Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK : 7 ( TUJUH )
LAMPIRAN .............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan dengan
berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan parallel. Rangkaian yang
disusun secara sejajar disebut rangkaian paralel, sedangkan rangkaian yang disusun secara
berderet dan berurutan disebut rangkaian seri.
(https://www.gramedia.com/literasi/rangkaian-paralel/#Pengertian_Rangkaian_Listrik)
Rangkaian seri adalah rangkain yang terdiri dari 2 atau lebih resistor yang disusun secara
berurutan, hambatan yang satu berada dibelakang hambatan lain. Pada rangkain resistor seri,
semua resistor dialiri arus listrik dengan nilai yang sama. Tegangan pada rangkaian resistor
seri adalah berbeda tergantung nilai resistor yang dipasang.
V = V1 = V2 = V3 = V4 = ……… Vn
Arus yang melalui tiap-tiap resistor bergantung kepada nilai resistor tersebut, jumlah total
arus yang melalui resistor-resistor itu sama dengan arus sumber I
rumus untuk menghitung hambatan atau resistor pada rangkaian paralel dapat ditulis
sebagai berikut:
1
/RTotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4 ……… 1/Rn
BAB II
PROSEDUR PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, adalah sebagai berikut:
1. Multimeter digital : 1 buah
2. Multimeter analog : 1 buah
3. Power supply : 1 buah
4. Protoboard : 1 buah
5. Resistor : 4 buah ( R1 = 1kΩ, R2 = 4,7kΩ, R3 = 10kΩ, dan
R4 = 100kΩ )
6. Kabel-kabel penghubung
1. Siapkan empat buah resistor yang berbeda nilainya yaitu 1 kΩ, 4.7 kΩ, 10 kΩ, dan 100 kΩ
2. Nyalakan power supply dan atur tegangan output power supply 10 volt
3. Hubungkan power supply dengan sumber tegangan pada project board dengan kabel
penghubung
4. Melakukan percobaan pada rangkaian seri
- Pasang 3 buah resistor ( R1 = 1kΩ, R2 = 4.7kΩ, dan R3 = 10kΩ ) secara seri di
project board seperti gambar diagram seri
- Hubungkan resistor dengan jumper yang mengarah ke sumber tegangan, R1 ke
sumber tegangan positif dan R3 ke sumber tegangan negatif
- Ukur arus yang mengalir pada rangkaian dengan cara menghubungkan kabel
multimeter analog secara seri, kabel penghubung positif mengarah ke sumber daya
dan kabel penghubung negatif mengarah ke kaki R1 ( baca pada amperemeter )
- Catat hasil pengukuran arus pada lembar praktikum
- Ukur tegangan pada resistor dengan cara menghubungkan kabel multimeter digital
secara paralel, kabel penghubung positif di sisi kanan resistor dan kabel penghubung
negatif di sisi kiri resistor, lakukan pengukuran pada R1, R2, dan R3 ( baca pada
voltmeter )
- Catat hasil pengukuran tegangan pada lembar praktikum
5. Setelah selesai dengan rangkaian seri, dilanjutkan praktikum dengan rangkaian paralel
- Pasang 2 buah resistor ( R1 = 10kΩ dan R2 = 100kΩ ) secara parall di project board
seperti gambar diagram seri
- Hubungkan kaki-kaki resistor dengan jumper, pada R1 hubungkan 1 jumper ke kaki
R2 dan 1 jumper ke sumber tegangan positif, pada R2 hubungkan jumper ke kaki-
kaki R1
- Ukur arus yang mengalir pada resistor dengan cara menghubungkan kabel
multimeter analog secara seri, kabel penghubung positif mengarah ke sumber daya
dan kabel penghubung negatif mengarah ke kaki R1, lakukan juga pada R2 ( baca
pada amperemeter )
- Catat hasil pengukuran arus pada lembar praktikum
- Ukur tegangan pada rangkaian dengan cara menghubungkan kabel multimeter
digital secara paralel, kabel penghubung positif di sisi kanan resistor dan kabel
penghubung negatif di sisi kiri resistor
- Catat hasil pengukuran tegangan pada lembar praktikum
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengamati arus dan tegangan listrik
pada rangkaian seri dan rangkaian paralel dari resistor. Adapun resistor yang digunakan
adalah resistor 1 kΏ, resistor 4.7 kΏ, resistor 10 kΏ, dan resistor 100 kΏ. Alat yang
digunakan untuk mengukur arus dan tegangan pada rangkaian adalah multimeter analog
dan digital.
Pada percobaan pertama, yaitu mengukur arus dan tegangan pada rangkaian seri
menggunakan 3 resistor ( R1 = 1kΩ, R2 = 4.7kΩ, dan R3 = 10kΩ ), didapatkan nilai Rt
sebesar 115,7 kΩ dan It sebesar 0,63 mA tegangan masukan yang digunakan yaitu 10 V.
Bardasarkan pengamatan, arus pada tiap resistor berbada tipis dengan arus pada
rangkaian , yaitu sebesar 0,60 mA, 0,61 mA dan 0,62 mA karena beda arus yang sangat
tipis maka dapat diabaikan. Sedangkan tegangan tiap resistor masing-masing sebesar
VR1 = 0.64 Volt, VR2 = 2.99 Volt, dan VR3 = 6.35 Volt dan didapatkan tegangan total
yang terukur sebesar 9,98 Volt karena beda tegangan berbeda tipis dengan tegangan
sumber maka dapat diabaikan.
Dari percobaan tersebut terdapat perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil
perhitungan secara teori, tetapi dikarenakan perbedaan tersebut terlalu kecil maka
perbedaan tersebut dapat diabaikan.
Pada percobaan kedua dilakukan pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian paralel
menggunakan 2 resistor ( R1 = 10kΩ dan R2 = 100kΩ ) didapatkan nilai Req secara
perhitungan teori sebesar 9,09kΩ, dengan tegangan masukan 10 V didapatkan tegangan
pada R1=R2=R3 sebesar 9,98 Volt, dalam rangkaian paralel jumlah tegangan pada
rangkaian seharusnya sama dengan tegangan sumber, tetapi dikarenakan perbedaan tidak
terlalu signifikan maka dapat diabaikan, lalu diukur besaran arus pada R1 = 1mA dan R2
= 0,1 mA dan didapatkan arus yang mengalir pada R1+ R2 yang terukur sebesar 1,1 mA
karena beda arus berbeda tipis dengan arus total maka dapat diabaikan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Arif Muhammad. 2012. Laporan Praktikum Teknik Dasar Listrik. Semarang: Politeknik
Negeri Semarang.
Sulistianingsih Aprilia., dan Claudia Cindy. 2016. Diktat Praktikum Rangkaian Listrik.
Riau: Politeknik Negeri Riau.
Febriana Annisa. 2016. Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar II. Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Lampiran