Disusun Oleh :
Kelompok : C
Asisten Pendamping / Dosen Pengampu : Ign. Agus Purbhadi W., S. ST., M. Eng.
PRODI ELEKTROMEKANIKA
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
I. Tujuan Praktikum
METODE PRAKTIKUM
listrik adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan
atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas atau
cahaya atau untuk menjalankan mesin. Didalam Listrik terdapat Motor 3 fasa,
biasa dikenal sebagai motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC)
yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus
rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, melainkan arus induksi
yang dihasilkan oleh medan putar stator.
Motor Induksi Rotor Sangkar yaitu motor induksi yang memiliki rotor
dengan kumparan yang terdiri atas beberapa batang konduktor yang disusun
sedemikian rupa sehingga menyerupai sangkar tupai. Konstruksi rotor seperti
ini sangat sederhana dibandingkan dengan rotor mesin listrik lainnya. Untuk
membatasi arus mula yang besar saat start, tegangan sumber harus dikurangi
dan biasanya digunakan ototransformator. Dapat pula dengan merubah
sambungan belitan pada medan magnet dengan menggunakan saklar Y - ∆.
Pengurangan arus mula pada saat motor di start dikenal dengan nama
Pengasutan. Namun dengan berkurangnya arus mula karena pengasutan
tersebut mengakibatkan berkurang pula kopel mula dari motor tersebut. Hal
ini dapat diatasi dengan adanya motor dengan rotor jenis sangkar ganda yang
dapat digunakan untuk membatsi berkurangnya kopel mula tersebut. Belitan
stator yang dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fase dapat
dihubungkan secara bintang maupun delta. Belitan stator tersebut akan
menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron sbb:
ns = 120 f/p
dimana :
f = frekuensi jala-jala.
P = jumlah kutub.
Medan putar pada stator akan memotong konduktor pada rotor, sehingga
terinduksi. Sesuai hukum Lentz, rotor akanturut berputar mengikuti medan
putar statornya. Adanya rugi-rugi yang ditimbulkan oleh rotor maupun adanya
selah udara antara rotor dengan stator, mengakibatkan perbedaan putaran
relatif antara rotor dengan medan putar stator.
Perbedaan putaran relatif antara rotor dengan medan putar stator disebut slip.
Slip dinyatakan dengan :
P1 = 3 ∙ V1 ∙ I1 ∙ cos φ
dimana :
V1 = tegangan stator.
I1 = arus stator.
Cos = faktor kerja stator.
B. Pengukuran kecepatan putaran.
Kecepatan putaran motor yang dimaksud adalah kecepatan putaran per menit
atau radian per menit biasa di singkat rpm. Banyak sekali metoda pengukuran
kecepatan putaran yang sering digunakan, diantaranya yaitu :
2. Metoda sensor magnetik. Pada metoda ini, sensor yang digunakan tidak
bersinggungan langsung dengan benda putar, namun ada jarak yang
disesuaikan dengan besar nya medan magnet pada sensor tersebut. Cara
kerjanya yaitu magnit dipasang pada benda berputar (as/sumbu putar)
kemudian sensor membaca sinyal/pulsa magnet tersebut lalu diteruskan pada
tampilan, yang juga dapat berupa analog maupun digital.
3. Metoda sensor cahaya (LDR). Pada metoda ini, prinsip kerjanya adalah alat
pengukur putaran mengeluarkan cahaya infra merah, kemudian dipantulkan
kembali dan ditangkap oleh sensor cahaya (ldr) dan diteruskan ke penampil
(digital maupun analog).
C. Pengukuran Arus.
D. Pengukuran Tegangan
Dalam perhitungan untuk sistem arus tukar / AC maka besar daya listrik dari
suatu beban tertentu adalah :
P = V∙ I ∙ Cos
untuk sitem arus searah / Dc maka cos = 1 sehingga besarnya daya adalah
P=V∙I
n = k V I Cos
jadi dengan menghitung jumlah putaran piringan untuk satuan dapatlah ditentukan
energi yang ditarik beban tersebut.
III. Langkah Kerja
Gambar Rangkaian :
Gambar 1. Diagram kendali dan diagram utama motor induksi hubungan Bintang.
1. Buatlah rangkaian dengan motor hubungan bintang seperti gambar 1.a. diatas.
2. Hidupkan motor, catat parameternya pada lembar pengamatan. (arus,
tegangan, putaran dan frekuensi).
3. Bandingkan pengukuran dengan meter yang lain (digital, analog, maupun tang
meter).
4. Hitunglah slip dan daya (VA) yang di serap oleh motor tersebut.
B. Pengukuran daya dan energi dengan Metoda V, A, Cos dan KWH meter.
C. Pengukuran daya dan energi dengan Watt meter dan KWH meter.
PENUTUP
I. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini dengan judul teknik Pengukuran Besaran
Listrik , Daya, Dan Energi. pada praktikum ini bertujuan dapat menjalankan
motor listrik 3 fasa dengan hubung bintang menggunakan Mc(magnetic
contactor) dan push button.dapat memahami prinsip kerja pengukuran arus
dan tegangan AC menggunakan multimeter digital, analog, maupun
tangampere.dapat memahami prinsip kerja pengukuran kecepatan putaran
motor pada instalasi motor 3 fasa dengan menggunakan tachometer sistem
mekanik, sensor cahaya, sensor magnetik. dapat Memahami prinsip kerja
pengukuran frequensi pada instalasi motor 3 fasa dengan menggunakan
frekuensi meter sistem digital dan getar. mengetahui cara Menghitung Slip.
dapat Menentukan nilai faktor kerja, daya / watt dari suatu beban listrik.
mengetahui cara Menentukan energi yang dikosumsi beban listrik
terpasang.dapat Mengkalibrasi KWH meter dengan menggunakan Watt meter
dengan stop watch.
Metode praktikum kali ini didasari oleh teori Motor 3 fasa, biasa dikenal
sebagai motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling
luas digunakan. motor induksi juga terdapat beberapa jenis salah satunya yg
paling banyak digunakan di dunia industri adalah motor induksi 3 fasa dengan
rotor sangkar.dalam motor induksi terdapat rotor dan stator rotor adalah
bagian yang bergerak stator sedangkan bagian yang diam.dalam stator
terdapat belitan yang akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan
kecepatan sinkronns = 120f p Perbedaan putaran relatif antara rotor dengan
medan putar stator disebut slip. Slip dinyatakan dengan :
s = ns − nr ns × 100%.
Pada kegiatan menggunakan dua motor dengan spesifikasi yakni 1500 rpm
dengan 3 fasa hubungan bintang, tegangan 380 V dan memiliki jumlah 4
kutub. Sedangan satunya yakni 3000 rpm dengan 3 fasa hubungan bintang-
detla, tegangan 380 V, jumlah kutub 2
II. Kesimpulan