STATISTIKA
STATISTIKA
Data
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern
statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau
"politikus"). Pada mulanya statistika dipergunakan oleh “Caesar Augustus” pada zaman
Romawi untuk memperoleh keterangan-keterangan yang dibutuhkan seperti nama, jenis
kelamin, umur, pekerjaan dan jumlah keluarga penduduk negarannya. Gottfried Achenwall
(1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama
bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara
(state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai
pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan
pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya
mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan
data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi
informasi kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-
bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas
digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh
kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi),
Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel
berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh
semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang
ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh
statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti
ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Pengantar
Suatu persawahan di desa mengalami gagal panen yang menyebabkan para
petani rugi besar. Untuk mengantisipasi hal itu, suatu lembaga pertanian mencatat
setiap sawah yang gagal panen pada desa tersebut. Setelah beberapa waktu akhirnya
diperoleh catatan tentang banyaknya sawah yang gagal panen di desa itu. Untuk
mencegah agar tidak semakin meluas, lembaga tersebut mengamati, mengolah, dan
menganalisis hasil pencatatan tersebut. Setelah dilakukan penganalisaan yang cermat,
lembaga tersebut menyimpulkan bahwa penyebab gagal panen adalah adanya
serangan hama wereng dan tikus.
Kegiatan di atas adalah contoh sederhana dari suatu aktivitas dari statistika.
Apa statistika itu? Apa pula yang dimaksud dengan statistik? Apa perbedaan antara
keduanya?
Untuk memahami dan menerapkan tentang dua hal itu, terlebih dahulu
mengingat kembali konsep-konsep pada aljabar himpunan dan logika matematika.
Setelah itu mengkaji materi bab ini, yang nantinya diharapkan dapat memahami dan
menerapkan statistika dalam memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari.
Definisi
Rataan hitung (x́ ¿ dari data tunggal x 1 , x 2 , x 3 ,… . , x n
adalah:
x 1+ x 2 + x 3+ … .+ xn
x́= =¿
n
n1 x́1 +n2 x́ 2+ n3 x́ 3 +…
x́ gab =
n1 +n2 +n3 +…
x́=¿
f i= frekuensi dari x i
d i=x i− x́ s
Catatan
Catatan
2) Cara Pengkodean (Coding)
Cara coding Rataan Hitung dengan cara pengkodean dapat ditentukan dengan rumus
dimaksudkan untuk sebagai berikut.
menghindari
perkalian yang besar
( atau )
dengan c= panjang kelas interval
x́= x́ s +() c
ui = kode
x i−x́ s
ui =
c
Co n t o h
2. Tiga kelas A, B, dan C berturut-turut terdiri dari 10 siswa, 20 siswa, dan 15 siswa. Rata-rata
nilai gabungan dari ketiga kelas adalah 55. Jika rata-rata nilai kelas A dan C berturut-turut 56
dan 65, tentukan rata-rata nilai kelas B.
Jawab:
Kelas A : n A =10dan x́ A=56
Kelas C : nC =15dan x́ C =65
Kelas B : n B=20 dan x́ B =?
x́ gab =55
n A x́ A +n B x́ B +nC x́ C
x́ gab =
n A + nB +n C
10.56+20 x́ B +15.65
55=
10+20+15
560+20 x́ B + 975
55=
45
2.475=20 x́ B+1.535
x́ B =47
Jawab:
Skor fi xi f i xi di f idi ui f i ui
40-49 1 44,5 44,5 -30 -30 -3 -3
50-59 4 54,5 28 -20 -80 -2 -8
60-69 8 64,5 516 -10 -80 -1 -8
70-79 14 74,5= x́ s 1.043 0 0 0 0
80-89 10 84,5 845 10 100 1 10
90-99 3 94,5 283,5 20 60 2 6
Jumlah 40 2.950 -30 -3
a. x́=¿
b. x́=x́ s +¿
2. Modus
a. Modus pada data tunggal
Definisi
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data
yang mempunyai frekuensi terbesar.
b. Modus pada data kelompok
Modus data berkelompok dirumuskan sebagai berikut:
Info
Info Matematika
Matematika
c= panjang kelas
Co n t o h
Nilai Frekuensi
50-54 2
55-59 4
60-64 6
65-69 18
70-74 9
75-79 15
80-84 6
Jawab
Frekuensi modusnya 18, kelas modusnya 65-69, dan tepi bawah frekuensi modus ( t b ¿ =64,5
d 1= 18 – 6 = 12
d 2= 18 – 9 = 9
c= 69,5 – 64,5 = 5
d1
M o=t b + (
d1 + d2
⋅c )
¿ 64,5+ ( 12+12 9 )⋅ 5
12
¿ 64,5+ ⋅5
21
¿ 64,5+2,86=67,36
3. Median
Definisi
Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang sama
banyaknya setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga yang
Ingat
Ingat terbesar.
Dalam
menentukan a. Median pada data tunggal
median, data harus
diurutkan dari Misalnya terdapat data x 1 , x 2 , x 3 ,… . , x n dengan x 1< x2 < x 3 … .< xn .
yang terkecil.
Jika n ganjil, maka M e =x n+1
2
1
Jika n genap, maka M e = 2 x n + x n +1
( )
2 2
1
M e =t b+ ( )
2
n−f k
f
⋅c
n= banyaknya data
a) n =9 (ganjil)
Data yang telah diurutkan: 2, 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9.
M e =x 9+1 =x 5=5
2
b) n =6 (genap)
Data yang telah diurutkan: 21, 26, 27, 28, 29, 29
1 1 1
M e = x 6 + x 6 = ( x 3 + x 4 )= ( 27+ 28 )=27 ,5
(
2 2 2 +1 2 ) 2
nghitung ukuran pemusatan untuk data tunggal dengan menggunakan kalkulator. Kemukakan informasi yang kamu peroleh tersebut
Jadi mediannya adalah 27, 5
Karena ukuran datanya adalah 50, M e terletak pada kelas interval 56-
62, sehingga
t b= 56 - 0,5 = 55,5
n= 50
f k = 13
f =20
c= 62,5 – 55,5 = 7
1 1
M e =t b+ ( )
2
n−f k
f
⋅c=55,5+
2
50−13
20 (
⋅ 7=59,7 )
Uji Kompetensi
Nilai Matematika 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 2 5 12 10 a 1
Dalam
tabel diatas, nilai rata-rata matematika adalah 7. Tentukan niai a, kemudian tentukan
3. Nilai rata-rata ujian matematika dari 39 orang siswa adalah 45. Jika nilai seorang
siswa lainnya, yaitu Angga, digabungkan dengan kelompok tersebut, nilai rata-rat ke-
40 orang siswa menjadi 46. Tentukan nilai ujian Angga!
4. Tentukan mean, median, dan modus dari data berikut!
Nilai Frekuensi
10-19 3
20-29 4
30-39 x
40-49 2
50-59 1
Jika modus dari data diatas adalah 33,5, tentukan
a. Nilai x
b. Mean
c. Median
6. Tentukan mean, median, dan modus dari data yang disajikan oleh histogram berikut.
12
8
Kumulatif
Frekuensi
6
5
4
3
2
1. Kuartil
a. Kuartil data tunggal
Definisi
CONT OH
Tentukan Q1 ,Q2 , Q3 untuk data-data berikut.
a. 4, 8, 3, 1, 6, 9, 5, 1
b. 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 9, 10, 8, 3, 7, 12
Jawab
i
Q i=t b +
Dengan:
4
( )
n−f k
f
⋅c
Q i= kuartil ke- i
t b= tepi bawah kelas kuartil
n =banyaknya data
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f =¿ frekuensi kelas kuartil
c= panjang kelas
i= 1, 2, 3
CONT OH
Tentukan nilai kuartil bawah Q 1, tengah Q 2, dan atas Q 3 data kelompok pada tabel berikut.
Frekuensi Kumulatif (
Skor Frekuensi ( f i) f k)
40-49 1 1
50-59 4 5
60-69 8 13
70-79 14 27
80-89 10 37
90-99 3 40
Jawab
1 1 1 1 3 3
n =40, n= 40=10 , n= 40=20 , n= 40=30
4 4 2 2 4 4
c= 10
1
Jadi,
( )
Q1=t b +
4
n−f k
f
⋅ c=59,5+
10−5
8( )
⋅10=65,75
1
Q2=t b +
2
( )
n−f k
f
⋅ c=69,5+
20−13
14 (
⋅10=74,5 )
3
Q 3=t b + ( )
4
n−f k
f
⋅ c=79,5+
30−27
10 ( )
⋅ 10=82,5
2. Desil
Definisi
Untuk data yang tidak dikelompokkan, letak desil dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
i ( n+1 )
Di terletak pada nilai ke−
10
i
Di=t b +
Dengan:
(
10
n−f k
f
⋅c )
Di= desil ke- i
t b= tepi bawah kelas Di
n =ukuran data
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
f =¿ frekuensi kelas yang memuat Di
c= panjang kelas
i=1, 2, 3, ..., 9
1. Data 7 5 8 7 9 6 6 6 8 5 9 8 6 7 9
Tentukan a. D3
b. D6
Jawab
3 (15+ 1 )
a. Desil ke-3 terletak pada nilai ke- =4,8
10
Jadi, D3=x 4 + 0,8 ( x5 −x 4 )=6+0,8 ( 6−6 )=6
6 ( 15+1 )
b. Desil ke-6 terletak pada nilai ke- =9,6
10
Jadi, D6=x 9 +0,6 ( x 10−x 9 ) =7+0,6 ( 8−7 )=7,6
2. Tentukan desil ke-6 data berkelompok pada tabel berikut.
Frekuensi Kumulatif (
Skor Frekuensi ( f i) f k)
40-49 1 1
50-59 4 5
60-69 8 13
70-79 14 27
80-89 10 37
90-99 3 40
Jawab
i ( n+1 ) 6 ( 40+1 )
D6 terletak pada nilai ke- = =24,6 sehingga kelas D6 adalah 70-79.
10 10
6 6
Jadi,
3. Persentil
D 6=t b + (
10
n−f k
f ) ⋅c=69,5+ ( 10
40−13
14 ) ⋅ 10=77,36
Definisi
Untuk data yang tidak dikelompokkan, letak persentil dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
i ( n+1 )
Pi terletak pada nilai ke−
100
Sedangkan nilai persentil untuk data berkelompok dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut.
i
Pi=t b +
Dengan:
(100
n−f k
f
⋅c)
Pi= Persentil ke- i
t b= tepi bawah kelas Pi
n =ukuran data
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas Pi
f =¿ frekuensi kelas yang memuat Pi
c= panjang kelas
i=1, 2, 3, ..., 99
Jawab
Jadi, P30=5,3.
i ( n+1 ) 75 (10+ 1 )
Letak persentil ke-75 diurutan data ke- = =8,25
100 100
Jadi, P75=9,25.
2. Diketahui data pada tabel kelompok berikut.
x f fk
41-45 3 3
46-50 6 9
51-55 16 25
56-60 8 33
61-65 7 40
Jawab
25
a. Letak P25= ⋅ 40=10 yaitu pada data ke-10 dan kelas P25=51−55 sehingga
100
diperoleh:
25
P25=50,5+
100
( ⋅ 40−9
16
⋅5=50,5+) 10−9
16 ( )
5=50,5+0,31=50,81
60
b. Letak P60= ⋅ 40=24 yaitu pada data ke-24 dan kelas P60=56−60 sehingga
100
diperoleh:
60
P60=55,5+
100
( ⋅ 40−25
8
⋅ 5=55,5+ )
24−25
8 ( )
5=55,5−0,625=54,825
Uji Kompetensi
Skor Frekuensi
0-4 2
5-9 6
10-14 8
15-19 10
20-24 8
25-29 4
30-34 2
Berapakah skor minimalnya bila 30 peserta dinyatakan lulus?
4. Dari data: 14, 12, 8, 6, 15, 10, 2, 9, 4, 3, tentukan:
a. Persentil ke-30
b. Persentil ke-75
5.
1. Jangkauan
a. Jangkauan data tunggal
Definisi
Jangkauan data atau rentang data atau range data, J adalah selisih antara data
terbesar, x maks dengan data terkecil, x min.
1. Seorang peneliti mengambil masing-masing 1 kg air dari 20 sungai yang berbeda untuk
diuji kadar garamnya. Hasil pengujian (dalam mg) adalah 193 282 243 243 282 214 185
128 243 159 218 161 112 131 201 132 194 221 141 136. Dari data tersebut tentukan
jangkauannya!
Jawab
Data setelah diurutkan:
112 128 131 132 136 141 159 161 185 193
194 201 214 218 221 243 243 243 282 282
Data terkecil ( x ¿¿ min)¿ = 112
Data terbesar ( x maks ¿ = 282
Jangkauan ( J ) = x maks−x min
= 282 – 112
= 170.
2. Hasil ulangan matematika kelas XII SMK sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
1-10 0
11-20 4
21-30 7
31-40 3
41-50 1
51-60 9
61-70 4
71-80 3
81-90 5
91-100 4
Carilah jangkauan dari data tabel di atas!
Jawab
1+ 10
Nilai tengah kelas terendah = =5,5
2
91+100
Nilai tengah kelas tertinggi = =95,5
2
Jangkauan ( J ) = 95,5 - 5,5 = 90.
2. Hamparan
Definisi
Hamparan atau jangkauan antarkuartil atau rentang antarkuartil, H adalah selisih
antara kuartil ketiga dengan kuartil pertama.
H=Q3 −Q1
Untuk mencari hamparan data tunggal dan data kelompok, rumus yang digunkan
adalah seperti diatas, yaitu H=Q 3 −Q 1
1. Tentukan nilai jangkauan antar kuartilnya
4, 4, 3, 5, 7, 9, 10, 8, 9
Jawab
3, 4, 4, 5, 7, 8, 9, 9, 10
1 1
Q 1= ( 4+ 4 )=4 , Q 2=7 , Q 3= ( 9+ 9 )=9
2 2
H=Q 3 −Q 1=9−4=5
Definisi
Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil adalah setengah kali
panjang hamparan.
Untuk mencari nilai jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil pada data
tunggal dan data kelompok, rumusnya adalah sebagai berikut:
1
Q d = (Q 3 −Q 1)
2
4, 4, 3, 5, 7, 9, 10, 8, 9
Jawab
ܳଵ ܳଷ
ܳଶ
1 1
Q 1= ( 4+ 4 )=4 , Q 2=7 , Q 3= ( 9+ 9 )=9
2 2
1 1 5
Q d = ( Q 3−Q 1 ) = ( 9−4 ) = =2,5
2 2 2
Jadi nilai jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil adalah 2,5.
4. Simpangan Rata-rata
Definisi
Simpangan rata-rata menyatakan jarak rata-rata suatu daat terhadap
rataannya.
Catatan
Catatan a. Simpangan rata-rata data tunggal
Nilai simpangan rata-rata (SR) untuk data tunggal dapat ditenukan dengan
Bentuk dubaca “
harga mutlak dari ” rumus:
yang selalu
menghasilkan nilai
positif. n
1
SR= ∑ |x −x́|
n i=1 i
k
1
SR= ∑ f |x −x́|
n i=1 i i
1. Hitunglah simpangan rata-rata dari data nilai 6 siswa dalam kuis matematika berikut ini:
9, 8, 5, 4, 6, 7
Jawab
9+8+5+ 4 +6+7
Rataan hitung data di atas adalah x= =6,5
6
n
1
SR= ∑ |x −x́|
n i=1 i
|x1 −x|+|x 2−x|+|x 3−x|+|x 4 −x|+|x 5−x|+|x 6−x|
¿
n
|9−6.5|+|8−6.5|+|5−6.5|+|4−6.5|+|6−6.5|+|7−6.5|
¿
6
|2,5|+|1,5|+|−1,5|+|−2,5|+|−0,5|+|0,5|
¿
6
9
¿
6
¿ 1,5
Jadi, simpangan rata-rata dari data nilai 6 siswa dalam kuis matematika adalah 1,5.
2. Hitunglah simpangan rata-rata data pada tabel berikut ini.
Interval Frekuensi
21-25 2
26-30 8
31-35 9
36-40 6
41-45 3
46-50 2
Jawab
Untuk menghitung simpangan rata-rata, data diwakili oleh titik tengah dari interval
data. Sebelum menghitung simpangan rata-rata kita harus mencari rataan hitungnya
terlebih dahulu. Perhatikan cara menghitungnya seperti dalam tabel di bawah ini.
5. Varians
Definisi
Varians atau ragam menyatakan rata-rata kuadrat jarak suatu data terhadap
rataannya.
Misalnya data x 1 , x 2 , x 3 ,… , x n mempunyai rataan x́, maka ragam atau varians (
S2 ¿ dapat ditentukan dengan rumus:
n
1 2
S2= ∑ ( x i−x́ )
n i=1
k
2 1 2
S = ∑ f i ( x i−x́ )
n i=1
k k 2
1 1
2
n i=1 n i=1(
S = ∑ f i x i2 − ∑ f i x i )
Rumus diatas dapat diubah dengan menggunakan simpangan rataan atau pengkodean
(coding).
1) Cara Simpangan
k k 2
1
S2= ∑ f d 2− 1n ∑ f i d i
n i=1 i i ( )
i=1
Dengan d i=x i− x́ s
2) Cara Pengkodean (Coding)
k k 2
Dengan ui=x i− x́ s
1
{ 1
S2= ∑ f i u i2− ∑ f i ui
6. Simpangan Baku n i=1 n i=1 ( )} ⋅c 2
Simpangan baku atau standar deviasi (S) dapat ditentukan dengan rumus:
In
Info
fo M
Mate
n Carl Friedatemmaati
tikka
a
S= √ S2 =
√ 1
∑
n i=1
( x i− x́ )
2
menemu
“stand
rich Gaus
kan istila
ar dev
untuk me iasi“
h
s
n
akurasi p gestimasi
enguk
Dengan: : n = banyaknya data data. uran
x i= nilai data ke-i
x́ = rataan hitung
Atau dapat disimpulakan bahwa simpangan baku (S) merupakan akar dari ragam.
Oleh karena itu, simpangan baku dirumuskan dengan S= √ S2 .
1. Hitunglah ragam dan simpangan baku dari data: 1, 3, 4, 5, 8, 10, 12, 13.
Jawab
n = 8, x́=7
8
∑ ( xi −x́ ) 2=( 1−7 )2 +( 3−7 )2 +( 4−7 )2+ (5−7 )2 +( 8−7 )2 +( 10−7 )2+ ( 12−7 )2 +( 13−7 )2
i=1
= 36 + 16 + 9 + 4+ 1+ 9+ 25 + 36
=136
8
1
S2= ∑ ( x −x́ )2= 18 (136)=17
8 i=1 i
S= √ S2 =√ 17=4 , 12
Jadi, data tersebut mempunyai ragam, S2=17 dan simpangan baku, S=4,12.
2. Tentukan ragam dan simpangan baku dari data pada tabel berikut
Jawab
Telah dihitung sebelumnya rataan x́=73 , 75 dan tabel tersebut dapat dilengkapi menjadi tabel
berikut:
2
Skor Frekuensi ( f i) xi ( x i−x́ ) f i ( x i− x́ )2
40-49 1 44,5 855,56 855,56
50-59 4 54,5 370,56 1482,25
60-69 8 64,5 85,56 684,48
70-79 14 74,5 0,56 7,88
80-89 10 84,5 115,56 1155,63
90-99 3 94,5 430,56 1291,69
Jumlah 40 5.477,49
6
1 2 1
S2= ∑ f i ( x i−x́ ) = ( 5.477,49 )=136,94
n i=1 40
S= √ S2 =√136,94=11,70
Jadi nilai ragam dan simpangan bakunya adalah 136,94 dan 11,70.
Tugas
Buatlah kelasmu menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan
tugas berikut.
a. 6, 3, 2, 11, 8
b.
Nilai Frekuensi
40-48 4
49-57 12
58-66 10
67-75 8
Uji Kompetensi
1. Tentukan jangkauan, hamparan, dan simpangan kuartil untuk setiap data berikut!
a. 5 9 4 8 6 4 5 8 7
b. 23 20 18 22 20 26 24 18
3. Tentukan simpangan rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk data berikut!
a. 50, 40, 30, 60, 70
b. 7, 5, 5, 6, 6, 8, 7, 5, 8, 7, 4, 7, 4, 5, 6
4.
Umur Frekuensi
1-5 2
6-10 7
11-15 5
16-20 9
21-25 6
Tentukan:
a. Simpangan baku
b. Varians
Rangkuman
1. Ukuran Pemusatan
a) Mean
n
x́=¿
∑ xi
i=1
Data tunggal= n
Data kelompok= x́=¿
b) Modus
Data tunggal= nilai yang sering muncul
d1
Data kelompok= M o=t b +
d1 + d2
⋅c ( )
c) Median
M =x 1
Data tunggal= e n+1 (ganijl), M e = x n + x n (genap)
2 (
2 2 2 +1 )
1
Data kelompok= M =t + 2
e b
n−f k
f ( )
⋅c
2. Ukuran Letak
a) Kuartil
i(n+1)
Data tunggal= Qi=
4
i
Data kelompok= Q =t + 4
i b
f( )
n−f k
⋅c
b) Desil
i ( n+ 1 )
Data tunggal= D i=
10
i
Data kelompok=
Di=t b +
10
( n−f k
f
⋅c )
c) Persentil
i ( n+ 1 )
Data tunggal= Pi=
100
i
Data kelompok=
Pi=t b +
100
f (
n−f k
⋅c )
3. Ukuran Penyebaran
a) Jangkauan
Data tunggal= J=x maks −x min
Data kelompok= nilai tengah frekuensi terbesar – nilai tengah frekuensi
terkecil
b) Hamparan= H=Q3 −Q1
1
c) Simpangan kuartil=Q d = (Q 3 −Q 1)
2
d) Simpangan rat-rata
n
1
Data tunggal= SR= ∑ |x −x́|
n i=1 i
k
1
Data kelompok= SR= ∑ f |x −x́|
n i=1 i i
e) Varians
n
1
2 2
Data tunggal= S = ∑ ( x i−x́ )
n i=1
k
2 1 2
Data kelompok= S = ∑ f i ( x i−x́ )
n i=1
n
√
f) Simpangan baku= S= √ S2 = 1 ∑ ( x i− x́ )2
n i=1
2.
Didaerah manakah korban meninggal dunia yang paling banyak?
a. Sleman d. Magelang
b. Klaten e. Boyolali dan Magelang
c. Boyolali
3. Dari rataan, median, modus, dan kuartil yang merupakan ukuran pemusatan adalah ...
a. Rataan, median, dan modus d. Median, modus, dan kuartil
b. Rataan, median, dan kuartil e. Rataan median, modus, dan kuartil
c. Rataan, modus, dan kuartil
4. Seorang ayah berumur x tahun dan istrinya berumur 5 tahun lebh muda. Umur anak
yang pertama ( 12 x−3) tahun dan umur anak yang kedua ( 14 x +2) tahun. Jika umur
rata-rata mereka adalah 26 tahun, maka umur anak yang kedua adalah ...
a. 11 tahun d. 14 tahun
b. 12 tahun e. 15 tahun
c. 13 tahun
5.
Nilai Frekuensi
44-48 8
49-53 9
54-58 11
59-63 30
64-68 28
69-73 12
74-78 2
Median dari data tersebut adalah ...
1 1
a. 61 d. 62
6 2
1 2
b. 61 e. 62
2 3
1
c. 62
6
5 5 5
2
8. Pada suatu data diketahui: ∑ f i ⋅ xi =15 , ∑ f i ⋅ xi =1200 , dan ∑ f i=30. Nilai ragam
i=1 i=1 i=1
adalah ...
a. 38 d. 40, 25
b. 39,5 e. 42
c. 39,75
9.
Nilai Frekuensi
11-15 3
16-20 11
21-25 15
26-30 16
31-35 3
36-40 2
Jumlah 50
10. Berat badan rata-rata dua kelompok anak yang masing-masing terdiri dari 5 anak
adalah 40 kg dan 44 kg. Bila seorang anak dari masing-masing kelompok ditukarkan,
maka berat badan rata-rata kedua kelompok tersebut menjadi sama. Selisih berat
badan anak yang ditukar adalah ...
a. 5 kg d. 13 kg
b. 10 kg e. 15 kg
c. 12 kg
3.
Hasil Pengukuran 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44
Frekuensi 6 8 16 20 22 18 10
Tentukan:
a. Rataan hitung
b. Ragam
c. Simpangan baku
d. Desil ke-3
e. Desil ke-5
DAFTAR PUSTAKA