Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

JUDUL PRAKTIKUM : Sifat Menurun Pada Manusia

HARI/TANGGAL : Senin,14 Oktober 2019

PRAKTIKAN :

1. Cecilia Putri Dianti


2. Fauziyyah Putri Edlia
3. Gio Ramadhan
4. Muhammad Bimo Setyaki
5. Tania Dwi Cahya O.H
6. Willia Christy Aryani

KELAS : XII MIPA 5

SMA NEGERI 13 BEKASI


2019
I. JUDUL PRAKTIKUM

Sifat Menurun Pada Manusia

II. TUJUAN PRAKTIKUM


Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan Hukum Mendel II pada
persilangan Dihibrid.

III. DASAR TEORI


Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
dari induk kepada keturunannya. Gregor mendel adalah peletak dasar-
dasar pewarisan sifat (hereditas). Kromosom terdapat di dalam inti sel
adalah faktor pembawa sifat pada makhluk hidup yang tersusun atas
satuan-satuan kecil yang disebut gen. Gen tersusun sepanjang
kromosom. Gen inilah yang mengatur perkembangan sifat yang akan
diwariskan pada keturunannya. Jika terjadi persilangan antara dua
individu, dimana keturunannya mirip salah satu sifat induknya, maka sifat
yang muncul itu bersifat dominan. Sedangkan sifat induk yang lain yang
tidak muncul bersifat resesif. Jika kedua sifat induk muncul bersama pada
keturunannya maka sifat itu disebut intermediet.
Keanekaragaman yang terjadi hanya pada tingkat gen dan
berkaitan dengan pewarisan sifat. Manusia memperlihatkan variasi pada
beberapa ciri – ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau
sifat yang tampak. Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri
– ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dimiliki oleh
organisme. Lingkungan dapat juga memodifikasi fenotip.
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip
yang terekpresikan menampakkan fenotip pada suatu individu. Genotip
yang melibatkan alel- alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan
genotip yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari jalur
murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda.
Mendel melakukan persilangan tanaman dengan dua sifat beda,
misalnya warna bunga dan ukuran tanaman. Pengelompokkan gen secara
bebas pada pembentukan gamet pada persilangan monohibrid
merupakan bukti berlakunya Hukum Mendel II. Tampak ada hubungan
antara persilangan monohibrid dan dihibrid pada jumlah sifat beda,
macam gamet, genotip, dan fenotip beserta perbandingannya.
Hukum Mendel II menyatakan bahwa dua pasang atau lebih sifat
dari dua individu menurunkan sepasang sifat secara bebas, tidak
bergantung pada pasangan sifat yang lain. Artinya alel dengan gen sifat
yang berbeda tidak saling mempengaruhi. Hal tersebut menjelaskan
bahwa gen yang menentukan warna buga tidak saling mempengaruhi
dengan gen yang menentukkan tinggi tanaman.
Persilangan dihibrid dapat membuktikan Hukum Mendel II bahwa
gen – gen kromosom yang berlainan akan bersegregasi bebas dan
menghasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Kotak genetika
2. Piala kimia

Keterangan :
1. Merah – Kuning (MK) 50 pasang gamet
2. Merah – Hijau (Mk) 50 pasang gamet
3. Putih - Kuning (mK) 50 pasang gamet
4. Putih – Hijau (mk) 50 pasang gamet

NOTE:

Merah : gen pembawa sifat bentuk mulus (M) dominan terhadap sifat kisut (m)

Putih : gen pembawa sifat bentuk kisut (m)

Kuning : gen pembawa sifat warna kuning (K)

Hijau : gen pembawa sifat warna hijau (k)


V. CARA KERJA
1. Ambil 2 piala kimia, kemudian masukkan masing – masing ke dalam piala
kimia dengan:
a. 25 pasang warna merah – kuning
b. 25 pasang warna merah – hijau
c. 25 pasang warna putih – kuning
d. 25 pasang warna putih – hijau
2. Kocok masing – masing piala kimia agar kancing tercampur rata
3. Ambillah dari masing – masing piala sepasang kancingsecara acak, kemudia
pasangkan pada meja kerja sampai kancing habis
4. Ulangi langkah diatas sebanyak 3 kali dan masukkan datanya dalam tabel
VI. DATA EKSPERIMEN

PERCOBAAN
FENOTIF GENOTIF
1 2 3

MMKK 7 5 6
Mulus – Kuning MMKk 11 15 12
(MK) MmKK 14 11 12
9 MmKk 29 28 28
Jumlah 61 59 58

Mulus – Hijau MMkk 4 4 3

(Mk) Mmkk 13 14 18
3 Jumlah 17 18 21

Keriput – Kuning mmKK 4 8 5


(mK) mmKk 10 10 14
3 Jumlah 14 18 19
Keriput – Hijau mmkk 8 5 2
(mk)
Jumlah 8 5 2
1
Jumlah seluruhnya 100 100 100
VII. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Percobaan 1 : Rasio Fenotip
Mulus – Kuning : Mulus – Hijau : Keriput – Kuning : Keriput - Hijau
61 : 17 : 14 : 8
Perbandingan
𝟔𝟏 𝟏𝟕 𝟏𝟒 𝟖
𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔
𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎

𝟗, 𝟕𝟔 : 2,72 : 2,24 : 1,28

Percobaan 2 : Rasio Fenotip


Mulus – Kuning : Mulus – Hijau : Keriput – Kuning : Keriput - Hijau
59 : 18 : 18 : 5
Perbandingan
𝟓𝟗 𝟏𝟖 𝟏𝟖 𝟓
𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔
𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎

𝟗, 𝟒𝟒 : 2,88 : 2,88 : 0,8

Percobaan 3 : Rasio Fenotip


Mulus – Kuning : Mulus – Hijau : Keriput – Kuning : Keriput - Hijau
58 : 21 : 19 : 2
Perbandingan
𝟓𝟖 𝟐𝟏 𝟏𝟗 𝟐
𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔
𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎

𝟗, 𝟐𝟖 : 3,36 : 3,04 : 0,32


RATA – RATA
Mulus – Kuning : Mulus – Hijau : Keriput – Kuning : Keriput - Hijau
𝟔𝟏+𝟓𝟗+𝟓𝟖 𝟏𝟕+𝟏𝟖+𝟐𝟏 141819 𝟖+𝟓+𝟐
: : :
𝟑 𝟑 𝟑 𝟑

Perbandingan
𝟓𝟗,𝟑 𝟏𝟖,𝟔 𝟏𝟕 𝟓
𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔 : 𝒙𝟏𝟔
𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎

𝟗, 𝟒 : 2,9 : 2,7 : 0,8

Persilangan Dihibrid
Pada percobaan yang dilakukan dengan persilangan dihibrid dengan
menggunakan 2 sifat beda yaitu kancing genetik Merah gen pembawa sifat bentuk
mulus (M) dominan terhadap sifat kisut (m), Putih gen pembawa sifat bentuk kisut
(m), Kuning gen pembawa sifat warna kuning (K), Hijau gen pembawa sifat warna
hijau (k).
Pada parentalnya memiliki sifat fenotip bentuk bulat warna kuning (BBKK)
yang dominan terhadap parental lainnya yang memiliki fenotip bentuk keriput
berwarna hijau (bbkk). Diagram persilangannya sebagai berikut :

P: MMKK >< mmkk


( Mulus Kuning ) ( Keriput Hijau )
F1: MmKk
( Mulus Kuning)
Gamet : MK, Mk, mK,mk
F2:
MK Mk mK mk
MK MMKK MMKk MmKK MmKk
Mk MMKk MMkk MmKk Mmkk
mK MmKK MmKk mmKK mmKk
mk MmKk Mmkk mmKk Mmkk
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa Persilangan
dihibrid adalah persilangan yang melibatkan analisis dua sifat beda yang saling bebas.
Persilangan dihibrid merupakan dasar Hukum Mendel II. Praktikum kali ini
menggunakan cakram genetika. Cakram genetika adalah alat yang digunakan untuk
memudahkan dalam pembacaan sifat fenotipe angka indeks genetika seseorang.

IX. DAFTAR PUSTAKA


http://winditri9.blogspot.com/2017/12/laporan-praktikum-genetika-variasi.html
http://taufikcfc.blogspot.com/2017/01/laporan-genetika-keanekaragaman-manusia.html
https://www.academia.edu/32358305/Acara_IV_PERSILANGAN_DIHIBRID_
X. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai