Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTEK ANTENA DAN PROPAGASI


JOB 2
PENGUKURAN POLA RADIASI ANTENA STANDAR

Oleh :

Nama :

Nim :

Kelas :

Kelompok :

Partner : 1.

2.

3.

4.

5.

Instruktur : Ir. Jon Endri, M.T

LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2023
JOB 2

I. JUDUL : Pengukuran Pola Radiasi Antena Standar.

II. TUJUAN : 1. Mengetahui / memahami cara pengukuran pola radiasi antenna.


2. Mengamati / mengukur daya output antenna untuk sudut
pengarahan yang bervariasi.
3. Mengetahui cara menggambarkan pola radiasi antenna baik
secara teoritis maupun praktis.
4. Membandingkan gambaran pola radiasi antenna praktis dengan
teoritis.

III. PERANGKAT / ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN :


1. 2 Set antenna standar, 1 set antenna 3λ/4, dan 1 set antenna
λ/4.
2. 1 buah RF signal generator.
3. 1 buah RF amplifier.
4. 1 buah power supply.
5. 2 buah RF spectrum analyzer.
6. Kabel-kabel dan konektor-konektor.

IV. TEORI PENDUKUNG :


4.1 Antena Standar
Antena standar merupakan antenna pabrikan / antenna yang dibuat pabrik
yang telah melalui pengujian laboratorium dan biasa digunakan sebagai
referensi untuk mengukur antenna-antena praktis hasil desain.
Antena standar ini didesain berupa antenna open dipole λ/2, dimana
antenna ini mempunyai gain matematis 2,15 dB.
Gambar 1. Antena standar ( open dipole ).
Keterangan : l : panjang elemen antenna ( λ/2 ).
a : jarak / spasi antar kutub elemen.
b : panjang masing-masing potongan elemen antenna.

IV.2 Pola Radiasi Antena


Pola radiasi antenna merupakan gambaran pancaran energy radiasi
antenna.
Antenna standar yang berupa antenna open dipole λ/2 mempunyai pola
radiasi omnidirectional. Pola seperti ini digambarkan berupa pola cincin besar
yang mengelilingi batangan / elemen antenna. Pola radiasi omnidirectional ini
lebih dikenal dengan istilah pola kue donat karena bentuknya seperti kue donat
besar yang mengelilingi batangan / elemen antenna.
Gambar 2. Pola radiasi antenna open dipole ( pola kue donat ).

Pola cincin atau pola kue donat diatas dibentuk oleh gabungan dua pola,
yaitu :
1. Pola vertical, yang berupa gambaran lingkaran cincin / lingkaran kue
donat.
2. Pola horizontal, yang berupa gambaran lingkaran penampang cincin /
lingkaran penampang kue donat.
Pola vertical secara teoritis digambarkan berupa lingkaran yang sempurna
dengan bentuk tetap, sedangkan pola horizontal digambarkan berupa lingkaran
dengan bentuk yang bervariasi sesuai dengan panjang elemen antenna.
Gambar 3. Gambaran pola vertical. Gambar 4. Gambaran pola horizontal.

Pola radiasi secara teoritis digambarkan berupa kuat medan fungsi sudut

pengarahan antenna ( W fungsi θ ), dimana persamaannya dapat ditulis :


W(θ) = WmaxSinnθ ……….…………………………………….. 1)

dimana ; W(θ) ; kuat medan fungsi θ.


Wmax ; kuat medan maksimum ( pada θ = π/2 ).
n = 3 untuk antenna dengan panjang elemen λ/2.

= 2 untuk antenna dengan panjang elemen 3λ/4 dan λ/4.

= 1 untuk antenna dengan panjang elemen λ.

IV.3 Pengukuran Pola Radiasi


Seperti halnya pada pengukuran gain, pada pengukuran pola radiasi
antenna, antenna yang akan diukur dioperasikan sebagai antenna receiver
sedangkan antenna transmitter selalu menggunakan antenna standar.
Karena yang bervariasi adalah pola horizontal maka pada pengukuran
antenna open dipole pola yang akan diukur dan digambarkan adalah pola
horizontal.
Untuk menggambarkan pola radiasi antenna maka secara teoritis harus
diukur kuat medan antenna, akan tetapi secara praktis pengukuran kuat medan
dapat diganti dengan pengukuran daya antena, dalam hal ini adalah daya output
antenna receiver. Daya output antenna tersebut diukur dengan sudut

pengarahan ( θ ) yang bervariasi dalam batasan integral sudut θ tersebut.

Gambar 5. Diagram dasar pengukuran pola radiasi antenna open dipole.


Gambar 6. Gambaran pola radiasi antenna berdasarkan pengukuran daya.

Secara teoritis pola radiasi dapat digambarkan dengan persamaan :


PR(θ) = PRmaxSinnθ ……………………………………………… 2)
Berdasarkan hasil pengukuran / praktis maka pola radiasi antenna dapat
digamabarkan dengan persamaan matriks :
PR(θ) = [PRmin , PRa , PRb , PRc , PRmax , PRd , PRe , PRf , PRmin] ……. 3)
Satuan-satuan daya diatas harus dalam bentuk satuan satuan dasar
seperti Watt, mWatt, μWatt, nWatt atau pWatt.

V. PROSEDUR PENGUKURAN
1. Siapkan 2 ( dua ) set antenna standar, 1 set antenna 3λ/4, dan 1 set antenna
λ/4.
2. Siapkan perangkat / alat-alat ukur.
3. Buat rangkaian pengukuran seperti gambar berikut ! dengan ketentuan ;
Instalasi ; horizontal – horizontal.
Frekuensi ; 300 MHz.
4. Hidupkan RF spectrum analyzer, dengan ketentuan ;
Pada sisi transmitter ;
Frekuensi center ; 300 MHz.
Span ; 1 MHz.
Rev level ; 20 dBm.

Pada sisi receiver ;


Frekuensi center ; 300 MHz.
Span ; 1 MHz.
Rev level ; - 20 dBm.
5. Hidupkan RF signal generator, dengan ketentuan ;
Frekuensi ; 300 MHz.
Amplitudo output ; 4 dBm.
6. Hidupkan RF amplifier dengan member tegangan catu s/d 9 Volt dc.
7. Amati dan catat hasil pengukuran pada spectrum analyzer sisi transmitter
( PT ).
8. Amati dan catat hasil pengukuran pada spectrum analyzer sisi receiver

( PRstandar pada sudut θ= 900 ).


9. Putar antenna receiver dengan variasi sudut θ= 150 menuju θ= 00 dan θ=
1800. Amati dan catat hasil pengukuran spectrum analyzer untuk setiap

variasi sudut θ ( PR standar pada setiap variasi sudut θ ).

10. Ganti antenna receiver dengan variasi panjang elemen 3λ/4 dan λ/4.
Lakukan pengukuran seperti pengukuran pada butir 8 dan butir 9.

VI. DATA HASIL PENGUKURAN


Dibuat data hasil pengukuran seperti tabel berikut.
Tabel data hasil pengukuran
No Frekuensi θ PT PRstandar PR ( dBm )
( MHz ) ( dBm ) ( dBm )
3λ/4 λ/4
1 300 00 12.3 -58.39
2 150 -49.12
3 300 -43.90
4 450 -41.50
5 600 -40.85
6 750 -40.14
7 900 -39.66 -42.10 -42.60
8 1050 -41.00
9 1200 -42.99
10 1350 -46.08
11 1500 -51.62
12 1650 -54.80
13 1800 -51.07

VII. TUGAS
1. Hitung PR(θ) pada masing-masing antenna secara teoritis dalam satuan
nWatt !.
PRmax = PR pada θ= 900.
2. Buat tabel hasil perhitungan teoritis tersebut !
3. Gambarkan pola radiasi masing-masing antenna secara teoritis !
4. Hitung PR(θ) pada masing-masing antenna dari data hasil pengukuran
dalam satuan nWatt !.
5. Buat tabel hasil perhitungan dari data hasil pengukuran tersebut !
6. Gambarkan pola radiasi masing-masing antenna berdasarkan data hasil
pengukuran !
7. Buat analisa hasil pengukuran dengan cara membandingkan pola radiasi
hasil pengukuran dengan teoritis pada masing-masing antenna yang
diukur..
( Gunakan program matlab untuk menghiting P R(θ) dan menggambar pola
radiasi ).

VIII. PENYELESAIAN TUGAS


1. Perhitungan PR(θ) teoritis
a. Antena standar
M-File
n=3
PrmaxdBm=-39.66
teta=[0:pi./12:pi]
Prmaxm=10.^(PrmaxdBm./10)
Prmaxn=Prmaxm*(10.^6)
Prtetan=Prmaxn*(sin(teta).^n)
polar(teta,Prtetan)

Command Window
n=3
PrmaxdBm = -39.6600
teta =
Columns 1 through 13
0 0.2618 0.5236 0.7854 1.0472 1.3090 1.5708 1.8326
2.0944 2.3562 2.6180 2.8798 3.1416
Prmaxm = 1.0814e-004
Prmaxn = 108.1434
Prtetan =
Columns 1 through 12
0 1.8749 13.5179 38.2345 70.2412 97.4611 108.1434 97.4611
70.2412 38.2345 13.5179 1.8749 0.0000
b. Antena 3λ/4
M-File
……..
Command Window
……..

c. Antena λ/4

M-File
……..
Command Window
…….

2. Tabel hasil perhitungan PR(θ) teoritis


No Frekuensi Θ0 PRstandar PR ( nWatt )
( MHz ) ( nWatt )
3λ/4 λ/4
1 0 0
2 15 1.8749
3 30 13.5179
4 45 38.2345
5 60 70.2412
6 75 97.4611
7 90 108.1434
8 105 97.4611
9 120 70.2412
10 135 38.2345
11 150 13.5179
12 165 1.8749
13 180 0

3. Gambar pola radiasi teoritis


a. Antena standar
90 150
120 60

100

150 30
50

180 0

210 330

240 300
270

b. Antena 3λ/4
…….

c. Antena λ/4

…….

4. Perhitungan PR(θ) dari data hasil pengukuran


a. Antena standar
M-File
PrtetadBm=[-58.39 -49.12 -43.90 -41.50 -40.85 -40.14
39.66 -41.00 -42.99 -46.08 -51.62 -54.80 -51.07]
teta=[0:pi./12:pi]
Prtetam=10.^(PrtetadBm./10)
Ptetan=Prtetam*(10.^6)
polar(teta,Prtetan)

Command Window
PrtetadBm =
Columns 1 through 13
-58.3900 -49.1200 -43.9000 -41.5000 -40.8500 -40.1400 -39.6600 -
41.0000 -42.9900 -46.0800 -51.6200 -54.8000 -51.0700
teta =
Columns 1 through 13
0 0.2618 0.5236 0.7854 1.0472 1.3090 1.5708 1.8326
2.0944 2.3562 2.6180 2.8798 3.1416
Prtetam = 1.0e-003 *
Columns 1 through 12
0.0014 0.0122 0.0407 0.0708 0.0822 0.0968 0.1081 0.0794
0.0502 0.0247 0.0069 0.0033 0.0078
Ptetan =
Columns 1 through 13
1.4488 12.2462 40.7380 70.7946 82.2243 96.8278 108.1434
79.4328 50.2343 24.6604 6.8865 3.3113 7.8163

b. Antena 3λ/4
M-File

Command Window
c. Antena λ/4
M-File

Command Window

5. Tabel hasil perhitungan PR(θ) dari data hasil pengukuran

No Frekuensi θ PRstandar PR ( nWatt )


( MHz ) ( nWatt )
3λ/4 λ/4
1 0 1.4488
2 15 12.2462
3 30 40.7380
4 45 70.7946
5 60 82.2243
6 75 96.8278
7 90 108.1434
8 105 79.4328
9 120 50.2343
10 135 24.6604
11 150 6.8865
12 165 3.3113
13 180 7.8163

6. Gambar pola radiasi dari data hasil pengukuran


a. Antena standar

90 150
120 60

100

150 30
50

180 0

210 330

240 300
270

b. Antena 3λ/4

c. Antena λ/4

7. Analisa
a. Antena standar

b. Antena 3λ/4

c. Antena λ/4

Anda mungkin juga menyukai