Anda di halaman 1dari 84

Antenna dan Propagasi

Broadband Multimedia – PNJ


2022

Fitri Elvira Ananda


TOPIK ANTENA PROPAGASI
• Parameter Antena
• Jenis Antena
• Konsep Radiasi Gelombang Radio
• Jenis dan Karakteristik Propagasi Gelombang
Radio
• Path Loss
• Link Budget Sistem Komunikasi Radio

2
Konsep Dasar Antenna
• Parameter Antenna
Pola Radiasi (Daya rad – Magnitude rad, rapat
daya rad, intensitas rad, Beamwitdh “HPBW –
FNBW”)
Polarisasi (vertikal, horizontal)
Gain (Direktivitas)
Area effective
Impedansi
VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
Return Loss
Parameter antenna menunjukkan kinerja antena
berkaitan dengan distribusi energi yang diradiasikan di
dalam ruang (channel), efisiensi daya, matching, dll.
Parameter-parameter ini saling berkaitan. 3
Overview
• Setiap sistem nirkabel harus menggunakan antena untuk
memancarkan dan menerima energi elektromagnetik.
• Antena adalah transduser antara sistem dan ruang bebas
dan kadang-kadang disebut sebagai “air interface”.
• Definisi Standar IEEE untuk Antena (IEEE Std 145–1983)
∗ mendefinisikan antena atau antena sebagai “sarana
untuk memancarkan atau menerima gelombang radio.”
Dengan kata lain antena adalah struktur transisi antara
ruang bebas dan perangkat pemandu.
• Prinsip dasar antena, disebut reciprocity, menyatakan
bahwa performansi antena adalah sama, baik saat
transmit atau receive. Prinsip reciprocity berarti bahwa
estimasi Gain antena, Beamwidth (lebar beam), dan
Polarisasi adalah sama untuk transmit dan receive. 4
Dasar Pemahaman Reciprocity

5
6
Perangkat pemandu atau
saluran transmisi dapat
berbentuk jalur koaksial atau
pipa berlubang (pemandu
gelombang), dan digunakan
untuk mengangkut energi
elektromagnetik dari sumber
transmisi ke antena, atau dari
antena ke penerima

Source : Balanis 7
Konsep Radiasi
• Radiasi elektromagnetik mempunyai sifat dual :
- Sebagai gelombang
– Sebagai partikel (foton)
• Gelombang radio adalah salah satu bentuk
radiasi elektromagnetik.
• Gelombang elektromagnetik dapat dibangkitkan
oleh gerakan muatan listrik.
Gelombang Elektromagnetik
• Transmisi gelombang
e.m. di ruang adalah
sebagai gelombang
transversal.
• Gelombang
dikarakterisasikan oleh
frekuensi dan panjang
gelombang:

v  f    c  f
Jika F=100MHz, berapa panjang gelombang?
Medan Listrik dan Magnet
• Gelombang e.m. yang berpropagasi terdiri
atas medan listrik dan medan magnet yang
saling tegak lurus, dan keduanya tegak lurus
dengan arah rambatnya.
• Hubungan antara medan listrik dengan
medan magnet analogi dengan hubungan
antara tegangan dan arus dalam rangkaian
listrik.
E
• Hubungan ini dinyatakan dengan : Z 
H
Gelombang Bola
• Sumber gelombang e.m. yang paling sederhana adalah
sumber titik, dimana (pd ruang bebas) gelombang
elektromagnetik diradiasikan serba sama ke segala
arah, sehingga menghasilkan gelombang depan
(wavefront: bidang dimana fase gelombang sama)
berbentuk bola.
• Sumber ini disebut radiator isotropis.
Isotropis
• Radiator isotropis,merupakan antena ideal yang
memancarkan (atau menerima) secara merata ke segala
arah, dengan pola bola. Radiator isotropik juga kadang-
kadang disebut antena omnidirectional.

Syarat antena sebagai sumber titik


• Mempunyai medan jauh transversal
• Rapat daya P (arus daya) yang menembus bidang
bola observasi mengarah radial keluar semuanya
•Dengan ekstrapolasi, semua rapat dayanya berasal dari
volume yang sangat kecil atau titik O, tidak bergantung
pada dimensi fisiknya 12
Jika medium antara antena (bola) tidak meredam, juga tidak menyerap daya,
berdasarkan hukum kekekalan energi, maka :
Daya yang dipancarkan sumber = Daya total yang menembus bola

 2 dimana,
Prad   Wrad .dS    Wrad .dS Wrad = rapat daya pada bola
S 0 0
dS = elemen luas = r2.sin.d.d
Prad = daya yang dipancarkan antena 13
Pola Radiasi
• An antenna radiation pattern or antenna pattern is defined as “a
mathematical function or a graphical representation of the radiation
properties of the antenna as a function of space coordinates.
• Radiation properties include :
 power flux density (fluks rapat daya)
= W.rad
 radiation intensity (intensitas radiasi)
= U.rad
 field strength (kuat medan)
 field region (daerah medan antenna)
 Directivity (direktivitas)
 phase or polarization (fasa/polarisasi)

14
Balanis
Terminologi yang berkaitan dengan konsep pola radiasi :

Pola Isotropis
adalah pola suatu antena yang meradiasikan/menerima energi EM
sama ke segala arah. Pola isotropis adalah konsep ideal yang
secara fisik tidak ada, dapat digambarkan sebagai bola dengan
radiator isotropis pada pusat bola.

Antenna direksional
adalah antena yang meradiasikan/menerima energi ke/dari arah
tertentu lebih besar dari pada arah lain.

Antenna Omnidireksional
Adalah antena yang memiliki pola non-direksional pada bidang
tertentu dan pola direksional pada bidang lain yang ortogonal
dengan bidang tersebut.

15
Pola Radiasi
Pola radiasi diukur di daerah medan jauh dimana distribusi angular
daya yang diradiasikan tidak tergantung jarak.

E ( ,  )
F ( ,  ) 
max[ E ( ,  )]

P( ,  )  F ( ,  )
2

P( ,  ) dB  10 log P( ,  )  10 log F ( ,  )  20 log F ( ,  )


2

F ( ,  ) dB  10 log F ( ,  )  20 log F ( ,  )
2

Daya yang diradiasikan atau diterima pada setiap variasi angular


(sudut) dan jarak konstan disebut pola daya (linear & dB).
Magnitudo medan listrik atau medan magnetik yang diradiasikan atau
diterima pada setiap variasi angular (sudut) jarak konstan disebut pola
amplitudo/pola magnitude (linier). 16
17
Lebar beam (Beamwidth)
Half-power beamwidth (HPBW)
Sudut antara dua vektor yang berasal dari pusat koordinat ke titik
dimana intensitas radiasinya setengah dari intensitas radiasi
maksimum (half power points).
First-null beamwidth (FNBW)
Sudut antara dua vektor yang berasal dari pusat koordinat dan
menyinggung beam utama. Umumnya FNBW ≈ 2HPBW.

18
19
Principal patterns
Ex : Pola radiasi Direksional jenis
Antena Horn

Pola 2D dari antena yang


berpolarisasi linier pada:
 Bidang E : bidang yang paralel
dengan vektor E dan pada bidang
tersebut terdapat arah radiasi
maksimum. Medan-E terletak pada
bidang x-z, elevasi =0
 Bidang H : bidang yang paralel
dengan vektor H, tegak lurus
dengan bidang E, dan pada bidang
tersebut terdapat arah radiasi
maksimum. Medan-H terletak pada
bidang x-y, azimuth =0

20
Pola omnidirectional has an infinite
number of principal E-planes (elevation
planes; φ = φc) and one principal H-
plane (azimuthal plane; θ = 90◦)

Balanis, hal 33

21
Pola radiasi dapat digambarkan dalam plot 3 dimensi (sebagai
fungsi θ dan φ) atau 2 dimensi. Plot 2 dimensi diperoleh dari
potongan plot 3 dimensi pada bidang tertentu, biasanya bidang
θ=konstan atau bidang φ=konstan dimana radiasinya maksimum.

22
Field Region (Area Medan)

Pengukuran
dilakukan di area far
field, >> R2

23
Field Region (Area Medan)
Area medan ini didesain untuk mengidentifikasi struktur
medan pada setiap batasannya.
• Reactive near-field (medan dekat reaktif):
didefenisikan sbg bagian yang langsung mengelilingi
antena di mana medan reaktif mendominasi
• Radiation near-field (Fresnel) (radiasi medan dekat):
didefinisikan sebagai “wilayah medan antena antara
medan dekat reaktif dan wilayah medan jauh di mana
medan radiasi mendominasi dan dalam distribusi
angular (sudut) tergantung pada jarak dari antena.
Jika dimensi maksimum antenna tidak lebih besar
dibandingkan dengan panjang gelombang, maka area
fresnel ini tidak ada.

24
Field Region (Area Medan)

• Far-field region (wilayah medan jauh)/ (Fraunhofer) :


didefinisikan sebagai “wilayah medan antena di mana
distribusi medan (angular) sudut pada dasarnya tidak
tergantung pada jarak antena.
Jika dimensi antenna maksimum, daerah medan jauh
umumnya dianggap berada pada jarak yang lebih besar
dari antenna.

25
Field Region (Area Medan)

Pola amplitudo antena,


disebabkan jarak
pengamatan yang
bervariasi dari bidang dekat
reaktif ke bidang jauh,
sehingga terbentuk variasi
medan, baik magnitudo
maupun fase.

Terlihat bahwa pd area reaktif near-field polanya lebih menyebar dan


hampir seragam, dengan sedikit variasi. Ketika pengamatan dipindahkan
ke area (Fresnel), polanya mulai halus dan membentuk lobes. Di area
medan jauh (Fraunhofer), polanya terbentuk dengan baik, terdiri dari
beberapa minor lobes dan major lobe
26
Field Region (Area Medan)

• Contoh soal:
• Jika sebuah AUT (Antena Under Test) berbentuk dipole
dengan panjang 5m, diukur performansi penerimanya
pada frekuensi kerja 3GHz, tentukan berapa jarak
minimal pengukurannya? >> / >= 500m
• Antena parabola dengan dimensi 2m x 1.5 m x 3m
digunakan pada frekuensi 7 GHz, tentukan jarak minimal
berlakunya far field? D= 3m, lambda= 0.042 m,
R>= 428.57m

27
Radian dan Steradian
Satu radian didefinisikan
sebagai sudut bidang dengan
verteks(titik potong)nya di
tengah lingkaran jari-jari r yang
disubstitusi oleh busur yang
panjangnya r.

Satu steradian (st) adalah


solid angle yang puncaknya
terdapat pada pusat bola
dengan jari-jari r, dimana
luas bagian permukaan bola
yg dibatasi oleh sudut
tersebut r2.

Intensitas radiasi pada arah tertentu


adalah daya yang diradiasikan oleh antena
per satuan solid angle (sudut ruang). 28
29
Poynting Vektor:
Kerapatan daya, total daya yg melintasi lintasan tertutup bisa diperoleh dg
mengintegralkan komponen normal dari poynting vektor di seluruh permukaan

30
• Daya yg diradiasikan antena:

31
Total daya radiasi = integral dari kerapatan daya radiasi

32
Isotopric

Rapat daya

Total daya radiasi

Contoh soal:
Hitunglah kerapatan daya jika daya transmit/radiasi sebuah antenna
isotropis sebesar:
a. 10 W dg jarak transmisi 100 m
b. 100 W dg jarak transmisi 10km

33
Intensitas Radiasi

Isotropic:

34
35
36
Beamwidth

37
FNBW (first null beamwidth): lebar sudut diantara dua titik
nol pertama dari mainlobe.
38
39
Direktivitas

Besaran yang menyatakan perbandingan antara intensitas radiasi arah


tertentu terhadap rata-rata intensitas radiasi ke segala arah

Penjabaran di Pers: 2-23

40
41
Umax bernilai maksimum (1)
saat di sudut berapa?

42
43
Contoh:

44
Ilustrasi : direktivitas antena dipole ½ lambda

45
HPBW satuan radian

Beam sudut ruang

HPBW satuan degree

46
Contoh soal:

Diketahui ∶ 𝑔 𝜃, 𝜑 = 𝑆𝑖𝑛2 𝜃 𝑆𝑖𝑛𝜑 ?


arc sin (0.8408)
(variabel magnitude)
Titik/nilai ½ daya (-3dB)
HPBW?
• 𝑆𝑖𝑛𝜑 = 1 2
= 0.707 ; 𝜑=45
• 𝑆𝑖𝑛2 𝜃 = 1 2
= 0.707 ; 𝜃=57.23
HPBW𝜃 : 2(90𝑜 − 𝜃) = 2(90-57.23) =
𝒐
65.54 = 0.36 phi (radian) = 1.14 rad
HPBW𝜑 : 2(90𝑜 − 𝜑) = 2(90-45) =
9𝟎𝒐 =0.5phi (radian)=1.57 rad
47
• Tentukan Do(Dmax) utk
𝑔 𝜃, 𝜑 = 𝑆𝑖𝑛2 𝜃 𝑆𝑖𝑛𝜑 ? Variabel magnitude

• HPBW𝜃= 65.54𝑜 = 0.36 phi (radian)


• HPBW𝜑=90𝑜 =0.5phi (radian)
• (degree) Do= 41253/ (65.54𝑜 x 90𝑜 ) = 6.98 ≈ 7 =
8.43dB
• (radian) Do=4phi / (0.36phi x 0.5phi) = 7.07 = 8.49dB
Jadi, Do=7  D=𝟕 𝑺𝒊𝒏𝟐 𝜽 𝑺𝒊𝒏𝝋

Direktivitas (dimensionless) –> (dB) = 10 log Do

48
• Tentukan Do(Dmax) utk
U 𝜃, 𝜑 = 𝑆𝑖𝑛 𝜃 𝑆𝑖𝑛𝜑 ? Variabel daya

• HPBW𝜃= 120𝑜 = 0.67 phi (radian)


• HPBW𝜑=120𝑜 = 0.67 phi (radian)
• (degree) Do= 41253/ (120𝑜 x 120𝑜 ) = 2.865 = 4.57dB
• (radian) Do=4phi / (0.67phi x 0.67phi) = 2.84= 4.53 dB

Jadi, Do=7  D=𝟐. 𝟖𝟔𝟓 𝑺𝒊𝒏𝜽 𝑺𝒊𝒏𝝋

Direktivitas (dimensionless) –> (dB) = 10 log Do

49
• Konversi radian  derajat:
1 rad = 180/phi (derajat)= 57.3 derajat

Nilai intensitas radiasi  Daya (pola daya)


Ref: 0.5 (setengah daya) = 10 log 0.5 = -3dB

50
Efisiensi Antena

Penyebab losses (rugi-rugi) pd antena

51
Efisiensi Antena

52
Gain Antena
Rasio intensitas radiasi terhadap total daya input yang diterima

Gain Maksimum

53
Gain absolut

Gain absolut maksimum

54
Persamaan aproksimasi gain dengan pendekatan direktivitas

55
• Hub efisiensi dg P.rad:
Prad= e.cd x P.in
e.cd: efisiensi radiasi
P.in= daya input (isotropis)

Gain tidak akan terdapat pada kondisi impedansi yang tidak


match dan polarisasi yang tidak match
Go = e.cd x Do (dimensionless)
Go= Gain max, Do= Direktivitas max

Go (dB) = 10 log (Go.dimensionless)


Saluran-antena yg lossless, efisiensi radiasinya (e.cd) adalah
1 (100%)

56
57
Frequency Bandwidth (FBW)
Adalah rentang frekuensi dimana karakteristik antena (pola radiasi ,
impedansi input) memenuhi spesifikasi yang diinginkan.

FBW dari antena pita lebar dinyatakan sebagai perbandingan dari


frekuensi tertinggi terhadap frekuensi terendah dimana karakteristik
antena memenuhi spesifikasi yang diinginkan.

Untuk antena pita sempit, FBW dinyatakan dalam persen selisih


frekuensi tinggi dan rendah terhadap frekuensi tengahnya.

58
Polarisasi
Polarisasi menggambarkan orientasi medan listrik (E) pd
bidang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang pancar
antena.
Polarisasi antena merupakan bentuk dari orientasi
pergerakan medan listrik yang dipancarkan oleh antena.

Bila arahnya tidak dinyatakan, polarisasi dianggap sebagai


polarisasi ke arah gain maksimum.

*Start from page: 70 Balanis


59
Polarisasi adalah kurva yang dilacak oleh titik ujung panah
(vektor) yang mewakili medan listrik sesaat
Medannya harus diamati di sepanjang arah rambatnya.

60
Polarisasi bisa horizontal atau vertikal.

Jenis polarisasi : linier, circular, elips

Perputaran ada 2 jenis:


• RHCP / CW (Searah jarum jam)
• LHCP / CCW (berlawanan arah jarum jam)

61
62
63
64
65
66
Eliptical

Circular  AR=1

AR= Axial Ratio

JAWAB:
2(30) poin (g)
dan (h)

67
Animasi Polarisasi
• https://www.youtube.com/watch?v=Q0qrU4nprB0&ab_channel=mey
avuz
• Polarisasi circular: https://www.youtube.com/watch?v=Fu-
aYnRkUgg&ab_channel=Ruff
• Polarisasi linear:
https://www.youtube.com/watch?v=oDwqUgDFe94&ab_channel=me
yavuz
• RHCP:
https://www.youtube.com/watch?v=jY9hnDzA6Ps&ab_channel=meya
vuz
• LHCP:
https://www.youtube.com/watch?v=KZz25bmTWXo&ab_channel=me
yavuz

68
Polaritation Loss Factor (PLF)

69
• PLF (dB) = 10 log (PLF)
Ketika PLF diketahui, maka bisa mencari:
• Persentase daya yang hilang =
• %Loss = 1-PLF
• Ex: PLF =1/2
• %Loss = ½ = 50%

70
Contoh Soal

1. Suatu gelombang terpolarisasi elips menjalar/merambat dalam arah


z-negatif diterima oleh antena yang memiliki polarisasi lingkaran.
Adapun persamaan polarisasi gelombang datangnya adalah
(2𝑎𝑥 +𝑎𝑦 ) (𝑎𝑥 −𝑎𝑦 )
𝜌𝑤 = dan polarisasi antenanya 𝜌𝑎 = .
5 2
Tentukan besarnya PLF?
2
(2𝑎𝑥 +𝑎𝑦 ) 𝑎𝑥 −𝑎𝑦
• PLF = ∙ = 0.1 = -10dB
5 2

2. Medan listrik gelombang datang mempunyai pers polarisasi


(𝑎𝑥 +3𝑎𝑦 )
• 𝜌𝑤 = ,diintersepsi oleh antena penerima dg 𝜌𝑎 = 𝑎𝑥 . Hitung
10
PLF dan % Loss factor? 0.1 = -10dB

71
Impedansi Input

• Impedansi merupakan perbandingan tegangan dan arus


atau perbandingan komponen medan listrik dengan
medan magnet
• Impedansi input penting untuk mencapai kondisi matching
pada saat antena dihubungkan dg sumber tegangan,
sehingga semua sinyal yang dikirimkan ke antena akan
terpancarkan. Atau pd saat antena sbg penerima, jika
kondisi matching tercapai, energi yang diterima antena
akan bisa dikirimkan ke receiver

72
Start from page : 80 Balanis
Impedansi Input

RA = resistansi antena
XA = reaktansi antena
Resistansi antena mempunyai dua komponen:

Rr = resistansi radiasi
Rl = resistansi rugi-rugi

Impedansi antena berkaitan dengan daya yang diradiasikan, yang


didisipasikan dalam bentuk panas, dan disimpan sebagai energi
reaktif.

73
74
Impedansi input generator

Ig= Arus generator

75
Daya radiasi

Daya disipasi

76
Saat konjugate matching terjadi transfer daya maksimum

Maka:

77
Saat konjugate matching terjadi transfer daya maksimum

78
Rangkaian ekivalen Antena sbg Penerima

79
80
Ex: 2.15

impedansi intrinsik (free space) = 377ohm= 120phi  (phi=3.14) 81


Transmisi Friis

R: Jarak transimis (Tx-Rx)

82
Consider a 100-m link that operates in free space at 10GHz.
Assume that the transmit power is 0.1W, and both transmit and
receive antennas have 5-dB gain. Berapa daya terima?

83
• Referensi:
 Ballanis, Antenna Theory and Analysis (3rd edition)
 Puji H, Antena Propagasi, JTE-ITS
 Adriyansyah NM, Modul Sistem Antenna, IT-Telkom
 Seybold, Introduction to RF Propagation

84

Anda mungkin juga menyukai