD 1
Arus Listrik dan Hukum Ohm
- Tujuan :
Menjelaskan hubungan tegangan dan arus listrik pada sebuah resistor dalam
rangkaian listrik arus searah (DC)
- Landasan Teori :
Menurut Durbin ( 2005 ) Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus
listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya . Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi
hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas
beda potensial yang dikenakan kepadanya . Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku
untuk semua jenis penghantar , namun istilah ' hukum ' Letap digunakan dengan alasan
sejarah . Secara matematis Hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan :
V = I. R
- Data percobaan
A. Tabel data
Tegangan Sumber Tegangan pada ujung - Resistor Arus pada resistor
No
( Volt ) ujung resistor ( Volt ) ( Ω) ( Amper )
1 18 V 18 V 15 Ω 1,20 A
2 30 V 30 V 15 Ω 2,00 A
3 50 V 50 V 15 Ω 3,33 A
4 60 V 60 V 15 Ω 4,00 A
5 70 V 70 V 15 Ω 4,67 A
a. Grafik data
75
65
55
Tegangan Sumber (V)
45
35
25
15
5
1,20 A 2,00 A 3,33 A 4,00 A 4,67 A
Arus Pada Resistor (A)
- Pengolahan Data :
• Menghitung Tegangan Pada Ujung-ujung Resistor
Karena hambatan (resistor) hanya satu di rangkaian seri maka tegangannya akan tetap
(𝑉0 = 𝑉1)
V
𝐼= R
1. 𝐼 = 18 𝑉
= 1,2 𝐴
15Ω
2. 𝐼 = 30 𝑉
=2𝐴
15Ω
3. 𝐼 = 50 𝑉
= 3,33
𝐴 15Ω
𝑉
4. 𝐼 = 60 =4𝐴
15Ω
5. 𝐼 = 70 𝑉 =
4,67 𝐴 15Ω
➢ Kesimpulan :
Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa arus listrik (I) yang
mengalir pada suatu kawat konduktor sebanding dengan beda potensial (V) yang
diberikan pada ujung-ujungnya. Artinya, semakin besar beda potensial maka semakin
besar juga arus yang mengalir. Sebaliknya, jika beda potensial yang diberikan diperkecil,
maka semakin kecil juga arus yang mengalir.
LKPD 2
Rangkaian Resistor
- Tujuan:
1 Menentukan karateristik rangkaian seri resistor dalam rangkaian listrik arus searah
2 Menentukan karateristik rangkaian paralel resistor dalam rangkaian listrik arus
searah
3 Menentukan resistansi total rangkaian resistor dalam rangkaian listrik arus searah
- Landasan Teori :
Resistor adalah komponen elektronikan yang berjenis pasif yang mempunyai sifat
menghambat arus listrik, komponen elektronik ini memiliki dua kutub yang didesai
untukmenahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik diantara kedua
kutubnya. Nilai resistor dinyatakan dalam satuan ohm.resistor juga berfungsi
sebagaimembatasi arus listrik, membagi tegangan dan membagi arus listrik.
Resistor dapat dirangkai secara seri, paralel atau gabungan seri dan paralel. Bila
resistor dirangkai secara seri, paralel atau gabungannya, maka nilai hambatan total
resistor akan berubah. Resistor yang rangkai secara seri dengan resistor lainnya
mengakibatkan hambatan totalnya semakin bertambah. Sehingga dapat dituliskan dengan
persamaan :
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯ + 𝑅𝑛
Sedangkan untuk resistor yang dirangkai secara pararel, nilai hambatan totalnya
akan berkurang. Rangkaian resistor pararel bertujuan untuk memperkecil hambatan dan
membagi arus listrik yang mengalir (Abdullah, 2006). Sehingga memperoleh persamaan
sebagai berikut.
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3
- 1 buah voltmeter
- 1 buah amperemeter
- 3 buah resistor yang berbeda hambatannya
- Kabel-kabel penghubung
- Batu baterai.
- Data Percobaan :
Resistor Kuat Arus (A) Tegangan pada
𝑹𝟏 , 𝑹𝟐 , 𝑹𝟑(Ω) ujung - ujung resistor
Tegangan Sumber
(V)
(V)
10 V 𝑅1 = 10 Ω 𝐼1 = 0,27 𝐴 𝑉1 = 2,7 𝑉
𝑅2 = 15 Ω 𝐼2 = 0,27 𝐴 𝑉2 = 4,05 𝑉
𝑅3 = 12 Ω 𝐼3 = 0,27 𝐴 𝑉3 = 3,24 𝑉
𝐼4 = 0,27 𝐴
Resistor Kuat Arus (A) Tegangan pada ujung
Tegangan Sumber 𝑹𝟏 , 𝑹𝟐 , 𝑹𝟑(Ω) - ujung resistor ( V )
(V)
30 V 𝑅1 = 15 Ω 𝐼𝑡 = 11 𝐴 𝑉1 = 30 𝑉
𝑅2 = 10 Ω 𝐼1 = 2 𝐴 𝑉2 = 30 𝑉
𝑅3 = 5 Ω 𝐼2 = 3 𝐴 𝑉3 = 30 𝑉
𝐼3 = 6 𝐴
- Pengolahan Data :
b. Rangkaian Seri
1. - Kuat arus di titik a : 𝐼1 = 0,27A
- Kuat arus di titik b : 𝐼2 = 0,27A
- Kuat arus di titik c : 𝐼3 = 0,27A
c. Rangkaian Paralel
1. - Kuat arus di titik a: 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 11A
- Kuat arus di titik b: 𝐼1 = 2A
- Kuat arus di titik c: 𝐼2 = 3A
- Kuat arus di titik d: 𝐼3 = 6A
=
=
= 2,27 V
- Pertanyaan :
1. Berdasarkan data no.1, bagaimanakah besar kuat arus listrik pada masing- masing
titik a, b dan c ?
Jawab : - Kuat arus di titik a : 𝐼1 = 0,27A
- Kuat arus di titik b : 𝐼2 = 0,27A
- Kuat arus di titik c : 𝐼3 = 0,27A
2. Buatlah kesimpulan mengenai besar kuat arus listrik pada setiap resistor yang
dirangkai secara seri! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan !
Jawab :
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kuat arus pada listrik
sebelum dan sesudah dialirkan ke resistor memiliki besar kuat listrik yang sama
karena listrik tidak bercabang
3. Berdasarkan data no.2, coba jumlahkan besar tegangan yang diperoleh dari ujung-
ujung setiap resistor
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 =…volt
Bandingkan hasil penjumlahan kuat arus di atas dengan hasil pengukuran kuat arus
di titik a (𝑖𝑡). Bagaimanakah hasilnya? Jawab :
𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 = 2A + 3A + 6A
= 11 A
- Kesimpulan :
Pada rangkaian seri, kuat arus listrik pada titik manapun selalu sama dan besar
tegangan total sama besarnya dengan penjumlahan semua tegangan ujung-ujung resistor.
Sedangkan pada rangkaian pararel, kuat arus listrik total sama besarnya dengan
penjumlahan kuat arus pada setiap resistor dan semua tegangan pada ujung-ujung resistor
maupun baterai sama besar.
LKPD 3
Hukum Kirchoff
- Tujuan:
- Menjelaskan hukum I dan hukum II kirchoff
- Menerapkan hukum kirchoff pada rangkaian listrik arus searah
- Menganalisis rangkaian majemuk dengan hukum kirchoff
- Landasan Teori :
- Hukum Kirchoff I
Hukum Kirchhoff I merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup
adalah tetap. Hal ini berartidalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus
listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang ke luar percabangan itu.
∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
- Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchhoff II adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam
suaturangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah sumber tegangan
dan tegangan jatuh dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.
∑𝐸+∑𝑉=0
- Data Percobaan :
proses kegiatan 1
Keterangan :
Proses kegiatan 2
1. Keadaan sumber tegangan E1=20 Volt, E2=50 volt dan hambatan tiga buah
resistor R1 = 20 ohm, R2 = 40 ohm, R3 = 60 ohm
2. Keadaan sumber tegangan E1=10 Volt, E2=30 volt dan hambatan tiga buah
resistor R1 = 20 ohm, R2 = 40 ohm, R3 = 60 ohm
No Jumlah sumber Arus I Tegangan V1 Tegangan V2 Tegangan V3 V1+V2+V3
Teganagan(V) (Amper)
1 20-50 = -30 0.25 5 10 -15 30
Proses Kegiatan 3
Tabel -1
𝑖3 = 0,1 𝐴
Tabel -2
V2 =90volt
Nilai Resistor
R2 =50ohm 𝑖1 = 1,23 𝐴
R3 =100ohm 𝑖2 = 1,01 𝐴
𝑖3 = 0,22 𝐴
PENGOLAHAN DATA
Kegiatan 1
I = V/Rtotal = 18/15 = 1,2 A
Kegiatan 2
PERTANYAAN
Kegiatan 1
1. Ukur arus yang masuk ke titik A (I) dan arus yang keluar dari titik A ( ) dan ( ) !
𝐼1 = 0.6 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝐼1 = 0.6 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
2. Buatlah kesimpulan mengenai jumlah arus yang masuk dan yang keluar dari satu
titik cabang
Jawab : Di dalam sebuah rangakian listrik yang bercabang, maka total kuat arus yang
masuk ke sebuah cabang ajan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar
cabang.
Kegiatan 2
Jawab :
Keadaan 1
𝑉1 = 5 𝑉
𝑉2 = 10 𝑉
𝑉3 = 15 𝑉
Keadaan 2
𝑉1 = 3.3 𝑉
𝑉2 = 6.7 𝑉
𝑉3 = 10 𝑉
3. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan perhitungan secara rumus pada
hokum II Kirchoff Jawab : Arus listrik pada keadaan 1 dua kalinya arus listrik
pada keadaan 2. Begitu dengan masing-masing tegangan pada keadaan 1 dua
kalinya tegangan pada keadaan 2
Kegiatan 3
1. Buatlah kesimpulan dari data yang diperoleh dari poin 5 dan poin 6
Jawab : Kesimpulan dari poin 5 dan 6 adalah dalam suatu rangkaian listrik tertutup,
jumlah aljabar pada beda potensial (tegangan) adalah nol. Jika dirumuskan :
Σ ε+Σ IR = 0
Kegiatan 4
1. Dengan menggunakan data pada tabel -2, gunakan hukum kirchhoff pada setiap
loop rangkaian untuk menghitung besar arus listrik pada tiap cabang kawat ( 1, 2,
3). Uraikan hasil perhitungan mu di bawah ini !
- Buat loop pada masing-masing rangkaian
Jawab :
Loop 1
….(1)
Loop 2
….(2)
Hukum Kirchoff 1
….(3)
2. Jika diinginkan arus pada R2 nol, berapa nilai-nilai tegangan dan hambatan yang
harus ditambahkan pada rangkaian di atas. Jelaskan analisis mu dengan
menggunakan perhitungan!
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah menurut hukum kirchoff 1, jumlah kuat arus
listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang meninggalkan titik itu. Sedangkan hukum kirchoff 2, jumlah aljabar beda
potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol.
TUJUAN :
Sedangkan berdasarkan konsep usaha, yang dimaksud dengan daya listrik adalah
besarnya usaha dalam memindahkan muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya
adalah Jumlah Energi Listrik yang digunakan tiap detik. Berdasarkan definisi tersebut,
perumusan daya listrik adalah seperti dibawah ini :
P=E/t
Dimana :
P = Daya Listrik
E = Energi dengan satuan Joule t
= waktu dengan satuan detik
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam sebuah
Rangkaian Listrik adalah sebagai berikut :
P=VxI
Atau
Dimana :
DATA PERCOBAAN
Kegiatan 1
Dalam kehidupan sehari-hari, daya peralatan listrik biasanya dinyatakan dalam watt.
Namun daya listrik rumah maksimum dari PLN pada umumnya dinyatakan dalam
VA (volt.ampere). Berikut ini contoh tabel daya maksimum dan tarif listrik yang
harus dibayar oleh konsumen kepada PLN.
Misalkan untuk daya listrik paling rendah adalah 450 watt atau 450 VA
Volt merupakan satuan dari tegangan (V)
Oleh karena itu daya listrik (P), secara matematis dapat dinyatakan sebagai
Keluarga Pak Joko memiliki sebuah rumah yang dilengkapi dengan tegangan
listrik bertenaga surya sebesar 220 volt. Di dalam rumahnya terdapat beberapa
peralatan elektronik sebagai berikut.
Untuk keamanan sistem rangkaian listrik rumah agar tidak terjadi overloaded,
Pak Joko menggunakan sekering dengan arus maksimum 5 ampere. Seperti
seharusnya, rangkaian listrik di rumah Pak Joko juga menggunakan rangkaian
parallel untuk memberikan tegangan yang sama pada setiap peralatan
elektronik.
Suatu malam di rumah Pak Joko diadakan acara silaturahmi keluarga pasca Idul
Fitri. Semua lampu di rumahnya, TV LCD dan air conditioner dinyalakan.
Demikian juga lemari es dan water heater yang selalu stand by sepanjang waktu.
Ketika beberapa kerabat mulai hadir di rumah Pak Joko, istrinya kemudian
mulai menghangatkan beberapa masakan agar siap disantap saat seluruh
keluarga sudah hadir. Istrinya juga bermaksud untuk menyiapkan beberapa gelas
jus buah dengan menggunakan blender.
PENGOLAHAN DATA
Kegiatan 2
Peralatan Arus
elektronik (A)
Lampu A1 0,045
𝐴
Lampu A2 0,045
𝐴
Lampu A3 0,045
𝐴
Lampu B1 0,090
𝐴
Lampu B2 0,090
𝐴
Lampu B3 0,090
𝐴
TV LCD 0,500
𝐴
Setrika 1,591 𝐴
Blender 1,091 𝐴
Mixer 0,682 𝐴
Microwave 3,636 𝐴
oven
PERTANYAAN
Kegiatan 1
1. Jika sebuah rumah menggunakan daya maksimum 900 watt dengan tegangan 220
volt, maka arus maksimum yang mengalir pada rangkaian rumah adalah …..
Jawab :
Kegiatan 2
1. Berapakah daya (dalam watt) yang digunakan saat seluruh lampu, TV LCD, air
conditioner menyala dan lemari es serta water heater dalam keadaan stand by?
Jawab :
Peralata Arus (A)
n
elektroni
k
Lampu A1 0,045 𝐴
Lampu A2 0,045 𝐴
Lampu A3 0,045 𝐴
Lampu B1 0,090 𝐴
Lampu B2 0,090 𝐴
Lampu B3 0,090 𝐴
TV LCD 0,500 𝐴
Lemari es 0,31
8𝐴
Blender 1,09
1𝐴
Microwave 3,63
oven 6𝐴
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,045 + 0,045 + 0,045 + 0,090 + 0,090 + 0,090 + 0,5 + 1,364 + 1,364 +
3. Apa yang harus dilakukan istri Pak Joko agar dapat menggunakan blender dan
microwave oven dengan arus listrik tidak putus?
Pe A
ral r
at u
an s
ele
ktr (
on A
ik )
Lampu 0
A1 ,
0
4
5
�
�
Lampu 0
A2 ,
0
4
5
�
�
Lampu 0
A3 ,
0
4
5
�
�
Lampu 0
B1 ,
0
9
0
�
�
Lampu 0
B2 ,
0
9
0
�
�
Lampu 0
B3 ,
0
9
0
�
�
TV 0
LCD ,
5
0
0
�
�
Air 1
conditi ,
oner A 3
6
4
�
�
Air 1
conditi ,
oner B 3
6
4
�
�
Lemar 0
i es ,
3
1
8
�
�
Mesin 1
Cuci ,
3
6
4
�
�
Setrika 1,59
1𝐴
Blende 1,09
r 1𝐴
Mixer 0,68
2𝐴
Micro 3,63
wave 6𝐴
oven
Water 1,02
heater 3𝐴
Dengan melihat pada table di atas, peralatan elektronik yang pasti digunakan adalah
lampu (karena malam hari), blender, dan microwave. Maka jika dijumlahkan jumlah
kuat arus diantara ketiga peralatan elektronik tersebut tidak boleh melebihi 5 Ampere
(0,045 + 0,045 + 0,090 + 0,090 + 1,091 + 3,636 = 4,997 A). Sehingga, istri Pak Joko
harus mematikan peralatan elektronik seperti 1 lampu A, 1 lampu B, TV LCD, 2 AC,
Kulkas, dan pemanas air.
4. Buat kesimpulan dari hasil analisismu dan tuliskan jawaban serta kesimpulanmu pada
kertas karton kemudian tempelkan di dinding kelas
Jawab : Jika suatu rumah menggunakan sekering sebesar 5 Ampere, maka arus
total dari rangkaian parallel seluruh alat yang digunakan tidak boleh melebihi arus
maksimum yang diatur oleh sekering. Jika seseorang ingin menggunakan 2
peralatan elektronik secara bersamaan, maka ia harus mematikan beberapa
peralatan elektronik juga yang tidak digunakan.
KESIMPULAN
Daya listrik adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan usaha akibat
adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan waktu. Besarnya daya
listrik yang dilakukan oleh peralatan listrik dipengaruhi oleh keberadaan tegangan listrik,
kuat arus listrik, dan hambatan listrik di dalam rangkaian listrik tertutup, serta keadaannya
terhadap waktu. Ketiga besaran listrik tersebut menjadi penentu dari besarnya daya listrik
yang diperlukan oleh peralatan listrik untuk bekerja secara optimal. Nilai daya listrik
umumnya dicantumkan pada label peralatan listrik untuk menunjukkan besarnya energi
yang dibutuhkan oleh perangkat listrik untuk dapat bekerja tiap satuan waktu.