Anda di halaman 1dari 9

Lampiran

SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) N0. Dokumen PP-FM-62…..


NEGERI 1 PEKANBARU No. Revisi 00
Tgl. Revisi -
LEMBAR PENGAMATAN PRODUK

Mata Pelajaran : FISIKA Nama Peserta Didik : Amelia Karina


Nama proyek : Praktikum Rangkaian Listrik Arus Searah Kelas : XII MIA 2
Alokasi Waktu : 12 agustus 2022

Nilai Predikat
No. ASPEK SKOR (1 - 5)

1 PERENCANAAN :
1. Pertama menbuka website phet.colorado.edu bagian circuit
construction, bisa melalui handphone maupun pc.
2. Lalu mulailah membuat rangkaian-rangkaian seri, paralel dan
campuran sesuai perintah tugas yang diberikan. Contoh-
contohnya bisa dicari di internet.
3. Sesuaikan bentuk rangkaian-rangkaian tersebut dengan
tahapan yang sudah diterapkan.
4. Perhatikan hasil rangkaian-rangkaian tersebut dan catat ke
dalam hasil laporan anda.
2 Tahap Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan ( Virtual Lab )
b. Teknik kerja: bekerja secara langsung
c. K3 ( Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)

3 Bukti foto pelaksanaan praktikum Fisika ( contoh )

4 Tahap Akhir (Hasil Produk)


Rangkaian susunan seri
a. Gambar dasar( awal )
Gambar dasar
Keterangan: Dari gambar di atas bisa terlihat adanya 1 lampu, 1
baterai, dan satu 1 saklar yang membentuk susatu rangkaian seri.
Bisa dilihat dari arusnya yang mengalir di satu arah saja, yang
membuktikan bahwa ini adalah rangkaian arus listrik searah.
b. Inovasi

Inovasi 1.
Keterangan: Rangkaian kedua ini adalah modifikasi dari
rangkaian pertama dengan tambahan 1 baterai dan 1 lampu
beserta tambahan resistor. Dari modifikasi tersebut bisa dilihat
perbedaan dari terangnya lampu gambar satu dan gambar dua.
Hal itu dikarenakan adanya tambahan resistor yang
menghambat aliran arus listrik masuk ke lampunya.

Inovasi 2.
Keterangan: Pada gambar yang ini, yang saya modifikasi
adalah dikuranginya 1 baterai dan di naikkan tegangan pada
baterai yang tersisa menjadi 30. Ada juga 1 tambahan resistor
dan 1 ampermeter untuk menghitung kuat arus dari rangkaian
tersebut. Rangkaian ini memiliki cahaya yang lebih terang
daripada rangkaian pada gambar kedua karena adanya bantuan
dari baterai bertegangan tinggi.
Inovasi 3.
Keterangan: Untuk rangkaian yang ini saya kembali kepada
rangkaian pada gambar kedua, hanya saja bedanya dari arah
datang arus dan juga tegangan dari baterai-baterainya. Tidak
begitu banyak perbedaan dari pencahayaan lampu untuk
rangkaian ini dari yang lain.

Inovasi 4
Keterangan: Dari gambar diatas bisa dilihat saya kembali
kepada rangkaian dasar pertama, hanya saja arah arusnya
berbeda dan juga tambahan dua resistor dan satu ampermeter.
Dan saya juga menaikkan tegangan baterainya, walaupun begitu
bisa terlihat dari adanya tambahan dua resistor, lampunya
menjadi redup.

Rangkaian susunan parallel

a. Gambar dasar( awal )

Gambar dasar
Keterangan: Pada rangkaian ini terdapat 2 lampu, 1 baterai
dan 1 saklar. Bisa dilihat dari gambaran di atas terdapat suatu
simpangan di dalamnya yang memisahkan arus listriknya.
Terkarenakan hal tersebut, rangkaian ini biasa disebut dengan
rangkaian paralel.
b. Inovasi

Inovasi 1.
Keterangan: Untuk inovasi pertama, saya hanya menambahkan
satu jalur lagi di dalamnya. Dengan satu buah lampu tambahan.
Cahaya yang dikeluarkan agak redup dari yang pertama, karena
adanya tambahan lampu yang mengurangi pembagian listrik
untuk masing-masing lampu.

Inovasi 2.
Keterangan: Rangkaian ini saya menggunakan rangkaian
pertama lagi. Dengan tambahan 1 buah baterai dan 1 buah
resistor. Cahaya agak redup dari yang pertama karena adanya
tambahan resistor.

Inovasi 3
Keterangan: Tidak bosannya saya menggunakan rangkaian yang
sama. Hanya saja untuk rangkaian ini saya gabungkan rangkaian
inovasi 1 dan inovasi 2. Sama seperti rangkaian inovasi 2,
cahaya yang dikeluarkan lebih redup karena adanya resistor
dan juga adanya persimpangan yang membagi arus.
Inovasi 4
Keterangan: Untuk inovasi ini saya menggunakan rangkaian
sebelumnya. Hanya saja saya menambahkan dua saklar
tambahan di jalur atas dan tengah. Dengan adanya saklar
tersebut kedua lampu pada jalur bisa dipadamkan tanpa
menggangu lampu pada jalur bawah.

Rngkaian campuran
a. Gambar dasar( awal )

Gambaran dasar
Keterangan: Kita sampai pada rangkaian campuran. Untuk
rangkaian ini seperti sebutannya adalah campuran dari
rangakaian seri dan paralel. Dari gambar diatas terdapat 3 bola
lampu, 1 baterai, dan 1 saklar. Pencahayaan dari ketiga lampu
tersebut berbeda karena pada rangkaian seri hambatan semakin
besar dibandingkan dengan rangkaian paralel, jika hambatan
membesar, arus listrik mengecil, mengakibatkan lampu paralel
meredup.

Inovasi 1
Keterangan: Pada rangkaian ini saya memindahkan bola lampu
yang awalnya berada di posisi luar (pada gambar pertama), ke
susunan paralel dan juga menambahkan 1 buah baterai baru
yang mempunyai tegangan yang berbeda, bersebelahan dengan
bola lampu atas. Yang terjadi adalah menerangnya lampu bawah
dan meredupnya lampu di bagian atas. Karena jalur pada posisi
di bawah menjadi rangkaian seri.

Inovasi 2
Keterangan: Pada rangkaian ini seperti rangkaian-rangakaian
sebelumnya. Saya hanya menambahkan sedikit perubahan
seperti menambahkan 1 buah lampu dan memindahkan letak
baterainya, walau tidak begitu memberi perubahan. Keliatan
dari lampu tambahan tersebut dia bersinar lebih terang dari yang
lain karena dia rangakaian seri paling jauh dari yang lain.
Membuatnya bersinar lebih terang karena mendapatkan arus
listrik langsung.
5 Kesimpulan
Konsep Teori

-Rangkaian Seri
Rangkaian seri juga disebut rangkaian berderet. Bila dua atau lebih
resistor dihubungkan dari ujung ke ujung dikatakan mereka dihubungkan
secara seri.Selain resistor, alat-alat yang dirangkai tersebut dapat berupa
bohlam, elemen pemanas, atau alat penghambat lainnya. Muatan listrik
yang melalui R1 juga akan melalui R2dan R3. Dengan demikian, arus I
yang sama melewati setiap resistor. Jika V menyatakan tegangan pada
ketiga resistor, maka V sama dengan tegangan sumber (baterai). V1, V2,
dan V3 adalah beda potensial pada masing-masing resistor R1, R2, dan
R3. Karena resistor-resistor tersebut dihubungkan secara seri, kekekalan
energi menyatakan bahwa tegangan total V sama dengan jumlah semua
tegangan dari masing-masing resistor.

V = V1+ V2+ V3= I.R1+ I.R2+ I.R3 (1)

Hambatan total pengganti susunan seri resistor (Rs) yang terhubung


dengansumber tegangan (V) dirumuskan:

V = I.Rs (2)

Persamaan (2) disubstitusikan ke persamaan (1) didapatkan:

Rs = R1+ R2+ R 3 (3)

Dari persamaan (3), menunjukkan bahwa besar hambatan total pengganti


pada rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan pada tiap resistor.

-Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel juga disebut rangkaian berjajar. Pada rangkaian
paralel resistor, arus dari sumber terbagi menjadi cabang-cabang yang
terpisah. Pemasangan alat-alat listrik pada rumah-rumah. Jika kita
memutuskan hubungan dengan satu alat, maka arus yang mengalir pada
komponen lain yaitu R2 dan R3 tidak terputus. Tetapi pada rangkaian
seri, jika salah satu komponen terputus arusnya, maka arus ke komponen
yang lain juga berhenti. Padarangkaian parallel, arus total yang berasal
dari sumber (baterai) terbagi menjadi tiga cabang. Arus yang keluar
dimisalkan I1, I2, dan I3 berturut-turut sebagai arus yang melalui
resistor R1, R 2, dan R 3. Oleh karena muatan kekal, arus yangmasuk ke
dalam titik cabang harus sama dengan arus yang keluar dari titik cabang.
Sehingga diperoleh:

I = I1 + I2 + I3 (4)

Ketika rangkaian paralel tersebut terhubung dengan sumber teganganV,


masing-masing mengalami tegangan yang sama yaitu V. Berarti
tegangan penuh baterai diberikan ke setiap resistor, sehingga:

I1= R1V , I2= R2V , dan I3= R3V (5)

Hambatan penganti susunan paralel (RP) akan menarik arus (I)


darisumber yang besarnya sama dengan arus total ketiga hambatan
paralel tersebut. Arus yang mengalir pada hambatan pengganti harus
memenuhi:

I = RpV (6)

Substitusi persamaan (5) dan (6) ke dalam persamaan (4) akan diperoleh:

I = I1+ I2+ I3

RPV = R1V +R 2V +R3V

Jika kita bagi setiap ruas dengan V, didapatkan nilai hambatan


pengganti(RP) rangkaian paralel:

1/Rp=1/R1+1/R2+1/R3 (7)

Hasil pengukuran beda potensial pada resistor R1 dan R2 (nilainya


berbeda) yang disusun secara seri menunjukkan hasil yang berbeda,
namun jika diukur arus yang melewati kedua resistor maka diperoleh
pengukuran yang sama. Berbeda halnya jika resistor disusun secara
paralel, diperoleh hasil pengukuran yang berbeda. Arus yang melalui
setiap resistor berbeda, namun pengukuran tegangan pada setiap resistor
sama. Fakta ini menunjukkan bahwa jenis susunan resistor menentukan
besar nilai variabel tegangan dan kuat arus listrik dalam rangkaian. Pada
susunan seri,resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan, yang berarti
jika tegangan pada setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama
dengan besarnya tegangan sumber. Sedangkan jika resistor disusun
paralel, maka resistor berfungsi sebagai pembagi arus, yang berarti jika
kuat arus listrik yang melewati setiap resistor diukur, maka akan
memiliki nilai yang sama dengan arus total sebelum titik percabangan

Hukum OHM
hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrikyang
mengalir melaluisebuah penghantarselalu berbanding lurus dengan beda
potensialyang diterapkankepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum Ohm apabilanilai resistansinyatidak bergantung
terhadap besar dan polaritas beda potensial yangdikenakan kepadanya.
Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan
sejarah.Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan
persamaan:Dimana :1.

adalah arus listrikyang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan


Ampere. 2.

adalah tegangan listrikyang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam


satuan volt. 3.

adalah nilai hambatan listrik(resistansi) yang terdapat pada suatu


penghantar dalamsatuan ohm. Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm
didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan dalamsuatu rangkaian
yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1
Volt.Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan
yaitu perbandinganantara beda potensial dan kuat arus. Semakin besar
sumber tegangan maka semakin besararus yang dihasilkan. Jadi, besar
kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besartegangan dan arus
listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampangdan
jenis bahan. Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan
jenis bahan.Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin
panjang maka semakin besarhambatan suatu benda. Hambatan juga
berbading terbalik dengan luas penampang benda,semakin luas
penampangnya maka semakin kecil hambatannya. Inilah alasan
mengapakabel yang ada pada tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya
adalah untuk memperkecil

hambatan sehingga tegangan bisa mengalir dengan mudah. Hambatan


juga berbandinglurus dengan jenis benda (hambatan jenis) semakin besar
hambatan jenisnya makasemakin besar hambatan benda itu.Kalau antara
dua kutub positip dan kutub negatip dari sebuah sumber tegangan
kitahubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan mengalir
arus listrik darikutub positip ke kutub negatip. Arus ini mendapat
hambatan dalam penghantar itu. Dari peristiwa di atas dapat diketahui
bahwa ada hubungan antara arus yang mengalir dalamhambatan kawat
dan adanya sumber tegangan. Besarnya arus listrik yang
mengalirtergantung dari besarnya hambatan kawat. Semakin besar
hambatan kawat, makasemakin kecil arus yang mengalir. Apabila
sumber listrik bertegangan 1 voltdihubungkan dengan hambatan sebesar
1 Ohm, maka arus yang mengalir sebesar 1amper.Dalam
penyelidikannya George Simon Ohm (ahli ilmu fisika dari Jerman)
menemukan bahwa arus listrik yang mengalir dalam hambatan akan
bertambah besar jika tegangandinaikkan, sementara nilai hambatannya
tetap. Dari uraian diatas dapat dituliskan rumushukum Ohm,
yaitu:dimana:
V = tegangan dalam satuan volt
I = arus dalam satuan amper
R = hambatan dalam satuan Ohm

Kesimpulannya adalah pencahayaan, arus dan tegangan rangkaian


berbeda-beda, tergantung pada susunan rangkaian tersebut dan tidak
semua rangkaian tersebut berhasil atau bisa dibilang sebuah rangakain.
Hanya beberapa yang menyesuaikan dengan karakteristik rangkaian
yang ada, baru bisa di bilang suatu rangkaian.

TOTAL SKOR

Mengetahui, Pekanbaru, 2021


Kepala SMA Negeri 1 Pekanbaru Pendidik Fisika

Dra. Hj. Wan Roswita.M.Pd Hj. Efri Yenti, S.Pd


NIP. 19680119 199103 2 002 NIP. 19641014 199103 2 002

Anda mungkin juga menyukai