Anda di halaman 1dari 33

LEMBAR PENILAIAN

Judul Percobaan : Propagasi Horn Antenna-Microwave di Ruang Bebas


Nama : Fedrick Harafi
NIM : 03041182025002
Tanggal Praktikum : 1 Maret 2022
Tanggal Kumpul Laporan : 2 Maret 2022
Nama Asisten : Kimena Rizki Andini
: Wiranata
Nilai :
LEMBAR PERSETUJUAN
PRAKTIKUM DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI

PROPAGASI HORN ANTENNA-MICROWAVE DI


RUANG BEBAS

NAMA : FEDRICK HARAFI


NIM : 03041182025002
KELOMPOK : 10 (SEPULUH)

Indralaya, 2 Maret 2022


Menyetujui
Asisten Asisten

Kimena Rizki Andini Wiranata


NIM. 03041281924033 NIM. 03041181924003
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
PROPAGASI HORN ANTENNA-MICROWAVE DI RUANG BEBAS

1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Memahami Pengertian Propagasi serta Antenna.
b. Memahami Dasar-Dasar Sistem Komunikasi Microwave
c. Menggambarkan Operasi Dan Karakteristik Horn Antenna
d. Memahami Gangguan Yang Terjadi Pada Saluran Transmisi Maupun
Peralatan Transmisi.

2. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN


a. Control Console d. Diode Detector (M)
b. Variabel Attenuator (A) e. Horn Antenna (N)
c. Resistive Terminator (K) f. X-Band Oscilator (P)

3. DASAR TEORI
Gelombang berdasarkan arah perambatannya terbagi 2 yaitu :
1. Gelombang Mekanik
2. Gelombang Elektromagnetik
Sedangkan untuk Gelombang Elektromagnetik terbagi lagi menjadi :
➢ Gelombang radio ➢ Gelombang Mikro
➢ Infra merah ➢ Cahaya Tampak
➢ Sinar Ultra Ungu ➢ Sinar X
➢ Sinar Gamma

Gelombang Radio merupakan suatu gelombang yang terdiri dari garis-garis


gaya listrik ( E ) dan garis-garis gaya magnet ( H ) yang merambat di ruang
bebas ( free space ) dan mempunyai kecepatan sebesar kecepatan cahaya.
Frekuensi radio menunuk ke spectrum elektromagnetik dimana gelombang
elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah
antenna
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
Propagasi merupakan perstiwa perambatan gelombang radio dari antenna
pemancar ke antenna penerima.
Antenna adalah perangkat yang digunakan untuk memindahkan gelombang
elektromagnetik dari feeder ke udara dan sebaliknya. Feeder yang dimaksud
adalah kabel Coaxial atau Wave Guide. Satu Antenna dapat berfungsi sebaai
antenna pemancar atau antenna penerima sekaligus.

Besaran- besaran Antena


Antena mempunyai Efisiensi,Impedansi, Pola Pancaran, Lebar Berkas
(BeamWidth), Gain, FBR, dan Polarisasi.
⚫ Efisiensi Antenna
Adalah perbandingan antara daya yang dimasukkan ke antenna dan daya
yang dipancarkan oleh antenna. Semakin rendah frekuensinya semakin
rendah efisiensi Antenanya.
⚫ Impedansi Antenna
Dinyatakan dalam Ohm, yang besarnya harus sesuai dengan impedansi
feeder dan pesawatnya. Kesesuaian Impedansi sangat penting bagi
antenna pemancar,karena sangat mempengaruhi efisiensi pancaran.
Matching Impedance (Penyesuai Impedansi) sering digunakan untuk
menanggulangi masalah ini.
⚫ Pola Pancaran ( Radiasi Pattern )
Adalah gambaran kekuatan pancaran antenna sebagai fungsi sudut. Untuk
antenna isotropis ideal,pola pancarannya berbentuk bola,berarti antenna
memancarkan gelombang ke semua arah dengan kekuatan yang sama.
Untuk antenna parabola,pancaran sangat terarah,sehingga polanya disebut
berbentuk pensil. Untuk komunikasi dari satu titik ke titik lain diharapkan
pola pancarannya sejauh mungkin.
⚫ Lebar Berkas (BeamWidth)
Adalah sudut yang terbentuk dari berkas yang kuat pancarannya separuh
dari pancaran yang terkuat. Semakin kecil sudut ini semakin baik
pengarahannya.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
⚫ Gain (dB)
Adalah Perbandingan kuat pancaran terbesar terhadap kuat pancaran bila
digunakan sebagai antenna isotropis. Semakin besar Gain,Semakin baik
pangarahannya.
⚫ Front to Back Ratio ( FBR = dB )
Adalah Perbandingan kuat pancaran kearah depan dan belakang.
⚫ Polarisasi
Dimaksudkan agar gelombang yang terpancar/terserap hanya pada arah
tertentu saja. Bila tidak dipolarisasikan, gelombang terpancar/terserap
berupa gelombang yang bergetar ke berbagai arah. Antena vertical
polarisasinya vertical sedangakn antenna horizontal polarisasinya
horizontal.
Pemilihan antenna biasanya berdasarkan impedansi, polarisasi, gain dan pola
pancarannya. Untuk hubungan point to point bisanya digunakan antena dengan
gain setinggi mungkin, sedang untuk point to multipoint bergantung cakupannya.
Untuk pemancar radio atau TV biasanya diarahkan ke semua arah horizontal,
sedang untuk arah vertical ditiadakan.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
Antena yang sering digunakan dalam Telekomunikasi antara lain : Yagi,
Parabola, Cassegrain, bentuk fisik dan pola radiasi berturut-turut seperti
ditunjukkan pada gambar 1a, 1b, 2a, ab, 3a, 3b berikut :

Bentuk Antena Pola Radiasi

(a) (b)
Gambar 1. Bentuk fisik(1a) dan pola radiasi antenna yagi (1b)

(a) (b)
Gambar 2. Bentuk fisik(2a) dan pola radiasi antenna parabola (2b)

(a) (b)
Gambar 3. Bentuk fisik(3a) dan pola radiasi antenna cassegrain (3b)
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
PROPAGASI HORN ANTENA-MICROWAVE DI RUANG BEBAS

Komunikasi merupakan sebuah kebutuhan manusia yang sangat penting.


Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari atau
kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat,
sehingga manusia membutuhkan alat komunikasi yang dapat digunakan kapanpun
dan dimanapun mereka berada. Salah satu sistem komunikasi yang merupakan
andalan bagi terselenggaranya integrasi sistem telekomunikasi secara global adalah
sistem komunikasi nirkabel (wireless) dimana propagasi gelombang
elektromagnetik (microwave) sebagai sebuah media transmisinya. Semakin
bertambahnya popularitas sistem nirkabel, pengembangan antena untuk sistem ini
menjadi lebih penting. Antena dianggap sebagai tulang punggung sistem nirkabel.
(Young, 2003). Antena sangatlah penting sebagai perangkat penyesuai (matching
device) antara sistem pemancar dengan udara bila antena berfungsi sebagai media
radiasi gelombang radio dan sebagai perangkat penyesuai dari udara ke sistem
penerima. Definisi antena menurut IEEE Standart Definition of Term for Antennas
(IEEE Std 145 -1983) adalah suatu alat untuk meradiasikan atau menerima
gelombang radio. Selain sebagai alat untuk mengirim atau menerima energi, antena
juga digunakan untuk mengoptimalkan energi radiasi pada arah tertentu dan
menekan pada arah yang lain. Pola radiasi antena adalah plot tiga dimensi distribusi
sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat
penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasi antena dibentuk
oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang
irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth
(pola azimuth). segala arah disebut sebagai antenna isotropis. Antena seperti ini
akan memiliki pola radiasi berbentuk bola. Namun, jika sebuah antena memiliki
arah tertentu, dimana pada arah tersebut distribusi si-nyalnya lebih besar
dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity. Semakin
spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka semakin directivity antena
tersebut. Suatu karakteristik yang menggambarkan daya radiasi relatif yang
dipancarkan oleh suatu antena fungsi terhadap arah pada daerah medan jauh,
dikenal dengan pola radiasi antena, atau disingkat dengan pola antena (antenna
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
pattern). Karakteristik ini akan menunjukkan arah kerja suatu antena dalam
memancarkan atau kepekaan menerima gelombang elektromagnetik. Suatu antena
isotopis merupakan suatu antena hipotetikal yang meradiasikan daya ke segala arah
dengan intensitas yang sama. Antena ini hanya ada dalam teori, dan sering
digunakan untuk referensi pada saat menggambarkan sifat radiasi dari antena yang
sesungguhnya. Kebanyakan antena memiliki sifat timbal- balik atau
resiprositas, yang menyatakan bahwa suatu antena mempunyai pola radiasi
yang sama, dimana dalam hal ini pada saat antena menjalankan fungsinya yaitu
dengan memancarkan dan menerima gelombang elektromagnetik. Kebanyakan
antena memiliki sifat timbal balik atau resiprositas, yang menyatakan bahwa suatu
antena mempunyai pola radiasi yang sama pada saat memancarkan dan menerima
gelombang elektromagnetik. Proses fabrikasi dengan memakai teknik yang
sederhana namun tetap mengindahkan teori matching impedansi 50 ohm
menyesuaikan impedansi kabel dan karakter yang ada dipasaran. Perancangan
dengan menggunakan panjang sisi-sisi bi-quad sebesar ¼, diharapkan memenuhi
kondisi matching. Setelah proses fabrikasi selesai antena panel 10 larik mikrostrip
double biquad akan dikarakterisasi yang meliputi S11, VSWR dan pola radiasi. S11
sangat erat kaitannya dengan jumlah daya yang dipancarkan dan dipantulkan
kembali pada kabel input. Di era informasi , yang ditandai dengan penyebaran berita
yang sangat cepat, dan berita yang bisa diakses kapan dan dari mana saja,
pengiriman data secara nirkabel ( wireless, tanpa kabel ) menjadi tulang punggung
penyebaran informasi tersebut. Dengan komunikasi nirkabel, tidak diperlukan lagi
kabel yang menghubungkan sumber berita dengan pemakai berita, sehingga
hubungan komunikasi ini menjadi lebih fleksibel dan menunjang mobilitas dari
pengguna. Di samping elektronika telekomunikasi, seperti modulator, osilator, dan
lain – lain.

(Sumber : Balancis, C.A. Antenna Theory: Analysis and Design Third Edition.
2005. Harpper & Row : New York).

Antena Horn Konikal merupakan antena celah (aperture anntena) berbasis


saluran pandu gelombang lingkaran (circular waveguide) dengan bentuk akhir
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
antena ini menyerupai kerucut, yang mulutnya melebar kearah bidang medanlistrik
(E) dan bidang magnet (H). Antena horn conical merupakan jenis lain antenna
microwave. Perbedaannya terletak pada feed dari antena horn conical ini berbentuk
melingkar sedangakan pada antena horn pyramidal sendiri feednya berbentuk
kotak. Antena horn conical bertipe antena aperture (antena celah) yang berarti
sangat berguna untuk aplikasi pada pesawat terbang dan kendaraan luar angkasa.
Antenna aperture merupakan suatu antena yang mempunyai struktur berupa suatu
luasan yang dilalui gelombang elektromagnetik. Konsep dari aperture ditunjukkan
sangat sederhana, yaitu dengan mempertimbangkan suatu antena penerima.
Andaikata bahwa antena penerima adalah suatu horn elektromagnetik yang
dibenamkan didalam medan dari suatu gelombang datar serba yang besarnya sama.
(Sumber:J. Dunlop, and D.G. Smith. 1994. Telecommunication Engineering Third
Edition. Florida: CRC Press).
Antena merupakan sebuah perangkat yang digunakan memancar dan/atau
menerima gelombang elcktromagnetik secara efisien. Sebagai contoh penggunaan
antena yaitu; Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless Communication) berupa sistem
komunikasi personal (PCS), sistem Global Positioning Satellite (GPS), Wireless
Local Area Netrworks (WLAN), Direct Broadcas Satellite (DBS) Television,
komunikasi bergerak, Telefon gelombang mikro / jaringan satelit, Pemancar
Televisi dan Radio, dan lain -- lainnya; b. Penginderaan jauh (Remote Sensing)
berupa: Radar [Penginderaan Jauh aktif yang bekerja memakai gelombang].
Pemakaian untuk militer sebagai pencari target dan tracking, radar cuaca
pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatan mobil, pengatur Ialu lintas udara,
deteksi kecepatan mobil, pengatur lalu lintas (magnetometer), ground penetrating
radar (GPR), pemakaian untuk pertanian menggunakan Radiometry Penginderaan
Jauh Pasif yang bekerja dengan cara menerima emisi gelombang, serta penggunaan
militer dalam bentuk perlakuan gelombang dan penggabungan sinyal. Jenis - Jenis
Antena : Antena Kabel (Wire Antenna); seperti monopole, dipole, loop dan lain –
lainnya. Selanjutnya antena Celah (Aperture Antenna); seperti Sectoral Horn,
Piramidal Horn, Slot dan lainnya. Selanjutya antena Pantul (Reflector Antenna);
Parabolic dish, corner reflector dan lain – lainnya. Selanjutnya antena Lensa.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
Selanjutnya antena Mikrostrip. Selanjutnya antenna Susun (array). Parameter
Parameter Kinerja Antena : Pola radiasi (Radiation Patterm) yaitu Penggambaran
sudut radiasi (polar plot). Bentuk yang lain seperti pola omnidirectional pattern
yaitu pola radiasi yang serba sama dalam satu bidang radiasi saja. Pola Directive
yang membentuk pola berkas yang sempit dengan radiasi yang sangat tinggi.
Kemudian keterarahan (directivity) yaitu perbandingan antara densitas daya antena
pada jarak sebuah titik tertentu relatif terhadap sebuah radiator isotropis; radiator
isotropis merupakan sebuah antena dimana radiasi antena akan serba sama
keseluruh arah (titik sumber radiasi). Kemudian gain merupakan keterarahan yang
berkurang akibat rugi - rugi yang ditimbulkan. Kemudian polarisasi yang
merupakan pelacakan vektor radiasi medan listrik (polarisasi linier circular,
eliptical). Kemudian impedansi merupakan impedansi masukan antena pada
terminalnya. Kemudian bandwidth merupakan rentang frekuensi dengan kinerja
yang dapat diterima (resonansi antena, antena pita lehar / broadband antena.
Kemudian beam Scanning (Pemindaian Berkas) merupakan pergerakan pada arah
radiasi maksimum dengan cara mekanik dan listrik. Selanjutnya sistem lain yang
terdiri dari ukuran, berat. biaya, pemakaian daya, radar bagian depan dan lain -
lainnya.
(Sumber: Ramza, Harry. 2020. Antena dan Propagasi Gelombang. Jakarta: Kemala
Indonesia).
Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa
meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter,
membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam
mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi
ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah.
Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun,
juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Jenis - Jenis Antena
adalah Grid Anntena, Antenna Grid Wifi 2,4 GHz dengan Gain 21 Db, sangat cocok
digunakan untuk Antenna Wifi Anda. Bisa digunakan untuk Point to Point, atau
Klien dari Akses Point anda. Sangat cocok digunakan untuk antenna Klien Rt-Rw
Net anda sehingga bisa menekan biaya Investasi awal klien anda. Antena grid
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
memiliki kekuatan sinyal hingga 24 dB, sementara antena parabolic hingga 18
dB. menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena
menjadi lebih sempit. Kedua Yagi Antena, Antena Yagi adalah jenis antena radio
atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi. Antena ini dilengkapi dengan
pengarah dan pemantul yang berbentuk batang.Antenna Yagi terdiri dari tiga
bagian, yaitu: Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik
driven adalah setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan
atau diterima. Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai
pemantul sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. Ketiga Omni
Antena, Fungsi utama antena wireless adalah memperluas area coverage, bukan
untuk memperkuat sinyal, fungsi penguat sinyal adalah pada radio atau access
point, jadi antena wifi hanya mempunyai kekuatan penguat pasif, kekuatan antena
adalah pada pemfokusan gelombang radio, dan semakin besar dBi dari antenna
maka semakin luas atau jauh area coverage yang bisa dijangkau. Umumnya kualitas
dari antena dilihat dari kualitas dari bahan pembuatnya, semakin bagus kualitas
elemen yang ada di dalam antenna, maka semakin jauh pula jangkauannya dan
konon bahkan bisa mereduksi dari noise atau interferensi yang timbul di sekitarnya.
Makanya umumnya semakin mahal harga antena wireless semakin jauh pula
jangkauannya. Keempat Antena Sectoral, Antena Sectoral hampir mirip dengan
antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-
to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada
juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding
omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8
km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian
pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam
penangkapan sinyal. Kelima Antena Parabolik, Antena Parabolik Dipakai untuk
jarak menengah atau jarak jauh dan Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi.
(Sumber:http://adibdevc.co.id/2012/02/definisi-dan-jenis-jenis-antena0-dalam.ht
ml).

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal


elektromagnetik,Antena adalah transformator/struktur transmisi antara gelombang
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya.
Antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop
radio, TV, radar, dan semua alat komunikasi nirkabel lainnya. Sebuah antena adalah
bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan
sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola
penyebaran dan frekuensi dan gainlalu meradiasikannya (pelepasan
energielektromagnetik ke udara/ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat
berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (penerima energy
elektromagnetik dari ruang bebas) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada
radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang
melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah
teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.Antena adalah
elemen penting yang ada pada setiap sistem Telekomunikasi tanpa kabel
(nirkabel/wireless), tidak ada sistem telekomunikasi wireless yang tidak
menggunakan antena.Seiring dengan perkembangan para peneliti baik yang bersifat
komersil maupun riset telah banyak menyajikan disain antena yang tepat
untukkeperluan komunikasi tersebut. Dengan disain yang sederhana telah diteliti
dan mempunyai penguatan antara 9,5 sampai 22,0 dBi. Lebar pita yang luas iini
menjadikan antena horn ideal untuk berbagai aplikasi broad band. Ada dua tipe
antena horn yaitu rectangular horn dan circular horn. Antena rectangular horn
mempunyai waveguide dan aperture horn berbentuk kotak sedangkan antena
circular horn terdiri dari waveguide dan aperture horn yang berbentuk silinder.
Salah satu bentuk antena rectangular horn adalah antena pyramidal horn dengan
pelebaran di kedua bidang E dan H dengan berbasis saluran pandu gelombang
(waveguide). Antena pyramidal horn pada umumnya dioperasikan pada frekuensi
gelombang mikro (microwave) diatas 1.000 MHz. Pada penelitian sebelumnya Ir.
Budi Aswoyo, MT dosen politeknik Elektronika Negeri Surabaya telah melakukan
penelitian dengan judul perancangan optimasi dan implementasi antena horn
sektoral bidang-E pada frekuensi band-X [1]. Dalam penelitian tersebut disajikan
tentang antena horn sektoral bidang-E, perancangan optimasi dan implementasinya
pada frekuensi gelombang mikro (mikrowave) bandX, tepatnya 9.000 MHz.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
Sehingga menghasilkan pengarahan radiasi (directivity) yang optimum.
Perancangan optimasi ini dilakukan dengan menggunakan algoritma genetika. Dari
hasil simulasi perancangan dibuat 4 sampel antena dan diukur harga pengarahan
radiasinya untuk dibandingkan dengan hasil rancangan. Antena horn sektoral
bidang-E adalah antena celah (aperture antenna) berbentuk piramida yang mulutnya
melebar sejajar dengan arah bidang listrik (E) dengan berbasis saluran pandu
gelombang (waveguide). Antena jenis ini umumnya dioperasikan pada frekuensi
gelombang mikro (microwave) di atas 1.000 MHZ. Pengarahan radiasi (directivity)
dari antena ini selain tergantung dari dimensi saluran pandu gelombangnya, juga
pelebaran mulut horn ke arah medan listrik-nya (jarak dari ‘virtual apex’ ke bidang
dan panjang pelebaran bidang aperture ke arah medan listrik = B), hingga mencapai
akumulasi ‘pase error’ yang domain untuk menghasilkan harga pengarahan radiasi
yang optimum. Microwave adalah bentuk dari pancaran radio yang ditransmisikan
melalui udara dan diterima dengan menggunakan peralatan semacam antena yang
berbentuk bundar yang dipasang di gedung yang tinggi atau tower. Sinyal
microwave tidak dapat di-blok oleh gedung atau lembah. Untuk melakukan
transmisi harus dihindari adanya penghalang atau kemiringan bumi. Sehingga jika
posisi antar gedung terhalang, maka diperlukan menara untuk menempatkan antena
lebih tinggi lagi, agar tetap dalam posisi “saling melihat”(line of sight). Untuk
membawa sinyal jarak jauh, rangkaian pemancar diperlukan untuk menerima dan
mentransmisi ulang. Pemanfaatan radio microwave sebagai medium transmisi jarak
jauh juga perlu mempertimbangkan kelengkungan permukaan bumi. Berdasarkan
bentuk(diameter) bumi, maka jarak antar stasiun microwave adalah sekitar 25-30
mil(sekitar50 km). (Sumber:https://studylibid.com/doc/1233088/institut-sains-dan-
teknologi-nasional).

Antena adalah transformator/struktur transmisi antara gelombang terbimbing


(saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Antena adalah
salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar,
dan semua alat komunikasi nirkabel lainnya. Sebuah antena adalah bagian vital dari
suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke
udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran dan
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
frekuensi dan gain. Panjang antena secara efektif adalah panjang gelombang
frekuensi radio yang dipancarkannya. Antena dipol setengah gelombang adalah
sangat populer karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio
secara efektif. Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik,lalu meradiasikannya (pelepasan energielektromagnetik ke
udara/ruang bebas). Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai
sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus.
Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima
saja.

(Sumber : https://achmadjaelani89.com/2016/03/03/antena-dan-propagasi/).

Antena Horn Konikal merupakan antena celah (aperture anntena) berbasis


saluran pandu gelombang lingkaran (circular waveguide) dengan bentuk akhir
antena ini menyerupai kerucut, yang mulutnya melebar ke arah bidang medan listrik
(E) dan bidang magnet (H). Dalam Proyek Akhir ini akan dilakukan perancangan
dan pembuatan antena Horn Konikal pada frekuensi 2,4 GHz. Pada Proyek Akhir
ini akan dibuat tiga buah antena Horn Konikal berukuran sama (diameter = 9 cm)
dengan tiga bahan yang berbeda, yaitu aluminium, seng, tembaga. Dari ketiga
antena tersebut akan dibandingkan efisiensi dengan cara pengukuran direktivitas
dan penguatan (gain) dari masing – masing antena. Dalam perancangan antena
Horn Konikal, untuk menghasilkan pengarahan radiasi (directivity) yang optimum,
(waveguide) pencatunya, dimensi panjang antena dari pencatu ke bidang aperture,
ntena adalah transformator/struktur transmisi antara gelombang terbimbing
(saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Antena adalah
salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar,
dan semua alat komunikasi nirkabel lainnya.
(Sumber : https://achmadjaelani89.wordpress.com/2016/03/03/antena-dan-propa
gasi/).
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
4. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Hubungkan Peralatan seperti gambar 4

Gambar 4. Rangkaian Percobaan


b. Hubungkan supply ke Oscilator dan set switch kiri untuk internal keying
c. Set meter reds ke detektor output
d. Antena penerima dan pengirim didekatkan saling berhadapan (jarak ditentukan
oleh asisten)
e. Set amplifier ke sensitivitas maksimum
f. Atur Antena pada arah 00
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
g. Atur attenuator untuk memberikan meter deflection maksimum
h. Coba turning antenna penerima dan perhatikan efeknya.
i. Gunakan busur untuk mengukur sudut dan perhatikan besar meter detector
output (mA)
j. Kombinasikan untuk sudut 00, 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, dan 400 (
disesuaikan dengan ketentuan asisten) pada masing-masing arah yaitu ke kiri
dan ke kanan penerima
k. Baca meter reading dan buat grafik di gambar 5
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
7. TUGAS DAN JAWABAN
1. Sebutkan jenis-jenis antenna dan kegunaannya!
2. Sebutkan dan jelaskan gangguan-gangguan pada propagasi gelombang
elektromagnetik!
3. Sebutkan Pembagian frekuensi radio secara umum !
4. Foto bersama hewan!
JAWABAN
1. Jenis-jenis antena
a. Antena Omnidirectional

Jenis-jenis antena yang pertama adalah antena omnidirectional atau yang


lebih banyak dikenal dengan istilah omni. Secara penggunaannya, antena omni
digunakan untuk memancarkan sinar radiasi sinyal hingga ke semua arah.
b. -Antena Yagi

Jenis-jenis antena yang kedua adalah antena yagi atau dikenal dengan istilah
uda-yagi. Nama dari jenis-jenis antena ini yakni berasal dari penemunya yakni
Shintaro Uda dan dikenal melalui tulisan Hidetsuga Yagi. Secara umum, jenis-
jenis antena yang satu ini paling banyak diketahui dan digunakan.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
c. Antena Sectoral

Antena sectoral tak jauh berbeda dengan antena omni karena sanggup
menampung 5 klien dalam waktu yang bersamaan sehingga penggunaan antena
ini adalah pada jaringan Point to Multipoint. Bedanya, antena sectoral
polarisasinya ke arah tertentu saja dan hanya mencapai 180 derajat.

d. -Antena Grid Parabolik

Selain itu, jenis-jenis antena yang berikutnya adalah antena grid parabolik
yang secara umum cukup terdiri dari satu buah dipole. Dipole tersebut terpasang
di depan reflektor sehingga berbentuk elemen dasar.Antena grid parabolik kini
telah banyak digunakan sebagai antena Wi-Fi. Sebab, antena yang satu ini
berfungsi lebih efektif untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
e. -Antena Panel

Jenis-jenis antena yang keempat adalah antena panel yang terdiri dari
beberapa elemen. Sementara itu, elemen tersebut dipasang di dekat metal
reflektor yang cukup landai dan rata.Ciri-ciri fisiknya yang lain yaitu hampir
seluruh antena tertutup oleh fiberglass serta memiliki tinggi yang beragam.
Mulai dari 15 cm hingga lebih dari 70 cm.

2. Ganguan-ganguan propagasi
a. NOISE adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada
dalamsuatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari
sinyal terimayang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan
dan pengiriman data. Menurut sumbernya noise ini dapat dibedakan menjadi
:Internal Noise, akibat thermal, intermodulasi, crosstalk
b. INTERFERENSI adalah sinyal pengganggu yang tidak diiginkan dimana
frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta
berdaya besar. Dalam dunia telekomunikasi dan IT yang berbasis satelitada
hal yang tidakmungkin dihindari yaitu gangguan /Interferensi, namun
dengan batasan toleransi tertentu masih dapat diterima
c. REDAMAN adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat
karakteristik media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya
dapat diprediksi Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi
yang menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarak yang jauh.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
d. FADING adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-
termodulasi telekomunikasi terhadap media propagasi tertentu. Fading
merupakan gangguan komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan oleh
penerima akibat adanya fluktuasi (ketidaktetapan) level daya sinyal yang
diterima oleh receiver.

3. Tabel spektrum frekuensi:


Panjang
Nama Band
Singkatan Frekuensi Gelomb Penggunaan
(Jalur)
ang
Tremendous Natural
>100.000
ly low TLF < 3Hz Electromagnetic
km
frequency Noise
Extremely 10.000 –
Low ELF 3 – 30 Hz 100.000 Submarines
Frequency km
1.000 –
Super Low 30 – 300
SLF 10.000 Submarines
Frequency Hz
km
Ultra Low 300 – 100 –
ULF Submarines, mines
Frequency 3.000 Hz 1.000 km
Navigation, time
Very Low 10 – 100
VLF 3 – 30 kHz signal, Submarines,
Frequency km
heart rate monitor
Navigation, time
Low 30–300 1 – 10
LF signal, Radio AM
Frequency kHz km
(long wave), RFID
Medium 300 – 100 – Radio AM (medium
MF
frequency 3.000 kHz 1.000 m wave)
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
Short wave
Broadcast, RFID,
High 3 – 30 10 – 100
HF radar, Marine and
Frequency MHz m
Mobile radio
telephony
Radio FM,
Very High 30 – 300 Television, Mobile
VHF 1 – 10 m
Frequency MHz Communication,
Weather Radio
Television,
Microwave device /
300 – communications,
Ultra High 10 – 100
UHF 3.000 mobile phones,
Frequency cm
MHz wireless LAN,
Bluetooth, GPS,
FRS/GMRS
Microwave device /
communications,
Super High 3 – 30 1 – 10
SHF wireless LAN,
Frequency GHz cm
radars, Satellites,
DBS
High Frequency
Extremely
30 – 300 1 – 10 Microwave, Radio
High EHF
GHz mm relay, Microwave
Frequency
remote sensing
Terahertz Imagin,
Tremendous
300 – 0.1 – 1 Molecular dynamics,
ly High THF
3.000 GHz mm spectroscopy,
Frequency
computing/communi
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
cations, sub-mm
remote sensing.

4. Foto bersama kambing beserta anak


anak kambing
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002

8. ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum kali ini kami membahas tentang Propagansi Horn Antenna
– Microwave Di Ruang Bebas. Pada praktikum ini dibutuhkan alat control console
sebagai penghubung yaitu 2 variabel attenuator (A), 1 resistive terminator (K), 1
diode detector (M), 2 horn antenna (N), 1 X-band Oscilator (P), dan kabel
penghubung . Pada antena receiver dan pengirim diletakkan saling berhadapan
dengan jarak 2 cm, 4 cm, dan 8 cm dan juga kombinasi pada sudut masing – masing
adalah 00, 50, 100, 150, 200, dan 250 pada sudut ini juga apabila dia kekiri maka
sudut tersebut minus dan apabila diarahkan ke kanan maka sudut tersebut plus yang
telah disiapkan pada grafik pola radiasi. Pada saat sudut 0 derajat yaitu pada jarak
2cm dan juga 4 cm itu bernilai sebesar 5 mA untuk sudut kanan maupun kiri dan
untuk yang 8 cm itu kami mendapatkan nilai 4 mA. Selanjutnya pada sudut 5 derajat
yang dimana pada sudut ini kami mendapatkan pada jarak 2cm dan juga 4cm
bernilai sebesar 5 mA untuk sudut kiri maupun sudut kanan. Pada saat sudut 10
derajat yaitu dimana pada jarak 2 cm untuk sudut kiri itu mendapatkan nilai sebesar
3.5 mA dan juga pada sudut kanan kami mendapatkan sebesar 3.6 derajat dan juga
pada sudut 10 derajat pada jarak 4 cm ini pada sudut kiri kami mendapatkan nilai
sebesar 3.6 mA dan juga sudut kanan sebesar 3,7 m,A dan pada 8 cm pada sudut 10
derajar ini kami mendapatkan nilai pada sudut kiri yaitu serbesar 3.5 mA dan pada
sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 3.6 mA. selanjutnya kami
menggunakan percobaan sudut sebesar 15 derajat yang dimana pada percobaan
yang pertama jaraknya diatur sejauh 2 cm dan pada sudut kiri kami mendapatkan
nilai sebesar 1.5 mA dan pada sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 1.3 mA.
selanjutnya kami membuat jarak antara transmitter dan receiver sejauh 4 cm pada
saat sudutnya diatur menjadi 15 derajat , pada sudut kiri kami mendapatkan nilai
sebesar 2.7 mA dan pada sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 2.5 mA. dan
pada sudut 15 derajat yang diatur jaraknya sejauh 8 cm kami mendapatkan nilai
sudut kiri sebesar 3 mA dan pada sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 3.2
mA. dan kami selanjutnya malalkukan pergeseran sejauh 20 derajat ke kanan
maupun kiri. Pada jarak 2 cm kami mendapatkan nilai bahwa pada saat sudut kiri
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025002
nilai arus yang terbaca adalah 0 mA maupun juga untuk sudut yang kanan. Pada
jarak 4 cm, pada saat sudut kiri kami mendapatkan nilai sebesar 0.5 mA dan juga
pada sudut kanan kami mendapatkan nilai sebesar 0.5mA. pada saat kami
menjauhkan lagi pada sudut 20 derajat ini menjadi 8 cm maka pada sudut kiri akan
terbaca nilai sebesar 2.2 mA dan untuk sudut kanan akan terbaca 0.4 mA.
Selanjutnya kami melakukan percobaan pada sudut 25 derajat yang pertama dengan
jarak 2 cm yang dimana pada sudut kanan dan sudut kiri mendapatkan nilai sebesar
0 mA maupun untuk yang 4 cm dan pada saat jaraknya diatur menjadi 8 cm maka
sudut kiri menunjukan nilai sebesar 0.9 mA dan pada sudut kiri menunjukan sudut
0.2 mA. Jadi ada beberapa hal yang bisa kami dapatkan bahwa semakin dekat jarak
antara antenna transmitter dan receiver maka hasil frekuensi nya semakin bagus
begitu juga apabila tidak ada halangan atau gangguan yang berada tepat diantara
antenna receiver dan antenna transmitter maka arus akan berjalan dengan baik dan
hasil frekuensi pun akan sempurna.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
9. KESIMPULAN
1. Semakin dekat jarang antara antenna pengirim dan penerima maka akan
semakin bagus hasil frekuensinya.
2. Jika terdapat suatu penghalang diantara antena maka hasil pengukuran tidak
akan tepat.
3. Jika jarak antara receiver dan transmitternya dekat, maka kualitas penerima
sinyal akan lebih baik.
4. Semakin lebar sudut yang dibentuk maka arus akan semakin kecil.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
DAFTAR PUSTAKA

Tim Laboratorium Dasar Sistem Telekomunikasi. 2022. Modul Praktikum Dasar


Sistem Telekomunikasi dan Informasi. Indralaya : Teknik elektro Universitas
Sriwijaya.
Balancis, C.A. Antenna Theory: Analysis and Design Third Edition. 2005. Harpper
& Row : New York.
J. Dunlop, and D.G. Smith. 1994. Telecommunication Engineering Third Edition.
Florida: CRC Press.
Ramza, Harry. 2020. Antena dan Propagasi Gelombang. Jakarta: Kemala
Indonesia.
Abdel. 2018. Propagasi Gelombang. https://studylibid.com/doc/1233088/institut-
sains-dan-teknologi-nasional. (Diakses pada tanggal 1 Maret 2022).
Abduh. 2010. Antena dan Propagasi Gelombang.
http://adibdevc.co.id/2012/02/definisi-dan-jenis-jenis-antena0-dalam html.
(Diakses pada tanggal 1 Maret 2022).
Jaelani, Achmad. 2018. Pengertian Antenna dan Parameter Karakteristiknya.
https://achmadjaelani89.com/2016/03/03/antena-dan-propagasi/. (Diakses
pada tanggal 1 Maret 2022).
Komunikasi, Elektronika. 2020. Antena Horn. http://elektronika-
ys.blogspot.com/2012/02/antena-horn.html. (Diakses pada tanggal 16
February 2022).
Komunikasi, Elektronika. 2020. Antena Horn. http://elektronika-
ys.blogspot.com/2012/02/antena-horn.html. (Diakses pada tanggal 1 Maret
2022).
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
LAMPIRAN

4.1. Lampiran Alat

4.1.1 Microwave Console PTE-010 4.1.2 Antena Pengirim (Transmitter)

4.1.3 Antena Penerima (Receiver) 4.1.4 Penggaris

4.1.4 Penggaris
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
4.2 Lampiran Grafik
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FEDRICK HARAFI
NIM : 03041182025018

Anda mungkin juga menyukai