Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

MENYUSUN RANGKAIAN SERI DAN PARALEL


SECARA VIRTUAL

XII MIPA

Oleh :

CINDY ANGGELIA (2)

NENGAH VIKA AULIA LESTARI (18)

PUTU GEDE KRESNA OKA WISEKA (31)

PUTU VERA SANDRA VIRGINIA (34)

ZASKYA SALSABILA DWINOV (39)

SMAN 4 SINGARAJA
Tahun Ajaran 2022/2023
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk kelancaran dalam melaksanakan praktikum ini
yaitu:
1) Laptop/handphone
2) Jaringan internet/kuota
3) Alat tulis (buku dan pulpen)
Sedangkan alat dan bahan yang terdapat pada jendela situs Phet Colorado yaitu

No Nama Gambar
1 Wire / kabel

2 Baterai

3 Lampu

4 Ampermeter

5 Voltmeter

B. Langkah kerja
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengambil data dalam percobaan secara virtual ini
adalah sebagai berikut.
1) Siapkan alat dan bahan yang mendukung untuk kelancaran dalam melaksanakan praktikum,
seperti laptop/handphone, kuota internet, dan alat tulis.
2) Buka link virtual lab dengan tema “Circuit Construction Kit: DC” pada situs:
https://cutt.ly/iK4ORF7
3) Akan muncul jendela halaman virtual lab “Circuit Construction Kit: DC”
Rangkaian Seri
4) Aturlah nilai hambatan pada ketiga lampu masing-masing sebesar 6 OHM dan nilai bateray
sebagai sumber tegangan sebesar 12 volt, dengan cara mengklik/mengaktifkan tool light
bulbp (lampu) dan tool batteray untuk kemudian diatur nilainya pada tap circuit element to
edit.
5) Aktifkan pula “label” dan value untuk melihat nilai dari setiap komponen.
6) Perhatikan rangkaian, terutama cara menghubungkan kabel dan lampu. Jika rangkaian benar
maka lampu akan menyala.
7) Ukurlah kuat arus yang mengalir, dengan menempatkan ampermeter disebelah kutub positif
bateray.
8) Ukur pula kuat arus pada hambatan 1, 2, dan 3, dengan cara meletakkan ampermeter di
sebelah kanan setiap hambatan.
9) Catat nilai kuat arus yang terukur pada Tabel 1.
10) Lepaskan ampermeter pada rangkaian dengan cara mengaktifkan/mengklik ampermeter
kemudian klik tool sampah.
11) Ukurlah tegangan setiap hambatan dengan voltmeter.
12) Tanda negatif pada nilai tegangan karena cara pemasangan yang salah, seharusnya kabel
warna merah pada kutub positif dan kabel hitam pada kutub negatif, namun hal ini tidak
mempengaruhi nilai, karena tegangan adalah besaran sekalar.
13) Cara melepaskan voltmeter dari rangkaian adalah dengan menyeretnya kembali ke posisi
semula dengan cara klik-geser-tahan-geser lalu lepaskan. 14) Catat nilai tegangan yang
terukur pada Tabel 1.
15) Ulangi langkah 4 s/d 15 dengan variasi nilai hambatan dan sumber tegangan yang berbeda
secara bebas sampai dengan percobaan 3 atau lebih.

Rangkaian Paralel
16) Aturlah nilai hambatan pada ketiga lampu masing-masing sebesar 6 OHM dan nilai bateray
sebagai sumber tegangan sebesar 12 volt.
17) Susunlah rangkaian parallel dari 3 hambatan yang dihubungkan ke sumber tegangan listrik
(batteray) dengan kabel.
18) Ukurlah kuat arus yang mengalir dari sumber tegangan dengan menempatkan ampermeter di
sebelah kutub positif baterai.
19) Masukkan datanya pada tabel 2.
20) Ukur pula kuat arus yang mengalir pada hambatan 1, 2, dan 3, dengan cara meletakkan
ampermeter di sebelah kanan setiap hambatan.
21) Catat hasil pengukuran pada tabel 2.
22) Ukur pula tegangan pada setiap hambatan.
23) Catat kembali hasil pengukuran pada tabel 2
24) Ulangi langkah 17 s/d 24 dengan variasi nilai hambatan dan sumber tegangan yang berbeda
secara bebas, dengan catatan variasi nilai hambatan dan sumber tegangan yang berbeda
tersebut disamakan antara rangkaian seri dan paralel.

C. Data Hasil Pengamatan


Tabel 1. Data hasil pengamatan rangkaian seri
No Hambatan Arus listrik pada Tegangan pada Tegangan sumber Arus listrik
(R) setiap hambatan setiap hambatan / V total total
1 R1 = 6Ω 0.67 A 4V 12 Volt 0,67 A
R2 = 6Ω 0.67 A 4V
R3 = 6Ω 0.67 A 4V
2 R1 = 2Ω 1,06 A 2,12 V 18 Volt 1,06 A
R2 = 5Ω 1,06 A 5,29 V
R3 = 10Ω 1,06 A 10,59 V
3 R1 = 3Ω 1,11 A 3, 32 V 21 Volt 1,11 A
R1 = 7Ω 1,11 A 7,74 V
R1 = 10Ω 1,11 A 9,95 V
Tabel 2. Data hasil pengamatan rangkaian paralel
No Hambatan Arus listrik Tegangan pada Tegangan sumber Arus listrik
(R) pada setiap setiap hambatan / V total total
hambatan
1 R1 = 6Ω 2A 12 V 12 Volt 6A
R2 = 6Ω 2A 12 V
R3 = 6Ω 2A 12 V
2 R1 = 2Ω 9A 18 V 18 Volt 14,40 A
R2 = 5Ω 3,6 A 18 V
R3 = 10Ω 1,8 A 18 V
3 R1 = 4Ω 7A 21 V 21 Volt 12,33 A
R1 = 8Ω 3A 21 V
R1 = 10Ω 2,33 A 21 V

 Dokumentasi 3 rangkaian seri berbeda hambatan dan tegangan

 Dokumentasi 3 rangkaian paralel berbeda hambatan dan tegangan


D. Analisis data

1) Dengan menerapkan prinsip Hukum Ohm (V=I.R) tentukan nilai hambatan pengganti untuk
rangkaian seri dan paralel pada percobaan yang kamu lakukan.

2) Dengan menggunakan nilai R1, R2, dan R3 pada data hasil pengamatan, tentukan nilai hambatan
pengganti untuk rangkaian seri dan paralel.
3) Bagaimana nilai hambatan pengganti pada soal no 1 dan 2.
 Nilai hambatan pengganti yang didapatkan pada no 1 dan 2 walaupun menggunakan cara yang
berbeda, hasil perhitungannya hampir sama. Contohnya perhitungan hambatan pengganti pada
percobaan seri yang menggunakan hambatan 6Ω, dengan menggunakan rumus V = I . R akan
mendapatkan R= 17,91Ω dan jika menggunakan rumus Rtotal = R1+R2+R3+... akan
mendapatkan R = 18Ω. Begitu juga pada percobaan paralel

4) Bagaimana perbandingan nilai hambatan pengganti pada rangkaian seri dan paralel ?
jelaskan!
 Nilai hambatan pada rangkaian seri lebih besar dibanding paralel, karena seri merupakan
rangkaian yang disusun secara berurutan (segaris), dengan begitu arus yang ada akan mudah
mengalir karena hambatan pada rangkaian seri sedikit. Hambatan pada rangkaian seri pada
dicari dengan Rtotal = R1+R2+R3+...
 Berbanding terbalik dengan seri, paralel adalah rangkaian bercabang dimana hambatan yang
dikirim akan dibagi dengan cabangnya sehingga hasil akhir hambatan nya berbeda. Cara untuk
mencari hambatan pada paralel adalah 1/Rt=1/R1+1/R2+1/R3+...

5) Bagaimana hubungan nilai kuat arus (I) dengan kuat arus pada masing-masing hambatan (I1,
I2, dan I3) pada rangkaian seri dan paralel? Jelaskan !
 Pada rangkaian seri nilai kuat arus dari titik awal hingga akhir adalah sama karena pada seri
nilai hambatannya tidak berubah sedangkan pada rangkaian paralel kuat arus dari titik awal
hingga akhir berbeda karena semakin besar nilai hambatan semakin kecil arusnya.

6) Bagaimana hubungan nilai tegangan sumber (V) dengan tegangan pada masing-masing
hambatan (V1, V2, V3) pada rangkaian seri dan paralel? Jelaskan !
 Pada rangkaian seri bila tegangan tiap hambatan di jumlahkan maka akan menghasilkan
jumlah yang sama dengan tegangan sumber. V.tot = V1 + V2 + V3
Sedangkan pada rangkaian paralel jumlah tegangan tiap hambatan sama dengan jumlah
tegangan sumber. V.tot = V1 = V2 = V3
7) Sususn ulang rangkaian seri dan paralel melalui situs Phet Colorado, kalian boleh
menggunakan rangkaian pada percobaan sebelum nya atau diganti. Putuslah salah satu jalurnya
baik pada rangkaian seri maupun paralel. Apa yang terjadi? Jelaskan!
 Pada rangakaian seri apabila satu jalurnya diputus maka semua lampu akan mati karena
semua lampu bersusun berurutan. Sehingga bila satu lampu mati maka aliran listrik akan
terhenti dan semua lampu juga akan mati. Hal ini karena rangkaian menjadi tidak tertutup dan
arus listrik tidak dapat mengalir.

 Pada rangkain paralel jika satu jalurnya diputus maka hanya 1 lampu yang mati dan lampu
lainnya tetap akan menyala

8) Susun ulang rangkaian seri dan paralel melalui situs Phet Colorado, dengan menggunakan nilai
hambatan R1 dan R2 yang sama dan sumber tegangan yang sama antara rangkaian seri dan
paralel. Bandingkan terang nyala lampunya. Manakah yang lebih terang? Jelaskan!
 Setelah menyusun ulang rangkaian seri dan paralel dengan hambatan sebesar 7Ω Dan
tegangan sebesar 10V Didapatkan kesimpulan bahwa lampu yang lebih terang adalah lampu
dengan rangkaian paralel. Hal tersebut dikarenakan hambatan listrik yang diterima lebih
kecil sehingga arus listrik yang dialirakan ke lampu lebih besar dibandingkan degan
rangkaian seri yang menyebabkan lampu dapat menyala lebih terang.

9) Bagaimana kelebihan dan kekurangan rangkaian seri? Jelaskan!


 Kelebihan Rangkaian Seri
a. Proses pembuatannya cukup mudah karena memiliki bentuk yang sederhana.
b. Hemat biaya karena tidak membutuhkan banyak kabel dan saklar (cukup 1 saklar).
c. Tidak sulit untuk melakukan pemeriksaan saat terjadi kerusakan karena tidak banyak
komponen yang harus diperiksa.

 Kekurangan rangkaian seri


a. Jika salah satu komponen putus atau rusak, maka seluruh komponen akan mati atau tidak
berfungsi.
b. Saat dipasang beberapa lampu, maka nyala lampu tidak sama terang.
c. Penggunaan listrik tidak efisien dikarenakan hambatan total rangkaian seri yang besar.

10) Bagaiaman kelebihan dan kekurangan rangkaian paralel? Jelaskan!


 Kelebihan rangkaian paralel
a. Penggunaan listrik lebih efisien karena hambatan total rangkaian paralel yang kecil.
b. Saat dipasang beberapa lampu, maka seluruh lampu menyala sama terang.
c. Jika salah satu lampu atau komponen rusak, maka lampu/komponen yang lain tetap
menyala/berfungsi karena masing-masing bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi komponen
lain.

 Kekurangan rangkaian paralel


a. Proses pembuatan rangkaian paralel cukup rumit karena bentuknya yang tidak sederhana
(banyak percabangan).
b. Boros biaya karena membutuhkan komponen yang banyak (kabel dan saklar).
c. Semakin banyak percabangan, maka kuat arus akan menurun.

E. Waktu Pengerjaan
F.Pertanyaan
1) Diketahui nilai Vtotal adalah sebesar 22 V. Jika diketahui nilai R1 2 Ohm, R2 6 Ohm, dan R3 3
Ohm. Tentukan nilai voltase pada R3.

Jawab :
2) Tentukan nilai arus listrik pada R2.

Jawab :

3) Tentukan nilai arus dan tegangan pada setiap hambatan.

Jawab :
4) Sebuah alat dapatb bekerja dengan aman pada tegangan 110volt. Dilain pihak ardi memiliki
beberapa buah baterai dengan tegangan 9 volt. Disusun dengan rangkaian apakah baterai tersebut
dan berapa jumlah nya agar bisa dioprasikan jika menggunakan sumber tegangan berupa baterai?
 Rangkaian tersebut disusun dengan menggunakan rangkaian seri dan karena alat tersebut
aman pada tegangan 110 volt, maka artinya Ardi membutuhkan sekitar 12 baterai dengan
tenaga 9 volt pada setiap baterai.

5) Ahmad ingin membuat sebuah alat elektronika yang menggunakan hambatan sebesar 5 Ohm.
Namun di toko elektronik hanya dijual hambatan yang nilainya 20 Ohm. Bagaimanakah caranya
agar Ahmad dapat membuat alat elektronik tersebut. Disusun dengan rangkaian apakah sebaiknya
hambatan 20 ohm tersebut dan berapa jumlah resistor yang diperlukan??
 Untuk mengetahuinya kita bisa mencoba dengan menggunakan rumus berikut
1/R = 1/20 + 1/20 + 1/20 + 1/20 = 4/20 = 20/4 = 5 (Paralel)
Jadi Ahmad bisa membuat alat elektronika tersebut dengan menggunakan hambatan 20 ohm
yang dijual di toko, dimana alat elektronika tersebut disusun secara paralel dan memerlukan 4
resistor agar nantinya hambatan yang ada atau dikeluarkan oleh alat elektronika ahmad
sebesar 5 ohm.

6) Perhatikan rangkaian listrik berikut ini!

Jika saklar S2 diputus, lampu yang tidak meyala adalah lampu nomor? Jelaskan!
 Jika saklar s2 diputus maka lampu yang tidak menyala adalah lampu 1, 2, 3 karena lampu
tersebut dengan s2 disusun dengan rangkaian seri. Sedangkan pada lampu 4, 5 menggunakan
rangkaian paralel terhadap lampu 1, 2, 3 sehingga lampu 4, 5 masih menyala menggunakan
jalur s1.

7) Urutan keempat lampu dari sesuai gambar dari yang paling redup hingga ke yang paling terang
adalah?
 L4 adalah yang paling redup, sedangkan yang paling terang L1 karena memiliki hambatan
paling kecil dan rangkaian nya seri.
Urutan lampu dari yang paling redup hingga yang paling terang : L4, L3, L2, L1

Anda mungkin juga menyukai