Anda di halaman 1dari 26

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN GELOMBANG RADIO SEBAGAI BAGIAN DARI


GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DALAM RADIO

Disusun untuk memenuhi tugas akhir fisika semester ganjil

Disusun Oleh

Mochammad Yosi Pratikno (21)

Septian Angga Ramadhani (29)

XII MIPA 1

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR

SMA NEGERI 1 SUTOJAYAN

Jl. Diponegoro No. 103, Sutojayan, Blitar, Jawa Timur 66172

TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020


KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis ilmiah yang berjudul Pemanfaatan Gelombang Radio Sebagai Bagian

Dari Gelombang Elektromagnetik Dalam Radio. Shalawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga, sahabat dan orang-orang

yang senantiasa istiqomah mengikuti jalan dan petunjuk Allah.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis banyak dibantu oleh

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak sebagai berikut.

1) Setyo Utomo, S.Pd., M.Pd. selaku guru mata pelajaran FISIKA di SMA

Negeri 1 Sutojayan yang telah bekerja sama, memberi arahan, saran dan doa

kepada penulis.

2) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberi motivasi dan doa sehingga penulis mampu menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini tepat pada waktunya.

Semoga Allah memberikan bimbingan dan kemudahan kepada penulis.

Demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini, penulis mengharapkan masukan dari

pembaca. Semoga karya tulis ini bermanfaat sebagai pembantu siswa memahami

materi pembelajaran terkait gelombang elektromagnetik.

Sutojayan, 28 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................2

BAB 2 LANDASAN TEORI .....................................................................................3

2.1 Pengertian Gelombang Elektromagnetik .....................................................3

2.2 Teori Maxwell ..............................................................................................4

2.3 Percobaan Hertz Tentang Elektromagnetik .................................................9

2.4 Sifat Gelombang Elektromagnetik ..............................................................10

2.5 Spektrum Gelombang Elektromagnetik .......................................................11

BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................................................16

3.1 Pengertian Radio Dan Gelombang Radio ....................................................16

3.2 Komponen Elektronik Radio .......................................................................16

3.3 Cara Kerja Radio..........................................................................................20

3.4 Pengaruh Gelombang Radio ........................................................................21

BAB 4 PENUTUP .....................................................................................................22

4.1 Kesimpulan ..................................................................................................22

4.2 Saran ............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern ini, sebagian masyarakat pasti tahu dengan namanya radio.

Masyarakat menggunakannya untuk mencari informasi, hiburan, lowongan

pekerjaan, dan lain-lain. Radio termasuk alat elektronik yang sederhana namun

canggih. Saat ini radio juga terdapat dalam ponsel sehingga mempermudah kita

untuk mengaksesnya.

Untuk membuat radio berbunyi salah satu komponen yang diperlukan

adalah sinyal. Sinyal yang diterima radio dan diubah menjadi suara adalah

gelombang elektromagnetik. Secara umum dapat dikatakan gelombang

elektromagnetik muncul dari partikel bermuatan yang dipercepat (bergetar,

perputar, diperlambat dan dipercepat). Contoh gelombang elegtromagnetik adalah

gelombang radio. Dalam dunia ini gelombang radio paling banyak digunakan

untuk mengirim foto, audio, teks dalam bentuk sinyal. Dengan itu kita bisa

mingirim audio ke jarak yang sangat jauh. Pemancar radio mengubah, ataupun

melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan berbagai macam

informasi.

Dari pernyataan di atas kami sebagai penulis ingin mencari tahu dan

memperdalam pengetahuan kami mengenai komponen radio dan cara kerjanya

mulai dari penangkapan gelombang radio dan mengubahnya menjadi suara serta

keterkaitannya dengan gelombang elektromagnetik. Penulis berharap karya tulis

ini bermanfaat bagi siswa yang membutuhkan tambahan referensi ilmu

pengetahuan mengenai gelombang elektromagnetik dan pemanfaatannya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1) Komponen apa saja yang terdapat pada radio dan cara kerjanya?

2) Bagaimana hubungan radio dengan gelombang elektromagnetik dan

pengaruhnya bagi kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui komponen-komponen yang ada pada radio dan cara

kerjanya.

2) Untuk mengetahui hubungan radio dengan gelombang elektromagnetik

dan pengaruhnya bagi kesehatan.

1.4 Manfaat Penulisan

1) Bagi Penulis

Manfaat bagi penulis yakni dapat menambah ilmu pengetahuan serta

wawasan dari penulis dalam memahami materi terkait gelombang

elektromagnetik. Selain itu penulis menjadi terampil dalam membuat KTI

dengan topik bahasan yang dikuasai.

2) Bagi Masyarakat

Karya Tulis ini dapat dijadikan patokan dalam menangani masalah atau

hal-hal yang berkaitan dengan manfaat gelombang elektromagnetik dalam

kehidupan sehari-hari yang hasil pemanfaatannya sudah bisa dirasakan hingga

saat ini.

3) Bagi Lembaga Pendidikan

Bagi lembaga pendidikan khususnya guru pengajar yang mengajar

dibidangnya, Karya Tulis ini dapat dijadikan tambahan referensi pembelajran

selain LKS sehingga sumber belajar siswa dapat bertambah dan lebih luas.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat

walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang

dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/

wavelength, frekuensi, amplitude/ amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi

gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak.

Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan

waktu.

Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena

kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang

gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang,

semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin

tinggi frekuensinya.

Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di

alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam

suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang

dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi

gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.

Menurut Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan

Belanda, menyatakan bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa

gelombang. Perbedaan cahaya dan bunyi hanya terletak pada panjang gelombang

dan frekuensinya. Pada teori ini Huygens menganggap bahwa setiap titik pada

3
sebuah muka gelombang dapat dianggap sebagai sebuah sumber gelombang yang

baru dan arah muka gelombang ini selalu tegak lurus tehadap muka gelombang

yang bersangkutan. Pada teori Huygens ini peristiwa pemantulan, pembiasan,

interferensi, ataupun difraksi cahaya dapat dijelaskan secara tepat, namun dalam

teori Huygens ada kesulitan dalam penjelasan tentang sifat cahaya yang merambat

lurus.

2.2 Teori Maxwell

Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang

elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas

tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain

yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi

microwave, radio, radar, atau sinar-x. Dua hukum dasarnya adalah yang

menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.

Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini

dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted

yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara

lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.

Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik

Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat

menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini

dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet

ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara

lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian

dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.

4
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan

mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk

Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu

bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan

medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian

Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat

menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian

menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik

Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap

waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan

oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum

Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-

Maxwell.

Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell

melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu

dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan

medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan

magnet.

Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan

magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini

secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini

merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang

5
elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang

merambat dalam ruang.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari

Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam

kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini

menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar

gelombang elektromagnetik.

Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang

elektromgnetik

Beberapa kaidah tentang kemagnetan dan kelistrikan yang mendukung

perkembangan konsep gelombang elektromagnetik antara lain:

1) Hukum Coulomb mengemukakan : “Muatan listrik statik dapat menghasilkan

medan listrik.”

2) Hukum Biot & Savart mengemukakan : “Aliran muatan listrik (arus listrik)

dapat menghasilkan medan magnet.”

3) Hukum Faraday mengemukakan : “Perubahan medan magnet dapat

menghasilkan medan listrik.”

6
Berdasarkan Hukum Faraday, Maxwell mengemukakan hipotesa sebagai

berikut: ”Perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet”. Hipotesa

ini sudah teruji dan disebut dengan Teori Maxwell. Inti teori Maxwell mengenai

gelombang elektromagnetik adalah:

1) Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.

2) Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang

elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas (e) dan permeabilitas (μ) zat.

Menurut Maxwell, kecepatan rambat gelombang elektromagnetik

dirumuskan sebagai berikut.

Persamaan Kecepatan Gelombang Elektromagnetik

Dari rumus diatas ternyata kecepatan perambatan gelombang

elektromagnetik bergantung pada permitivitas listrik dan permeabilitas magnetik

medium. Maka, secara umum persamaan kecepatan perambatan gelombang

elektromagnetik untuk berbagai medium adalah:

7
Ternyata perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet yang tidak

tetap besarannya atau berubah-ubah. Sehingga perubahan medan magnet tersebut

akan menghasilkan lagi medan listrik yang berubah-ubah.

Proses terjadinya medan listrik dan medan magnet berlangsung secara

bersama-sama dan menjalar kesegala arah. Arah getar vektor medan listrik dan

medan magnet saling tegak lurus. Jadi gelombang elektromagnetik adalah

gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik

secara berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling

tegak lurus.

Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-

perubahan tegangan baik besar maupun arahnya,

maka dalam kawat PQ elektron bergerak bolak-balik,

dengan kata lain dalam kawat PQ terjadi getaran

listrik. Perubahan tegangan menimbulkan perubahan medan listrik dalam ruangan

8
disekitar kawat, sedangkan perubahan arus listrik menimbulkan perubahan medan

magnet. Perubahan medan listrik dan medan magnet itu merambat ke segala

jurusan.

Karena rambatan perubahan medan magnet dan medan listrik secara

periodik maka rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet lazim

disebut gelombang elektromagnetik.

2.3 Percobaan Hertz Tentang Gelombang Elektromagnetik

Heinrich Hertz adalah orang yang pertama kali menguji hipotesis Maxwell

mengenai gelombang elektromagnetik. Eksperimen Hertz telah membuktikan

kebenaran hipotesis Maxwell. Maka akhirnya nama beliau ditetapkan sebagai

satuan frekuensi dalam SI yaitu HERTZ (Hz).

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang

elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil

membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa

rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori

Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.

9
2.4 Sifat Gelombang Elektromagnetik

Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, Hertz berhasil mengukur bahwa

radiasi gelombang elektromagnetik frekuensi radio (100 MHz) yang dibangkitkan

memiliki kecepatan rambat sesuai dengan nilai yang diramalkan oleh Maxwell.

Di samping itu, eksperimen Hertz ini juga menunjukkan sifat-sifat gelombang

dari cahaya, yaitu pemantuan, pembiasan, interferensi, difraksi, dan polarisasi.

Dari uraian ini, dapat ditulis sifat-sifat gelombang elektromagnetik yaitu:

1) Dapat merambat dalam ruang hampa karena getarannya adalah medan lstrik dan

medan magnetik yang tidak memperlukan medium

2) Merupakan gelombang transversal karena getaran medan listrik tegak lurus terhadap

medn magnetik dan keduanya tegak lurus terhadap perambatannya. Enerhi

gelombang terbagi sama pada medan listrik dan medan magnetik tetapi medan listrik

jauh lebih besar daripada medan magnetik

3) Dapat mengalami polarisasi

4) Dapat mengalami pemantulan (refleksi),

5) Dapat mengalami pembiasan (refraksi),

6) Dapat mengalami interferensi,

7) Dapat mengalami lenturan atau hamburan (difraksi),

8) Merambat dalam arah lurus.Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan Maxwell,

kecepatan gelombang elektromagnetik diruang hampa adalah sebesar 3 x 108 m/s

yangnilainya sama dengan laju cahaya terukur.

9) Gelombang elektromagnetik tidak disimpangkan baik oleh medan listrik maupun

medan magnetik, sebab tidak memiliki muatan listrik

10) Seperti halnya cahaya, gelombang elektromagnetik disebut foton (paket

energi) karena tidak bermassa dan tidak bermuatan, tetapi memilik energi.

10
2.5 Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik

yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang

gelombang, frekuensi, atau energi per foton. Spektrum dari radiasi

elektromagnetik dibagi menjadi tujuh daerah/bagian menurut panjang gelombang

dan frekuensinya:

Seperti yang didalam teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.

Frekuensi gelombang terkecil adalah gelombang cahaya serta panjang gelombang

terbesar sedangkan frekuensi terbesar adalah sinar gamma serta panjang

gelombang terpendek. Semakin pendek panjang gelombangnya (semakin

besar frekuensinya), warna radiasinya semakin besar. Spektrum Radiasi

Elektromagnetik sebagai berikut.

11
1) Gelombang Radio

Gelombang ini memiliki panjang sekitar 103 meter dengan frekuensi

sekitar 104 Hertz. Sumber gelombang ini berasal dari rangkaian oscillator

elektronik yang bergetar. Rangkaian oscillator tersebut terdiri dari komponen

resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C). Spektrum gelombang radio

dimanfaatkan manusia untuk teknologi radio, televisi, dan telepon.

Frekuensi gelombang radio dikelompokkan berdasarkan lebar

frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang

dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Gelombang radio ini dipancarkan

dari antena dan diterima oleh antena pula.

Rentang Frekuensi Gelombang Radio

Nama Singkatan Frekuensi Panjang Gelombang Contoh

Band Penggunaan

1. ELF (3 – 30) Hz (105 – 104) km Komunikasi

Extremely dengan bawah

Low laut

Frequency

2. Super SLF (30 – 300) (104 – 103) km Komunikasi

Low Hz dengan bawah

Frequency laut

3. Ultra ULF (300 – (103 – 102) km Komunikasi di

Low 3000) Hz dalam

12
Frequency pertambangan

4. Very VLF (3 – 30) (102 – 104) km Komunikasi di

Low KHz bawah laut

Frequency

5. Low LF (30 – 300) (10 – 1) km Navigasi

Frequency KHz

6. Medium MF (300 – (1 – 10–1) km Siaran radio

Frequency 3000) KHz AM

7. High HF (3 – 30) (10–1 – 10–2) km Radio amatir

Frequency MHz

8. Very VHF (30 – 300) (10–2 – 10–3) km Siaran radio

High MHz FM dan

Frequency televise

9. Ultra UHF (300 – (10–3 – 10–4) km Televisi

High 3000) MHz danhandphone

Frequency

10. Super SHF (3 – 30) (10–4 – 10–5) km Wireless LAN

High GHz

Frequency

11. EHF (30 – 300) (10–5 – 10–6) km Radio

Extremely GHz astronomi

13
High

Frequency

2) Gelombang Mikro

Gelombang ini memiliki panjang sekitar 10-2 meter dengan frekuensi

sekitar 108 hertz. Gelombang ini dihasilkan oleh tabung klystron, kegunaanya

sebagai penghantar energy panas.

Salah satu contoh penggunaan gelombang micro yaitu pada oven

microwave yang berupa efek panas untuk memasak. Gelombang micro dapat

mudah diserap oleh suatu benda dan juga menimbulkan efek pemanasan pada

benda tersebut. Selain itu, gelombang micro juga dapat digunakan untuk mesin

radar.

3) Gelombang Infra Merah

Gelombang ini memiliki panjang sekitar 10-5 meter dengan frekuensi

sekitar 1012 hertz. Gelombang infra merah dihasilka ketika molekul electron

bergetar karena panas, contohnya tubuh manusia dan bara api. Manfaat

kegunaan lain yaitu untuk remote TV dan transfer data di ponsel.

4) Gelombang Cahaya Tampak

Sesuai namanya, spketrum ini berupa cahaya yang dapat ditangkap

langsung oleh mata manusia. Gelombang ini memiliki panjang 0.5×10-6 meter

dengan frekuensi 1015 hertz. Dan gelombang cahaya tampak sendiri terdiri dari

7 macam yang disebut warna. Jika diurutkan dari yang paling besar

frekuensinya adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

14
5) Gelombang Ultra Violet

Gelombang UV memiliki panjang 10-8 meter dengan frekuensi 1016

hertz. Gelombang ini berasal dari matahari dan juga dapat dihasilkan oleh

transisi elektron dalam orbit atom, busur karbon, dan lampu mercury.

Fungsi UV dapat bermanfaat dan dapat berbahaya bagi manusia. Salah

satu contoh fungsi sinar UV adalah sebagai detector untuk membedakan uang

asli dan uang palsu.

6) Gelombang Sinar X

Gelombang ini memiliki panjang 10-10 meter dan memiliki frekuensi

1018 hertz. Gelombang sinar X sering disebut juga dengan sinar rontgen, karena

gelombang ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan rontgen di rumah sakit.

7) Gelombang Sinar Gamma

Gelombang ini memilik panjang 10-12 meter dengan frekuensi

1020 hertz. Dihasilkan dari peristiwa peluruhan radioaktif atau inti atom yang

tidak stabil. Gelombang sinar gamma merupakan gelombang yang memiliki

frekuensi paling besar dan serta panjang gelombang terkecil. Sehingga daya

tembusnya sangat besar, bahkan bisa menembus plat besi. Salah satu fungsi

dari sinar gamma yaitu dapat digunakan dalam kedokteran sebagai pembunuh

sel kanker dan sterilisasi alat-alat kedokteran.

15
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Radio dan Gelombang Radio

Yang dimaksud Radio adalah suatu teknologi yang dipakai untuk

pengiriman sinyal, yaitu dengan menggunakan cara modulasi dan cara radiasi

gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan merambat melalaui

udara serta bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa akan udara,

sebab gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (misalnya seperti

molekul udara).

Sedangkan Glombang radio adalah merupakan suatu gelombang yang

mempunyai frekuensi paling kecil/ panjang gelombang paling panjang.

Gelombang radio ada dalam rentang frekuensi yang luas meliputi beberapa Hz

sampai gigahertz (GHz/ orde pangkat 9). Atau penjelasan singkatnya merupakan

suatu bentuk radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation) yang tidak

terlihat.

3.2 Komponen Elektronik Radio

1) Resistor

Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk

menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua

salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya. Fungsi resistor dapat

diumpamakan dengan sekeping papan yang dipergunakan untuk menahan

aliran air yang deras di selokan/parit kecil. Makin besar nilai tahanan, makin

kecil arus dan tegangan yang melaluinya. Adapun fungsi lain resistor dalam

rangkaian elektronika, yaitu menahan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan

16
suatu rangakian elektronika, menurunkan tegangan sesuai dengan yang

dibutuhkan oleh rangkaian elektronika, dan membagi tegangan. Resistor

disebut juga komponen pasif. Komponen pasif adalah komponen yang

mengambil energi dari sumber dan akan mengubahnya ke bentuk lain atau

menyimpannya dalam medan listrik/medan magnet.

2) Kondensator

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat

yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara

mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator

memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator

juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai

hingga saat ini. Fungsi kondensator adalah sebagai berikut.

Ø Sebagai filter (penyaring) dalam rangkaian Power Supply.

Ø Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena ataupun dalam

rangkaian lainnya.

Ø Menghemat daya listrik.

3) Elco (Electrolytic Condenser)

Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat

Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua

kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang

positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah

kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan

mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

17
4) Integrated Circuit (IC)

Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat

dari bahan semi konduktor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa

komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah

terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil. IC digunakan

untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah

dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil.

Keuntungan dari IC adalah dengan ukuran yang relatif kecil hanya

mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih

sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system). Selain itu dengan

ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan itu, memungkinkan peralatan

elektronik dibuat dengan ukuran dan berat sekecil dan seberat mungkin.

Adapun Kelemahan dari IC adalah keterbatasannya di dalam menghadapi

kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat

menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil

seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan.

5) Tuner FM

Tuner FM adalah komponen untuk Radio FM yang berfungsi untuk

menerima siaran radio dan mengubahnya menjadi audio-frekuensi sinyal yang

dapat dimasukkan ke dalam sebuah penguat suara. Frekuensi yang dapat

diterima antara 87,5-108 Mhz. Istilah tuner bisa berarti bagian dari penerima

radio atau komponen audio mandiri yang merupakan bagian dari sistem audio,

untuk dihubungkan ke amplifier.

18
6) DC 12 Volt (Adaptor)

Adaptor adalah alat untuk mengubah tegangan dan jenis arus listrik

bolak-balik menjadi searah, dengan besar tegangan disesuaikan menurut

keperluan, seperti 0,5 volt, 3 volt, 5 volt, 7 volt, 10 volt, 12 volt, 24 volt.

Dalam pemakaian alat-alat listrik yang memerlukan arus searah seperti radio,

tape recorder, dan lampu senter dapat menggunakan arus bolak balik (AC),

asalkan lebih dahulu dilewatkan adaptor. Tujuan penggunaan sumber daya

adaptor adalah menggantikan posisi baterai maupun aki. Dengan menggunakan

adaptor berarti mengurangi pemborosan biaya dan lebih hemat.

7) Antena penerima gelombang

Antena penerima gelombang adalah salah satu elemen penting yang

harus ada pada sebuah radio. Fungsinya adalah untuk menerima sinyal

elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sehingga sinyal

radio yang dipancarkan oleh stasiun radio dapat ditangkap oleh radio.

8) Penguat Suara (Amplifier)

Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah rangkaian komponen

elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum).

Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan sinyal suara yaitu

memperkuat sinyal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus

listrik dan tegangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya.

Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang

dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara

20 kali sampai 100 kali dari sinyal input.

19
3.3 Cara Kerja Radio

Di dalam ruang siaran, seorang penyiar radio melakukan siaran dengan

berbicara melalui mikrophone. Penyiar tersebut mengeluarkan gelombang suara

dan gelombang tersebut masuk melalui mikrophone. Kemudian gelombang suara

diubah menjadi gelombang elektromagnetik oleh mikrophone dan penguat audio.

Setelah itu, gelombang elektromagnetik ditumpangkan pada gelombang pembawa

oleh pemancar untuk dipancarkan ke udara melalui antena pemancar. Gelombang

radio merambat di udara hingga sampai ke antena penerima yang terdapat pada

radio. Karena adanya aliran listrik dari adaptor pada radio, semua komponen

elektronik dalam radio menjadi aktif dan saling bekerja sama.

Dalam hal ini, kondensator membantu membangkitkan frekuensi dalam

antena penerima. Gelombang yang telah ditangkap oleh antena penerima berubah

menjadi gelombang listrik dan selanjutnya diolah oleh penguat RF dan osilator

lokal yang terdapat pada tuner. Kemudian gelombang tersebut disaring oleh

detektor. Penyaringan gelombang oleh detektor ini digunakan untuk menyaring

gelombang listrik sehingga tinggal gelombang suara yang tersisa. Selanjutnya,

gelombang suara dikuatkan dengan rangkaian penguat suara ke speaker. Dan

akhirnya, suara penyiar dapat didengar.

Pemancar radio mengubah, ataupun melakukan modulasi gelombang radio

agar dapat menyampaikan berbagai macam informasi. Dalam radio AM,

ketinggian dari gelombang pembawa diubah-ubah menurut suara yang ditangkap

mikrofon. Dalam radio FM, frekuensi atau jarak antara puncak radio yang diubah.

Pesawat penerima sinyal radio menangkap sinyal ini, memperkuat dan juga

kemudian mengartikannya. Jika sinyal itu lemah atau tidak kuat, radio AM dapat

20
mengeluarkan seperti bunyi gemerisik, itulah sebabnya radio jenis ini digantikan

oleh radio FM yang penerimaannya jauh lebih bagus dan jernih

3.4 Pengaruh Gelombang Radio Pada Kesehatan

Tubuh kita setiap hari dilewati oleh berjuta-juta gelombang radio.

Gelombang tersebut dalam bentuk radiasi elektromagnetik yang tidak bisa dilihat.

Namun yang melewati tubuh kita itu tidak begitu berdampak pada tubuh setiap

harinya. Akan tetapi yang berbahaya sebenarnya adalah gelombang radio kisaran

mikro yang digunakan untuk ponsel dan radar. Saat radiasi frekuensi radio diserap

oleh tubuh akan terjadi pemanasan. Yang berbaya ketika tubuh terlalu dekat

dengan pemancar radar, karena dapat menimbulkan masalah pada kesehatan tubuh

terutama pada mata. Lensa mata sangat rentan terhadap kerusakan akibat

pemanasan. Selain itu juga akibat paparan berlebihan dari radiasi gelombang

mikro. Paparan gelombang mikro yang berlebihan mampu menyebabkan penyakit

katarak.

Radiasi elektromagnetik yang dipacarkan dalam HP memiliki dampak

buruk pada kesehatan tubuh terutama anak-anak. Karena anak – anak usia di

bawah 8 tahun sangat rentan terhadap pancaran radiasi. Oleh sebab itu, jangan

biarkan anak usia di bawah 8 tahun terlalu lama mainan HP. Saat malam hari HP

lebih baik dimatikan atau diletakkan jauh dari tubuh. Hal ini bertujuan agar

gelombang elektromagnetiknya tidak menyerang organ otak. Efek-efek yang

sering terjadi adalah sulit tidur, pusing, telinga mendenging, dan daya tahan tubuh

menurun.

21
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil literature yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan

sebagi berikut.

1) Gelombang elektromagnetik sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam bidang telekomunikasi seperti dalam radio.

2) Cara kerja dari radio cukup simpel yakni gelombang radio dibawa oleh atau

dipancarkan oleh gelombang pembawa, gelombang radio dipantulkan oleh

lapisan udara dibagian atmosfer bumi, tepatnya pada lapisan ionosfer. Pada

lapisan inilah gelombang radio dipantulkan kembali ke bumi dan ditangkap

oleh menara penerima sinyal.

3) Ada banyak komponen dalam radio yang mendukung kinerja dari radio dalam

menangkap sinyal berupa gelombang yang dipancarkan.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil kajian literature terhadap permasalahan yang ada,

adapun saran sebagai berikut.

1) Sebaiknya memanfaatkan teknologi gelombang elektromagnetik terutama

gelombang radio secukupnya saja dan melihat batas wajar penggunaannya

karena gelombang elektromagnetik dapat berdampak buruk pada kesehatan

manusia.

2) Sebaiknya tetap memperhatikan komponen dalam radio, karena kekuatan

penerima sinyal dan suara dari radio tergantung dari komponen yang terpasang.

22
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Murniadi, M. Nur Syamsi, S.Si, Dkk. Buku Pintar Belajar Fisika Untuk
SMA/ MA Kelas XII. Sagufindo Kinarya.
https://docplayer.info/46844921-Pemanfaatan-radiasi-elektromagnetik-berikut-
beberapa-pemanfaatan-gelombang-elektromagnetik-dalam-kehidupan-
dan.html, diakses tanggal 24 November 2019.
https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_elektromagnetik, diakses tanggal 24
November 2019
https://rizkirahima.wordpress.com/2015/12/09/aplikasi-gelombang-
elektromagnetik-dalam-kehidupan-sehari-hari/, diakses tangal 24
November 2019.
https://www.dosenpendidikan.co.id/gelombang-elektromagnetik/, diakses tanggal
24 November 2019.
https://www.gurupendidikan.co.id/gelombang-elektromagnetik/, diakses tanggal
24 November 2019.

23

Anda mungkin juga menyukai