Nim : 2203421013 Kelas : Broadband Multimedia 1 A Tugas : Pendidikan Pancasila
1. Komunisme
Istilah komunis berhubungan dengan komune (commune) suatu
satuan dasar bagi wilayah negara yang berpemerintahan sendiri dengan negara itu sendiri sebagai federasi komune itu. Sedangkan yang kedua berkaitan dengan menunjukkan milik atau kepunyaan bersama.
Secara umum, komunisme adalah salah satu ideologi
(pemahaman) politik yang dianut oleh suatu negara. Selain itu, komunisme diartikan sebagai suatu ideologi (pemahaman) politik yang berorientasi kepada masyarakat tanpa kelas. Makna masyarakat tanpa kelas menunjukkan bahwa komunisme menginginkan terciptanya masyarakat yang taat terhadap aturan ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama dan tidak adanya kelas sosial, negara, uang, maupun alat produksi.
Komunisme pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels dengan mengeluarkan sebuah karya berjudul Manifesto Politik yang diterbitkan pada 21 Februari 1848. Ide atau gagasan komunisme merupakan reaksi terhadap maraknya praktik kapitalisme pada abad ke-19 Masehi. Saat itu, kapitalisme yang berorientasi terhadap modal dan kepemilikan individu sangat antipati terhadap para buruh. Hal tersebut menyebabkan terciptanya kelas ekonomi atas yang dikuasai pemilik modal dan kelas ekonomi bawah yang dihuni para buruh. Tahun 1867, Marx bersama Engels menghasilkan sebuah karya fenomenal, yaitu Das Kapital. Dijelaskan mengenai kesenjangan ekonomi yang terjadi di berbagai negara Eropa pada segi industri yang selanjutnya menjadi alasan dari munculnya ideologi komunis. Pandangan-pandangan Karl Marx yang menjadi dasar teori komunsime modern kemudian disebut sebagai Marxisme yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. Paham komunisme berusaha untuk membentuk masyarakat atau orang-orang yang lebih adil, dan tidak memandang kelas, strata, dan golongan. Kemudian, perkembangan dan kemajuan ekonomi perlahan-lahan mempengaruhi tradisi, adat, perpolitikan, sosial, moral, dan agama. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu, komunisme menjadi ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Tokoh utama dari penerapan ideologi komunisme di Rusia ialah Vladimir Lenin yang merupakan pimpinan Partai Bolshevik. Di tangan Lenin, gagasan komunisme Marx dan Engels menjadi pedoman resmi praktik-praktik bernegara.
Komunisme sempat menjadi salah satu ideologi terbesar dan
berpengaruh di dunia, terlebih pada masa Perang Dunia II (1939-1945) dan Perang Dingin (1947-1991). Ideologi komunisme yang kala itu dimotori oleh Uni Soviet (Rusia) menjadi representasi dari Blok Timur untuk menghadapi Blok Barat dengan ideologi liberalisme yang digawangi oleh Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, negara-negara penganut komunisme mulai berjatuhan, dan sebaliknya negara-negara penganut liberalisme justru semakin berjaya. Kendati begitu, masih ada negara-negara yang bertahan dengan ideologi komunismenya hingga saat ini, di antaranya adalah sebagai berikut: Rusia Republik Rakyat Tiongkok Korea Utara Vietnam Laos Kuba 2. Marxisme
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai
jembatan antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri .
Ideologi Marxis (Karl Marx) dimulai pada abad ke-19 ketika
kondisi kerja di Eropa Barat buruk dan berkembang begitu pesat di sektor industri sehingga menciptakan kondisi sosial yang sangat berbahaya bagi pekerja. Ide ini tidak hanya menjadi inspirasi dasar “Marxisme” sebagai ideologi perjuangan buruh, tetapi juga merupakan komponen dasar ideologi komunis (Magnis dan Suseno, 2003: 3).
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Karl Marx
menyusun teori masyarakat yang diyakininya berdasarkan hukum-hukum ilmiah karena harus dilaksanakan. Dengan Karl Max di bangku cadangan, bidang politik yang ditekuninya dianggap radikal. Dalam menyusun teori perkembangan sosial, ia sangat tertarik dengan pemikiran dialektika filsuf Jerman Georg Hegel (1170-1831). Karl Marx menggunakan filosofi Hegel untuk mengubah masyarakat secara mendasar.
Marxisme merupakan bentuk perlawanan Marx terhadap paham
kapitalisme. Karl Marx percaya bahwa seorang kapitalis mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Karena kaum proletar dipaksa untuk bekerja berjam-jam dengan upah minimum, keadaan kaum proletar sangat menyedihkan, sementara kaum kapitalis menikmati hasil dari keringat mereka.
Proletariat harus tinggal di pinggiran kota dan daerah kumuh.
Menurut Marx, masalahnya berasal dari “kepemilikan pribadi” dan kontrol kekayaan oleh orang kaya. Agar proletariat berkembang, Marx menganjurkan agar konsep kapitalisme diganti dengan konsep komunisme. Menurut Marx, jika kondisi terus ditoleransi, proletariat akan memberontak dan menuntut keadilan. Inilah dasar dari Marxisme (Supardan, 2008: 334). Ideologi Marxisme lahir sebagai kekuatan motif bagi kaum buruh. Karl Marx mengharapkan sains menjadi netral di antara kelas sosial yang lebih rendah (pekerja). Perkembangan dialektika terjadi dalam struktur masyarakat yang lebih rendah, sedangkan strukturnya bergerak ke atas (menurut Marx). Menurut Marx, perjuangan antara kaum kapitalis dan proletariat adalah konflik kelas terakhir dan akhir dari gerakan dialektis.
Contoh negara yang menganut ideologi Marxisme adalah
unisoviet di masa lalu.
3. Sosialisme
Istilah sosialisme digunakan pertama kali oleh Alexander Vinet,
seorang teolog Protestan asal Perancis. Dalam artikelnya yang dimuat di surat kabar Le Semeur (Penabur) di tahun 1831, paham sosialisme adalah paham yang bertujuan untuk membentuk negara yang memberlakukan usaha kolektif dan membatasi kepemilikan secara perorangan.
Perkembangan industrialisasi di Eropa mendorong kemunculan
paham sosialisme. Sebagian besar lembaga usaha atau perusahaan merupakan milik swasta atau perorangan. Untuk menjalankan usaha dan pabriknya itu, setiap pemilik usaha (kapitalis) membutuhkan orang sebagai pekerja (buruh).
Para pekerja ini dieksploitasi besar-besaran dengan upah yang
rendah. Mereka bahkan tidak mendapat jaminan dan perlindungan kesejahteraan. Kondisi tersebut memicu meningkatnya kemiskinan dan kriminalitas. Di sisi lain, kaum kapitalis semakin kaya raya dan menguasai perekonomian.
Kondisi di atas membuat kaum kapitalis dan kaum buruh
(proletar) memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Untuk itu, mereka yang menentang sistem ekonomi seperti ini, khususnya kaum buruh melakukan perlawanan.
Mereka juga melayangkan sejumlah tuntutan berupa hak-hak,
jaminan, dan perlindungan kesejahteraan dari kaum kapitalis. Mereka bersatu dan membentuk kelompok dengan kepentingan untuk memperjelas status dan kedudukan mereka. Kelompok ini yang kemudian disebut sebagai golongan sosialis. Paham sosialisme didukung dan diperjuangkan oleh sejumlah tokoh yang sangat dikenal di seluruh dunia. Tokoh-tokoh paham sosialisme adalah Robert Owen (Inggris), Saint Simon dan Charles Fourier (Perancis),
Adapun ciri utama dari paham sosialisme adalah tidak adanya
pembagian kelas sosial, mengutamakan kepentingan dan kekuasaan negara, hak milik pribadi atas produksi tidak diakui, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan sederajat, kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi diatur negara.
Kelebihan paham sosialisme adalah tidak ada pembatas antara
orang kaya dan miskin, pemerintah merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam perekonomian, dan mudah melakukan pengendalian harga.
Sementara kekurangannya yaitu hak perorangan dibatasi,
potensi dan daya kreasi tidak berkembang, dan tidak ada kebebasan individu.
Ada punnegara yang menganut Paham sosialisme diantara lain