B. Kompetensi Dasar
3.9 Memahami kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik
4.9 Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik
E. Materi Pembelajaran
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu
rangkaian. Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen
berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat
menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung).
Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu
jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya. Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu
akan datang dari output lampu yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu
yan lain akan ikut padam.
Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik
dari beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang lebih 20 lampu
dalam rangkaian seri ).
Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik
utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua
elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus
yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-
hari (di rumah) :
1. Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu LED)
merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima
tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
2. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih memakai
ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
3. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian
juga kulkas.
4. Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
Pada rangkaian seri, hanya terdapat satu lintasan arus listrik. Bagian rangkaian dipasang secara
berurutan, tanpa ada percabangan. Perhatikan diagram rangkaian seri pada Gambar dibawah
Hambatan pengganti dalam rangkaian seri
Kita dapat mengganti beberapa hambatan yang dirangkai secara seri dengan sebuah hambatan.
Sebagai contoh, R1, R2, dan R3 dalam Gambar dibawah . dapat kita ganti dengan Rs. Kita akan
mencari besar Rs.
Hambatan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan sebuah hambatan, yaitu Rs.
Kamu mengetahui bahwa jumlah beda potensial pada tiap-tiap hambatan sama dengan beda
potensial sumber tegangan. Sesuai Gambar di atas , maka:
VAB = VAX + VXY + VYB
Sesuai dengan hukum Ohm, yaitu V = I × R, persamaan di atas dapat ditulis:
I × RS = I × R1 + I × R2 + I × R3
Karena I di mana-mana besarnya sama, maka:
Rs = R1 + R2 + R3
Secara umum, jika terdapat rangkaian seri dengan n buah hambatan yang besarnya R1, R2, R3,
… Rn, maka hambatan penggantinya adalah:
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar
untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan
secara paralel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi
rangkaian yang lain.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangkain
listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber
yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan
susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel
penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki
kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel:
Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-
masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total
dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh
rangkaian cabang yang terputus tersebut.
Apa yang terjadi jika lampu-lampu di rumahmu dirangkaikan seri? , begitu salah satu lampu
mati, maka lampu yang lain juga akan padam. Untungnya berbagai peralatan listrik di rumahmu
terhubung secara paralel. Rangkaian paralel terdiri atas beberapa cabang arus.
Jika persamaan di atas diperluas untuk setiap cabang dalam rangkaian, maka akan berlaku kuat
arus yang memasuki titik cabang sama dengan kuat arus yang meninggalkan titik cabang. Jika
kenyataan ini diterapkan pada titik cabang A, maka akan berlaku seperti berikut.
I masuk ke titik cabang A = I keluar dari titik cabang A
atau
I = I1 + I2 + I3 + I4
Arus yang masuk cabang (Iin) sama dengan arus yang keluar (Iout).
Dalam rangkaian tersebut berlaku hubungan kuat arus sebagai berikut.
I = I1 + I2 + I3 +
Sesuai dengan hukum Ohm, persamaan tersebut dapat ditulis:
Seperti yang kamu amati dalam Kegiatan 4, beda potensial antara ujung-ujung hambatan pada
rangkaian paralel besarnya sama dengan beda potensial sumber, atau
V = VAB = VCD = VEF . Akibatnya persamaan di atas dapat ditulis:
Persamaan di atas dapat diperluas untuk mencari hambatan pengganti R1, R2, R3, …, Rn yang
dirangkaikan paralel. Hambatan pengganti dapat diperoleh dari persamaan berikut.
3. Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara umum,
karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian campuran juga mengikuti keduanya.
Pertemuan 19 : (4 JP)
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru masuk bengkel dengan mengucapkan
Pendahuluan salam. 15’
2. Guru mengamati kebersihan bengkel.
3. Guru memeriksa kerapihan dan kebersihan
pakaian peserta didik.
4. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
pada saat pembelajaran akan dimulai.
5. Guru melakukan presensi peserta didik
Pemberian 6. Peserta didik menerima informasi tentang
Rangsangan keterkaitan pembelajaran yang akan
(Stimulation) dilaksanakan.
7. Guru menyampaikan informasi tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
mempelajari materi tersebut.
Kegiatan Inti Mengamati
Pemberian 1. Guru mengajak peserta didik untuk
Rangsangan mengamati gambar cara mengukur arus dan
(Stimulation) tegangan pada rangkaian beban paralel.
2. Peserta didik mengamati gambar cara
mengukur arus dan tegangan pada rangkaian
beban paralel.
3. Guru menyajikan materi mengenai
150’
perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel.
Mengasosiasi
Pengolahan Data 1. Peserta didik menguraikan tentang
(Data Processing) perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel.
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel
Mengomunikasikan
Pembuktian 1. Peserta didik membuat laporan tertulis dari
(Verification) hasil pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban paralel telah dilakukan.
2. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
3. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
4. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin
doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.
Pertemuan 1 : (4 JP)
Mengasosiasi
Pengolahan Data 1. Peserta didik menguraikan tentang
(Data Processing) perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri.
Pembuktian Mengomunikasikan
(Verification) 1. Peserta didik membuat laporan tertulis dari
hasil pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri telah dilakukan.
2. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
3. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
4. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.
Pertemuan ke 2 : (4 JP)
Menanya
Pengumpulan Data 1. Guru memberi kesempatan peserta didik
(Data Collection) untuk bertanya tentang perhitungan arus
dan tegangan pada rangkaian beban seri -
paralel.
150’
2. Peserta didik bertanya tentang perhitungan
arus dan tegangan pada rangkaian beban
seri-paralel.
Mengumpulkan Informasi/
Mengeksperimen
Pernyataan/Identifikasi 1. Peserta didik saling berdiskusi tentang
Masalah perhitungan arus dan tegangan pada
(Problem Statement)
rangkaian beban seri-paralel.
2. Peserta didik berdiskusi tentang
perhitungan arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel.
Mengasosiasi
Pengolahan Data 1. Peserta didik menguraikan tentang
(Data Processing) perhitungan arus dan tegangan pada
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
rangkaian beban seri-paralel.
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel.
Mengomunikasikan
Pembuktian 1. Peserta didik membuat laporan tertulis dari
(Verification) hasil pengukuran arus dan tegangan pada
rangkaian beban seri-paralel telah
dilakukan.
2. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
3. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
4. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.
1. Teknik Penilaian
a. Kompetensi Pengetahuan:
Tes tertulis
b. Kompetensi Keterampilan:
Tes unjuk
kerja/performance
2. Instrumen Penilaian
Pertemuan ke 19
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
Disajikan soal
Menghitung arus dan tegangan pada beban Tes uraian terkait
1. Soal uraian
tahanan yang dihubungkan paralel tertulis indikator
Pertemuan ke 1
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
Disajikan soal
Menghitung arus dan tegangan pada beban Tes uraian terkait
1. Soal uraian
tahanan yang dihubungkan seri tertulis indikator
Pertemuan ke 2
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
Disajikan soal
Menghitung arus dan tegangan pada beban Tes uraian terkait
1. Soal uraian
tahanan yang dihubungkan seri-paralel tertulis indikator
Pertemuan - 19
Soal
Perhatikan gambar di bawah ini! Dari gambar tersebut diketahui:
I=9A
R1 = 5 Ω
R2 = 2 Ω
R3 = 3 Ω
Tentukan tegangan yang dihubungkan pada rangkaian di bawah dan hitung kuat arus yang
mengalir pada masing-masing resistor !
Rubrik Penilaian
Besarnya tegangan ditiap hambatan yang dirangkai pararel selalu sama, oleh karena itu
besarnya tegangan pada hambatan pengganti adalah:
V = I.Rs
V = 9 A. 12 Ω /9
1 100
V = 12 volt
Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel besarnya berbeda-
beda, tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3 Ω
I1 = 4 A
I2 = V/R2
I2 = 12 V/4 Ω
I2 = 3 A
No. Skor Jawaban
I3 = V/R3
I3 = 12 V/6 Ω
I3 = 2 A
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 Ω + 1/4 Ω + 1/6 Ω
1/Rp = 4/12 Ω + 3/12 Ω + 2/12 Ω
1/Rp = 9/12 Ω
Rp = 12 Ω /9
V = I.Rs
V = 9 A. 12 Ω /9
V = 12 volt
85
Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel besarnya berbeda-
beda, tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3 Ω
I1 = 4 A
I2 = V/R2
I2 = 12 V/4 Ω
I2 = 3 A
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 Ω + 1/4 Ω + 1/6 Ω
1/Rp = 4/12 Ω + 3/12 Ω + 2/12 Ω
1/Rp = 9/12 Ω
Rp = 12 Ω /9
V = I.Rs
75 V = 9 A. 12 Ω /9
V = 12 volt
Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel besarnya berbeda-
beda, tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3 Ω
I1 = 4 A
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 Ω + 1/4 Ω + 1/6 Ω
1/Rp = 4/12 Ω + 3/12 Ω + 2/12 Ω
1/Rp = 9/12 Ω
60 Rp = 12 Ω /9
V = I.Rs
V = 9 A. 12 Ω /9
V = 12 volt
0 Jawaban salah
Pertemuan - 1
Soal
Jika pada rangkaian di atas diketahui sumber tegangan DC = 12 Volt, R1 = 8 kΩ dan R2 = 4 kΩ,
berapa arus yang mengalir dan tegangan di setiap resistor ?
Rubrik Penilaian
Menghitung Arus
V = I x R (Hukum Ohm)
I=V/R
I = 12 / 12.000
I = 0.001 Ampere atau 1 mA (mili Ampere)
Menghitung Tegangan
1 100
Untuk menghitung daya, harus diketahui tegangan di masing-masing resistor (VR1 dan VR2).
Karena ini merupakan rangkaian seri, maka arus yang mengalir pada R1 dan R2 besarnya
sama (I1=I2).
V=IxR
VR1 = I1 x R1
VR1 = 0.001 x 8.000
VR1 = 8 Volt
VR2 = I2 x R2
VR2 = 0.001 x 4.000
VR2 = 4 Volt
V = VR1 + VR2
12 V = 8 V + 4 V
RTotal = R1 + R2 (karena rangkaian seri)
RTotal = 8.000 + 4.000
85 RTotal = 12.000 Ω atau 12 KΩ
Menghitung Arus
No. Skor Jawaban
V = I x R (Hukum Ohm)
I=V/R
I = 12 / 12.000
I = 0.001 Ampere atau 1 mA (mili Ampere)
Menghitung Tegangan
Untuk menghitung daya, harus diketahui tegangan di masing-masing resistor (VR1 dan VR2).
Karena ini merupakan rangkaian seri, maka arus yang mengalir pada R1 dan R2 besarnya
sama (I1=I2).
V=IxR
VR1 = I1 x R1
VR1 = 0.001 x 8.000
VR1 = 8 Volt
RTotal = R1 + R2 (karena rangkaian seri)
RTotal = 8.000 + 4.000
RTotal = 12.000 Ω atau 12 KΩ
75 Menghitung Arus
V = I x R (Hukum Ohm)
I=V/R
I = 12 / 12.000
I = 0.001 Ampere atau 1 mA (mili Ampere)
RTotal = R1 + R2 (karena rangkaian seri)
60 RTotal = 8.000 + 4.000
RTotal = 12.000 Ω atau 12 KΩ
0 Jawaban salah
Pertemuan - 2
Soal
Perhatikan rangkaian hambatan(resistor) campuran di bawah ini!
Tentukan :
a. Hambatan total rangkaian
b. Arus total
c. Arus di R1
d. Tegangan di R1
e. Tegangan di titik B-C
f. Tegangan di R2
g. Arus di R2
h Tegangan di R3
i. Arus di R3
Rubrik Penilaian
b.
1 100
c.
d.
No. Skor Jawaban
e.
f.
g.
h.
i.
Nilai
No Komponen Ket
Max Dicapai
Metode :
- Langkah Kerja 4
1 - Sikap Kerja 2
- Penggunaan Alat 2
- Keselamatan Kerja 2
Hasil Keterampilan :
- Rangkaian sesuai Gambar Diagram 25
- Hasil Pengukuran 20
- Hasil Perhitungan 15
2
- Kerapihan 5
- Pemilihan Batas Ukur Alat Ukur 5
- Ketelitian 5
- Ketepatan Pemilihan Beban 5
3 Ketepatan Waktu 10
Total 100
KOMPETENSI DASAR:
4.9 Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik.
PENGETAHUAN :
- Siswa memahami cara merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara membaca skala alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara menghubungkan paralel beban yang akan diukur
- Siswa memahami cara menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian
KETERAMPILAN/UNJUK KERJA :
- Siswa merangkain alat ukur volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa merangkain beban lampu secara paralel sesuai dengan jobsheet
- Siswa melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan seizin instruktur
- Siswa melakukan pembacaan skala volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan
KESELAMATAN KERJA :
- Pastikan dalam melakukan pekerjaan merangkai, saklar penghubung sumber
tegangan dalam keadaan off.
- Pastikan semua rangkaian yang dirangkai sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Jangan melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan
Gambar. Cara mengukur tegangan pada Gambar. Cara mengukur arus pada
rangkaian paralel rangkaian paralel
LAPORAN HASIL PENGUKURAN :
Tabel Pengukuran
I1
I2
I3
Itotal
KESIMPULAN :
Jakarta
KOMPETENSI DASAR:
4.9 Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik.
PENGETAHUAN :
- Siswa memahami cara merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara membaca skala alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara menghubungkan seri beban yang akan diukur
- Siswa memahami cara menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian
KETERAMPILAN/UNJUK KERJA :
- Siswa merangkain alat ukur volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa merangkain beban lampu secara seri sesuai dengan jobsheet
- Siswa melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan seizin instruktur
- Siswa melakukan pembacaan skala volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan
KESELAMATAN KERJA :
- Pastikan dalam melakukan pekerjaan merangkai, saklar penghubung sumber tegangan
dalam keadaan off.
- Pastikan semua rangkaian yang dirangkai sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Jangan melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan
Gambar. Cara mengukur tegangan pada Gambar. Cara mengukur arus pada
rangkaian seri rangkaian seri
LAPORAN HASIL PENGUKURAN :
Tabel Pengukuran
Nilai Beban Arus Tegangan Nilai Batas Ukur Keterangan
Resistansi
Tiap Beban
I1 V1
I2 V2
I3 V3
Itotal Vtotal
KESIMPULAN :
Jakarta
KOMPETENSI DASAR:
4.9 Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik.
PENGETAHUAN :
- Siswa memahami cara merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara membaca skala alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara menghubungkan seri - paralel beban yang akan diukur
- Siswa memahami cara menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian
KETERAMPILAN/UNJUK KERJA :
- Siswa merangkain alat ukur volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa merangkain beban lampu secara seri - paralel sesuai dengan jobsheet
- Siswa melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan seizin instruktur
- Siswa melakukan pembacaan skala volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan
KESELAMATAN KERJA :
- Pastikan dalam melakukan pekerjaan merangkai, saklar penghubung sumber
tegangan dalam keadaan off.
- Pastikan semua rangkaian yang dirangkai sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Jangan melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan
Gambar. Cara mengukur tegangan pada Gambar. Cara mengukur arus pada
rangkaian seri-paralel rangkaian seri-paralel
LAPORAN HASIL PENGUKURAN :
Tabel Pengukuran
Nilai Beban Arus Tegangan Nilai Batas Ukur Keterangan
Resistansi
Tiap Beban
I1 V1
I2 V2
I3 V3
Itotal Vtotal
KESIMPULAN :