Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM RANGKAIAN

LISTRIK ARUS SEARAH

Fajar Yugopratama
Absen 15
XII MIPA 7
Fajaryugo12@gmail.com
SMAN 39 Jakarta Tahun Ajaran 2022/2023
4 No.11, Jl. RA. Fadillah No.11, RT.11/RW.4, Cijantung, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13780
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, dan karunianya yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik Fisika tentang Rangkaian Arus Listrik Searah
yang merupakan salah satu materi pembelajaran peserta didik dalam pelajaran Fisika di Kelas
XII Sekolah Menengah Atas. Lembar Kerja Peserta Didik ini dibuat untuk menambah
pemahaman, mengasah kemampuan, dan menguji kemampuan penulis akan materi tersebut.
Serta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru fisika penulis, Bapak Untung
Sucahyo, Drs.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Untung, selaku guru fisika yang
telah mengajarkan materi Rangkaian Arus Listrik Searah, memberikan contoh, masukkan dan
bimbingan selama proses pengerjaan LKPD Rangkaian Arus Listrik Searah ini. Tak lupa
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan LKPD ini, terutama orang tua dan teman-teman
penulis.

LKPD ini dikerjakan dengan melakukan percobaan mandiri secara online


mengunakan website PhET. Melalui LKPD ini penulis diharapkan dapat memahami materi,
menemukan konsep dan menyelesaikan masalah selama proses pengerjaan LKPD ini. Selain
itu, LKPD ini dilengkapi dengan berbagai gambar dan tabel untuk memudahkan penulis serta
pembaca kelak untuk memahami materi dan tertarik terhadap isi materi yang disajikan dalam
LKPD.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa LKPD ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan LKPD
ini. Akhir kata penulis berharap semoga LKPD ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
penulis tetapi juga bagi para pembaca. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih

Jakarta, 9 Agustus 2022

Fajar Yugopratama
LKPD 1
”Arus Listrik dan Hukum Ohm”

➢ Tujuan :
Menjelaskan hubungan tegangan dan arus listrik pada sebuah resistor dalam
rangkaian listrik arus searah (DC)

➢ Landasan Teori :
Menurut Durbin ( 2005 ) Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus
listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya . Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi
hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas
beda potensial yang dikenakan kepadanya . Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku
untuk semua jenis penghantar , namun istilah ' hukum ' Letap digunakan dengan alasan
sejarah . Secara matematis Hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan :

V = I. R

➢ Alat dan Bahan :


- 1 buah voltmeter
- 1 buah amperemeter
- 1 buah resistor yang berbeda hambatanny
- Kabel-kabel penghubung
- Batu baterai

➢ Data Percobaan :
a. Gambar Percobaan
b. Tabel data
Tegangan Sumber Tegangan pada ujung - Resistor ( Arus pada resistor
No
( Volt ) ujung resistor ( Volt ) Ω) ( Amper )
1 18 V 18 V 15 Ω 1,20 A
2 30 V 30 V 15 Ω 2,00 A
3 50 V 50 V 15 Ω 3,33 A
4 60 V 60 V 15 Ω 4,00 A
5 70 V 70 V 15 Ω 4,67 A

c. Grafik data
75

65

55
Tegangan Sumber (V)

45

35

25

15

5
1,20 A 2,00 A 3,33 A 4,00 A 4,67 A
Arus Pada Resistor (A)

➢ Pengolahan Data :
• Menghitung Tegangan Pada Ujung-ujung Resistor
Karena hambatan (resistor) hanya satu di rangkaian seri maka tegangannya akan tetap

(𝑉0 = 𝑉1)

• Menghitung Arus pada Resistor

V
𝐼= R

1. 𝐼 = 18 𝑉
= 1,2 𝐴
15Ω

2. 𝐼 = 30 𝑉
=2𝐴
15Ω

3. 𝐼 = 50 = 𝑉

3,33 𝐴 15Ω

4. 𝐼 = 60 𝑉
=4𝐴
15Ω

5. 𝐼 = 70 𝑉
= 4,67 𝐴
15Ω

➢ Kesimpulan :
Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa arus listrik (I) yang
mengalir pada suatu kawat konduktor sebanding dengan beda potensial (V) yang diberikan pada
ujung-ujungnya. Artinya, semakin besar beda potensial maka semakin besar juga arus yang
mengalir. Sebaliknya, jika beda potensial yang diberikan diperkecil, maka semakin kecil juga arus
yang mengalir.

LKPD 2
”Rangkaian Resistor”

➢ Tujuan:
1 Menentukan karateristik rangkaian seri resistor dalam rangkaian listrik arus searah
2 Menentukan karateristik rangkaian paralel resistor dalam rangkaian listrik arus
searah
3 Menentukan resistansi total rangkaian resistor dalam rangkaian listrik arus searah

➢ Landasan Teori :
Resistor dapat dirangkai secara seri, paralel atau gabungan seri dan paralel. Bila
resistor dirangkai secara seri, paralel atau gabungannya, maka nilai hambatan total
resistor akan berubah. Resistor yang rangkai secara seri dengan resistor lainnya
mengakibatkan hambatan totalnya semakin bertambah. Sehingga dapat dituliskan dengan
persamaan :
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯ + 𝑅𝑛

Karena kekekalan muatan, maka kapasitor-kapasitor yang disambung seri semuanya


mempunyai muatan yang sama jika kapasitor-kapasitor itu pada mulanya tidak bermuatan
(Young & Freedman, 2001).

Sedangkan untuk resistor yang dirangkai secara pararel, nilai hambatan totalnya
akan berkurang. Rangkaian resistor pararel bertujuan untuk memperkecil hambatan dan
membagi arus listrik yang mengalir (Abdullah, 2006). Sehingga memperoleh persamaan
sebagai berikut.

𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛 ➢
Alat dan Bahan :
- 1 buah voltmeter
- 1 buah amperemeter
- 3 buah resistor yang berbeda hambatannya
- Kabel-kabel penghubung
- Batu baterai.

➢ Data Percobaan :
a.
Resistor Kuat Arus Tegangan pada
Tegangan Sumber
𝑹𝟏 , 𝑹𝟐 , 𝑹𝟑(Ω) (A) ujung - ujung
(V)
resistor ( V )
10 V 𝑅1 = 10 Ω 𝐼1 = 0,27 𝐴 𝑉1 = 2,7 𝑉
𝑅2 = 15 Ω 𝐼2 = 0,27 𝐴 𝑉2 = 4,05 𝑉
𝑅3 = 12 Ω 𝐼3 = 0,27 𝐴 𝑉3 = 3,24 𝑉
𝐼4 = 0,27 𝐴

b.
Resistor Kuat Arus Tegangan pada
Tegangan Sumber
𝑹𝟏 , 𝑹𝟐 , 𝑹𝟑(Ω) (A) ujung - ujung
(V)
resistor ( V )
30 V 𝑅1 = 15 Ω 𝐼𝑡 = 11 𝐴 𝑉1 = 30 𝑉
𝑅2 = 10 Ω 𝐼1 = 2 𝐴 𝑉2 = 30 𝑉
𝑅3 = 5 Ω 𝐼2 = 3 𝐴 𝑉3 = 30 𝑉
𝐼3 = 6 𝐴
➢ Pengolahan Data :
a. Rangkaian Seri
1. - Kuat arus di titik a : 𝐼1 = 0,27A
- Kuat arus di titik b : 𝐼2 = 0,27A
- Kuat arus di titik c : 𝐼3 = 0,27A

2. - Tegangan ujung-ujung resistor R1(V1) = 𝐼. 𝑅1 = 0,27A . 10 = 2,7 V


- Tegangan ujung-ujung resistor R2 (V2) = 𝐼. 𝑅2 = 0,27A . 15 = 4,05 V
- Tegangan ujung-ujung resistor R3 (V3) = 𝐼. 𝑅3 = 0,27A . 12 = 3,24 V
- Tegangan ujung-ujung baterai (Vbt) = 𝐼. 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,27A.(10+15+12) = 9,99V

b. Rangkaian Paralel
1. - Kuat arus di titik a: 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 11A
- Kuat arus di titik b: 𝐼1 = 2A
- Kuat arus di titik c: 𝐼2 = 3A
- Kuat arus di titik d: 𝐼3 = 6A

2. - Tegangan ujung-ujung resistor R1 (V1) = 𝐼1. 𝑅1 = 2A . 15 = 30 V


- tegangan ujung-ujung resistor R2 (V2) = 𝐼2. 𝑅2 = 3A. 10 = 30 V
- tegangan ujung-ujung resistor R3 (V3) = 𝐼3. 𝑅3 = 6A. 5 = 30 V
- tegangan ujung-ujung baterai (Vbt) = 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙. 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
= 11A. ( + + )
=
=
= 2,27 V

➢ Pertanyaan :

1. Berdasarkan data no.1, bagaimanakah besar kuat arus listrik pada masing- masing
titik a, b dan c ?
Jawab : - Kuat arus di titik a : 𝐼1 = 0,27A
- Kuat arus di titik b : 𝐼2 = 0,27A
- Kuat arus di titik c : 𝐼3 = 0,27A
2. Buatlah kesimpulan mengenai besar kuat arus listrik pada setiap resistor yang
dirangkai secara seri! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan !
Jawab :
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kuat arus pada listrik sebelum
dan sesudah dialirkan ke resistor memiliki besar kuat listrik yang sama karena
listrik tidak bercabang

3. Berdasarkan data no.2, coba jumlahkan besar tegangan yang diperoleh dari ujung-
ujung setiap resistor
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 =…volt

Bandingkan hasil penjumlahan tegangan di atas dengan hasil pengukuran tegangan


ujung-ujung baterai (Vbt). Bagaimanakah hasilnya?
Jawab :
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 = 2,7 V + 4,05 V + 3,24 V
= 9,99 V

• Tegangan ujung-ujung baterai (Vbt) = 𝐼. 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,27A.(10+15+12)


= 0,27A. (37)
= 9,99 V

4. Buatlah kesimpulan mengenai besar tegangan ujung-ujung resistor yang dirangkai


secara seri! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan ! Jawab :
5. Berdasarkan data no.3, coba jumlahkan besar kuat arus listrik yang diperoleh dari
ujung-ujung setiap resistor
𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖3 = ⋯ … … … . . 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒

Bandingkan hasil penjumlahan kuat arus di atas dengan hasil pengukuran kuat arus
di titik a (𝑖𝑡). Bagaimanakah hasilnya? Jawab :
𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 = 2A + 3A + 6A
= 11 A

• Kuat arus di titik a : 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 11A

6. Buatlah kesimpulan mengenai besar kuat arus listrik pada setiap resistor yang
dirangkai secara paralel! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan !
Jawab :

7. Berdasarkan data no.4, bagaimanakah besar tegangan ujung-ujung resistor Jawab :


- Tegangan ujung-ujung resistor R1 (V1) = 𝐼1. 𝑅1 = 2A . 15 = 30 V
- Tegangan ujung-ujung resistor R2 (V2) = 𝐼2. 𝑅2 = 3A. 10 = 30 V
- Tegangan ujung-ujung resistor R3 (V3) = 𝐼3. 𝑅3 = 6A. 5 = 30 V
- Tegangan ujung-ujung baterai (Vbt) = 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙. 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

= 11A. ( + + )
= 11A ( )
= 11A. ( )
= 30A

8. Bagaimanakah besar tegangan ujung-ujung resistor dibandingkan dengan tegangan


ujung-ujung baterai ?
Jawab :
Besar tegangan ujung-ujung resistor dengan tegangan ujung-ujung baterai
memiliki jumlah besar yang sama yaitu 30A

9. Buatlah kesimpulan mengenai besar tegangan ujung-ujung setiap resistor yang


dirangkai secara paralel! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan ! Jawab :

➢ Kesimpulan :
Pada rangkaian seri, kuat arus listrik pada titik manapun selalu sama dan besar
tegangan total sama besarnya dengan penjumlahan semua tegangan ujung-ujung resistor.
Sedangkan pada rangkaian pararel, kuat arus listrik total sama besarnya dengan
penjumlahan kuat arus pada setiap resistor dan semua tegangan pada ujung-ujung resistor
maupun baterai sama besar.

LKPD 3
”Hukum Kirchoff”

➢ Tujuan:
- Menjelaskan hukum I dan hukum II kirchoff
- Menerapkan hukum kirchoff pada rangkaian listrik arus searah
- Menganalisis rangkaian majemuk dengan hukum kirchoff

➢ Landasan Teori :
❖ Hukum Kirchoff I
Hukum Kirchhoff I merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup
adalah tetap. Hal ini berartidalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus
listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang ke luar percabangan itu.

∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

❖ Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchhoff II adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam
suaturangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah sumber tegangan
dan tegangan jatuh dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.

∑𝐸+∑𝑉=0

➢ Alat dan Bahan :


- 3 Buah resistor
- 2 Sumber arus DC
- Amperemeter
- Voltmeter
- Papan elektronik (Beard board)

➢ Data Percobaan :
❖ Prosedur Kegiatan 1 1.

Tegangan Sumber Resistor Kuat Arus


(V) 𝑹𝟏 , 𝑹𝟐 , 𝑹𝟑(Ω) (A)
9V 𝑅1 = 10 Ω 𝐼𝑡 = 0,45 𝐴
𝑅2 = 15 Ω 𝐼1 = 0,30 𝐴
𝑅3 = 30 Ω 𝐼2 = 0,15 𝐴

❖ Prosedur Kegiatan 2

2.
5.

❖ Prosedur Kegiatan 3
4.

❖ Prosedur Kegiatan 2 dan 3

10.
➢ Pengolahan Data :
❖ Prosedur Kegiatan 1
1.

2. Ukur arus yang masuk ke titik A (I) dan arus yang keluar dari titik A (I1) dan (I2)!
Jawab :
Arus yang masuk ke titik A (I) = 0,45 A
Arus yang keluar dari titik A
I1 = 0,3 A
I2 = 0,15 A +

yang keluar I = 0,45 A

3. Buatlah kesimpulan mengenai jumlah arus yang masuk dan jumlah arus yang keluar
dari satu titik cabang!
Jawab :
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan rangkaian listrik diatas
menggunakan hukum kirchoff I karena besar arus yang masuk dan keluar memiliki
besar yang sama yaitu 0,45 A
LKPD 4 ”Daya Listrik”

➢ Tujuan:
- Menjelaskan konsep daya listrik
- Menerapkan konsep daya listrik pada rangkaian arus searah
- Menelaah pemanfaatan peralatan listrik dalam kehidupan sehari-hari

➢ Landasan Teori :

➢ Alat dan Bahan :

Anda mungkin juga menyukai