Anda di halaman 1dari 7

MODUL 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTIP

Rasya Hafiz Firdaus (120400082)


Asisten: Hafizh Daffa
Tanggal Percobaan: 12/05/2023
TT3106-Pratikum Teknik Telekomunikasi 3
Laboratorium Dasar Elektronika – Jurusan Teknik Elektro, Informatika dan Sistem Fisis ITERA

Abstrak sinyalnya adalah dB. Ketika antena valid Jika dB besar,


jarak yang dapat ditempuh juga besar.
Modul praktikum 3 ini dilakukan untuk
merancang antenna mikrostip dengan frekuensi yang
telah dibagikan oleh asprak yaitu frekuensi 800 MHz
untuk Kelompok 1 RB, hasil yang didapatkan setelah
optimalisasi Return Loss = - 5.3823065, VSWR = 1.89.
Kata kunci: Mikrostip , Frekuensi, Return Loss.

1. PENDAHULUAN
Pratikum Modul 3 ini mempelajari tentang
perancangan antenna Mikrostip .
Antena adalah salah satu komponen terpenting dari
telekomunikasi digital. Berbagai macam antena telah
banyak dikembangkan untuk beragam aplikasi, salah
satunya adalah antena Mikrostrip. Pada penelitian ini
dibuat antena Mikrostrip berbentuk rectangular, Antena Gambar 2.1 Omni-Directional Antena & Directional Antena
mikrostrip adalah antena yang banyak dikembangkan
dalam berbagai aplikasi.Antena mikrostrip sangat Secara umum, antena dibagi menjadi 2 jenis, antenna
menarik karena bebannya yang ringan, mudah directional dan antena omnidirectional orientasi. Seperti
disesuaikan bentuknya dan biayanya yang rendah. Pada yang ditunjukkan pada Gambar 2.1, antena directional
komunikasi gelombang radio, diperlukan antena yang adalah memancarkan radiasi terarah tetapi dengan sudut
memiliki performansi bandwidth, frekuensi kerja, pancaran kecil. Ketika Omnidirectional dengan lebar,
VSWR, Gain yang baik. Praktikum kali ini bertujuan sudut sinar lebar
untuk membuat rancangan antena microstrip dengan
frekuensi 800 MHz.
2.1 ANTENA MIKROSTIP
2. STUDI PUSTAKA
Antena mikrostrip adalah antena platform kecil
Antena adalah converter gelombang pemandu yang dapat dibuat dari plat PCB. Antena mikrostrip
saluran transmisi adalah gelombang kebebasan di udara, mendapat banyak perhatian pada tahun 1970-an,
dan di depan. Transmisi adalah alat berfungsi sebagai meskipun ide dasar untuk produksinya sudah ada sejak
penghantar atau penyalur energi gelombang tahun 1953 dan hak paten diberikan pada tahun 1955. [3]
elektromagnetik. [1]

Fungsi utama antena adalah untuk mengirim dan


menerima gelombang Energi elektromagnetik
tergantung pada penggunaan dan penggunaan frekuensi.
Kekuatan antena dalam menerima dan memancarkan
sinyal disebut dengan antena gain atau gain. Unit
pengukuran daya antena internal untuk fokus atau fokus

Gambar 2.1.1 Struktur Antena Mikrostip

Dalam pembuatannya, antena mikrostrip terdiri atas tiga


elemen, yaitu paradiasi (radiator), elemen substrat

1
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
(substrate) dan elemen pertanahan (ground) seperti dengan c adalah kecetapatan cahaya dan f adalah
yang ditunjukkan pada gambar 2.1.1 frekuensi dalam MHz. [4]
Pada antena mikrostrip, terdapat beberapa f. Polarisasi
parameter yang harus diketahui. Parameterparameter Polarisasi dari gelombang yang teradiasi
tersebut dapat digunakan sebagai pengganti pengujian didefinisikan sebagai suatu keadaan gelombang
secara matematis. Besaran tersebut yaitu Gain, Return elektromagnet yang menggambarkan daerah dari
Loss, VSWR, Bandwidht, polarisasi dan pola radiasi. magnitudo vektor medan elektrik yang bervariasi
menurut waktu. Selain itu, polarisasi juga dapat
a. Gain didefinisikan sebagai gelombang yang diradiasikan
Gain adalah rasio densitas daya unit antena dan diterima oleh antena pada suatu arah tertentu.
terhadap densitas daya antena referensi dalam arah Polarisasi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
dan daya input yang sama. Penguatan juga dapat tiga, yaitu linier (linier), circular (melingkar), atau
dirancang sebagai penguatan antena untuk sinyal elliptical (elips).
yang diterima atau disiarkan.
b. Return Loss 3. METODOLOGI
Kerugian umpan balik adalah rasio amplitudo
gelombang yang dipantulkan dengan amplitudo DIAGRAM ALIR
gelombang yang dipancarkan. Dalam sirkuit
gelombang mikro dengan diskontinuitas
(mismatch), jumlah kerugian umpan balik bervariasi
dengan frekuensi, tetapi relatif terhadap aplikasi
pada antena, kerugian umpan balik dapat ditentukan
<; -10dB.
c. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
Bila impedansi saluran transmisi tidak sesuai
dengan pengirim maka akan timbul daya refleksi
(reflected power) pada saluran yang berinterferensi
dengan daya maju (forward power). Interferensi ini
menghasilkan gelombang berdiri (standing wave)
yang besarnya bergantung pada daya refleksi.
VSWR adalah perbandingan antara amplitudo
gelombang berdiri (standing wave) maksimum
|V|max dengan minimum |V|min.
d. Bandwidth
Bandwidth suatu antena didefinisikan sebagai
rentang frekuensi dimana kerja yang berhubungan
dengan beberapa karakteristik (seperti impedansi
masukan, pola radiasi, beamwidth axial ratio)
memenuhi spesifikasi standard. Bandwidth (BW)
antena didapatkan dari hasil pengurangan dari
frekuensi tertinggi terhadap frekuensi terendah.
e. Pola Radiasi
Pola radiasi antena diukur pada daerah medan jauh
antena, karena pada daerah tersebut gelombang
elektromagnetik yang terpancar tidak bergantung
jarak dari antena. Nilai medan jauh dapat dihitung
melalui persamaan berikut:

R=2L2 /λ…............................ (1)


3.1 ALAT DAN BAHAN :
Dimana:

L = dimensi terbesar antena,


1. Laptop/ pc
λ = panjang gelombang.
2. CST Studio
3. Internet
Untuk mencari besar , kita dapat menggunakan
4. Kertas
rumus 2.
5. Pena
𝑐 6. Kalkulator
λ = .................................(2)
𝑓

2
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
4. HASIL DAN ANALISIS a. S Parameter
S Parameter yang didapatkan setelah dilakukan Start
Telah didapatkan Hasil Perhitungan Parameter untuk Simulation tidak tepat pada nilai 800, Sehingga perlu di
Perancangan Antena Mikrostip dengan Frekuensi 800 optimalisasi.
MHz seperti Pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Perhitungan Parameter Frekuensi 800MHz

Parameter Simbol Nilai (mm)

Lebar Patch Wp 115.180

Panjang Patch Lp 90.208


Gambar 4.2 Hasil S-Parameter sebelum di Optimalisasi
Lebar Wg 124.78
Groundplane Setelah itu dilakukan optimalisasi dengan mengganti
nilai Parameter Wp = 114 mm , Lp = 89.16 mm, wg =
Panjang Lg 108.808 123.6 mm , lg = 98.76 mm, wif = 89.16 mm , dan lif =
Groundplane 35.922 mm. Didapatkan Hasil S-Parameter yang sesuai
dengan nilai 800 seperti pada gambar 4.3
Lebar Inset Feed Wif 1

Panjang Inset Lif 2.692


Feed

Lebar Saluran Wf 37.86


Transmisi

Tebal Substrat h 1.6

Tebal Konduktor t 0.035

Panjang saluran lf 45.871 Gambar 4.3 Hasil S-Parameter sesudah di Optimalisasi


Transmisi
b. VSWR
VSWR yang didapatkan setelah dilakukan Start
Lalu Telah dilakukan perancangan antenanya seperti Simulation adalah 3.33 hal ini tidak tepat pada nilai
pada gambar dibawah ini antara 1 - 2 , Sehingga perlu di optimalisasi

Gambar 4.4 Hasil VSWR sebelum Optimalisasi

Gambar 4.1 Hasil Perancangan Antena Mikrostip Frekuensi Setelah itu dilakukan optimalisasi dengan mengganti
800MHz nilai Parameter Wp = 114 mm , Lp = 89.16 mm, wg =
123.6 mm , lg = 98.76 mm, wif = 89.16 mm , dan lif =

3
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
35.922 mm. Didapatkan Hasil S-Parameter yang sesuai [5] Rambe, Ali Hanafiah. "Antena Mikrostrip:
dengan nilai 1.89 seperti pada gambar 4.5 Konsep dan Aplikasinya." (2012).
[6] Ridho A. Vicky., Utomo S. Budi., & Setiabudi D.,
“Perancangan dan Realisasi Antena Mikrostrip
700 MHz Model Patch Circular Dengan Metode
Linear Array Sebagai Penerima TV Digital”
Jurnal Universitas Jember.
[7] Satria, Devin Dwiananta. "DESAIN ANTENA
MIKROSTRIP FREKUENSI 329-335 MHZ
MENGGUNAKAN APLIKASI CST STUDIO
SUITE 2019." Prosiding SNITP (Seminar
Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan). Vol.
4. 2020.
Gambar 4.5 Hasil VSWR Setelah di optimalisasi [8] Nurdiana, Rian. Pemodelan Antena Mikrostrip
Rectangular Patch Untuk Aplikasi Layanan
c. Gain Teknologi Pita Lebar Wimax Pada Frekuensi
Setelah dilakukan optimalisasi didapatkan hasil 2,360 Ghz Menggunakan Software Cst Studio.
seperti pada gambar 4.6 Diss. Universitas Komputer Indonesia, 2019.
[9] Ramdani, Akmal Maulana. Pemodelan Antena
Mikrostrip Rectangular Patch 1575, 42 Mhz
Untuk Receiver Gps Menggunakan Program Cst
Studio Suite. Diss. Universitas Komputer
Indonesia, 2019.
[10] Nurdiana, Rian. Pemodelan Antena Mikrostrip
Rectangular Patch Untuk Aplikasi Layanan
Teknologi Pita Lebar Wimax Pada Frekuensi
2,360 Ghz Menggunakan Software Cst Studio.
Diss. Universitas Komputer Indonesia, 2019.
Gambar 4.6 Hasil Farfield Gain Abs (theta 90)

5. KESIMPULAN LAMPIRAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari
praktikum ini adalah Penginputan nilai pada parameter
list di CST akan berpengaruh pada hasil S-Parameter,
VSWR, dan Gain. Semakin besar bilai VSWR maka
kinerja antenna semakin buruk, Batas nilai maksimum
Antena adalah 2.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Alam, Syah. "Antena Mikrostrip Segitiga Dengan Gambar 1.1 S-Parameter setelah optimalisasi
Parasitic Untuk Aplikasi Wireless
Fidelity." Jurnal Kajian Teknik Elektro 2.1
(2017): 25-37.
[2] Mujahidin, Irfan. "Rancang Bangun Rectifier
Antenna Mikrostrip Ufo Pada Frekuensi Ultra
Wideband (UWB) Sebagai Pemanen Energi
Elektromagnetik." Jurnal Mahasiswa Teknik
Elektro Universitas Brawijaya 3.2 (2015): 1-6.
[3] Hajar, Ibnu. "Desain Antena Mikrostrip Patch
Array 28 GHz dengan CST Microwave Studio."
(2018).
[4] Surjati, Indra. "Antena mikrostrip." BUKU
DOSEN-2010 (2010). Gambar 1.2 S-Parameter setelah optimalisasi

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
Gambar 1.3 VSWR sebelum optimalisasi

Gambar 1.4 VSWR setelah optimalisasi

Gambar 1.5 Farfield Gain

5
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
6
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA
7
Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA

Anda mungkin juga menyukai