1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Memahami Pengertian Propagasi serta Antenna.
b. Memahami Dasar-Dasar Sistem Komunikasi Microwave
c. Menggambarkan Operasi Dan Karakteristik Horn Antenna
d. Memahami Gangguan Yang Terjadi Pada Saluran Transmisi Maupun
Peralatan Transmisi.
3. DASAR TEORI
Gelombang berdasarkan arah perambatannya terbagi 2 yaitu :
1. Gelombang Mekanik
2. Gelombang Elektromagnetik
Sedangkan untuk Gelombang Elektromagnetik terbagi lagi menjadi :
➢ Gelombang radio ➢ Gelombang Mikro
➢ Infra merah ➢ Cahaya Tampak
➢ Sinar Ultra Ungu ➢ Sinar X
➢ Sinar Gamma
(a) (b)
Gambar 1. Bentuk fisik(1a) dan pola radiasi antenna yagi (1b)
(a) (b)
Gambar 2. Bentuk fisik(2a) dan pola radiasi antenna parabola (2b)
(a) (b)
Gambar 3. Bentuk fisik(3a) dan pola radiasi antenna cassegrain (3b)
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
PROPAGASI HORN ANTENA-MICROWAVE DI RUANG BEBAS
(Sumber : Balancis, C.A. Antenna Theory: Analysis and Design Third Edition.
2005. Harpper & Row : New York).
(Sumber : https://achmadjaelani89.com/2016/03/03/antena-dan-propagasi/).
Jenis-jenis antena yang kedua adalah antena yagi atau dikenal dengan istilah
uda-yagi. Nama dari jenis-jenis antena ini yakni berasal dari penemunya yakni
Shintaro Uda dan dikenal melalui tulisan Hidetsuga Yagi. Secara umum, jenis-
jenis antena yang satu ini paling banyak diketahui dan digunakan.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
c. Antena Sectoral
Antena sectoral tak jauh berbeda dengan antena omni karena sanggup
menampung 5 klien dalam waktu yang bersamaan sehingga penggunaan antena
ini adalah pada jaringan Point to Multipoint. Bedanya, antena sectoral
polarisasinya ke arah tertentu saja dan hanya mencapai 180 derajat.
Selain itu, jenis-jenis antena yang berikutnya adalah antena grid parabolik
yang secara umum cukup terdiri dari satu buah dipole. Dipole tersebut terpasang
di depan reflektor sehingga berbentuk elemen dasar.Antena grid parabolik kini
telah banyak digunakan sebagai antena Wi-Fi. Sebab, antena yang satu ini
berfungsi lebih efektif untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
e. -Antena Panel
Jenis-jenis antena yang keempat adalah antena panel yang terdiri dari
beberapa elemen. Sementara itu, elemen tersebut dipasang di dekat metal
reflektor yang cukup landai dan rata.Ciri-ciri fisiknya yang lain yaitu hampir
seluruh antena tertutup oleh fiberglass serta memiliki tinggi yang beragam.
Mulai dari 15 cm hingga lebih dari 70 cm.
2. Ganguan-ganguan propagasi
a. NOISE adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada
dalamsuatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari
sinyal terimayang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan
dan pengiriman data. Menurut sumbernya noise ini dapat dibedakan menjadi
:Internal Noise, akibat thermal, intermodulasi, crosstalk
b. INTERFERENSI adalah sinyal pengganggu yang tidak diiginkan dimana
frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta
berdaya besar. Dalam dunia telekomunikasi dan IT yang berbasis satelitada
hal yang tidakmungkin dihindari yaitu gangguan /Interferensi, namun
dengan batasan toleransi tertentu masih dapat diterima
c. REDAMAN adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat
karakteristik media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya
dapat diprediksi Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi
yang menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarak yang jauh.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
d. FADING adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-
termodulasi telekomunikasi terhadap media propagasi tertentu. Fading
merupakan gangguan komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan oleh
penerima akibat adanya fluktuasi (ketidaktetapan) level daya sinyal yang
diterima oleh receiver.
Pada praktikum kali ini kami membahas tentang Propagansi Horn Antenna
– Microwave Di Ruang Bebas. Pada praktikum ini dibutuhkan alat control console
sebagai penghubung yaitu 2 variabel attenuator (A), 1 resistive terminator (K), 1
diode detector (M), 2 horn antenna (N), 1 X-band Oscilator (P), dan kabel
penghubung . Pada antena receiver dan pengirim diletakkan saling berhadapan
dengan jarak 2 cm, 4 cm, dan 8 cm dan juga kombinasi pada sudut masing – masing
adalah 00, 50, 100, 150, 200, dan 250 pada sudut ini juga apabila dia kekiri maka
sudut tersebut minus dan apabila diarahkan ke kanan maka sudut tersebut plus yang
telah disiapkan pada grafik pola radiasi. Pada saat sudut 0 derajat yaitu pada jarak
2cm dan juga 4 cm itu bernilai sebesar 5 mA untuk sudut kanan maupun kiri dan
untuk yang 8 cm itu kami mendapatkan nilai 4 mA. Selanjutnya pada sudut 5 derajat
yang dimana pada sudut ini kami mendapatkan pada jarak 2cm dan juga 4cm
bernilai sebesar 5 mA untuk sudut kiri maupun sudut kanan. Pada saat sudut 10
derajat yaitu dimana pada jarak 2 cm untuk sudut kiri itu mendapatkan nilai sebesar
3.5 mA dan juga pada sudut kanan kami mendapatkan sebesar 3.6 derajat dan juga
pada sudut 10 derajat pada jarak 4 cm ini pada sudut kiri kami mendapatkan nilai
sebesar 3.6 mA dan juga sudut kanan sebesar 3,7 m,A dan pada 8 cm pada sudut 10
derajar ini kami mendapatkan nilai pada sudut kiri yaitu serbesar 3.5 mA dan pada
sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 3.6 mA. selanjutnya kami
menggunakan percobaan sudut sebesar 15 derajat yang dimana pada percobaan
yang pertama jaraknya diatur sejauh 2 cm dan pada sudut kiri kami mendapatkan
nilai sebesar 1.5 mA dan pada sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 1.3 mA.
selanjutnya kami membuat jarak antara transmitter dan receiver sejauh 4 cm pada
saat sudutnya diatur menjadi 15 derajat , pada sudut kiri kami mendapatkan nilai
sebesar 2.7 mA dan pada sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 2.5 mA. dan
pada sudut 15 derajat yang diatur jaraknya sejauh 8 cm kami mendapatkan nilai
sudut kiri sebesar 3 mA dan pada sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 3.2
mA. dan kami selanjutnya malalkukan pergeseran sejauh 20 derajat ke kanan
maupun kiri. Pada jarak 2 cm kami mendapatkan nilai bahwa pada saat sudut kiri
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
nilai arus yang terbaca adalah 0 mA maupun juga untuk sudut yang kanan. Pada
jarak 4 cm, pada saat sudut kiri kami mendapatkan nilai sebesar 0.5 mA dan juga
pada sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 0.5mA. pada saat kami
menjauhkan lagi pada sudut 20 derajat ini menjadi 8 cm maka pada sudut kiri akan
terbaca nilai sebesar 2.2 mA dan untuk sudut kanan akan terbaca 0.4 mA.
Selanjutnya kami melakukan percobaan pada sudut 25 derajat yang pertama dengan
jarak 2 cm yang dimana pada sudut kanan dan sudut kiri mendapatkan nilai sebesar
0 mA maupun untuk yang 4 cm dan pada saat jaraknya diatur menjadi 8 cm maka
sudut kiri menunjukan nilai sebesar 0.9 mA dan pada sudut kiri menunjukan sudut
0.2 mA. Jadi ada beberapa hal yang bisa kami dapatkan bahwa semakin dekat jarak
antara antenna transmitter dan receiver maka hasil frekuensi nya semakin bagus
begitu juga apabila tidak ada halangan atau gangguan yang berada tepat diantara
antenna receiver dan antenna transmitter maka arus akan berjalan dengan baik dan
hasil frekuensi pun akan sempurna.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
9. KESIMPULAN
1. Semakin dekat jarang antara antenna pengirim dan penerima maka akan
semakin bagus hasil frekuensinya.
2. Jika terdapat suatu penghalang diantara antena maka hasil pengukuran tidak
akan tepat.
3. Jika jarak antara receiver dan transmitternya dekat, maka kualitas penerima
sinyal akan lebih baik.
4. Semakin lebar sudut yang dibentuk maka arus akan semakin kecil.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
DAFTAR PUSTAKA
4.1.4 Penggaris
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
4.2 Lampiran Grafik
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018