Disusun Oleh :
PRODI ELEKTROMEKANIKA
NASIONAL YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan
satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka
melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran
lainnya berbeda, maka ditetapkan satuan tiap besaran. Satuan juga menunjukkan
bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda. Seiring perkembangan
zaman, kebutuhan akan besaran listrik secara instan dalam satu alat sangat
diperlukan agar mendapatkan nilai presisi yang cepat.
dimana :
V1 = tegangan stator.
I1 = arus stator.
Cos = faktor kerja stator.
B. Pengukuran kecepatan putaran.
Kecepatan putaran motor yang dimaksud adalah kecepatan putaran per
menit atau radian per menit biasa di singkat rpm. Banyak sekali
metoda pengukuran kecepatan putaran yang sering digunakan,
diantaranya yaitu :
1. Metoda mekanik.
Yaitu pengukuran putaran kecepatan suatu benda berputar dimana
sensor mekanik yang digunakan secara langsung bersinggungan
(kontak) dengan benda berputar itu sendiri. Kemudian data dari
sensor tersebut di ubah menjadi data
kecepatan putaran pada tampilan yang berupa digital maupun
analog.
2. Metoda sensor magnetik.
Pada metoda ini, sensor yang digunakan tidak bersinggungan
langsung dengan benda putar, namun ada jarak yang disesuaikan
dengan besar nya medan magnet pada sensor tersebut. Cara
kerjanya yaitu magnit dipasang pada benda berputar (as/sumbu
putar) kemudian sensor membaca sinyal/pulsa magnet tersebut lalu
diteruskan pada tampilan, yang juga dapat berupa analog maupun
digital.
3. Metoda sensor cahaya (LDR).
Pada metoda ini, prinsip kerjanya adalah alat pengukur putaran
mengeluarkan cahaya infra merah, kemudian dipantulkan kembali dan
ditangkap oleh sensor cahaya (ldr) dan diteruskan ke penampil (digital
maupun analog). C. Pengukuran Arus. Untuk mengukur arus, yang
perlu diperhatikan adalah jenis tegangan kerjanya, yaitu AC atau DC.
Dalam hal pengukuran arus pada percobaan ini, arus yang digunakan
adalah arus AC. Untuk itu alat ukur yang digunakan di set pada arus AC,
kemudian diposisikan pada skala terbesar dan dipasang secara seri alat
ukur ampere meter tersebut pada beban.
D. Pengukuran Tegangan
Pengukuran tegangan juga harus dilihat tegangan kerjanya AC atau
DC, kemudian di set pada skala terbesar, kemudian dipasang secara
paralel dengan beban.
E. Pengukuran Frekuensi.
Pengukuran frekuensi yang harus diperhatikan adalah tegangan
kerjanya, jangan sampai melebihi tegangan kerja dari frekuensi meter
tersebut. Pemasangannya juga dilakukan paralel dengan beban, atau
paralel dengan sumber tegangan. F. Pengukuran Daya dan Energi.
Dalam perhitungan untuk sistem arus tukar / AC maka besar daya listrik dari
suatu beban tertentu adalah :
P = V∙ I ∙ Cos
untuk sitem arus searah / Dc maka cos = 1 sehingga besarnya daya
adalah
P=V∙I
Pengatur daya listrik dapat dilakukan dengan pemasangan :
• Wattmeter
n = k V I Cos
n = kecepatan putar piringan logam
V = Tegangan beban
Rangkaian :
Gambar 1. Diagram kendali dan diagram utama motor induksi hubungan Bintang.
1. Buatlah rangkaian dengan motor hubungan bintang seperti
gambar 1.a. diatas.
2. Hidupkan motor, catat parameternya pada
lembar pengamatan. (arus, tegangan, putaran dan
frekuensi).
3. Bandingkan pengukuran dengan meter yang lain (digital, analog,
maupun tang meter).
4. Hitunglah slip dan daya (VA) yang di serap oleh motor tersebut.
KWH meter.
1. Buatlah rangkaian pemasangan KWH meter, outputnya di
C. Pengukuran Frekuensi
No Putaran Pengukuran Frekuensi (Hz)
Motor Getar Digital
1. 1500 50 Hz 50 Hz
2. 3000 50 Hz 50 Hz
Fasa
2. Lampu 0,98 225 V 0,98 11,01 10
pijar 240 LAG A menit
watt
24
0 watt &
Kapasitor
30 µF
1. Motor 160 11,05 10
W menit
listrik 1
Fasa
Dijawab : Ir =
Ir = 1,44 𝐴
b) Motor 3000
rpm
Diketahui : I1 = 0,04 A
I2 = 0,16 A
Ditanya : Ir = ?
Dijawab : Ir =
Ir = 0,1 𝐴
2. Rata-rata Tegangan
a) Motor 1500 rpm
Diketahui : V1 = 389 V
V2 = 400 V
V3 = 380 V
Ditanya : Vr = ?
Dijawab : Vr =
Vr = 389,6 𝑉
b) Motor 3000 rpm
Diketahui : V1 = 385 V
V2 = 398 V
V3 = 365 V
Ditanya : Vr = ?
Dijawab : Vr =
Vr = 382,6 𝑉
3. Rata-rata Frekuensi
a) Motor 1500 rpm
Diketahui : f1 = 50 Hz
f2 = 50 Hz
Ditanya : fr = ?
Dijawab : fr =
Fr = 50 𝐻𝑧
b) Motor 3000 rpm Diketahui : f1 = 50 Hz f2 = 50 Hz
Ditanya : fr = ?
Dijawab : fr =
fr = 50 𝐻𝑧
4. Rata-rata Putaran motor
a) Motor 1500 rpm
Diketahui : N1 = 1309,4 rpm
N2 = 1500,1 rpm
Ditanya : Nr = ?
Dijawab : Nr =
Nr = 1404,75 𝑟𝑝𝑚
b) Motor 3000 rpm
Diketahui : N1 = 2965,9 rpm
N2 = 2971,6 rpm
N3 = rpm
Ditanya : Nr = ?
Dijawab : Nr =
Nr = 2962,5 𝑟𝑝𝑚
Ditanya: S=?
𝑆 = × 100% 𝑆 = 0,0635 %
2. Putaran Motor = 3000 Slip
(S)
Diketahui : Ns = 3000 rpm
Ditanya: S=?
𝑆 = × 100% 𝑆 = 0,0125 %
:P?
Jawab :
𝑃 𝜑
𝑃
𝑃 185,592 𝑊𝑎𝑡𝑡
b) Besar Daya
Diket : V = 222 V
I = 4,18 A
Tanya : P ?
Jawab :
𝑃 𝐼
𝑃
𝑃 = 927,96 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 = 0,08 𝐾𝑊𝐻
e) KWH standart
Diket : n (putaran KWH meter) = 11,05 putaran k (konstanta
KWH meter) = 300 putaran/KWH Tanya : KWH ?
Jawab :
𝑛
𝐾𝑊𝐻 =
𝑘
𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 = 0,03683 𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 𝐾𝑊𝐻
Tanya : P ?
Jawab :
𝑃 𝜑
𝑃 = 225. 0,98 . 0,98 𝑃 = 216,09 𝑊𝑎𝑡𝑡
b) Besar Daya
Diket : V = 225 V I
= 0,98 A
Tanya : P ?
Jawab :
𝑃 𝐼
𝑃 = 225 . 0,98 𝑃 = 220,5 𝑊𝑎𝑡𝑡
k = 300
putaran/KWH
Tanya : n ?
Jawab :
𝑛 𝜑
𝑛
𝑛
𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 = 0,12 𝐾𝑊𝐻
e) KWH standart
Diket : n (putaran KWH meter) = 11,01 putaran k (konstanta
KWH meter) = 300 putaran/KWH Tanya : KWH ?
Jawab :
𝑛
𝐾𝑊𝐻 =
𝑘
𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 = 0,0367 𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 𝐾𝑊𝐻
KWH meter merupakan deviasi dai KWH perhitungan
Wattmeter, sehingga didapat (0,35 ± 0,10) KWH
3. Lampu pijar 240 Watt & kapasitor 30 µF
a) Daya Listrik Sistem AC
Diket : V = 223 V
I = 2,4 A
Tanya : P ?
Jawab :
𝑃 𝜑
𝑃
𝑃 = 267,6 𝑊𝑎𝑡𝑡
b) Besar Daya
Diket : V = 223 V
I = 2,4 A
Tanya : P ?
Jawab :
𝑃 𝐼
𝑃
𝑃 = 535,2 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 = 0,14 𝐾𝑊𝐻
e) KWH standart
Diket : n (putaran KWH meter) = 10,02 putaran k (konstanta
KWH meter) = 300 putaran/KWH Tanya : KWH ?
Jawab :
𝑛
𝐾𝑊𝐻 =
𝑘
𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 = 0,0334 𝐾𝑊𝐻
𝐾𝑊𝐻 𝐾𝑊𝐻
PENUTUP
I. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan 2 pengukuran yaitu:
(1) Pengukuran besaran listrik berupa arus, tegangan, frekuensi dan
putaran Motor Induksi 3 fasa.
(2) Pengukuran daya dan energi dengan Metoda V, A, Cos 𝜑 dan KWH
meter.
Pada percobaan pertama (1) dilakukan pengukuran pertama pada
motor 1500 rpm didapatkan bahwa :
a) Hasil pengukuran putaran yakni 1309,4 rpm dengan menggunakan
sensor mekanik, 1500,1 rpm dengan menggunakan sensor cahaya.
Pada motor ini tidak bisa menggunakan sensor magnet sebab tidak ada
socket penghubung antara motor dan dudukan sensor magnetnya.
b) Hasil pengukuran arus yakni 1.36 A untuk multimeter digital dan 0,16
A untuk tangmeter.
c) Hasil pengukuran tegangannya adalah 389 V pada multimeter digital,
400 V pada multimeter analog, dan 380 V untuk voltmeter analog.
d) Hasil pengukuran frekuensi meliputi 50 Hz untuk frekuensi meter
getar dan 50 Hz untuk frekuensi meter digital, pada pengukuran
frekuensi digital terjadi ketidakstabilan dikarenakan setelah itu ada
pemadaman listrik di Lab listrik STTN.
Pada percobaan pertama (1) dilakukan pengukuran kedua pada
motor 3000 rpm didapatkan bahwa :
a) Hasil pengukuran putaran yakni 2965,9 rpm pada pengukuran sensor
mekanik, 2950 rpm pada pengukuran sensor magnet, dan 2971,6 rpm
pada pengukuran sensor cahaya.
b) Hasil pengukuran arusnya meliputi, 0,04 A pada pengukuran
multimeter digital dan 0.16 A pada hasil pengukuran Tangamper.
c) Hasil pengukuran tegangan yakni adalah 385 V pada multimeter
digital, 398 V pada multimeter analog, dan 365 V
untuk voltmeter analog.
d) Hasil pengukuran frekuansi meliputi 50 Hz pada saat mengukur
menggunakan Frekuensi meter getar dan 50 Hz dengan menggunakan
frekuensi digital.
Pada pengukuran pertama (1) menggunakan dua motor dengan
spesifikasi yakni 1500 rpm dengan 3 fasa hubungan bintang, tegangan
kerja 380 V dan memiliki jumlah 4 kutub. Sedangan satunya yakni 3000
rpm dengan 3 fasa hubungan bintang-detla, tegangan kerja 380 V, jumlah
kutub 2.
Pada percobaan kedua kita mengubah rangkaian sesuai diagram
untuk percobaan ke dua (2). Di percobaan ini kita mengukur pemakaian
listrik menggunakan wattmeter, cos 𝜑 meter dan ampere meter serta kwh
meter. wattmeter cos 𝜑 meter dan ampere meter di gunakan untuk
mengukur penggunaan listrik yang dihitung secara manual. Kita dapat
mengkalibrasi Kwh meter menggunakan perhitungan pada wattmeter dan
waktu. Wattmeter, cos 𝜑 meter, ampere meter dan kwh meter semua
disatukan dalam satu rangkaian dengan beban. Semua pengukuran pada
percobaan kedua ini dilaksanakan selama 10 menit.
II. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini, mahasiswa dapat merangkai rangkaian 3
fasa hubungan bintang dan delta, memahami prinsip setiap alat ukur yang
digunakan seperti multimeter, tachometer, frekuensi meter, maupun tang
amper, dan menghitung slip yang terjadi di motor serta menentukan energi
yang dikonsumsi beban listrik terpasang. Berdasarkan perhitungan, dapat
disimpulkan bahwa :
(1) Pengukuran tepat yang menunjukkan 1500 rpm pada motor 1500 dan
putaran yang sama dengan 3000 rpm pada motor 3000 tidak
didapatkan/dijumpai .
(2) Pada hasil pengukuran menggunakan berbagai jenis alat ukur,
memiliki hasil yang berbeda pula.
(3) Perbandingan kuat arus yang mengalir pada motor 1500 lebih tinggi
dibandingkan dengan motor 3000, tetapi memiliki tegangan yang
hampir sama pada kedua motor.
(4) Pada motor 1500 dan motor 3000 memiliki frekuensi yang sama. Akan
tetapi pada saat kondisi listrik tidak stabil. Frekuensi keduanya
berbeda 3 angka.
(5) Tidak didapatkan nilai Cos φ yang benilai 1. Semakin banyak putaran
KWH meter maka semakin tinggi juga daya yang
III. Saran