Anda di halaman 1dari 8

INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II


Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis

A. Tugas Pendahuluan I (mA)


1. Hubungan antara kuat arus (I) dan
tegangan (V) pada ujung ujung 24
resistor diperlihatkan pada gambar di
samping. Tentukanlah (a) hambatan
resistor yang digunakan, (b) beda 6
potensial ujung-ujung resistor jika
dilalui arus 48 A. V (volt)
3 12

2. Tentukanlah nilai kuat arus yang


tertera pada amperemeter
berikut jika batas ukur yang
digunakan adalah 25 mA!

3. Tentukan nilai tegangan yang diperlihatkan voltmeter berikut!

Sumber : Fisika Study Centre


4. Perhatikan tabel berikut!

Tabel diatas menunjukkan nilai hambatan jenis (Resistivity) berbagai bahan.


a. Jika 8 kawat dibuat dengan luas penampang 1 mm2, panjang 1 m, dan hambatan
jenisnya berdasarkan tabel diatas, urutkan nilai hambatan dari yang terbesar sampai
yang terkecil.
b. Jika di ujung masing-masing kawat tersebut diberikan beda potensial 10 V, urutkan
nilai arus listrik yang mengalir pada masing-masing kawat dari yang terbesar sampai
yang terkecil.

Page | 1 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis

5. Hambatan listrik suatu penghantar bergantung pada arus listrik yang mengalir pada
penghantar tersebut, jika mula-mula hambatan suatu pengahntar adalah 1 ohm dan
arus listriknya di perbesar dua kali lipat, maka hambatan kawat tersebut akan semakin
kecil
Apakah Saudara setuju dengan pernyataan tersebut? Jelaskan analisa Saudara, mengapa
anda setuju / tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

B. Test Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit

C. Pelaksanaan Praktikum
I. Tujuan
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian
2. Membuktikan hukum Ohm melalui eksperimen
3. Mempelajari hubungan antara hambatan kawat penghantar dengan panjang, luas
penampang dan bahan jenis kawat.

II. Alat/Bahan yang digunakan:


No.
Nama Alat/Bahan Jumlah
Urut
1. Amperemeter 1
2. Voltmeter 1
3. Kabel penghubung merah 3
4. Kabel penghubung hitam 3
5. Jembatan penghubung 3
6. Papan rangkaian 1
7. Kawat nikrom 1
8. Catu daya 1
9. Potensiometer 10 k 1
12 Resistor 100 , 200

III. Teori Dasar


1. HUKUM OHM
Dalam arus listrik terdapat hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus
listrik. Semakin besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya.
George Simon Ohm (1787-1854), inilah nama lengkap ilmuwan yang pertama kali
menjelaskan hubungan kuat arus dengan beda potensial ujung-ujung hambatan.
Melalui eksperimennya menyimpulkan bahwa arus I pada kawat penghantar sebanding
dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut:
. Bila beda potensial diperbesar 2 kali ternyata kuat arusnya juga menjadi 2 kali
semula. Misalnya, jika kita menghubungkan kawat penghantar ke kutub-kutub baterai 6
V, maka aliran arus akan menjadi dua kali lipat dibandingkan jika dihubungkan ke baterai
3 V.
Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada
tegangan, tetapi juga pada hambatan yang dimiliki kawat terhadap aliran elektron. Kuat
arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan: . Aliran elektron pada kawat

Page | 2 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis

penghantar diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat. Makin besar
hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan demikian, arus I yang
mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan
berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm,
dan dinyatakan dengan persamaan:
............................................................................................................................ (1)

Dengan R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensial antara
kedua ujung penghantar, dan I adalah arus yang mengalir. Hubungan ini sering dituliskan:
..................................................................................................................... (2)

Dalam satuan SI, hambatan dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau
ohm ( ). Grafik hubungan antara arus I dan beda potensial V, serta kuat arus I dan
hambatan listrik R, ditunjukkan seperti pada gambar 1

(a) (b)
Gambar 1 Grafik hubungan (a) kuat arus dengan beda potensial (b) kuat arus dengan hambatan

Alat ukur listrik yang digunakan pada percobaan ini ada dua, yaitu amperemeter
dan voltmeter. Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Sedangkan voltmeter adalah alat untuk mengukur beda potensial antara dua titik
(tegangan listrik).
a. Amperemeter
Amperemeter dipasang seri dengan rangkaian. Gambar 2 berikut adalah
salah satu contoh amperemeter. Pada alat tersebut terdapat tiga bagian utama,
yaitu: skala pengukuran maksiumum, jarum penunjuk, dan batas ukur.

Skala
Jarum
Maksimum
Penunjuk

Batas ukur

Gambar 2 Amperemeter

Page | 3 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis

Sumber : elka.pcr.ac.id
Gambar 3 Pengukuran arus

Pada gambar 3 terdapat dua skala maksimum, yaitu 10 dan 30. Jika menggunakan
skala maksimum 10, maka jarak antara garis adalah 0,1. Dengan demikian, hasil
pengukuran pada gambar 3 (dengan batas ukur 30 mA), menggunakan skala maksimum 10
adalah :

Sementara itu, jika pengukuran menggunakan skala maksimum 30 maka jarak antara
garis adalah 0,2. Dengan demikian, hasil pengukuran pada gambar 3, menggunakan skala
maksimum 30 adalah:

b. Voltmeter
Berbeda dengan amperemeter, voltmeter dipasang paralel dengan komponen
yang akar diukur tegangannya. Tegangan listrik maupun kuat arus listrik dapat di
ukur dengan alat yang dinamakan Multitester seperti pada gambar 4. Nama lainnya
adalah AVO meter yaitu Ampere, Volt dan Ohm meter. Mengukur tegangan listrik
dengan voltmeter memiliki cara pembacaan yang sama dengan amperemeter.

Jarum Skala
penunjuk maksimum

Zero adjusment
(kalibrasi)

AC Volt
DC Volt
Ohm meter
Probe Probe
Merah Hitam

DC miliampere
Sumber : aliexpress.com
Gambar 4 Ohm meter
Contoh: Pada gambar 5 berikut merupakan hasil pengukuran tegangan DC dengan batas
ukur DC Volt 50 V

Page | 4 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis

Sumber : coretanamr.wordpress.com
Gambar 5 Pengukuran tegangan DC

Jika menggunakan sakala maksimum 10, maka jarak antara garis adalah 0,2. Hasil
pengukuran menjadi . Untuk skala maksimum 50, hasil pengukuran
. Untuk skala maksimum 250, hasil pengukuran .

2. HAMBAT JENIS
Pada suatu rangkaian listrik, resistor memiliki peran yang sangat penting. Besar arus
listrik yang mengalir pada suatu rangkaian dapat diatur dengan menggunakan kombinasi
dari berbagai resistor.
Resistor merupakan material yang didesain sehingga dapat memiliki nilai hambatan
tertentu. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai dari suatu hambatan. Dalam
percobaan ini anda akan menyelidiki faktor apa saja yang mempengaruhi hambatan suatu
material dan bagaimana keterkaitan antara faktor tersebut.

IV. Percobaan
1. HUKUM OHM
a. Persiapan Percobaan:
1. Persiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat/bahan.
2. Buat rangkaian seperti pada gambar 6.
Saklar pada catu daya dalam posisi terbuka (posisi 0)
Sebuah meter dasar berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 0,25
DC Ampere
Meter dasar lainnya sebagai voltmeter dengan batas ukur10 Volt.
3. Hubungkan catudaya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off).
Pilih tegangan 3-9 volt DC.
4. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
5. Periksa kembali rangkaian
Voltmeter

V
Potensiometer
R
Amperemeter

Saklar
DC
Catudaya
Gambar 6 Rangkaian Percobaan

Page | 5 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis

b. Langkah-langkah Kegiatan
1. Hidupkan catudaya kemudian tutup saklar S (posisi 1)
2. Atur potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,2 Volt,
kemudian baca kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan catat hasilnya ke
dalam tabel pada hasil pengamatan.
3. Atur lagi potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,4 Volt,
baca kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan catat hasilnya ke dalam
tabel pada hasil pengamatan.
4. Ulangi langkah 3 hingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,6 volt; 0,8 volt; dan
seterusnya hingga memperoleh 10 data. Kemudian catat hasilnya ke dalam tabel
pengamatan.
5. Gantilah resistor (R) dengan resistansi yang berbeda, lalu ulangilah langkah
percobaan 1 hingga 4.

2. PERCOBAAN HAMBAT JENIS


a. Persiapan Percobaan:
1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 7 berikut

Gambar 7 Rangkaian Percobaan


2. Persiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat/bahan.
3. Buat rangkaian seperti pada gambar 7.
Kawat nikrom digunakan sebagai kawat penghantar.
Saklar dalam posisi terbuka (0)
Amperemeter diatur dengan batas ukur 0,25 DC Ampere
Voltmeter diatur dengan batas ukur 10 volt.
4. Hubungkan catudaya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off).
Pilih tegangan 3-9 volt DC pada catu daya.
5. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
6. Periksa kembali rangkaian

b. Langkah-langkah Kegiatan

Page | 6 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis

1. Pilih panjang kawat ( ) dengan memasang ujung kabel B masukkan ke jepit


steker 2, (panjang kawat = jarak jepit steker 1-3 = 2l)
2. Tutup saklar S (posisi 1). Kemudian baca tegangan dan kuat arus yang mengalir
pada kawat. Catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
3. Buka saklar S (posisi O), kemudian pindahkan ujung kabel B ke jepit steker 4
(panjang kawat = jarak jepit steker 1-4 = 3 )
4. Tutup saklar S (posisi 1), kemudian baca tegangan dan kuat arus yang mengalir
pada kawat.
5. Ulangi langkah 3 dan 4, dengan memindahkan ujung kabel B ke jepit steker 5
(panjang kawat = 4l). Catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
6. Dengan cara yang sama seperti pada langkah 5, hubungkan kabel B ke jepit
steker 6 (panjang kawat = 5l).
7. Lakukan kembali langkah 1 sampai 6, akan tetapi kawat dirangkap dua sehingga
penampang kawat sekarang menjadi 2A. Catat hasilnya ke dalam tabel
pengamatan.

V. Hasil Pengamatan
1. PERCOBAAN HUKUM OHM
Masing-masing hasil setiap tahapan percobaan akan ditampilkan dalam tabel hasil
pengamatan berikut :

Tabel 1 Pengamatan Resistansi Kawat


Nomor Tegangan Kuat arus
Percobaan (Volt) ( I ampere)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2. PERCOBAAN HAMBAT JENIS


Masing-masing hasil setiap tahapan percobaan akan ditampilkan dalam tabel hasil
pengamatan berikut :

Tabel 2. Hasil Pengamatan Rangkaian


Panjang Penampang A Penampang 2A
kawat L (m) V I R = V/I V I R = V/I
(volt) (ampere) (ohm) (volt) (ampere) (ohm)
Kawat
Nikrom

Page | 7 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis

VI. Laporan Praktikum


Pada laporan praktikum Saudara di laboratorium, lampirkanlah hasil pengamatan
Saudara dan lengkapi data berikut.
1. PERCOBAAN HUKUM OHM
Pada laporan praktikum Saudara, lampirkanlah hasil pengamatan Saudara di
laboratorium dengan melengkapi data sebagai berikut:
a. Berdasarkan tabel 1, bagaimana pendapat anda mengenai kolom keempat?
b. Buatlah grafik hubungan antara tegangan V dan kuat arus I untuk masing-masing
resistor!
c. Melalui grafik yang telah Anda peroleh, informasi apa yang dapat Anda laporkan
berkaitan dengan hukum ohm? Tentukan nilai resistansi masing-masing resistor
dengan menggunakan metode Least Square.
d. Tentukan nilai masing-masing resistor melalui kode warna dan ohmmeter terhadap
hasil yang Saudara peroleh pada point c.

2. PERCOBAAN HAMBAT JENIS


Pada laporan praktikum Saudara, lampirkanlah hasil pengamatan Saudara di
laboratorium dengan melengkapi data sebagai berikut:
a. Buatlah grafik hambatan sebagai fungsi dari panjang kawat (R) = f (L) untuk kawat
Nikrom untuk masing-masing luas penampang, apa yang dapat anda analisa
berdasarkan grafik tersebut?
b. Buatlah grafik hambatan sebagai fungsi dari panjang kawat (R) = f (L) untuk kawat
Konstantan untuk masing-masing luas penampang, apa yang dapat anda analisa
berdasarkan grafik tersebut?
c. Apakah luas penampang kawat berpengaruh terhadap nilai hambatan (R) pada
masing-masing jenis kawat?
d. Melalui grafik yang Saudara peroleh, tentukan hambat jenis kawat dengan
menggunakan metode Least Square!
e. Tuliskan sumber buku/ Textbook yang anda gunakan dalam memperoleh nilai
hambatan jenis kawat tersebut. Adakah pengaruh hambatan jenis terhadap nilai
hambatan (R)?
f. Buatlah kesimpulan, bagaimana hubungan antara hambatan kawat penghantar
dengan panjang, luas penampang dan bahan jenis kawat.

-End of Paper-

Page | 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai