Oleh :
II. TUJUAN :
Antena standar ini didesain berupa antena open dipole λ/2. Dimana antena
ini mempunyai gain matematis 2,15 dB.
Gambar 1. Antena Standar (open dipole)
Keterangan :
Gain adalah perbandingan Pret terhadap PT . Jika Pret dan PT dalam satuan watt
maka :
Pada antena receiver daya output antena adalah daya listrik yang
dihasilkan antena untuk diberikan kepada pesawat receiver (daya input pesawat
receiver), sedangkan daya input adalah daya radiasi effektif yang ditangkap antena
dari udara bebas.
Gambar 3. Gambaran gain pada antena receiver
Gain adalah perbandingan P R terhadap Prer . Jika P R dan Prer dalam satuan watt
maka ;
RF
Jarak antena Tx– Rx (relatif)
TX SA
RX
RF
PR = PT + GT–LP + GR ................................................................. 5 )
Dimana :
Dimana :
V. PROSEDUR PENGUKURAN
3 atau 4 meter
PS
RF
30 atau 40 meter
RF Amp SA
RF
RF
SG
SA
4. hidupkan RF spectrumanalyzer, dengan ketentuan :
Span : 1 MHz
Span : 1 MHz
transmitter (PT )
(PR standar)
9. Ganti antena receiver dengan variasi panjang elemen 3λ/4 dan λ/4
VII. TUGAS
a. Instalasi vertikal-vertikal.
- λ/2 (Standar)
GRST = 2,15 (referensi)
- 3λ/4
GR= GRstandar + (PR - PRstandar)
= 2,15 + (-59,28 – (-55,51))
= -1,62dB
- λ/4
b. Instalasi vertikal-horizontal.
- λ/2 (Standar)
GRST = 2,15 (referensi)
- 3λ/4
GR=GRstandar + (PR - PRstandar)
= 2,15 + (-61,94– (-55,45)
= -4,34dB
- λ/4
3. Analisa
a. Instalasi vertikal-vertikal
Pada percobaan ini telah dilakukan pengukuran gain antena dengan posisi
instalasi berbentuk vertikal baik itu di sisi pemancar (transmitter) maupun di sisi
penerima (receiver). Adapun 3 jenis antena yang akan digunakan pada bagian
penerima (receiver) yaitu antena standar (λ/2), antena 3λ/4 dan antena λ/4. Untuk
sisi pemancar (transmitter) frekuensi diatur sebesar 200 MHz dengan referensi
level 20 dBm. Ketika sudah diatur, maka dapat diamati pada spektrum analyzer
berapa daya yang dipancarkan oleh antena transmitter yaitu sebesar 6 dBm.
Selanjutnya dilakukan pengamatan daya untuk antena standar (λ/2) pada antena
penerima (receiver). Dengan mengamati spektrum analyzer, kita dapat mengamati
berapa daya yang diterima oleh antena receiver. Pada kondisi ini, daya yang
muncul pada spektrum analyzer selalu berubah-ubah tetapi kita mengambil daya
maksimum yang diterima oleh antena receiver yaitu -47,1 dBm. Di bagian
penerima, daya yang dihasilkan bernilai negatif karena sinyal yang berada pada
sisi penerima (receiver) nilainya selalu kecil, oleh karena itulah dilakukan
pengukuran gain di bagian penerima. Selanjutnya dilakukan pengukuran gain
pada antena 3λ/4, dengan mengamati spektrum analyzer maka daya maksimum
yang diterima antena adalah -59,28 dBm. Kemudian untuk antena λ/4, daya
maksimum yang diterima antena adalah -59,25 dBm.
b. Instalasi vertikal-horizontal
Dari dua percobaan posisi antena yang telah dilakukan, praktikan telah
membandingkan menurut dari hasil yang didapatkan. Untuk penggunaan antena
dengan posisi vertikal, gelombang yang dipancarkan menjadi lebih rapat atau
sempit yang dibuktikan dengan hasil daya yang diterima oleh antena receiverlebih
besar sehingga memiliki jangkauan daya yang lebih jauh. Sedangkan untuk
penggunaan antena dengan posisi horizontal, gelombang yang dipancarkan
menjadi lebar sehingga daya yang dihasilkan lebih kecil.