NAMA PRAKTIKAN:
KELAS : TT3C
PROGRAM STUDI
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
1. TUJUAN
1. Mengetahui fungsi dari Vector Network Analyzer
2. Mengatur jarak frekuensi yang akan diuji oleh user
3. Mengetahui cara mengukur parameter medan jauh dan medan dekat
pada antenna
4. Mengetahui nilai pengukuran pada antenna yang diuji
3. PENDAHULUAN
Antena adalah sinyal listrik yang dibawa diantara titik-titik dalam
salah satu dari dua cara yaitu melalui saluran transmisi atau melalui ruang
menerima elektromagnetik.
Profesor Uda dan disempurnakan oleh Hidetsugu Yagi. Antena Yagi terdiri
dari dipol lipat (folded dipole) setengah gelombang (1/2 λ) yang ditambah
keterangan:
Kabel Coaxial
Kabel Coaxial adalah salah satu media transmisi pada jaringan telekomunikasi
berupa kabel jaringan dengan frekuensi tinggi. Kabel Coaxial mempunyai satu
bagian tembaga yang bertindak sebagai pengalir elektrik yang terletak di
tengah-tengah. Satu lapisan plastik bertindak sebagai pemisah kepada bagian
tembaga yang berada di tengah-tengah itu dengan satu lapis pintalan besi.
Keterangan:
Imax = panjang kabel (m)
λ = panjang gelombang (m)
Parameter Antena
Untuk dapat melihat kerja dari antena Yagi, maka perlu diamati
parameterparameter antena pada umumnya. Beberapa parameter umum
antena adalah directivitas, gain, beamwidth, pola radiasi, polarisasi,
bandwidth, VSWR, dan impedansi.
Directivitas
Directivitas dari sebuah antena atau deretan antena diukur pada kemampuan
yang dimiliki antena untuk memusatkan energi dalam satu atau lebih ke
arah khusus yang dipengaruhi oleh pola radiasinya (Balanis, 2005).
Directivitas merupakan perbandingan antara intensitas radiasi (daya tiap unit
sudut ruang) pada arah tertentu U (ϴ, Ф) terhadap intensitas radiasi rata-rata
Uo (dari seluruh permukaan) pancaran (Alaydrus, 2011). Keterarahan dapat
diperoleh dari persamaan 2.4. Gambar 2.5 menunjukan Directivitas dari
antena.
Keterangan:
D = Directivitas (dBi)
U = intensitas radiasi (watt/ sudut)
Uo = intensitas radiasi rata-rata (watt/sudut)
Prad = total daya yang dipancarkan (watt)
Gambar 2.5 Directivitas dari antena (a) 2 dimensi (b) tiga dimensi
(Balanis, 2005)
Gain
Gain adalah kemampuan antena momfokuskan pancaran energi (Alaydrus,
2011). Gain merupakan besaran nilai yang menyatakan adanya penambahan
level sinyal dari sinyal masukan menjadi sinyal keluaran. Kualitas Gain
dipengaruhi oleh keterarahan dan efisiensi. Semakin besar penguatannya
maka akan semakin tinggi keterahan yang dihasilkan. Kuantitas Gain
diperoleh dari suatu perbandingan dan tidak diukur seperti dalam satuan fisis
pada umumnya seperti watt, ohm, atau yang lainnya dan dinyatakan dengan:
G = k. D
Keterangan: G
= Gain (dBi)
k = faktor efisiensi dari antena Bandwidth
D = Directivitas (dBi)
Beamdwidth
Gambar 2.6 menunjukkan tiga daerah pancaran yaitu lobe utama (main
lobe, nomor 1), lobe sisi samping (side lobe, nomor 2), dan lobe sisi
belakang (back lobe, nomor 3). Besarnya Beamdwidth ditunjukkan pada
persamaan 2.6.
(2.6)
Keterangan:
B = 3 dB beamwdth (derajat)
f = frekuensi (GHz) d =
diameter antena (m)
Pola radiasi
Polarisasi
Polarisasi antena adalah orientasi perambatan radiasi gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu antena (Alaydrus, 2011).
Gambar 2.8 menunjukkan polarisasi antena. Ada empat macam polarisasi
antena yaitu polarisasi vertikal, polarisasi horizontal, polarisasi circular, dan
polarisasi cross.
BW% =
Keterangan:
BW = Bandwidth (MHz)
f2 = Frekuensi tertinggi (Hz) f1
= Frekuensi terendah (Hz) fc =
Frekuensi tengah (Hz)
Keterangan:
= Koefisien refleksi tegangan
V- = Tegangan yang kembali ke pemancar (V)
V+ = Tegangan yang menuju beban (V)
Hubungan antara koefisien refleksi, Impedansi karakteristik saluran (ZO)
dan Impedansi beban / antena (ZI) dapat ditulis:
(2.9)
Keterangan:
= Koefisien refleksi tegangan
= Impedansi beban (Ω)
= Impedansi karakteristik saluran (Ω)
Harga koefisien refleksi ini dapat bervariasi antara 0 (tanpa pantulan/match)
sampai 1, yang berarti sinyal yang datang ke beban seluruhnya dipantulkan
kembali ke sumbernya semula. Koefisien refleksi tegangan (⎾) memiliki
nilai kompleks, yang mempresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari
refleksi. Untuk beberapa kasus yang sederhana, ketika bagian imaginer dari
⎾ adalah nol, maka:
sempurna.
rangkaian terbuka.
VSWR (2.10)
Keterangan:
VSWR = Voltage Standing Wave Ratio
|V|max = Gelombang Berdiri Maksimum
|V|min = Gelombang Berdiri Minimum
Besar nilai VSWR yang ideal adalah 1, yang berarti semua daya yang
diradiasikan antena pemancar diterima oleh antena penerima (match).
Namun dalam pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, nilai
standar VSWR yang diizinkan untuk pabrikasi antena adalah VSWR
≤ 2.
Semakin besar nilai VSWR menunjukkan daya yang dipantulkan juga
semakin besar dan semakin tidak match. Berikut adalah tabel keterangan
tentang SWR:
Impedansi
Impedansi adalah perbandingan antara medan elektrik terhadap medan
magnetik (Alaydrus, 2011). Impedansi dipengaruhi oleh antena-antena lain
atau obyek-obyek yang dekat dengannya yang dinyatakan dalam persamaan
Keterangan:
Return Loss
Return loss adalah perbandingan antara gelombang amplitudo yang
direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan (Balanis,
2005). Besarnya return loss sangat tergantung faktor refleksi yaitu
perbandingan antara tegangan yang dipantulkan dengan tegangan yang
datang dari sumber.
4. DASAR TEORI
VNA (Vector Network Analyzer) merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mengukur parameter medan jauh dan medan dekat pada antena.
Parameter medan dekat sendiri dterdiri dari Return Loss, VSWR,
Impedansi dan Bandwidth antenna. Sedangkan pada medan jauh terdiri dari
Gain, Direktivitas, Pola Radiasi, dan Polarisasi Antena.
S-Parameter menggambarkan hubungan input output antara port
(atau terminal) dalam sistem kelistrikan. Misalnya, jika kita memiliki 2 port
(dicontohkan Port 1 dan Port 2) maka S12 mewakili daya yang ditransfer
dari Port 2 ke Port 1 S21 mewakili daya yang ditransfer dari Port 1 ke Port
2. Secara umum, SNM mewakili daya ditransfer dari Port M ke Port N
dalam jaringan multi port.
Sebuah port dapat didefinisikan sebagai tempat dimana kita dapat
memberikan tegangan dan arus. Jadi, jika kita memiliki sistem komunikasi
dengan dua radio (radio 1 dan radio 2), maka terminal radio (yang
memberikan daya ke dua antena) akan menjadi dua port S11 menjadi port
1 yang akan memberikan daya pantulan dan daya akan kembali dikirim ke
port 1. Maka S12 menjadi port 2 yang akan memberikan daya dan akan
dikirim ke port 1.
5. LANGKAH KERJA
A. MENGOPERASIKAN VECTOR NETWORK ANALYZER
1. Tujuan
a. Mengetahui fungsi dari vector network analyzer
2. Barang-barang yang diperlukan
a. Vector Network Analyzer
b. Calibration Kit
c. Antenna
3. Langkah praktikum
a. Masuk pada program S2VNA
b. Tampilan pada program S2VNA
c. Pastikan alat VNA sudah terhubung dengan computer
d. Tampilan pada s2VNA yang sudah terhubung
C. KALIBRASI
1. Tujuan
a. Agar nilai hasil pengukurun yang dilakukan lebih akurat
2. Barang-barang yang diperlukan
a. Vector Network Analyzer
b. Calibration Kit
3. Langkah Praktikum
a. Pilihlah menu CALIBRATION
b. Sesuaikan Cal Kit dengan tipa Calibration Kit yang akan digunakan Jika
Cal Kit sudah sesuai dengan Calibration Kit yang akan digunakan, maka
pilihlah menu Calibrate
c. Pilihlah menu sesuai dengan Port yang akan digunakan (Disarankan
menggunakan menu Full 2-Port Cal)
d. Hubungkan Connectior Port 1 dengan Open pada Calibration Kit lalu
pilihlah menu Port1 Open hingga muncul tanda
e. Hubungkan Connector Port 1 dengan Short pada Calibration Kit lalu
pilihlah menu Port1 Short hingga muncul tanda
f. Hubungkan Connectior Port 1 dengan Load pada Calibration Kit lalu
pilihlah menu Port1 Load hingga muncul tanda
g. Hubungkanlah Connector Port 2 dengan Open pada Calibration Kit lalu
pilihlah menu Port2 Open hingga muncul tanda
h. Hubungkanlah Connector Port 2 dengan Short pada Calibration Kit lalu
pilihlah menu Port2 Short hingga muncul tanda
i. Hubungkan Connector Port 2 dengan Load pada Calibration Kit lalu
pilihlah menu Port2 Load hingga muncul tanda
j. Hubungkanlah Connector Port 1 dan Port 2 dengan Thru pada
Calibration Kit lalu pilihlah menu Port1-2 Thru lalu pilih menu
Subclass 1 hingga muncul tanda
k. Pilihlah Apply
Langkah kalibrasi sudah selesai dan alat VNA sudah dapat dipakai menggunakan
alat yang akan diuji.
Note : Selalu lakukan kalibrasi setelah merubah frekuensi pada menu Stimulus
1. Tujuan
a. Mengetahui nilai pengukuran pada Antenna yang diuji
2. Barang-barang yang diperlukan
a. Vector Network Analyzer
b. Antenna yang akan diuji
c. Antenna Referensi
d. Adapter
e. Kabel
3. Langkah praktikum
a. Pada Menu awal pilihlah menu Measurement lalu pilihlah
pengukuran berdasarkan Port yang akan digunakan. Pilihlah menu
S11 untuk melalkukan pengukuran dengan hanya menggunakan Port
1
b. Untuk mengetahui nilai Return Loss pada Antena pilihlah menu
Format lalu pilihkan menu Log Mag Hubungkan Antenna pada Port 1
Makan gelombang yaag ditampilkan merupakan gelombang dari nilai
Return Loss pada Antenna yang sedang diuji
c. Untuk mengetahui nilai SWR pada Antena pilihlah menu Format lalu
pilihlah menu SWR. Hubungkanlah Antena pada Port 1
Maka gelombang yang ditampilkan merupakan gelombang dari nilai
SWR pada antenna yang sedang di uji
d. Untuk mengetahui nilai Gain pada antenaa piluhlah menu
Measurement lalu pilihlah menu S21. Pilihlah kembali menu Log
Mag seperti cara yang sebelumnya sudah dijelaskan Hubungkanlah
Antena Referensi pada Port 2 dan Anteanna yang akan diuji pada
Port 1, maka hasil pengukuran yang ditampilkan merupakan nilai
dari Gain yang akan didapat dari Antenna yang sedang diuji
E. MERUBAH TAMPILAN
1. Tujuan
a. Untuk mempermudah saat menganalisa pengukuran
2. Langkah praktikum
a. Untuk menampilkan posisi display sesuai dengan yang diinginkan
pilihlah menu Scale
Menu Scale berfungsi untuk mengatur berapa banyak nilai yang
ditampilkan tiap kotak pada skala yang sedang ditampilkan Menu
Ref Value berfungsi untuk memindahkan titik tengah sesuai
dengan nilai yang di input
Menu Ref Position berfungsi untuk memindahkan titik tengah pada
posisi kotak sesuai
Menu Dvision berfungsi untuk mengatur berapa banyaknya jumlah
kotak pada display
Menu Auto Scale berfungsi untuk merubah pengaturan pada display
secara otomatis
b. Untuk menampilkan display lebih banyak pilihlah menu Display lalu
pilihlah Allocate Channels kemudian pilihlah berapa banyak display
yang diinginkan
c. Untuk menandai frequensi yang akan diukur secara detail pilihlah
menu Marker lalu pilihlah Add Marker
Untuk mengubah posisi Marker maka klik lah kolom Frekuensi yang
terdapat pada bagian ujung display lalu masukanlah nilai Frekuensi
yang diinginkan
6. HASIL PENGUKURAN A. Return Loss
Berdasarkan hasil fabrikasi didapatkan bahwa Return Loss -17.954 dB yang berarti
memiliki efisiensi yang tinggi.
B. VSWR
Berdasarkan hasil fabrikasi didapatkan bahwa VSWR 1.8298 yang berarti cukup
sedikit tinggi tetapi masih bisa bekerja dengan baik.
C. GAIN
7. TUJUAN
1) Mampu mengoperasikan alat ukur Network Analyzer M5180.
2) Menguji antena yagi yang telah dipabrikasi pada mata kuliah Perancangan dan
Realisasi Antena.
3) Mengukur besar Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) antena yagi pada alat
ukur Vector Network Analyzer M5180.
4) Mengukur besar return loss (S-Parameters) atau S-11 antena yagi pada alat ukur
Network Analyzer M5180.
5) Mengukur besar penguatan atau gain pada antena yagi dengan alat ukur Network
Analyzer M5180.
8. LAMPIRAN