Distribusi Normal
Distribusi normal merupakan salah satu distribusi peluang variabel acak kontinu.
Graik variabel acak X berdistribusi normal menyerupai bel/genta seperti Gambar 3.4.
Variabel acak kontinu memiliki nilai berupa bilangan real sehingga nilai-nilai variabel
acak kontinu X dinyatakan dalam bentuk interval a < X < b atau batas-batas lain. Nilai-nilai
fungsi variabel acak kontinu pada interval a < X < b jika digambarkan berupa sederetan titik
yang bersambung membentuk suatu kurva seperti gambar 3.1.
Peluang variavel acak kontinu pada interval a < X < b diwakili oleh daerah yang
diarsir pada Gambar 3.5. fungsi peluang variabel acak kontinu disebut fungsi kepadatan
peluang. Misalkan f(x) merupakan fungsi peluang variabel acak kontinu X. Fungsi f(x)
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Misalkan X adalah variabel acak kontinu dan f(x) yang terdefinisi pada interval
a ≤ X ≤ b merupakan fungsi peluang variabel acak X, maka fungsi distribusi kumulatif dari
variabel acak X didefinisikan sebagai :
𝑥
F(x) = P(X ≤ x) = ∫𝑎 𝑓(𝑘)𝑑𝑘
Dari kurva pada Gambar 3.4 diperoleh sifat-sifat distribusi normal sebagai berikut.
Peluang variabel acak Z ~ N(0,1) sama dengan luas daerah dibawah kurva normal
baku. Kurva normal baku N(0,1) simetris terhadap garis z = 0 dan luas daerah di bwah kurva
sama dengan 1 sehingga luas daerah di kiri dan kanan garis z = 0 adalah sama yaitu sama
dengan 0,5.
Dengan demikian diperoleh :
1
0 0 1
P(Z < 0) = ∫−∞ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = ∫−∞ 𝑒 2 𝑧 2 𝑑𝑧 = 0,5
√2𝜋
1
∞ ∞ 1
P(Z > 0) = ∫0 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = ∫0 𝑒 2 𝑧 2 𝑑𝑧 = 0,5
√2𝜋
Peluang variabel acak Z ~ N(0,1) pada interval a < Z < b dinyatakan dengan :
1
1 𝑏 ∞ 1
P(a < Z < b) = ∫ ∫ 𝑒 2 𝑧 2 𝑑𝑧
√2𝜋 𝑎 0 √2𝜋
Dalam menentukan peluang variabel acak Z ~ N(0,1), kita tidak perlu menghitungnya
dengan rumus integral seperti di atas. Peluang variabel acak Z ~ N(0,1) dapat kita tentukan
menggunakan bantuan tabel distribusi Z (tabel distribusi normal baku). Tabel distribusi Z
mewakili luas daerah di bawah kurva atau peluang variabel acak Z ~ N(0,1) dari interval −∞
ke z atau P(Z < z). Cara menentukn peluang variabel acak Z ~ N(0,1) sebagai berikut.
Misalkan akan dicari nilai P(Z < 1,13) dan P(0 < Z < 1,39).
Daerah yang diarsir berikut menggambarkan luas daerah di bawah kurva normal baku
pada interval Z < 1,13 dan 0 < Z < 1,39.
Luas daerah yang diarsir pada Gambar 3.8 dicari dengan cara berikut.
a. Batas kiri interval adalah z = −∞ dan batas kanannya z = 1,13 = 1,1 + 0,03.
b. Perhatikan tabel distribusi normal baku pada lampiran. Pilihlah bilangan 1,1 pada
kolom paling kiri dan bilangan 0,03 pada baris paling atas. Pertemuan antara baris
1,1 dengan kolom 0,03 adalah luas daerah yang diarsir.
Tabel 3.6 Peluang Variabel Acak Z~N(0,1) dari interval −∞ ke z atau P(Z < z)
Dari tabel diperoleh luas daerah yang diarsir pada interval Z < 1,13 adalah 0,8708.
Luas daerah yang diarsir pada gambar 3.9 dicari dengan cara berikut.
a. Batas kiri interval adalah z = 0 dan batas kanannya z = 1,39 = 1,3 + 0,09.
b. Perhatikan tabel distribusi normal baku diatas. Pilihlah bilangan 1,3 pada kolom
paling kiri dan bilangan 0,09 pada baris paling atas. Pertemuan atara baris 1,3
dengan kolom 0,09 adalah 0,9177.
Peluang variabel acak X ~ N(μ,σ) sama dengan luas daera di bawah kurva normal
N(μ,σ). Luas daerah di bawah kurva normal N(μ,σ) dapat ditentukan dengan cara
mentransformasikan variabel acak X ~ N(μ,σ) menjadi variabel acak X ~ N(0,1)
menggunakan rumus berikut.
𝑥− 𝜇
Z=
𝜎
Untuk mengetahui suatu data berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan
cara sederhana berikut.