PERCOBAAN 6
MENENTUKAN TEMPAT KERUSAKAN KABEL TANAH
I. TUJUAN :
Dapat menentukan tempat kerusakan pada kabel tanah (ground cable) maupun kabel di atas
tanah.
panjangnya pula. Dimana besaran-besaran itu haruslah sama baik pada kawat yang rusak maupun
pada kawat pembantu.Hal ini diperlukan karena nantinya akan digunakan sebagai referensi /
pembanding dalam mencari letak kerusakan.
Gambar 1 dibawah ini menunjukkan sebuah sambungan ukur yang memakai voltmeter dan
Amper-meter. K adalah kawat yang rusak dan H adalah kawat pembantu, bagian ujung dari kawat K
dan kawat H ini disambung terus / dijumper.
Pada suatu titik di kawat K yang rusak ini dipasang sebuah Voltmeter terhadap tanah;
sebagai tanah dipakai mantel timah yang menyelubungi kabel itu. Selanjutnya pada ujung lain kawat
rusak (K) dan kawat pembantu (H) dipasang sumber tegangan (batery E) dan Ampere meter (A).
Jika kuat arus I mengalir didalam seluruh rangkaian, sehingga Voltmeter V ini akan
mengukur besrnya perbedaan tegangan antara suatu titik pada kawat K sampai tempat kerusakkan
yaitu titik T.
Misalkan saja Voltmeter menunjukkan tegangan Ex volt. Dari harga Ex dan harga aliran I
yang ditunjukkan oleh Amperemeter, maka kita dapat menghitung besarnya penahan / resistansi dari
bagian X.
Rx = Ex / I
A
_ H
E
X
K
V T
+
V Rt = 0
Gambar 01
Menurut gambar 1 di atas bahwa pengukuran ini dapat dikerjakan kalau penahan sambung
tanah (Rt = 0 (nol) ohm besarnya, artinya kerusakan itu merupakan kontak sempurna antara kawat K
dan tanah. Jika tidak demikian Rt akan merupan penahan muka pada Voltmeter, dimana penahan
ini akan memperkecil simpangan jarum penunjuk hingga voltmetr memberikan harga yang salah.
Untuk mencegah hal tersebut diatas , maka voltmeter itu harus mempunyai penahan dalam yang
sangat tinggi, misalnya : 1000 ohm/3 volt.
Kalau pengukuran ini dilakukan pada kabel untuk arus kuat, maka tegangan E dapat diambil
sebesar 100 Volt atau lebih, sihingga voltmeter batas ukur yang tinggi dan dengan sendirinya
voltmeter ini mempunyai suatu tahanan dalam yang tinggi juga.
Maka dari pengukuran menurut gambar diatas akan memberikan hasil yang memuaskan jika
dipakai kabelkabel arus kuat.
Dalam hal ini kita menggunakan prinsib nilai capasitansi dari suatu kapasitor adalah
berbanding lurus dengan luasan dari pada lempeng-lempeng elektroda dari kapasitor tersebut. Oleh
karena itu dengan lebar lempeng yang tetap menjadikan nilai capasitansi berbanding lurus dengan
panjang lempeng itu, sehingga kalau didalam kawat yang terjadi adalah dengan diameter atau
keliling kawat yang tetap maka nilai capasitansi dari kawat juga akan linier terhadap panjang kawat
tersebut.
Untuk pekerjaan ini diperlukan kawat pembantu yang baik sedikitnya 2 jalur yang panjang
dan diameternya sama dengan kawat yang rusak / putus. Yang mana akan digunakan sebagai
pembanding nilai capasintasi total dengan capasitansi sampai dimana kawat putus atau juga bisa
sebagai pembanding nilai capasitansi persatuan panjang dari kawat tersebut. Sehingga dalam
pekerjaan ini tentu sangat memerlukan alat ukur capasitansi yaitu setidaknya multimeter yang ada
fasilitas capasitanmeternya. Coba perhatikan gambar 02 berikut.
C C
Gambar 02
1. Sediakan kawat / kabel secukupnya untuk membuat rangkaian sperti gambar 02 di atas.
2. Siapkan Multimeter yang ada fasilitas capasitanmeternya.
3. Lakukan pengukuran capasitansi kabel / kawat yang normal (baik) dengan panjang dan
diameter sama dengan kabel yang rusak.
4 Hitung capasitansi kabel per meter ( persatuan panjang ).
5. Lakukuan pengukuran capasitansi kabel yang rusak dari salah satu ujungnya.
8. Lakukan pengukuran capasitansi kabel yang rusak dari ujung yang lain.
9. Tentukan letak kerusakan kabel berdasarkan capasitansi persatuan panjang.
10. Tentukan letak kerusakan kabel berdasarkan perbandingan capasitansi ujunng kabel yang
satu terhadap capsitansi ujung yang lain dan capasitansi total dari panjang kabel yang ada.
11. Lakukan 1 s / d 9 untuk diameter / panjang total kabel yang lain.
12. Buat analisa perhitungan dan kesimpulan dari data-data yang diperoleh dalam percobaan.
DATA SEMENTARA
PRAKTIKUM ALAT UKUR
DATA PENGAMATAN
Tahanan
Panjang Vx Jarak titik
kawat Jarak titik T Tegangan
No. Kawat Arus I Rx T+E dari
total vs sebenarnya Vx I
Total hasil Rx
ohmmeter
Diameter /
Panjang Capasita Capasitans Capasitan Capasitan
No Penampang
Kawat Total nsi total i per meter si ujung 1 si Ujung 2
kawat
Asisten,
(..............)