Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK IPTEK Jakarta


Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Kelas/Semester : X/2
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Paket Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Alokasi Waktu : 3 x 4 x 45 menit
Pertemuan : 3-5

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, Operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana
sesuai dengan bidang kerja. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah operasional terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.10 Memahami kondisi operasi pengukuran daya, energi dan faktor daya
4.10 Memeriksa kondisi operasi pengukuran daya, energi dan faktor daya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10.1 Menjelaskan pengukuran daya listrik.
3.10.2 Menjelaskan pengukuran energi listrik.
3.10.3 Menjelaskan pengukuran faktor daya.
4.10.1 Membedakan pengukuran daya, energi dan faktor daya.
4.10.2 Merancang pengukuran daya, energi dan faktor daya.
4.10.3 Melakukan pengukuran daya, energi dan faktor daya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah dijelaskan, siswa kelas X dapat menjelaskan pengukuran daya listrik dengan tepat
78 %.
2. Setelah dijelaskan, siswa kelas X dapat menjelaskan pengukuran energi listrik dengan
tepat 78 %.
3. Setelah dijelaskan, siswa kelas X dapat menjelaskan pengukuran faktor daya tepat 78 %.
4. Setelah dicontohkan, siswa kelas X dapat membedakan pengukuran daya, energi dan
faktor daya dengan tepat 100 %.
5. Setelah dicontohkan, siswa kelas X dapat merancang pengukuran daya, energi dan faktor
daya dengan tepat 100 %
6. Setelah dicontohkan, siswa kelas X dapat melakukan pengukuran daya, energi dan faktor
daya dengan tepat 100 %

E. Materi Pembelajaran

Pengukuran Daya Listrik Satu

Fasa
Pengukuran daya pada sistem arus balik dibedakan menjadi tiga janis daya, yaitu
- Daya semu ( S ) yang diukur dalam satuan VA atau kVA
- Daya Aktif ( P ) yang diukur dalam satuan watt atau kW
- Daya Reaktif ( Q ) yang diukur dalam satuan VAR atau kVAR
Hubungan antara ketiga daya tersebut dapat dijelaskan dengan mudah melalui segitiga daya,
sebagai berikut

Diagram Segitiga Daya


Sesuai dengan Hukum Pitagoras, maka hubungan ketiga daya tersebut secara matematis dapat
ditentukan sebagai berikut:
Cos α = Daya Aktif / Daya Semu
Sin α = Daya Reaktif / Daya Semu
Dari dua persamaan di atas dapat kita ubah menjadi :
Daya Aktif = Daya semu x Cos α
Daya Semu = Daya Aktif / Cos α
Daya Reaktif = Daya Semu x Sin α
Jadi, jika dua parameter diketahui maka parameter lainnya dapat ditentukan. Bila daya semu
diketahui dan besar beda fasa antara daya aktif dan daya semu diketahui maka nilai daya aktifnya
dapat ditentukan. Sebagai contoh, diketahui daya semu S = 50 kVA, dan sudut beda fasanya 60
derajad busur, maka daya aktif P = 50 kVA x cos 600 = 25 kW
Pengukuran daya semu (Q) dapat dengan mudah dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus
yang ada pada suatu rangkaian arus bolak-balik seperti diperlihatkan berikut :

Rangkaian Pengukuran Daya Semu ( S ) Langsung

Desain Wattmeter
Wattmeter adalah instrumen untuk mengukur daya aktif. Tersedia dalam dua bentuk yaitu analog
dan digital. Daya aktif merupakan perkalian antara daya semu ( S ) yaitu perkalian tegangan ( V
) dan arus ( I ) dan factor daya (Cos α). Oleh karena itu wattmeter mempunyai dua kumparan,
yaitu kumparan putar untuk mendeteksi nilai tegangan dan kumparan statis untuk mendeteksi
nilai arus yang diukur. Konstruksi Wattmeter seperti tersebut lazim disebut sebagai wattmeter
tipe elektrodinamis atau elektrodinamometer. Prinsip bergeraknya jarum berdasarkan prinsip
berputarnya motor listrik. Gambar berikut memperlihatkan skematik diagram watt meter
elektrodinamis.

Diagram Skematik Wattmeter Elektrodinamis


Pengukuran daya arus bolak-balik satu fasa pada jaringan dengan menggunakan

wattmeter, seperti terlihat pada gambar berikut :


Gambar. Watt meter untuk pengukuran daya beban satu fasa
Watt meter adalah instrumen pengukur daya listrik yang merupakan kombinasi voltmeter
dan ampere meter.. Di dalam instrument ini terdapat dua macam kumparan yaitu kumparan arus
dan kumparan tegangan. Kopel yang dikalikan oleh kedua macam kumparan tersebut berbanding
lurus dari hasil perkalian arus dan tegangan. Dalam pengoperasiannya harus memperhatikan
petunjuk yang tertuang pada manual book atau tabel yang tertera pada watt meter. Demikian juga
dalam hal pembacaannya harus mengacu pada manual book yang ada.
Pada gambar pengukuran daya satu fasa dengan menggunakan watt meter 4 titik terminal
I/O pada watt meter yaitu terminal I*, I, L1 dan L2. Perhitungan perlu dilakukan seperti berikut :

Pengukuran Daya Sistem Tiga Fasa


Sejauh ini kita baru membahas sistem pengukuran arus, tegangan dan daya pada sistem satu fasa.
Berikut ini akan dibahas pengukuran daya pada sistem jala-jala tiga fasa. Pada sistem distribusi
daya tiga fasa maka dikenal sistem tiga fasa dengan beban seimbang dan sistem distribusi daya
dengan beban tak seimbang. Jenis beban ini akan menentukan cara melakukan pengukuran daya
pada sistem tiga fasa.
Pengukuran Daya Tiga Fasa dengan Tiga Wattmeter
Pengukuran daya tiga fasa dengan tiga wattmeter hanya diterapkan bila beban tiga fasa dalam
keadaan tak seimbang (asimetris). Beban tiga fasa dikatakan tak seimbang bila arus yang
mengalir pada setiap fasanya tidak sama, dengan demikian daya yang dipikul oleh setiap fasanya
juga tidak sama. Sehingga daya totalnya adalah penjumlahan daya masing-masing fasa.Misalkan
wattmeter pertama pada gambar di atas menunjukkan nilai 1500 watt (1,5 kW), wattmeter kedua
menunukkan nilai 2 kW dan wattmeter ketiga menunjukkan nilai 1,2 kW, maka daya tiga
fasanya adalah 3,7 kW.

Pengukuran Konsumsi Energi Listrik


Instrumen untuk mengukur energi listrik lazim disebut sebagai energimeter. Instrumen
tersebut juga dikenal dengan sebutan watt-hour meter (Wh-meter). Energimeter merupakan
perangkat integrasi. Ada beberapa tipe energimeter. Dilihat dari sumber tegangannya dibedakan
energimeter satu fasa dan energimeter tiga fasa. Pengukuran energi listrik menjadi sangat penting
dalam dunia bisnis ketenagalistrikan. Energimeter merupakan instrumen yang paling banyak
dipakai untuk mengukur konsumsi energi listrik pada suatu instalasi listrik domestik maupun
komersial. Energi listrik diukur dalam satuan kilo watt-jam (kWh) dengan energimeter. Oleh
karena itu energimeter juga lazim disebut sebagai kWh-meter.

Pengukuran Konsumsi Energi Listrik Satu Fasa


Konstruksi sebuah energimeter untuk mengukur konsumsi energi pada instalasi listrik sistem
satu fasa terdiri dari:

 Driving system
 Moving system
 Braking system, dan
 Registering system
Konstruksi KWH meter 1 Phase

Sistem Pengukuran Energi Listrik Tiga Fasa


Pada gambar di atas diperlihatkan konstruksi kWh-meter tiga fasa dan pengawatannya. KWh-
meter tiga fasa mempunyai sepuluh terminal. Torsi yang mengerakkan piringan putarnya
merupakan penjumlahan torsi masing-masing fasa. Selanjutnya piringan putarnya menggerakkan
mekanik pencatat, dan dikalibrasikan untuk menunjukkan energi total yang digunakan oleh
jaringan sistem tiga fasa.

Untuk pengukuran konsumsi energi (kWh) pada sistem tiga fasa, dapat ditempuh dengan dua
cara yaitu:
- menggunakan kWh-meter tiga fasa sistem 3 kawat
- menggunakan kWh-meter tiga fasa sistem 4 kawat

Pengawatan kWh-meter Tiga fasa


Pengukuran Daya Reaktif dan Faktor Daya

VAR meter digunakan untuk mengukur daya reaktif. VAR meter juga mempunyai empat
terminal. Untuk pengukuran daya reaktif maka penyambungan meternya sama seperti wattmeter.
Konstanta ukurnya diskalakan dalam satuan VAR atau KVAR. Di pasaran VAR meter tersedia
dalam 2 type, yaitu untuk pengukuran dalam sistem fasa tunggal (mempunyai 4 terminal) dan
untuk pengukuran sistem tiga fasa (mempunyai 10 terminal). Untuk pengukuran daya semu
dapat dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan saling mengalikan hasil pengukuran
tegangan dan arus

Tipikal VAr-meter dan kVAr-meter


Cosphi—meter
Power factor meter atau lazim disebut sebagai cosphi meter adalah instrumen untuk mengukur
factor daya. Instrumen ini sama seperti wattmeter mempunyai 4 terminal. Penyambungan
instrumen ini sama seperti watt meter.
Skala ukurnya dibuat sesuai dengan sifat beban listrik yaitu induktif dan kapasitif. Jadi terdapat
dua sistem skala yaitu skala untuk beban resistif dan skala untuk beban induktif atau beban
kapasitif.

Gambar 7.20 Konstruksi Cosphimeter Elektrodinamis


F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Model Pembelajaran : Discovery based learning
 Metode : Paparan, Diskusi, Tanya jawab, dan Eksperimen Terbimbing

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 3 : (4 JP)

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru masuk bengkel dengan mengucapkan
Pendahuluan salam.
2. Guru mengamati kebersihan bengkel. 15’
3. Guru memeriksa kerapihan dan kebersihan
pakaian peserta didik.
4. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
pada saat pembelajaran akan dimulai.
5. Guru melakukan presensi peserta didik
Pemberian 6. Guru mereview materi pelajaran
Rangsangan sebelumnya.
(Stimulation) 7. Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
8. Guru menyampaikan informasi tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
mempelajari materi tersebut.
Kegiatan Inti Mengamati
Pemberian 1. Guru mengajak peserta didik untuk
Rangsangan mengamati pengukuran daya, energi dan
(Stimulation) faktor daya.
2. Peserta didik mengamati pengukuran daya,
energi dan faktor daya.
3. Guru menyajikan materi mengenai
pengukuran daya, energi dan faktor daya.

Menanya
Pengumpulan Data 1. Guru memberi kesempatan peserta didik
(Data Collection) untuk bertanya tentang pengukuran daya, 150’
energi dan faktor daya.
2. Peserta didik bertanya tentang pengukuran
daya, energi dan faktor daya.

Mengumpulkan Informasi/ Mengeksperimen


1. Peserta didik saling berdiskusi tentang
Pernyataan/Identifikasi
Masalah pengukuran daya, energi dan faktor daya.
(Problem Statement) 2. Peserta didik berdiskusi tentang pengukuran
daya, energi dan faktor daya.
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu

Pengolahan Data Mengasosiasi


(Data Processing) 1. Peserta didik menguraikan tentang
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran daya, energi dan faktor daya.

Mengomunikasikan
Pembuktian 1. Peserta didik mempresentasikan hasil
(Verification) pengukuran daya, energi dan faktor daya
telah dibuat.
2. Peserta didik membuat laporan tertulis dari
tugas yang telah diselesaikan.
3. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
4. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
5. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin
doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.
Pertemuan 4 : (4 JP)

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru masuk bengkel dengan mengucapkan
Pendahuluan salam.
2. Guru mengamati kebersihan bengkel. 15’
3. Guru memeriksa kerapihan dan kebersihan
pakaian peserta didik.
4. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
pada saat pembelajaran akan dimulai.
5. Guru melakukan presensi peserta didik
Pemberian 6. Guru mereview materi pelajaran
Rangsangan sebelumnya.
(Stimulation) 7. Peserta didik menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
8. Guru menyampaikan informasi tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
mempelajari materi tersebut.
Kegiatan Inti Mengamati
Pemberian 1. Guru mengajak peserta didik untuk
Rangsangan mengamati pengukuran daya, energi dan
(Stimulation) faktor daya.
2. Peserta didik mengamati pengukuran daya,
energi dan faktor daya.
3. Guru menyajikan materi mengenai
pengukuran daya, energi dan faktor daya.

Pengumpulan Data Menanya


(Data Collection) 1. Guru memberi kesempatan peserta didik
untuk bertanya tentang pengukuran daya,
energi dan faktor daya.
2. Peserta didik bertanya tentang pengukuran
daya, energi dan faktor daya.
150’
Pernyataan/Identifikasi Mengumpulkan Informasi/
Masalah Mengeksperimen
(Problem Statement) 1. Peserta didik saling berdiskusi tentang
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
2. Peserta didik berdiskusi pengukuran daya,
energi dan faktor daya.

Mengasosiasi
Pengolahan Data 1. Peserta didik menguraikan tentang
(Data Processing) pengukuran daya, energi dan faktor daya.
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Mengomunikasikan
1. Peserta didik mempresentasikan hasil
Pembuktian pengukuran daya, energi dan faktor daya
(Verification) telah dibuat.
2. Peserta didik membuat laporan tertulis dari
tugas yang telah diselesaikan.
3. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
4. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
5. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.
Pertemuan ke 5 : (4 JP)

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru masuk bengkel dengan mengucapkan
Pendahuluan salam.
2. Guru mengamati kebersihan bengkel. 15’
3. Guru memeriksa kerapihan dan kebersihan
pakaian peserta didik.
4. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
pada saat pembelajaran akan dimulai.
5. Guru melakukan presensi peserta didik.
6. Guru mereview materi pelajaran
Pemberian sebelumnya.
Rangsangan 7. Peserta didik menerima informasi tentang
(Stimulation) keterkaitan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
8. Guru menyampaikan informasi tujuan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
mempelajari materi tersebut.
Kegiatan Inti Mengamati
Pemberian 1. Guru mengajak peserta didik untuk
Rangsangan mengamati pengukuran daya, energi dan
(Stimulation) faktor daya.
2. Peserta didik mengamati pengukuran daya,
energi dan faktor daya.
3. Guru menyajikan materi mengenai
pengukuran daya, energi dan faktor daya.

Menanya
Pengumpulan Data 1. Guru memberi kesempatan peserta didik
(Data Collection) untuk bertanya tentang pengukuran daya,
energi dan faktor daya.
2. Peserta didik bertanya tentang pengukuran
daya, energi dan faktor daya.
150’

Mengumpulkan Informasi/
Pernyataan/Identifikasi
Masalah Mengeksperimen
(Problem Statement) 1. Peserta didik saling berdiskusi tentang
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
2. Peserta didik berdiskusi tentang
pengukuran daya, energi dan faktor daya.

Pengolahan Data Mengasosiasi


(Data Processing) 1. Peserta didik menguraikan tentang
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
2. Peserta didik mencoba memanipulasi
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
3. Peserta didik mencoba melakukan
pengukuran daya, energi dan faktor daya.
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pembuktian Mengomunikasikan
(Verification) 1. Peserta didik mempresentasikan hasil
pengukuran daya, energi dan faktor daya
telah dibuat.
2. Peserta didik membuat laporan tertulis
hasil diskusi.
3. Guru memberikan instrumen tes tertulis.
4. Peserta didik mengerjakan instrumen tes
tertulis.
5. Peserta didik mengumpulkan laporan dan
instrumen tes setelah 90 menit dari awal
mengerjakan.
Kegiatan Menarik Kesimpulan 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang
Penutup (Generalization) telah dipelajari
2. Guru merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung
3. Guru dan peserta didik merencanakan
kegiatan akan datang.
4. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya. 15’
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
6. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
7. Guru meminta peserta didik yang bertugas
piket untuk membersihkan dan merapihkan
ruangan kelas.

H. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar.


1. Media : -
2. Alat : LCD, laptop, spidol, ATK, dan penghapus papan tulis.
3. Bahan : Amperemeter, Voltmeter, Wattmeter, KWH meter, Cosphi meter
4. Sumber Belajar :
Reni Nuraeni, Cahrles A Selan. 2013. Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 2.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal 77
5. Lingkungan alam, sosial dan budaya.

I. Penilaian Pembelajaran, Remedial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian
a. Kompetensi Pengetahuan:
Tes tertulis
b. Kompetensi Keterampilan:
Tes unjuk
kerja/performance
2. Instrumen Penilaian

Pertemuan ke 3 dan 4
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
1. Menjelaskan pengukuran daya listrik
Disajikan soal
Tes uraian terkait
2. Menjelaskan pengukuran energi listrik Soal uraian
tertulis indikator
3. Menjelaskan pengukuran faktor daya

Pertemuan ke 5
Teknik Bentuk
No Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
Membedakan pengukuran daya, energi dan
1.
faktor daya
Merancang pengukuran daya, energi dan Tes unjuk Lembar
2. Jobsheet pemeriksaan
faktor daya kerja
Melakukan pengukuran daya, energi dan
3.
faktor daya
3. Rubrik Penskoran

a. Penilaian Tes Tulis


Pertemuan - 3
Soal
Sebutkan rumusan dari daya pada pengukuran daya listrik AC satu fasa secara teori dan secara
pengukuran dengan Watt meter !
Rubrik Penilaian

No. Skor Jawaban


Dengan melihat pada tabel yang tersedia dimana A pada 5 A, sedangkan V pada 200 V, maka
C = 10 misalkan pembacaan pada meter ukur di atas menunjukkan pada angka 60 maka dapat
diperoleh :
100
P = U.I.C
1
P = 60.5.10
P = 3000 watt
80 P = U.I.C
0 Jawaban salah

Pertemuan -
4 Soal
Dua buah bola lampu masing-masing tertulis 60 watt, 120 volt dan 40 watt, 120 volt. Jika kedua
bola lampu tersebut dihubungkan seri pada tegangan 120 volt maka jumlah daya pada kedua bola
lampu tersebut adalah
Rubrik Penilaian

No. Skor Jawaban

1 100

85

75

0 Jawaban salah
b. Penilaian
Keterampilan
Pertemuan ke 5

Nilai
No Komponen Ket
Max Dicapai
Metode :
- Langkah Kerja 4
1 - Sikap Kerja 2
- Penggunaan Alat 2
- Keselamatan Kerja 2
Hasil Keterampilan :
- Rangkaian sesuai Gambar Diagram 25
- Hasil Pengukuran 20
- Hasil Perhitungan 15
2
- Kerapihan 5
- Pemilihan Batas Ukur Alat Ukur 5
- Ketelitian 5
- Ketepatan Pemilihan Beban 5
3 Ketepatan Waktu 10
Total 100

Mengetahui, Jakarta , Juli 2020


Kepala SMK IPTEK Jakarta Guru Produktif

Fikri Izalullah Khaerunnida, SE Nurma Yuliani, S.Pd


SMK IPTEK JAKARTA PENGUKURAN DAYA JOB 4
TEKNIK INSTALASI LISTRIK DENGAN METODE 4 X 45 Menit (1 x pertemuan)
TENAGA LISTRIK AMPERE-VOLT PADA
DASAR LISTRIK DAN BEBAN DIHUBUNGKAN Nama :
ELEKTRONIKA PARALEL

KOMPETENSI DASAR:
4.10 Memeriksa kondisi operasi pengukuran daya, energi dan faktor daya

PENGETAHUAN :
- Siswa memahami cara merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter.
- Siswa memahami cara membaca skala alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara menghubungkan paralel beban yang akan diukur
- Siswa memahami cara menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian

KETERAMPILAN/UNJUK KERJA :
- Siswa merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa merangkai beban lampu secara paralel sesuai dengan jobsheet
- Siswa melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan seizin instruktur
- Siswa melakukan pembacaan skala volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :


- Tang potong - Tespen
- Obeng (+) - Steker penghubung sumber tegangan
- Obeng (-) - Socket lampu
- Multitester / AVO - Lampu pijar
- Volt meter (0-500 Volt) - Kabel penghubung
- Ampere meter (0-500 mA) - Isolasi

LANGKAH KERJA :
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Periksa dengan teliti peralatan yang digunakan apakah masih berfungsi atau tidak.
- Rangkailah alat ukur dengan beban sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Apabila telah selesai merangkai, laporkan kepada instruktur yang bertugas.
- Lakukan uji coba rangkaian, apabila telah disetujui oleh instruktur.
- Bacalah hasil penunjukkan alat ukur dengan cermat dan teliti.
- Catatlah hasil penunjukkan alat ukur pada daftar yang telah dipersiapkan.
- Lepaskan steker sumber tegangan dan bongkar kembali rangkaian.
- Kembalikan semua peralatan dan bahan kepada petugas.
KESELAMATAN KERJA :
- Gunakan pakaian praktik.
- Bacalah dengan seksama dan benar petunjuk praktikum.
- Hati-hati dengan aliran arus listrik.
- Tanyakan kepada instruktur hal-hal yang meragukan.

GAMBAR RANGKAIAN KERJA :

Gambar. Pengukuran daya listrik


pada rangkaian beban paralel

LAPORAN HASIL PENGUKURAN :

Tabel Pengukuran
Nilai Beban Arus (A) Tegangan (V) Daya Listrik (VA)
(W)
I1 V1 P1
I2 V2 P2
Itotal Vtotal Ptotal

KESIMPULAN :

Jakarta
Guru Mata Pelajaran

Nurma Yuliani, S.Pd


SMK IPTEK JAKARTA PENGUKURAN DAYA JOB 5
TEKNIK INSTALASI LISTRIK DENGAN METODE 4 X 45 Menit (1 x
TENAGA LISTRIK AMPERE-VOLT PADA pertemuan)
DASAR LISTRIK DAN BEBAN DIHUBUNGKAN SERI Nama :
ELEKTRONIKA

KOMPETENSI DASAR:
4.10 Memeriksa kondisi operasi pengukuran daya, energi dan faktor daya

PENGETAHUAN :
- Siswa memahami cara merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter.
- Siswa memahami cara membaca skala alat ukur volt meter dan ampere meter
- Siswa memahami cara menghubungkan paralel beban yang akan diukur
- Siswa memahami cara menghubungkan sumber tegangan dengan rangkaian

KETERAMPILAN/UNJUK KERJA :
- Siswa merangkai alat ukur volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa merangkai beban lampu secara seri sesuai dengan jobsheet
- Siswa melakukan uji coba rangkaian dengan tegangan seizin instruktur
- Siswa melakukan pembacaan skala volt meter dan ampere meter dengan baik dan benar
- Siswa membandingkan antara hasil pengukuran dengan perhitungan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :


- Tang potong - Tespen
- Obeng (+) - Steker penghubung sumber tegangan
- Obeng (-) - Socket lampu
- Multitester / AVO - Lampu pijar
- Volt meter (0-500 Volt) - Kabel penghubung
- Ampere meter (0-500 mA) - Isolasi

LANGKAH KERJA :
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Periksa dengan teliti peralatan yang digunakan apakah masih berfungsi atau tidak.
- Rangkailah alat ukur dengan beban sesuai dengan jobsheet yang diberikan.
- Apabila telah selesai merangkai, laporkan kepada instruktur yang bertugas.
- Lakukan uji coba rangkaian, apabila telah disetujui oleh instruktur.
- Bacalah hasil penunjukkan alat ukur dengan cermat dan teliti.
- Catatlah hasil penunjukkan alat ukur pada daftar yang telah dipersiapkan.
- Lepaskan steker sumber tegangan dan bongkar kembali rangkaian.
- Kembalikan semua peralatan dan bahan kepada petugas.
KESELAMATAN KERJA :
- Gunakan pakaian praktik.
- Bacalah dengan seksama dan benar petunjuk praktikum.
- Hati-hati dengan aliran arus listrik.
- Tanyakan kepada instruktur hal-hal yang meragukan.

GAMBAR RANGKAIAN KERJA :

Gambar. Pengukuran daya listrik


pada rangkaian beban seri

LAPORAN HASIL PENGUKURAN :

Tabel Pengukuran
Nilai Beban Arus (A) Tegangan (V) Daya Listrik (VA)
(W)
I1 V1 P1
I2 V2 P2
Itotal Vtotal Ptotal

KESIMPULAN :

Anda mungkin juga menyukai