1
Sampel sistematis ini sering digunakan untuk
keperluan kendali mutu ( quality control )
Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau merupakan dugaan sementara mengenai
sesuatu yang masih perlu diuji. Ada beberapa macam hipotesis , yaitu
hipotesis penelitian , dan hipotesis statistik
Jika hipotesis tersebut tentang nilai-nilai parameter maka
hipotesis itu disebut hipotesis statistik.
2
a. Hipotesis Penelitian
Adalah suatu pernyataan logis terkait populasi yang dibuat
berdasarkan suatu kejadian atau teori-teori. Hipotesis ini
dianggap benar dan bisa diterima secara logika , tetapi hanya bisa
dipandang sebagai dugaan sementara yang masih memerlukan
pengujian.
b. Hipotesis Statistik
Adalah pernyataan mengenai parameter dari populasi yang
didasarkan pada statistik dari sampel. Bentuk pernyataannya bisa
didasarkan atas kesamaan, perbedaan , atau ada tidaknya
hubungan antar variable .
3
Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis
a. Menentukan parameter yang akan diuji
Parameter yang diuji biasanya proporsi,rata-rata, atau
ukuran parameter yang lainnya.
b. Terjemahkan dugaan peneliti ke dalam pasangan hipotesis
statistik Ho dan H1
No. Hipotesis Penelitian Hipotesis Statistik Keterangan
1. Rata-rata jumlah Ho : 𝝁 = 50% 𝝁 menyatakan
sekolah dasar negeri rata-rata jumlah
H1 : 𝝁 = 50% sekolah
yang mendapat
bantuan dana 50% dari
total sekolah
2. Tingkat kelulusan Ho : 𝒑 ≤ 0,85 P menyatakan
siswa SMA pada UN H1 : 𝒑 > 0,85 peluang atau
tahun ini lebih dari tingkat kelulusan
85%
3. Jumlah barang yang Ho : 𝒑 ≥ 0,1 P menyatakan
gagal dalam satu kali H1 : 𝒑 < 0,1 peluang barang
produksi kurang dari hasil produksi
10% dari total jumlah gagal
produksi
c. Tentukan taraf nyata atau 𝜶 yang akan digunakan.
Penentuan taraf nyata bisa bervariasi , namun taraf nyata yang
umum dipakai adalah
𝜶 = 𝟎, 𝟎𝟓 ( 𝟓% ) 𝒅𝒂𝒏 𝜶 = 𝟎, 𝟎𝟏 (𝟏%)
Bilangan-bilangan ini menunjukkan peluang untuk melakukan
kekeliruan menolak Ho yang seharusnya diterima atau kekeliruan
dalam menerima Ho yang seharusnya ditolak.
Sehingga jika 𝜶 = 𝟓% artinya adalah bahwa peluang terjadinya
kekeliruan dalam penarikan kesimpulan adalah sebesar 5%, dan
nilai kepercayaan atau keyakinan bahwa kesimpulan yang dibuat (
hipotesis awal ) benar adalah 95%.
d. Kumpulkan data melalui sampel acak n
e. Pilih uji statistik yang tepat
4
f. Tentukan daerah dan titik kritis pengujian.
Daerah dan titik kritis ditentukan oleh nilai 𝜶 .
Daerah kritis merupakan wilayah untuk menolak Ho ,
sedangkan titik kritis merupakan batas yang memisahkan
wilayah untuk menolak atau menerima Ho .
Daerah peneriman Ho
𝜶
titik kritis
Jika H1 memiliki tanda ( < ) , daerah kritis ada di pihak kiri, seperti
pada gambar berikut .
daerah kritis
𝜶 Daerah peneriman Ho
titik kritis
5
g. Lakukan pengujian untuk menolak atau menerima Ho
Pengujian untuk menolak atau menerima Ho , dengan cara
mencari nilai peluang kekeliruan untuk Ho. Jika uji statistik
menghasilkan nilai peluang yang berada di daerah kritis
maka tolak Ho. Jika uji statistik menghasilkan nilai peluang
yang berada di luar daerah kritis atau berada di daerah
penerimaan maka terima Ho.
6
Menentukan Hipotesis
Ada tiga cara dalam menentukan uji hipotesis binomial
yaitu :
1. Uji satu pihak ( kanan )
Ho : p ≤ po
H1 : p > po
Karena H1 memiliki tanda ( > ) , daerah kritis ada di pihak kanan,
seperti pada gambar berikut .
daerah kritis
Daerah peneriman Ho 𝜶
titik kritis
Contoh :
Seorang pedagang menjual pakaian jenis kaos dan kemeja. Jika
diambil 10 sampel secara acak, maka terdapat 6 pembeli yang
memilih membeli kaos dan sisanya memilih membeli kemeja. Jika
taraf signifikansi / taraf nyata yang digunakan adalah 5% , ujilah
pernyataan bahwa peluang konsumen yang memilih kaos, lebih
dari 30%.
Penyelesaian:
p = 30% = 0,3 maka q = 1 – 0,3 = 0,7
Kejadian yang diharapkan sebanyak k = 6
Hipotesisnya :
Ho : p ≤ 0,3 uji satu pihak kanan
H1 : p > 0,3
Taraf nyata yang digunakan adalah 𝛼 = 5% = 0,05
Distribusi Binomial
𝒙
∑ 𝑪𝒏𝒌 𝒑𝒌 𝒒𝒏−𝒌
𝒌=𝟎
Untuk peluang sampel lebih dari p = 0,3 maka gunakan perhitungan
untuk b(x > 6) = b(x=7) + b(x=8) + b(x=9) + b(x=10)
= 0,0090017 + 0,0014467 + 0,0001378 + 0,0000059
= 0,0105921
7
Karena H1 memiliki tanda ( > ) , daerah kritis ada di pihak kanan,
seperti pada gambar berikut .
daerah kritis
Daerah peneriman Ho 𝜶 = 0,05
titik kritis = 1 – 0,05 = 0,95
b(x > 6) = 0,0105921 berarti tidak berada di daerah kritis , maka Ho
diterima.
Kesimpulannya : pernyataan bahwa peluang konsumen yang
memilih kaos lebih dari 30% tidak benar.
titik kritis
Contoh :
Dari 10 sampel yang dipilih secara acak , ternyata 5 orang memilih
berbelanja di pasar modern dan sisanya di pasar tradisional. Jika
taraf nyata yang digunakan adalah 5% , ujilah peluang populasi
memilih pasar modern tersebut kurang dari 70%.
Penyelesaian :
p = 70% = 0,7 maka q = 1 – 0,7 = 0,3
Kejadian yang diharapkan sebanyak k = 5
Hipotesisnya :
Ho : p ≥ 0,7 uji satu pihak kiri
H1 : p < 0,7
Distribusi Binomial
8
𝒙
∑ 𝑪𝒏𝒌 𝒑𝒌 𝒒𝒏−𝒌
𝒌=𝟎
Untuk peluang sampel kurang dari p = 0,7 maka gunakan
perhitungan untuk b(x < 5) = b(x=0) + b(x=1) + b(x=2) + b(x=3) +
b(x=4)
= 0,000006 + 0,000138 + 0,001447 + 0,009002 + 0,036756
= 0,047349
Karena H1 memiliki tanda ( < ) , daerah kritis ada di pihak kiri,
seperti pada gambar berikut .
daerah kritis
𝜶 Daerah peneriman Ho
Kesimpulannya :
Pernyataan bahwa “peluang populasi memilih pasar modern
tersebut kurang dari 70%” diterima / benar.
Contoh :
Menurut pengelola sebuah bioskop , terdapat 50% dari
pengunjung , yang memilih untuk menonton film Indonesia.
Diambil sampel acak 15 pengunjung dan 6 diantaranya
menonton film Indonesia. Jika taraf nyata yang digunakan
adalah 5% , ujilah pernyataan pengelola bioskop tersebut !
Penyelesaian :
p = 50% = 0,5 maka q = 1 – 0,5 = 0,5
9
Kejadian yang diharapkan sebanyak k = 6
Hipotesisnya :
Ho : p = 0,5 uji dua pihak
H1 : p ≠ 0,5
Taraf nyata yang digunakan adalah 𝛼 = 5% = 0,05
Distribusi Binomial
𝒙
∑ 𝑪𝒏𝒌 𝒑𝒌 𝒒𝒏−𝒌
𝒌=𝟎
Untuk peluang sampel kurang dari p = 0,7 maka gunakan
perhitungan untuk b(x = 6) =
𝟏𝟓!
𝑪𝟏𝟓 𝟔 𝟗
𝟔 𝒑 𝒒 = (𝟎, 𝟓)𝟔 (𝟎, 𝟓)𝟗 = 𝟓𝟎𝟎𝟓 ( 𝟎, 𝟎𝟏𝟓𝟔𝟐𝟓)(𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟗𝟓𝟑𝟏𝟐𝟓)
𝟗! 𝟔!
= 0,1527
1
Untuk uji dua pihak dengan n ≤ 25 dengan p = q = = 0,5 , maka
2
b(x) dikali 2 , sehingga b(x=6) = 0,1527 ( 2 ) = 0,3054
𝟏
Jika H1 memiliki tanda (≠), luasnya daerah kritis = 𝟐 𝜶
dan posisinya berada di dua sisi, yaitu ujung kanan dan
ujung kiri , seperti pada gambar berikut :
daerah kritis daerah kritis
𝟏 𝟏
𝜶 Daerah peneriman Ho 𝜶
𝟐 𝟐
Kesimpulannya :
Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa jumlah
pengunjung bioskop yang menonton film Indonesia sama
dengan 50%
10
Selanjutnya silakan kerjakan soal Uji kompetensi 5.2 Buku paket
matematika edisi revisi 2016 ( Grafindo ) halaman 138
no. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 berikut :
1. Saat ini rata-rata 60 guru dari 100 guru di SMA Harum Sari memilih
mengendarai sepeda motor untuk pergi ke sekolah daripada kendaraan
lainnya. Kemudian diambil sampel acak 15 guru, dan ternyata 12
diantaranya memilih mengendarai sepeda motor. Jika taraf nyata yang
digunakan adalah 5% , maka ujilah peluang populasi guru lebih banyak
menggunakan sepeda motor.
2. Sebuah restoran menyajikan beberapa menu dari bahan dasar ikan dan
daging ayam. Diambil sampel 15 pengunjung , ternyata 3 pengunjung
memilih ikan dan 12 lainnya memilih daging ayam. Jika taraf nyata yang
digunakan adalah 5% , tentukan apakah peluang populasi pengunjung yang
memesan ikan kurang dari 40% ?
11