2 2
2L 2D
R= (m).......r = ( m)
dimana :
L, D = Panjang, diameter (antena) (m)
λ = panjang gelombang (m)
R=r = Jarak antena
Ref. Simon R. Saunders Antennas and Propagation for Wireless Communication Systems
Edisi kedua hal 62
Area Medan Antena (Antenna Field Zones)
2𝐿2
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑅 < , 𝑝𝑜𝑙𝑎
𝜆
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙
𝑙𝑜𝑏𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
𝑠𝑖𝑑𝑒 𝑙𝑜𝑏𝑒 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
2𝐿2 2×33,542 𝑐𝑚
𝑅= = = 180 𝑐𝑚
𝜆 12,5 𝑐𝑚
Kesimpulan:
Dari perhitungan di atas untuk mendapatkan pola pancaran (pola
radiasi) pada jarak R yaitu 1,8 m, Pengukuran ini bisa dilakukan di
ruang chamber.
2.3. Parameter-parameter antena
Parameter Antena yang terdapat pada Karakteristik Medan Jauh
(Far Field) Antena adalah:
1. Pola Radiasi
2. Lebar Berkas (Beamwidth)
3. Direktivitas
4. Gain
5. Polarisasi
Antena
• Secara praktek tidak mungkin membuat
antena yang beradiasi serba sama ke segala
arah. Tetapi memungkinkan membuat antena
beradiasi serba sama ke segala arah secara
horizontal seperti pada Antena vertikal pada
Gambar 2.4.
P
D=
Pref
Di mana :
D = Directivity Directivity dari dipole 1/2𝜆
P = Daya pada antena yang diukur adalah 1,64 atau 2,15 dBi
Pref = Daya pada antena referensi
2.3.3 Gain
Gain menentukan seberapa besar sebuah antena memfokuskan
energi pancarnya. Gain disebut juga dengan Power Gain.
Gambar 2.7a Set Up Antena Double Gambar 2.7b Set Up Antena Double
Cross Dipole saat menjadi Penerima Cross Dipole saat menjadi Pemancar
Hitunglah HPBW dari antena yang memiliki power pattern seperti diatas !!!
Latihan 3