B. Anarkisme
Ilustrasi anarkisme
Dalam anarkisme sendiri terdapat pandangan yang bebeda dalam
mengartikan anarkisme, diantaranya:
1. Anarkisme kolektif
Doktrin utamanya adalah penghapusan semua hal yang ada
hubungannya dengan negara dan hak milik pribadi terhadap sarana
produksi dan menolak hak milik kolektif oleh kelompok tertentu. Dalam
proses produksi, para buruh harus dibayar sesuai dengan kualitas dan
kuantitas kerja mereka dan sesuai dengan waktu, bukan berdasarkan
keinginan dari orang yang mempekerjakan mereka.
2. Anarkisme komunis
Dalam paham anarkisme komunis, semua individu bebas untuk
mendapatkan hak milik atas sarana produksi sesuai dengan
kebutuhannya. Menurut paham ini, semua manusia baik individu
maupun kelompok berhak untuk bekerjasama dalam produksi dan
berhak memenuhi kebutuhannya berdasarkan keinginan mereka sendiri.
3. Anarkis sindikalisme
Secara umum, prinsip yang digunakan adalah solidaritas
pekerja (Workers Solidarity), aksi langsung (direct action),
dan manajemen mandiri buruh (Workers self-management)[2].
4. Anarkisme individualisme
Paham ini cenderung pada aspek kebebasan individu. Paham ini sedikit
banyak juga dipengaruhi oleh liberalisme, sehingga selain anarkisme
individualisme juga dikenal sabagai anarkisme liberal.
Namun, dikarenakan ajaran ini menekankan bahwa setiap manusia
pada dasarnya baik sehingga, suatu sistem kehidupan dapat terlaksana
dengan baik tanpa harus ada kekerasan, penindasan, dan otoriter. Oleh
karenanya, keinginan tersebut tidak dapat terwujud. Karena tidak ada
manusia yang sempurna dan setiap sesuatu yang positif pasti ada
negatifnya dalam diri manusia.
C. Fasisme
PIN IT
ilustrasi fasisme
Unsur-unsur utama dari pandangan fasis:
1. Ketidakpercayaan pada selain fasis dan hanya menganggap bahwa
pemimpinlah yang benar.
2. Penolakan terhadap kesetaraan dasar manusia
3. Kode perilaku yang didasarkan pada kebohongan dan kekerasan
4. Pemerintahan oleh elit
5. Totaliterisme
6. Rasialisme dan imperialism
7. Oposisi terhadap hukum internasional dan ketertiban
Apabila diteliti lebih lanjut, fasisme lebih menyerupai gaya politik
daripada suatu ideologi. Gagasan ini juga merupakan tipe nasionalisme
dengan simbol kepemimpinan yang kuat, identitas kolektif tunggal yang
mampu untuk berperang dan mampu untuk memimpin bangsa. Hal ini
dapat dicapai dengan adanya seorang pemimpin yang kuat sebagai
simbol kebesaran negara yang didukung oleh massa rakyat. Dukungan
massa yang fanatik tersebut tercipta dari doktrin, slogan-slogan, dan
simbol yang ditanamkan sang pemimpin besar.
D. Nasionalisme
Daftar Pustaka