Page | 1 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis
5. Hambatan listrik suatu penghantar bergantung pada arus listrik yang mengalir pada
penghantar tersebut, jika mula-mula hambatan suatu pengahntar adalah 1 ohm dan
arus listriknya di perbesar dua kali lipat, maka hambatan kawat tersebut akan semakin
kecil
Apakah Saudara setuju dengan pernyataan tersebut? Jelaskan analisa Saudara, mengapa
anda setuju / tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
B. Test Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit
C. Pelaksanaan Praktikum
I. Tujuan
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian
2. Membuktikan hukum Ohm melalui eksperimen
3. Mempelajari hubungan antara hambatan kawat penghantar dengan panjang, luas
penampang dan bahan jenis kawat.
Page | 2 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis
penghantar diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat. Makin besar
hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan demikian, arus I yang
mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan
berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm,
dan dinyatakan dengan persamaan:
............................................................................................................................ (1)
Dengan R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensial antara
kedua ujung penghantar, dan I adalah arus yang mengalir. Hubungan ini sering dituliskan:
..................................................................................................................... (2)
Dalam satuan SI, hambatan dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau
ohm ( ). Grafik hubungan antara arus I dan beda potensial V, serta kuat arus I dan
hambatan listrik R, ditunjukkan seperti pada gambar 1
(a) (b)
Gambar 1 Grafik hubungan (a) kuat arus dengan beda potensial (b) kuat arus dengan hambatan
Alat ukur listrik yang digunakan pada percobaan ini ada dua, yaitu amperemeter
dan voltmeter. Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Sedangkan voltmeter adalah alat untuk mengukur beda potensial antara dua titik
(tegangan listrik).
a. Amperemeter
Amperemeter dipasang seri dengan rangkaian. Gambar 2 berikut adalah
salah satu contoh amperemeter. Pada alat tersebut terdapat tiga bagian utama,
yaitu: skala pengukuran maksiumum, jarum penunjuk, dan batas ukur.
Skala
Jarum
Maksimum
Penunjuk
Batas ukur
Gambar 2 Amperemeter
Page | 3 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis
Sumber : elka.pcr.ac.id
Gambar 3 Pengukuran arus
Pada gambar 3 terdapat dua skala maksimum, yaitu 10 dan 30. Jika menggunakan
skala maksimum 10, maka jarak antara garis adalah 0,1. Dengan demikian, hasil
pengukuran pada gambar 3 (dengan batas ukur 30 mA), menggunakan skala maksimum 10
adalah :
Sementara itu, jika pengukuran menggunakan skala maksimum 30 maka jarak antara
garis adalah 0,2. Dengan demikian, hasil pengukuran pada gambar 3, menggunakan skala
maksimum 30 adalah:
b. Voltmeter
Berbeda dengan amperemeter, voltmeter dipasang paralel dengan komponen
yang akar diukur tegangannya. Tegangan listrik maupun kuat arus listrik dapat di
ukur dengan alat yang dinamakan Multitester seperti pada gambar 4. Nama lainnya
adalah AVO meter yaitu Ampere, Volt dan Ohm meter. Mengukur tegangan listrik
dengan voltmeter memiliki cara pembacaan yang sama dengan amperemeter.
Jarum Skala
penunjuk maksimum
Zero adjusment
(kalibrasi)
AC Volt
DC Volt
Ohm meter
Probe Probe
Merah Hitam
DC miliampere
Sumber : aliexpress.com
Gambar 4 Ohm meter
Contoh: Pada gambar 5 berikut merupakan hasil pengukuran tegangan DC dengan batas
ukur DC Volt 50 V
Page | 4 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis
Sumber : coretanamr.wordpress.com
Gambar 5 Pengukuran tegangan DC
Jika menggunakan sakala maksimum 10, maka jarak antara garis adalah 0,2. Hasil
pengukuran menjadi . Untuk skala maksimum 50, hasil pengukuran
. Untuk skala maksimum 250, hasil pengukuran .
2. HAMBAT JENIS
Pada suatu rangkaian listrik, resistor memiliki peran yang sangat penting. Besar arus
listrik yang mengalir pada suatu rangkaian dapat diatur dengan menggunakan kombinasi
dari berbagai resistor.
Resistor merupakan material yang didesain sehingga dapat memiliki nilai hambatan
tertentu. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai dari suatu hambatan. Dalam
percobaan ini anda akan menyelidiki faktor apa saja yang mempengaruhi hambatan suatu
material dan bagaimana keterkaitan antara faktor tersebut.
IV. Percobaan
1. HUKUM OHM
a. Persiapan Percobaan:
1. Persiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat/bahan.
2. Buat rangkaian seperti pada gambar 6.
Saklar pada catu daya dalam posisi terbuka (posisi 0)
Sebuah meter dasar berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 0,25
DC Ampere
Meter dasar lainnya sebagai voltmeter dengan batas ukur10 Volt.
3. Hubungkan catudaya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan mati/off).
Pilih tegangan 3-9 volt DC.
4. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
5. Periksa kembali rangkaian
Voltmeter
V
Potensiometer
R
Amperemeter
Saklar
DC
Catudaya
Gambar 6 Rangkaian Percobaan
Page | 5 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis
b. Langkah-langkah Kegiatan
1. Hidupkan catudaya kemudian tutup saklar S (posisi 1)
2. Atur potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,2 Volt,
kemudian baca kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan catat hasilnya ke
dalam tabel pada hasil pengamatan.
3. Atur lagi potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,4 Volt,
baca kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan catat hasilnya ke dalam
tabel pada hasil pengamatan.
4. Ulangi langkah 3 hingga voltmeter menunjukkan tegangan 0,6 volt; 0,8 volt; dan
seterusnya hingga memperoleh 10 data. Kemudian catat hasilnya ke dalam tabel
pengamatan.
5. Gantilah resistor (R) dengan resistansi yang berbeda, lalu ulangilah langkah
percobaan 1 hingga 4.
b. Langkah-langkah Kegiatan
Page | 6 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis
V. Hasil Pengamatan
1. PERCOBAAN HUKUM OHM
Masing-masing hasil setiap tahapan percobaan akan ditampilkan dalam tabel hasil
pengamatan berikut :
Page | 7 of 8
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 1: Hukum Ohm & Hambatan Jenis
-End of Paper-
Page | 8 of 8