Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK IPTEK Jakarta


Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Kelas/Semester : X/2
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Paket Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Alokasi Waktu : 3 x 4 x 45 menit
Pertemuan : 19, 1-2

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, Operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana
sesuai dengan bidang kerja. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah operasional terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.9 Memahami kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik
4.9 Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9.1 Menghitung arus dan tegangan pada beban tahanan yang dihubungkan paralel.
3.9.2 Menghitung arus dan tegangan pada beban tahanan yang dihubungkan seri.
3.9.3 Menghitung arus dan tegangan pada beban tahanan yang dihubungkan seri-paralel.
4.9.1 Melakukan pengukuran arus dan tegangan pada beban tahanan yang
dihubungkan paralel.
4.9.2 Melakukan pengukuran arus dan tegangan pada beban tahanan yang
dihubungkan seri.
4.9.3 Melakukan pengukuran arus dan tegangan pada beban tahanan yang dihubungkan
seri-paralel.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah dijelaskan, siswa kelas X dapat menghitung arus dan tegangan pada beban
tahanan yang dihubungkan paralel dengan tepat 78 %.
2. Setelah dijelaskan, siswa kelas X dapat menghitung arus dan tegangan pada beban
tahanan yang dihubungkan seri dengan tepat 78 %.
3. Setelah dijelaskan, siswa kelas X dapat menghitung arus dan tegangan pada beban
tahanan yang dihubungkan seri-paralel dengan tepat 78 %.
4. Setelah dicontohkan, siswa kelas X dapat melakukan pengukuran arus dan tegangan pada
beban tahanan yang dihubungkan paralel dengan tepat 100 %.
5. Setelah dicontohkan, siswa kelas X dapat melakukan pengukuran arus dan tegangan pada
beban tahanan yang dihubungkan seri dengan tepat 100 %
6. Setelah dicontohkan, siswa kelas X dapat melakukan pengukuran arus dan tegangan pada
beban tahanan yang dihubungkan seri-paralel dengan tepat 100 %

E. Materi Pembelajaran

1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu
rangkaian. Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen
berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat
menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung).

Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu
jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya. Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu
akan datang dari output lampu yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu
yan lain akan ikut padam.
Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik
dari beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang lebih 20 lampu
dalam rangkaian seri ).
Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik
utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua
elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus
yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.

Sifat-sifat Rangkaian Seri:


 Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
 Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah
penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama
dengan tegangan total sumber tegangan.
 Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian
menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir
tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
 Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus
terhenti.

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-
hari (di rumah) :
1. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu LED)
merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima
tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
2. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih memakai
ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
3. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian
juga kulkas.
4. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.

Pada rangkaian seri, hanya terdapat satu lintasan arus listrik. Bagian rangkaian dipasang secara
berurutan, tanpa ada percabangan. Perhatikan diagram rangkaian seri pada Gambar dibawah
Hambatan pengganti dalam rangkaian seri
Kita dapat mengganti beberapa hambatan yang dirangkai secara seri dengan sebuah hambatan.
Sebagai contoh, R1, R2, dan R3 dalam Gambar dibawah . dapat kita ganti dengan Rs. Kita akan
mencari besar Rs.

Hambatan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan sebuah hambatan, yaitu Rs.

Kamu mengetahui bahwa jumlah beda potensial pada tiap-tiap hambatan sama dengan beda
potensial sumber tegangan. Sesuai Gambar di atas , maka:
VAB = VAX + VXY + VYB
Sesuai dengan hukum Ohm, yaitu V = I × R, persamaan di atas dapat ditulis:
I × RS = I × R1 + I × R2 + I × R3
Karena I di mana-mana besarnya sama, maka:
Rs = R1 + R2 + R3
Secara umum, jika terdapat rangkaian seri dengan n buah hambatan yang besarnya R1, R2, R3,
… Rn, maka hambatan penggantinya adalah:

2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar
untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan
secara paralel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi
rangkaian yang lain.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangkain
listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber
yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan
susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel
penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki
kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel:
 Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
 Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-
masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
 Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total
dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
 Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh
rangkaian cabang yang terputus tersebut.

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan


sehari-hari (di rumah) :
1. Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
2. Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

Apa yang terjadi jika lampu-lampu di rumahmu dirangkaikan seri? , begitu salah satu lampu
mati, maka lampu yang lain juga akan padam. Untungnya berbagai peralatan listrik di rumahmu
terhubung secara paralel. Rangkaian paralel terdiri atas beberapa cabang arus.

Hambatan R1, R2, dan R3 dihubungkan secara paralel.


Perhatikan rangkaian paralel pada Gambar di atas. Arus listrik terpisah menjadi tiga, mengalir
pada tiap cabang.
Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel.
Jika kuat arus pada tiap cabang dijumlahkan, maka besarnya sama dengan kuat arus sebelum
memasuki cabang. Ini merupakan bunyi dari Hukum I Khirrchoff, persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut.

Jika persamaan di atas diperluas untuk setiap cabang dalam rangkaian, maka akan berlaku kuat
arus yang memasuki titik cabang sama dengan kuat arus yang meninggalkan titik cabang. Jika
kenyataan ini diterapkan pada titik cabang A, maka akan berlaku seperti berikut.
I masuk ke titik cabang A = I keluar dari titik cabang A
atau
I = I1 + I2 + I3 + I4

Hambatan pengganti dalam rangkaian paralel


Beberapa hambatan yang dirangkaikan secara paralel dapat kita ganti dengan satu hambatan
pengganti. Berapa besar hambatan pengganti dalam rangkaian paralel? Perhatikan tiga
hambatanmyang dirangkaikan paralel padamGambar ini

Arus yang masuk cabang (Iin) sama dengan arus yang keluar (Iout).
Dalam rangkaian tersebut berlaku hubungan kuat arus sebagai berikut.
I = I1 + I2 + I3 +
Sesuai dengan hukum Ohm, persamaan tersebut dapat ditulis:

Seperti yang kamu amati dalam Kegiatan 4, beda potensial antara ujung-ujung hambatan pada
rangkaian paralel besarnya sama dengan beda potensial sumber, atau
V = VAB = VCD = VEF . Akibatnya persamaan di atas dapat ditulis:
Persamaan di atas dapat diperluas untuk mencari hambatan pengganti R1, R2, R3, …, Rn yang
dirangkaikan paralel. Hambatan pengganti dapat diperoleh dari persamaan berikut.

dengan Rp = hambatan pengganti paralel.................................Ω

3. Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara umum,
karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian campuran juga mengikuti keduanya.

Gambar Rangkaian Paralel


Rumus pada rangkaian campuran di atas :

Kelebihan Rangkaian Campuran


Rangkaian listrik campuran memiliki beberapa kelebihan yang juga dipunyai oleh rangkaian seri
dan rangkaian campuran. Selain itu rangkaian listrik campuran punya variasi yang lebih banyak
sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti instalasi listrik rumahan dan
lain sebagainya.
Karena rangkaian campuran disusun dari rangkaian paralel, maka beban satu tidak
mempengaruhi beban yang lainnya. Misal ketika lampu rumah satu mati, yang lain tidak ikut
mati. Kecuali jika memang beban tersebut dipasang secara seri, maka jika beban satu mati, yang
lain juga ikut mati.
Kekurangan Rangkaian Campuran
Lantas apa saja kekurangan yang dimiliki oleh rangkaian campuran? Karena disusun dari
rangkaian seri dan paralel, tentu rangkaian campuran memerlukan kabel yang lebih banyak.
Tentu saja biaya atau ongkos yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rangkaian campuran
lebih banyak. Selain itu jika anda menggunakan power berupa baterai, tentunya dayanya akan
lebih cepat habis.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Saintifik
 Model Pembelajaran : Discovery based learning
 Metode : Paparan, Diskusi, Tanya jawab, dan Eksperimen Terbimbing

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 19 : (4 JP)
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru masuk bengkel dengan mengucapkan
Pendahuluan salam. 15’
2. Guru mengamati kebersihan bengkel.
3. Guru memeriksa kerapihan dan kebersihan
pakaian peserta didik.
4. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
pada saat pembelajaran akan dimulai.
5. Guru melakukan presensi peserta didik
Pemberian 6. Peserta didik menerima informasi tentang
Rangsangan keterkaitan pembelajaran yang akan
(Stimulation) dilaksanakan.
7. Guru menyampaikan informasi tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
mempelajari materi tersebut.
Kegiatan Inti Mengamati
Pemberian 1. Guru mengajak peserta didik untuk
Rangsangan mengamati gambar cara mengukur arus dan
(Stimulation) tegangan pada rangkaian beban paralel.
2. Peserta didik mengamati gambar cara
mengukur arus dan tegangan pada rangkaian
beban paralel.
3. Guru menyajikan materi mengenai
150’
perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel.

Pengumpulan Data Menanya


(Data Collection) 1. Guru memberi kesempatan peserta didik
untuk bertanya tentang perhitungan arus dan
tegangan pada rangkaian beban paralel.
2. Peserta didik bertanya tentang perhitungan
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
arus dan tegangan pada rangkaian beban
parallel.

Mengumpulkan Informasi/ Mengeksperimen


Pernyataan/Identifikasi
Masalah 1. Peserta didik saling berdiskusi tentang
(Problem Statement) perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel.
2. Peserta didik berdiskusi tentang perhitungan
arus dan tegangan pada rangkaian beban
paralel.

Mengasosiasi
Pengolahan Data 1. Peserta didik menguraikan tentang
(Data Processing) perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel.
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel

Mengomunikasikan
Pembuktian 1. Peserta didik membuat laporan tertulis dari
(Verification) hasil pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel telah dilakukan.
2. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
3. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
4. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin
doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.
Pertemuan 1 : (4 JP)

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru masuk bengkel dengan mengucapkan
Pendahuluan salam. 15’
2. Guru mengamati kebersihan bengkel.
3. Guru memeriksa kerapihan dan kebersihan
pakaian peserta didik.
4. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
pada saat pembelajaran akan dimulai.
5. Guru melakukan presensi peserta didik
Pemberian 6. Peserta didik menerima informasi tentang
Rangsangan keterkaitan pembelajaran yang akan
(Stimulation) dilaksanakan.
7. Guru menyampaikan informasi tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
mempelajari materi tersebut.
Kegiatan Inti Mengamati
Pemberian 1. Guru mengajak peserta didik untuk
Rangsangan mengamati gambar cara mengukur arus dan
(Stimulation) tegangan pada rangkaian beban seri.
2. Peserta didik mengamati gambar cara
mengukur arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.
3. Guru menyajikan materi mengenai
perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.

Pengumpulan Data Menanya


(Data Collection) 1. Guru memberi kesempatan peserta didik
untuk bertanya tentang perhitungan arus
dan tegangan pada rangkaian beban seri.
2. Peserta didik bertanya tentang perhitungan
arus dan tegangan pada rangkaian beban 150’
seri.

Pernyataan/Identifikasi Mengumpulkan Informasi/


Masalah Mengeksperimen
(Problem Statement) 1. Peserta didik saling berdiskusi tentang
perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.
2. Peserta didik berdiskusi tentang
perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.

Mengasosiasi
Pengolahan Data 1. Peserta didik menguraikan tentang
(Data Processing) perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.

Pembuktian Mengomunikasikan
(Verification) 1. Peserta didik membuat laporan tertulis dari
hasil pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri telah dilakukan.
2. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
3. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
4. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.
Pertemuan ke 2 : (4 JP)

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru masuk bengkel dengan mengucapkan
Pendahuluan salam. 15’
2. Guru mengamati kebersihan bengkel.
3. Guru memeriksa kerapihan dan kebersihan
pakaian peserta didik.
4. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
pada saat pembelajaran akan dimulai.
5. Guru melakukan presensi peserta didik
6. Peserta didik menerima informasi tentang
Pemberian keterkaitan pembelajaran yang akan
Rangsangan dilaksanakan.
(Stimulation) 7. Guru menyampaikan informasi tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
mempelajari materi tersebut.
Kegiatan Inti Mengamati
Pemberian 1. Guru mengajak peserta didik untuk
Rangsangan mengamati gambar cara mengukur arus dan
(Stimulation) tegangan pada rangkaian beban seri-paralel.
2. Peserta didik mengamati gambar cara
mengukur arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel.
3. Guru menyajikan materi mengenai
perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel.

Menanya
Pengumpulan Data 1. Guru memberi kesempatan peserta didik
(Data Collection) untuk bertanya tentang perhitungan arus
dan tegangan pada rangkaian beban seri -
paralel.
150’
2. Peserta didik bertanya tentang perhitungan
arus dan tegangan pada rangkaian beban
seri-paralel.

Mengumpulkan Informasi/
Mengeksperimen
Pernyataan/Identifikasi 1. Peserta didik saling berdiskusi tentang
Masalah perhitungan arus dan tegangan pada
(Problem Statement)
rangkaian beban seri-paralel.
2. Peserta didik berdiskusi tentang
perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel.

Mengasosiasi
Pengolahan Data 1. Peserta didik menguraikan tentang
(Data Processing) perhitungan arus dan tegangan pada
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
rangkaian beban seri-paralel.
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel.

Mengomunikasikan
Pembuktian 1. Peserta didik membuat laporan tertulis dari
(Verification) hasil pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel telah
dilakukan.
2. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
3. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
4. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.

H. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar.


1. Media :-
2. Alat : LCD, laptop, spidol, ATK, dan penghapus papan tulis.
3. Bahan : Resistor dan AVOmeter
4. Sumber Belajar
a. Ahmad Kusnandar dan Aji W Pahmi. 1999. Penerapan Konsep Dasar Listrik dan
Elektronika Tingkat I. Bandung : Armico. Hal 9.
b. Djumadi, dkk. 1999. Pengukuran Listrik. Bandung: Angkasa. Hal 31.
5. Lingkungan alam, sosial dan budaya.
I. Penilaian Pembelajaran, Remedial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian
a. Kompetensi Pengetahuan:
Tes tertulis
b. Kompetensi Keterampilan:
Tes unjuk
kerja/performance

2. Instrumen Penilaian

Pertemuan ke 19
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
Disajikan soal
Menghitung arus dan tegangan pada beban Tes uraian terkait
1. Soal uraian
tahanan yang dihubungkan paralel tertulis indikator

Melakukan pengukuran arus dan tegangan Lembar


Tes unjuk
2, pada beban tahanan yang dihubungkan Jobsheet pemeriksaan
kerja
paralel

Pertemuan ke 1
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
Disajikan soal
Menghitung arus dan tegangan pada beban Tes uraian terkait
1. Soal uraian
tahanan yang dihubungkan seri tertulis indikator

Melakukan pengukuran arus dan tegangan Tes unjuk Lembar


2. Jobsheet pemeriksaan
pada beban tahanan yang dihubungkan seri kerja

Pertemuan ke 2
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
Disajikan soal
Menghitung arus dan tegangan pada beban Tes uraian terkait
1. Soal uraian
tahanan yang dihubungkan seri-paralel tertulis indikator

Melakukan pengukuran arus dan tegangan Lembar


Tes unjuk
2. pada beban tahanan yang dihubungkan Jobsheet pemeriksaan
kerja
seri-paralel
3. Rubrik Penskoran

a. Penilaian Tes Tulis

Pertemuan - 19
Soal
Perhatikan gambar di bawah ini! Dari gambar tersebut diketahui:
I=9A
R1 = 5 Ω
R2 = 2 Ω
R3 = 3 Ω

Tentukan tegangan yang dihubungkan pada rangkaian di bawah dan hitung kuat arus yang
mengalir pada masing-masing resistor !

Rubrik Penilaian

No. Skor Jawaban


Untuk mengerjakan soal ini terlebih dahulu cari hambatan penggantinya, yaitu:
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 Ω + 1/4 Ω + 1/6 Ω
1/Rp = 4/12 Ω + 3/12 Ω + 2/12 Ω
1/Rp = 9/12 Ω
Rp = 12 Ω /9

Besarnya tegangan ditiap hambatan yang dirangkai pararel selalu sama, oleh karena itu
besarnya tegangan pada hambatan pengganti adalah:
V = I.Rs
V = 9 A. 12 Ω /9
1 100
V = 12 volt

Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel besarnya berbeda-
beda, tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3 Ω
I1 = 4 A

I2 = V/R2
I2 = 12 V/4 Ω
I2 = 3 A
No. Skor Jawaban

I3 = V/R3
I3 = 12 V/6 Ω
I3 = 2 A
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 Ω + 1/4 Ω + 1/6 Ω
1/Rp = 4/12 Ω + 3/12 Ω + 2/12 Ω
1/Rp = 9/12 Ω
Rp = 12 Ω /9

V = I.Rs
V = 9 A. 12 Ω /9
V = 12 volt
85
Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel besarnya berbeda-
beda, tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3 Ω
I1 = 4 A

I2 = V/R2
I2 = 12 V/4 Ω
I2 = 3 A
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 Ω + 1/4 Ω + 1/6 Ω
1/Rp = 4/12 Ω + 3/12 Ω + 2/12 Ω
1/Rp = 9/12 Ω
Rp = 12 Ω /9

V = I.Rs
75 V = 9 A. 12 Ω /9
V = 12 volt

Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel besarnya berbeda-
beda, tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3 Ω
I1 = 4 A
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 Ω + 1/4 Ω + 1/6 Ω
1/Rp = 4/12 Ω + 3/12 Ω + 2/12 Ω
1/Rp = 9/12 Ω
60 Rp = 12 Ω /9

V = I.Rs
V = 9 A. 12 Ω /9
V = 12 volt
0 Jawaban salah
Pertemuan - 1
Soal

Jika pada rangkaian di atas diketahui sumber tegangan DC = 12 Volt, R1 = 8 kΩ dan R2 = 4 kΩ,
berapa arus yang mengalir dan tegangan di setiap resistor ?

Rubrik Penilaian

No. Skor Jawaban


Diketahui
V = 12 Volt
R1 = 8 KΩ atau 8.000 Ω (harus dalam satuan Ohm)
R2 = 4 KΩ atau 4.000 Ω (harus dalam satuan Ohm)
RTotal = R1 + R2 (karena rangkaian seri)
RTotal = 8.000 + 4.000
RTotal = 12.000 Ω atau 12 KΩ

Menghitung Arus
V = I x R (Hukum Ohm)
I=V/R
I = 12 / 12.000
I = 0.001 Ampere atau 1 mA (mili Ampere)

Menghitung Tegangan
1 100
Untuk menghitung daya, harus diketahui tegangan di masing-masing resistor (VR1 dan VR2).
Karena ini merupakan rangkaian seri, maka arus yang mengalir pada R1 dan R2 besarnya
sama (I1=I2).

V=IxR
VR1 = I1 x R1
VR1 = 0.001 x 8.000
VR1 = 8 Volt

VR2 = I2 x R2
VR2 = 0.001 x 4.000
VR2 = 4 Volt

V = VR1 + VR2
12 V = 8 V + 4 V
RTotal = R1 + R2 (karena rangkaian seri)
RTotal = 8.000 + 4.000
85 RTotal = 12.000 Ω atau 12 KΩ

Menghitung Arus
No. Skor Jawaban
V = I x R (Hukum Ohm)
I=V/R
I = 12 / 12.000
I = 0.001 Ampere atau 1 mA (mili Ampere)

Menghitung Tegangan
Untuk menghitung daya, harus diketahui tegangan di masing-masing resistor (VR1 dan VR2).
Karena ini merupakan rangkaian seri, maka arus yang mengalir pada R1 dan R2 besarnya
sama (I1=I2).

V=IxR
VR1 = I1 x R1
VR1 = 0.001 x 8.000
VR1 = 8 Volt
RTotal = R1 + R2 (karena rangkaian seri)
RTotal = 8.000 + 4.000
RTotal = 12.000 Ω atau 12 KΩ

75 Menghitung Arus
V = I x R (Hukum Ohm)
I=V/R
I = 12 / 12.000
I = 0.001 Ampere atau 1 mA (mili Ampere)
RTotal = R1 + R2 (karena rangkaian seri)
60 RTotal = 8.000 + 4.000
RTotal = 12.000 Ω atau 12 KΩ
0 Jawaban salah
Pertemuan - 2
Soal
Perhatikan rangkaian hambatan(resistor) campuran di bawah ini!

Tentukan :
a. Hambatan total rangkaian
b. Arus total
c. Arus di R1
d. Tegangan di R1
e. Tegangan di titik B-C
f. Tegangan di R2
g. Arus di R2
h Tegangan di R3
i. Arus di R3
Rubrik Penilaian

No. Skor Jawaban


a.

b.
1 100

c.

d.
No. Skor Jawaban

e.

f.

g.

h.

i.

90 Benar menjawab 8 dari 9


80 Benar menjawab 7 dari 9
70 Benar menjawab 6 dari 9
60 Benar menjawab 5 dari 9
50 Benar menjawab 4 dari 9
40 Benar menjawab 3 dari 9
30 Benar menjawab 2 dari 9
20 Benar menjawab 1 dari 9
0 Jawaban salah
b. Penilaian Keterampilan

Nilai
No Komponen Ket
Max Dicapai
Metode :
- Langkah Kerja 4
1 - Sikap Kerja 2
- Penggunaan Alat 2
- Keselamatan Kerja 2
Hasil Keterampilan :
- Rangkaian sesuai Gambar Diagram 25
- Hasil Pengukuran 20
- Hasil Perhitungan 15
2
- Kerapihan 5
- Pemilihan Batas Ukur Alat Ukur 5
- Ketelitian 5
- Ketepatan Pemilihan Beban 5
3 Ketepatan Waktu 10
Total 100

Mengetahui, Jakarta , Juli 2020


Kepala SMK IPTEK Jakarta Guru Produktif

Fikri Izalullah Khaerunnida, SE Nurma Yuliani, S.Pd


SMK IPTEK JAKARTA JOB 1
MENGOPERASIKAN ALAT
TEKNIK INSTALASI 4 X 45 Menit (1 x
UKUR TEGANGAN DAN
TENAGA LISTRIK pertemuan)
ARUS PADA BEBAN
DASAR LISTRIK DAN DIHUBUNGKAN PARALEL
Nama :
ELEKTRONIKA

KOMPETENSI DASAR:
4.9 Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik.

PENGETAHUAN :
- Siswa memahami cara merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara membaca skala alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara menghubungkan paralel beban yang akan diukur
- Siswa memahami cara menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian

KETERAMPILAN/UNJUK KERJA :
- Siswa merangkain alat ukur volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa merangkain beban lampu secara paralel sesuai dengan jobsheet
- Siswa melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan seizin instruktur
- Siswa melakukan pembacaan skala volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :


- Tang potong - Tespen
- Obeng (+) - Steker penghubung sumber tegangan
- Obeng (-) - Socket lampu
- Multitester / AVO - Lampu pijar
- Volt meter (0-300 Volt) - Kabel penghubung
- Ampere meter (0-5 A)
LANGKAH KERJA :
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Periksa dengan teliti peralatan yang digunakan apakah masih berfungsi atau tidak.
- Rangkailah alat ukur dengan beban sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Apabila telah selesai merangkai, laporkan kepada instruktur yang bertugas.
- Lakukan uji coba rangkaian, apabila telah disetujui oleh instruktur.
- Bacalah hasil penunjukkan alat ukur dengan cermat dan teliti.
- Catatlah hasil penunjukkan alat ukur pada daftar yang telah dipersiapkan.
- Matikan saklar penghubung dan bongkar kembali rangkaian.
- Kembalikan semua peralatan dan bahan kepada petugas.

KESELAMATAN KERJA :
- Pastikan dalam melakukan pekerjaan merangkai, saklar penghubung sumber
tegangan dalam keadaan off.
- Pastikan semua rangkaian yang dirangkai sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Jangan melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan

GAMBAR RANGKAIAN KERJA :

Gambar. Cara mengukur tegangan pada Gambar. Cara mengukur arus pada
rangkaian paralel rangkaian paralel
LAPORAN HASIL PENGUKURAN :

Tabel Pengukuran

Nilai Beban Arus Tegangan Nilai Batas Ukur Keterangan


Resistansi
Tiap Beban

I1

I2

I3

Itotal

KESIMPULAN :

Jakarta

Guru Mata Pelajaran

Nurma Yuliani, S.Pd


SMK IPTEK JAKARTA JOB 2
MENGOPERASIKAN ALAT
TEKNIK INSTALASI 4 X 45 Menit (1 x
UKUR TEGANGAN DAN
TENAGA LISTRIK pertemuan)
ARUS PADA BEBAN
DASAR LISTRIK DAN DIHUBUNGKAN SERI
Nama :
ELEKTRONIKA

KOMPETENSI DASAR:
4.9 Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik.

PENGETAHUAN :
- Siswa memahami cara merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara membaca skala alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara menghubungkan seri beban yang akan diukur
- Siswa memahami cara menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian

KETERAMPILAN/UNJUK KERJA :
- Siswa merangkain alat ukur volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa merangkain beban lampu secara seri sesuai dengan jobsheet
- Siswa melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan seizin instruktur
- Siswa melakukan pembacaan skala volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :


- Tang potong - Tespen
- Obeng (+) - Steker penghubung sumber tegangan
- Obeng (-) - Socket lampu
- Multitester / AVO - Lampu pijar
- Volt meter (0-300 Volt) - Kabel penghubung
- Ampere meter (0-5 A)
LANGKAH KERJA :
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Periksa dengan teliti peralatan yang digunakan apakah masih berfungsi atau tidak.
- Rangkailah alat ukur dengan beban sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Apabila telah selesai merangkai, laporkan kepada instruktur yang bertugas.
- Lakukan uji coba rangkaian, apabila telah disetujui oleh instruktur.
- Bacalah hasil penunjukkan alat ukur dengan cermat dan teliti.
- Catatlah hasil penunjukkan alat ukur pada daftar yang telah dipersiapkan.
- Matikan saklar penghubung dan bongkar kembali rangkaian.
- Kembalikan semua peralatan dan bahan kepada petugas.

KESELAMATAN KERJA :
- Pastikan dalam melakukan pekerjaan merangkai, saklar penghubung sumber tegangan
dalam keadaan off.
- Pastikan semua rangkaian yang dirangkai sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Jangan melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan

GAMBAR RANGKAIAN KERJA :

Gambar. Cara mengukur tegangan pada Gambar. Cara mengukur arus pada
rangkaian seri rangkaian seri
LAPORAN HASIL PENGUKURAN :
Tabel Pengukuran
Nilai Beban Arus Tegangan Nilai Batas Ukur Keterangan
Resistansi
Tiap Beban

I1 V1

I2 V2

I3 V3

Itotal Vtotal

KESIMPULAN :

Jakarta

Guru Mata Pelajaran

Nurma Yuliani, S.Pd


SMK IPTEK JAKARTA MENGOPERASIKAN ALAT JOB 3
TEKNIK INSTALASI UKUR TEGANGAN DAN 4 X 45 Menit (1 x
TENAGA LISTRIK ARUS PADA BEBAN pertemuan)
DASAR LISTRIK DAN DIHUBUNGKAN SERI- Nama :
ELEKTRONIKA PARALEL

KOMPETENSI DASAR:
4.9 Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik.

PENGETAHUAN :
- Siswa memahami cara merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara membaca skala alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara menghubungkan seri - paralel beban yang akan diukur
- Siswa memahami cara menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian

KETERAMPILAN/UNJUK KERJA :
- Siswa merangkain alat ukur volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa merangkain beban lampu secara seri - paralel sesuai dengan jobsheet
- Siswa melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan seizin instruktur
- Siswa melakukan pembacaan skala volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :


- Tang potong - Tespen
- Obeng (+) - Steker penghubung sumber tegangan
- Obeng (-) - Socket lampu
- Multitester / AVO - Lampu pijar
- Volt meter (0-300 Volt) - Kabel penghubung
- Ampere meter (0-5 A)
LANGKAH KERJA :
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Periksa dengan teliti peralatan yang digunakan apakah masih berfungsi atau tidak.
- Rangkailah alat ukur dengan beban sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Apabila telah selesai merangkai, laporkan kepada instruktur yang bertugas.
- Lakukan uji coba rangkaian, apabila telah disetujui oleh instruktur.
- Bacalah hasil penunjukkan alat ukur dengan cermat dan teliti.
- Catatlah hasil penunjukkan alat ukur pada daftar yang telah dipersiapkan.
- Matikan saklar penghubung dan bongkar kembali rangkaian.
- Kembalikan semua peralatan dan bahan kepada petugas.

KESELAMATAN KERJA :
- Pastikan dalam melakukan pekerjaan merangkai, saklar penghubung sumber
tegangan dalam keadaan off.
- Pastikan semua rangkaian yang dirangkai sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Jangan melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan

GAMBAR RANGKAIAN KERJA :

Gambar. Cara mengukur tegangan pada Gambar. Cara mengukur arus pada
rangkaian seri-paralel rangkaian seri-paralel
LAPORAN HASIL PENGUKURAN :
Tabel Pengukuran
Nilai Beban Arus Tegangan Nilai Batas Ukur Keterangan
Resistansi
Tiap Beban
I1 V1
I2 V2
I3 V3
Itotal Vtotal

KESIMPULAN :

Anda mungkin juga menyukai