Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENGUKURAN ENERGI ELEKTRIK

Disusun oleh : Rizal Fachrul Rozi N 11-2010-064

Departemen Teknik Elektro


Fakultas Industri Institut teknologi nasional
Bandung 2013

PENGUKURAN PUTARAN DAN TORKA PADA MESIN ELEKTRIK BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Mesin Listrik merupakan alat listrik yang berputar dan dapat mengubah energi mekanis menjadi energi listrik (menggunakan Generator AC/DC) dan dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanis (menggunakan Motor AC/DC), serta dapat juga mendistribusikan energi listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lain (menggunakan Transformator) dengan tegangan yang bisa berubah-rubah dan dengan frekuensi yang tetap melalui suatu medium berupa medan magnet atas dasar prinsip Elektro Magnetis. Pada umumnya mesin listrik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesin listrik statis dan mesin listrik dinamis. Mesin listrik statis adalah transformator, alat untuk mentransfer energi listrik dari sisi primer ke sekunder dengan perubahan tegangan pada frekuensi yang sama. Mesin listrik dinamis terdiri atas motor listrik dan generator. Motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik putaran. Generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. 1.2 TUJUAN Memahami cara mengukur putaran dan torka pada suatu mesin baik menggunakan alat ataupun rumus. Dapat membedakan definisi torka dan putaran

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGUKURAN PUTARAN Perputaran motor pada mesin arus bolak balik ditimbulkan oleh adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam banyak fasa, umumnya 3 fasa. Hubungan dapat berupa hubungan bintang atau delta. Motor induksi umumnya berputar pada kecepatan konstan, mendekati kecepatan sinkronny. Meskipun demikian pada penggunaan tertentu dikehendaki juga adanya pengaturan putaran. Pengaturan putaran motor induksi memerlukan biaya yang agak tinggi. Biasanya pengaturan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Mengubah jumlah kutub motor Karena (rpm), perubahan jumlah kutub(p) atau frekuensi (f) akan mempengaruhi putaran. Jumlah kutub dapat diubah dengan merencanakan kumparan stator sedemikian rupa sehingga dapat menerima tegangan masuk pada posisi kumparan yang berbeda-beda. Biasanya diperoleh dua perubahan kecepatan sinkron dengan mengubah jumlah kutub dari 2 menjadi 4. 2. Mengubah frekuensi jala-jala Pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengubah-ubah harga frekuensi jala. Hanya saja untuk menjaga kesetimbangan kerapatan fluks, pengubahan tegangan harus dilakukan bersamaan dengan pengubahan frekuensi. Cara pengaturan frekuensi dengan menggunakan solid state frequency converter. 3. Mengatur tegangan jala-jala

Dari persamaan kopel motor motor induksi di atas diketahui bahwa kopel sebanding dengan pangkat dua tegangan yang diberikan. Cara ini hanya menghasilkan pengaturan putaran yang terbatas. Tachometer merupakan alat yang digunakan untuk menghitung kecepatan putaran suatu motor. Dalam hal ini tachometer yang digunakan dibentuk dari beberapa rangkaian elektronik sehingga terbentuk suatu rangkaian lengkap berupa tachometer yang dapat dipergunakan untuk menghitung putaran tersebut, dimana tachometer tersebut di sebut Tachometer Digital. Adapun rangkaian-rangkaian yang digunakan dalam alat tersebut antara lain, Rangkaian Input, Rangkaian Pintu Utama, Rangkaian Clock, Rangkaian Kontrol dan Rangkaian Counter. Dimana masing-masing berfungsi sebagai berikut : Rangkaian Input berfungsi sebagai tempat proses pengukuran dilakukan sekaligus pengubahan sinyal analog ke sinyal digital atau persegi (komponen yang digunakan : Sensor, IC LM386, IC SN7413). Rangkaian Pintu Utama berfungsi sebagai penahan dan melewatkan pulsa yang masuk padanya (komponen yang digunakan : IC SN7400). Rangkaian Clock berfungsi untuk membentuk atau membangkitkan pulsa atau sinyal digital yang diinginkan (komponen yang digunakan : IC SN7400, osilator, IC SN7490 dan komponen lainnya). Rangkaian Kontrol berfungsi untuk memberikan pulsa Set dan Reset ke rangkaian counter di bagian memori (komponen yang digunakan IC SN74121, resistor dan kapasitor).

Rangkaian counter berfungsi sebagai tempat memproses pulsa akhir yang akan diukur dan sekaligus memperlihatkan hasil pengukurannya (display atau segmen) (komponen yang digunakan IC SN7490, SN7475, SN7447 dan seven segmen.

2.2 PENGUKURAN TORKA Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah: T = F x d (N.m) dimana: T = Torsi benda berputar (N.m) F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N) d= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m) Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang berlawanan.

Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya. Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang dinamakan Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan terhadap arah putaran sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama dengan torsi poros. Dapat dilihat dari gambar diatas adalah prinsip dasar dari dinamometer. Dari gambar diatas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros ( rotor) dengan prinsip pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin dinyalakan kemudian pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur torsi mesin pada poros mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai

poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan rumus: T = w x d (Nm) dengan : T = adalah torsi mesin (Nm) w = adalah beban (N) d= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m) Ingat w (beban/berat) disini kita bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg, adapun beban disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg. Pada mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu asesoris mesin ( pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki, listrik penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya. Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros. Torsimeter adalah alat pengukur torsi yang biasa dipakai untuk mengukur torsi pada alat pemutar sekrup (screw driver). Torsi pada alat pemutar sekrup perlu dibatasi agar ulir pada sekrup tidak aus akibat pemakaian torsi yang berlebihan. BAB III PENUTUP Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang pada umumnya.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Untuk mengukur suatu besaran kecepatan putar dan torka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara perhitungan dan menggunakan alat ukur. Terlihat jelas perbedaan antara putaran dan torka pada suatu mesin elektrik. Bahwa putaran merupakan radius atau jarak yang di tempuh per satuan menit, sedangkan torka adalah momen atau daya suatu alat(mesin), untuk melakukan putaran. Adapun saran yang ingin saya sampaikan sebaiknya dalam pengukuran lebih baik menggunakan alat ukur, karena akurasi pada suatu alat ukur sudah diteliti perhitungan dan percobaan yang berulang-ulang. Sehingga kesalahan dalam mengambil data menjadi kecil.

DAFTAR PUSAKA Zuhal dasar tenaga lstrik, penerbit ITB


http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/11/klasifikasi-mesin-listrik.html http://nationalinks.blogspot.com/2009/07/definisi-mesin-listrik.html

Anda mungkin juga menyukai