I 1 R1=I 2 R 2 .........(1)
R2
R x =R3 . .........(2)
R1
Setelah hambatan tengah dianggap tidak ada, pakai prinsip seri-pararel untuk
menmukan besarnya hambatan pengganti.
2. Andai perkalian silang antar R1 dan R3 tak sama dengan perkalian antara R2
dan R4, maka hambatan itu wajib diganti dengan hambatan baru hingga susunan
hambatannya menjadi seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Rumus
Ra = R1 . R2 / (R1 + R2 + R2)
R2 = R1 . R5 / (R1 + R2 + R2)
R3 = R2 . R5 / (R1 + R2 + R2)
Contohnya R1, R2, dan R3 sudah diketahui nilainya lalu akan mencari tahu
berapa besar jembatan Rx dengan jembatan wheatstone. Yang dimana R1 dan R3
dapat diubah besarnya.
Dengan adanya asumsi bahwa kawat yang digunakan ini berbahan dan luas
penampang yang seragam di sepanjang kawat yang ada.
Laboratorium TTTPLUNSRI Inderalaya
Dalam mengukur resistensi di suatu resistor, atau bahan resistif yang lainnya
dapat menggunakan bahan rangkaian seperti di bawah ini :
(Sumber: https://materisekolah.co.id/jembatan-wheatstone-pengertian-rumus-dan-
cara-menentukannya-lengkap/. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019).
Jika luas penampang A yang diperhatikan cukup kecil dan tegak lurus kearah J
(misalnya panjang konduktor besar sekali dibanding dengan luas penampangnya),
maka J dapat dianggap sama pada seluruh bagian penampang hingga I = J . A
maka untuk beda potensial berlaku ΔV = ∫E . dl dan juga integrasi diambil
sepanjang suatu garis gaya ΔV = ∫E . dl
Terlihat bahwa faKtor yang berupa integrasi hanya tergantung dari konduktornya
dan merupakan sifat khusus konduktornya dan biasa disebut sebagai tahanan (R)
atau resistansinya. Dapat dituliskan V = I .
Rumus Hukum Ohm
Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan
V = I.R
atau
I = V / R
Dimana:
I = arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere)
V = tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt)
R = hambatan listrik yang terdapat pada suatu penghantar (Ohm)
Ø Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara
untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal
dengan hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang
masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari
titik percabangan.”
Jumlah I masuk = I keluar
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk deteksi dan pengukuran
arus. Kebanyakan alat itu kerjanya tergantung pada momen yang berlaku pada
kumparan di dalam medan magnet.
Ø Hubungan antara resitivitas dan hambatan, yang berarti setiap penghantar memiliki
besar hambatan tertentu. Dan juga menentukan hambatan sebagai fungsi dari
perubahan suhu.
Ø Hukum Ohm yang menjelaskan tentang hubungan antara hambatan, tegangan dan
arus listrik. Yang mana besar arus yang mengalir pada galvanometer diakibatkan
oleh adanya suatu hambatan.
Ø Hukum Kirchoff 1 dan 2, yang mana sesuai dari hukum ini menjelaskan jembatan
dalam keadaan seimbang karena besar arus pada ke-2 ujung galvanometer sama
besar sehingga saling meniadakan
Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa
beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu semacam pita
yang terdiri dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji berdasarkan
perubahan hambatan penghantar di dalam strain gauge. Strain gauge ini
direkatkan kuat pada benda uji sehingga deformasi pada benda uji akan sama
dengan deformasi pada strain gauge. Seperti kita ketahui, jika suatu material
ditarik atau ditekan, maka terjadi perubahan dimensi dari material tersebut sesuai
Laboratorium TTTPLUNSRI Inderalaya
dengan sifat2 elastisitas benda. Perubahan dimensi pada penghantar akan
menyebabkan perubahan hambatan listrik, ingat persamaan R = ρ.L/A. Perubahan
hambatan ini sedemikian kecilnya, sehingga untuk mendapatkan hasil eksaknya
harus dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik
beserta jembatan Wheatstonenya sudah ada di dalam strain gauge.
(Sumber:http://sriwahyuniwulandari.blogspot.com/2014/01/jembatan-wheatstone-
pengertian-jembatan.html. diakses pada tanggal 14 Oktober 2019).
Rx Multiply
10 Ω - 100 Ω 0,01
100 Ω - 1 kΩ 0,1
1 kΩ - 10 kΩ 1
10 kΩ - 100 kΩ 10
100 kΩ - 1 kΩ 100
1 MΩ - 10 MΩ 1000
Rangkaian seri
Jembatan
No. Resistor (Ω) Analog (Ω) Digital (Ω)
Wheatstone (Ω)
1 R1 650 660 666,5
2 R2 9000 9920 9964
3 R3 2100 2150 2168
4 R4 200 218 211.2
5 R5 100 99,5 99,7
6 R6 4400 4640 4669
7 R7 2100 2150 2278
Jembatan
No. Resistor (Ω) Analog (Ω) Digital (Ω)
Wheatstone (Ω)
1 R1 + R2 10.000 10.650 10.640
2 R3 2600 2810 2835
3 R4 900 881 887,3
4 R5 750 765 766,3
5 R6 5000 5310 5335
6 R7 2700 2820 2845
Jembatan
No. Resistor (Ω) Analog (Ω) Digital (Ω)
Wheatstone (Ω)
1 R1 + R2 + R 3 12.000 12.760 12.790
2 R4 10.000 10.850 10.860
3 R5 10.000 10.750 10.730
4 R6 15.000 15.250 15.290
5 R7 12.000 12.780 12.800
Digital Jembatan
No. Resistor (Ω) Analog (Ω)
(Ω) Wheatstone (Ω)
1 R1 + R2 + R3 + R4 + R 5 14000 17880 13120
2 R6 18000 17650 17700
3 R7 16000 15150 15190
Jembatan
Analog Digital
No. Resistor (Ω) Wheatstone
(Ω) (Ω)
(Ω)
1 R1 + R2 + R3 + R4 + R 5+ R 6 + R7 20000 19850 19950
Jembatan
No. Resistor (Ω) Analog (Ω) Digital (Ω)
Wheatstone (Ω)
1 R1 /¿ R2 1800 1780 1780
2 R3 1800 1760 1788
3 R4 250 220 215,4
4 R5 3200 3150 3180
5 R6 140 100 98,6
6 R7 450 459 510,1
Jembatan
No. Resistor (Ω) Analog (Ω) Digital (Ω)
Wheatstone (Ω)
1 R1 /¿ R2 /¿ R 3 450 435 484,7
2 R4 140 117 162,9
3 R5 85 81,1 85,81
4 R6 550 500 551
5 R7 450 435 485,5
Jembatan
No. Resistor (Ω) Analog (Ω) Digital (Ω)
Wheatstone (Ω)
1 R1 /¿ R2 /¿ R 3 /¿ R 4 140 154 151,5
2 R5 70 85 82,48
3 R6 350 437 439,3
4 R7 300 395 399,6
Digital Jembatan
No. Resistor (Ω) Analog (Ω)
(Ω) Wheatstone (Ω)
1 R1 /¿ R2 /¿ R 3 /¿ R 4 /¿ R5 60 60,2 60,2
2 R6 150 146,5 146,8
3 R7 150 141,5 146,7
Jembatan
Analog Digital
No. Resistor (Ω) Wheatstone
(Ω) (Ω)
(Ω)
1 R2 /¿ R2 /¿ R3 /¿ R 4 /¿ R5 /¿ R6 /¿ R7 60 57,9 57,82
VIII. Kesimpulan
1. Multimeter Analog, ketika range atau skala yang di pakai mendekati nilai
yang diukur, maka nilai akan semakin teliti.
2. Jembatan webstone akan bekerja pada saat diberikan beda potensial. Dan
akan menunjukkan nilai nol ketika tidak terdapat beda potensial
3. Pada saat alat tidak dikalibrasi terlebih dahulu maka hasil yang didapat akan
berbeda (tidak sesuai).
4. Cara memperbesar nilai tahanan dengan cara menyusunnya secara seri.dan
Cara memperkecil nilai tahanan dengan cara menyusun secara paralel.
5. Ketelitian alat jembatan wheatstone paling baik dari multimeter analog dan
multimeter digital
Jawaban :