– Dalam hal Ideologi komunis yang akan kita bahas kali ini sangat
bertentangan sekali dengan Ideologi pancasila. Untuk hal ini Pancasila dan
Komunisme tidak mungkin disatukan, ibarat hitam dan putih, dan untuk
lebih jelasnya simaka uraian berikut ini.
Karena ajarannya itu, banyak rakyat jelata yang miskin sangat tertarik
untuk menganut ideologi komunisme tersebut. Hal itu bukan disebabkan
karena propaganda ajarannya saja, tetapi juga karena tindakan-tindakan
nyata untuk mencukupi kebutuhan material mereka. Contohnya RRC.
Rakyat Cina berjumlah lebih dari 1,1 milyar. Kita tidak pernah dengar
kelaparan dan ketelanjangan di Cina.
Definisi Kapitalisme
Kapitalisme secara etimologis berasal dari Bahasa Latin, caput, yang
artinya kepala, kehidupan, dan kesejahteraan. Makna modal dalam capital
kemudian diinterpretasikan sebagai titik kesejahteraan. Dengan makna
kesejahteraan, definisi kapital mulai dikembangkan dengan arti akumulasi
keuntungan yang diperoleh setiap transaksi ekonomi. Sehingga,
interpretasi awal dari kapitalisme adalah proses pengusahaan
kesejahteraan untuk bisa memenuhi kebutuhan. Dalam definisi ini
kapitalisme memiliki definisi yang konstruktif-humanis karena setiap orang
pasti memiliki keinginan dasar untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam
hidup sehari-hari.
Kapitalisme dapat dipahami sebagai suatu ideologi yang mengagungkan
kapital milik perorangan atau milik sekelompok kecil masyarakat sebagai
alat penggerak kesejahteraan manusia. Kepemilikan kapital perorangan
atau kepemilikan capital oleh sekelompok kecil masyarakat adalah dewa di
atas segala dewa, artinya semua yang ada di dunia ini harus dijadikan
kapital perorangan atau kelompok kecil orang untuk memperoleh
keuntungan melalui sistem kerja upahan, di mana kaum perkerja (buruh)
sebagai produsen ditindas, diperas dan dihisap oleh kaum kapitalis (Arif
Purnomo, 2007: 28).
Dalam hal ini Karl Marx menyatakan istilah tersebut menjadi suatu konsep
sentral yang disebut dengan “cara produksi”. Adapun Max Weber
menganggap kapitalisasi sebagai suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan
kepada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya
pertukaran pasar.
Sejarah perkembangan kapitalisme dibagi menjadi 3 fase yaitu sebagai
berikut:
Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang menekankan peran kapital
(modal), yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang-barang
yang digunakan dalam produksi barang lainnya (Bagus, 1996).
Ajaran/Teori Kapitalisme
Max Weber mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali
dengan dengan semangat religius terutama kaum protestan. Pendapat ini
didukung Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan
dan karya yang lebih baik manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan
abadi. Tokoh lain adalah Benjamin Franklin dengan mottonya yang sangat
terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras
dan memupuk kekayaan.
Sejarah Kapitalisme
Berbicara mengenai sejarah kemunculannya, kapitalisme tidak bisa
dilepaskan dari rentetan peristiwa yang melatar belakanginya, baik itu yang
berlatar belakan Sains dan teknologi, Politik, Ekonomi dan lain sebagainya.
Dalam kitab Nidhom Islam, dijelaskan bahwa mabda ini bermula pada saat
kaisar dan raja-raja Eropa dan Rusia menjadikan agama sebagai alat untuk
memeras, menganiaya, dan menghisab darah rakyat. Para pemuka agama
waktu itu dijadikan perisai untuk mencapai keinginan mereka. Maka
timbulan pergolakan sengit, yang kemudian membawa kebangiktan bagi
para filosof dan cendekiawan.
Teori Copernicus
Nicolaus Copernicus atau Nikolaus Kopernikus (bahasa Polandia Mikolaj
Kopernik; 19 Februari 1473 – 24 Mei 1543) adalah seorang astronom,
matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang
mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya
dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi
sains. Ia juga seorang kanon gereja, gubernur dan administrator, jurist,
astrolog, dan dokter. Teorinya tentang matahari sebagai pusat tata surya,
yang menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan
Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang
terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi
astronomi modern dan sains modern (teori ini menobatkan revolusi ilmiah).
Teorinya memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia lainnya.
Ciri-Ciri Kapitalisme :
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2. Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
3. Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi
dirinya.
4. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
5. Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen
dalam bentuk harga-harga.
6. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The
Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
7. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
8. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri.
9. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman
Yunani Kuno (disebut hedonisme).
Kebaikan – Kelemahan
Kebaikan-kebaikan Kapitalisme :
Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan
distribusi barang-barang.
Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan
melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan
biaya yang diperlukan lebih kecil.
Kelemahan-kelemahan Kapitalisme :
1. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak
sempurna dan persaingan monopolistik.
2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien,
karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan
yang menekan upah buruh dan lain-lain).
Perbedan yang mendasar dari sistem ekonomi kapitalis dan liberal jika
dibandingkan dengan sistem ekonomi kerakyatan adalah kapitalis dan
liberal yang lebih menitikberatkan pada kondisi arus uang kepada
mekanisme pasar dan juga pemilik modal yang bisa mempengaruhi
kebijakan moneter yang diharapkan oleh negara yang bersangkutan
sangat bertentangan dan berbeda dengan sistem ekonomi kerakyatan
yang menekankan kebijakan terpusat guna tetap dapat mensejahterakan
dan juga mengayomi ekonomi masyarakatnya.
Tidak hanya itu dalam sistem ekonomi kerakyatan pemerintah lebih
berperan dalam mengatur perekonomian namun tetap memperhatikan
mekanisme pasar dan pemiliki modal walaupun porsinya sedikit dengan
tetap bertujuan mensejahterakan rakyat secara merata.
Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh
ada di tangan orang-seorang demi tetap menghargai kepemilikian modal
serta kemampuan masyarakat dalam berbisnis. Potensi negara seperti
bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi adalah
pokok-pokok kemakmuran rakyat yang harus dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat sehingga
kemakmuran masyarakat secara kolektif dapat diwujudkan.
Dan tidak dapat kita bantah lagi bahwa semua sistem ekonomi ini memiliki
harapan akan hasil akhir yang sama yaitu mewujudkan kesejahteraan
masyarakat walaupun berbeda sasaran dimana ada yang menyasar
individu, kolektif, maupun hanya untuk pemilik modal.
Dalam kehidupan sosial berbangsa dan bernegara saat ini kita dapat
melihat bahwa ketiga sistem ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat
dimana satu sama lain akan terus saling mempengaruhi dan mendorong
kemajuan sistem yang lain. Tidak ada negara yang murni menggunakan
salah satnya, karena saat ini timbul suatu pergeseran ke arah global
dimana semua sistem yang ada akan menuju ke sistem global yang akan
mengakomodasi semua sistem yang ada.
Namun sebelum sistem global tersebut ada banyak sistem yang berusaha
menjatuhkan dan menghilangkan sistem lain yang ada seperti sistem
liberal yang terus menyebar dan mengancam eksistensis sistem lain yang
ada. Dan dengan adanya pengaruh tersebut sistem lain akan berusaha
menyerap yang baiknya sehingga akan didapat sistem asli yang mampu
menghantarkan ke tujuan tanpa menghilangkan jati diri dan juga sistem
awal yang sudah ada di suatu negara seperti di Indonesia.
Dampak dari kenaikan BBM tentunya akan sangat dirasakan oleh rakyat,
terutama rakyat miskin. Dengan BBM naik, biaya produksi akan
bertambah, sebagian para pengusaha akan gulung tikar karena tidak
mampu untuk menekan biaya produksi yang melonjak.
Disamping itu secara alami kebutuhan pokok akan naik sehingga daya beli
masyarakat akan menjadi turun. Nasib rakyat miskin semakin tercekik
karena tidak dapat memenuhi kebutuhannya bahkan angka kemiskinan
akan bertambah.
Sejarah Liberalisme
Liberalisme sebagai suatu ideologi pragmatis muncul pada abad
pertengahan di kalangan masyarakat Eropa. Masyarakat Eropa
pada saat itu secara garis besar terbagi atas dua, yakni kaum
aristokrat dan para petani. Kaum aristokrat diperkenankan untuk
memiliki tanah, golongan feodal ini pula yang menguasai proses
politik dan ekonomi, sedangkan para petani berkedudukan sebagai
penggarap tanah yang dimiliki oleh patronnya,
Karakteristik Liberalisme
Walaupun liberalisme bukan terdiri dari satu trend pemikiran,
namun kita dapat mengenali aliran ini dengan karakteristik khusus.
Karakter paling kuat yang ada dalam aliran ini adalah:
Kebebasan Individu
Setiap orang bebas berbuat apa saja tanpa campur tangan siapa
pun, termasuk negara. Fungsi negara adalah melindungi dan
menjamin kebebasan tersebut dari siapapun yang mencoba untuk
merusaknya. Oleh karena itu, liberalisme sangat mementingkan
kebebasan dengan semua jenisnya. Kekebasan berkreasi,
berpendapat, menyampaikan gagasan, berbuat dan bertindak,
bahkan kebebasan berkeyakinan adalah tema yang mereka ingin
wujudkan dalam kehidupan ini.
Rasionalisme
Penganut liberalisme meyakini bahwa akal manusia mampu
mencapai segala kemaslahatan hidup yang dikehendaki. Standar
kebenaran adalah akal atau rasio. Karakter ini sangat kentara dalam
pemikiran liberal. Rasionalisme diantaranya nampak pada:
Pertama
keyakinan bahwa hak setiap orang bersandar kepada hukum alam.
Sementara hukum alam tidak dapat diketahui kecuali dengan akal
melalui media indera/materi atau eksperimen. Dari sini kita
mengenal aliran filsafat materialisme (aliran filsafat yang mengukur
setiap kebenaran melalui materi) dan empirisme (aliran filsafat
yang menguji setiap kebenaran melalui eksperimen).
Kedua
negara harus bersikap netral terhadap semua agama. Karena tidak
ada kebenaran yang bersifat yakin atau absolut, yang ada adalah
kebenaran yang bersifat relatif. Ini yang dikenal dengan “relatifisme
kebenaran”.
Ketiga
perundang-undangan yang mengatur kebebasan ini semata-mata
hasil dari pemikiran manusia, bukan syariat agama.
Didalam Bidang Ekonomi
Liberalisme tersebut menghendaki suatu adanya sistim
ekonomi besar. Pada Tiap individu, harus mempunyai
suatu kebebasan kemerdekaan didalam berusaha,dengan
memilih mata pencarian yang diminati, dan lain sebagainya.
Pemerintah tersebut jangan mencampuri masalah
perekonomian, dikarenakan masalah tersebut ialah masalah
dalam tiap individu. Semboyan Kaum Liberal tersebut
yang terkenal berbunyi ialah :
1.
1. Bebas merdeka memilih agama yang disukai
2. Bebas merdeka menjalankan ibadah menurut agama
yang dianutnya.
3. Bebas merdeka untuk tidak memilih menganut masalah
satu agama.
Pengertian Khilafah
Arti Khilafah secara bahasa dapat diartikan sebagai penguasa atau pemimpin, dapat
juga diartikan sebagai pengganti. Arti Khilafah didefinisikan sebagai kepemimpinan
umum bagi seluruh kaum muslim untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan
mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut
khalifah.
Secara umum, sebuah sistem pemerintahan bisa disebut sebagai Khilafah apabila
menerapkan Islam sebagai Ideologi, syariat sebagai dasar hukum, serta mengikuti cara
kepemimpinan Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin dalam menjalankan
pemerintahan. Meskipun dengan penamaan atau struktur yang berbeda, namun tetap
berpegang pada prinsip yang sama, yaitu sebagai otoritas kepemimpinan umat Islam di
seluruh dunia.
3 dari 7 halaman
Khilafah diangkat oleh umat melalui proses baiat dengan keridhaan. Calon khalifah yang
muncul berdasarkan penunjukkan, pencalonan sendiri, maupun cara yang lain baru
akan sah menjadi khalifah ketika telah mendapatkan baiat dari umat. Baiat merupakan
metode pengangkatan seseorang menjadi khalifah.
Dalam hal kedaulatan, khalifah diangkat bukan untuk membuat aturan atau hukum
berdasarkan hawa nafsunya melainkan hanya menerapkan hukum yang bersumber dari
Kitabullah dan Sunnah Rasul SAW (syariat Islam).
Oleh karena itu khalifah bisa saja salah dan bisa dihukum yaitu ketika dia nyata-nyata
menyimpang dari ketentuan syariat Islam. Hal ini dapat juga menjadi pendukung ilmu
bagi kita dalam memaknai arti khilafah.
4 dari 7 halaman
Dari aspek kedaulatan dan kekuasaan maka sistem kekaisaran sama dengan sistem
kerajaan sehingga otomatis juga sangat berbeda dengan khilafah. Berbeda dengan
kerajaan, dalam sistem kekaisaran dilakukan pembedaan pemerintahan di antara suku-
suku dan bangsa di wilayah kaisar yaitu dengan memberikan keistimewaan kepada
pemerintah pusat (kekaisaran) baik dalam hal pemerintahan, harta, maupun
perekonomian. Negeri atau wilayah taklukan hanya akan menjadi “sapi perah” bagi
negeri (pusat) kekaisaran.
Dalam hal ini sistem khilafah sangat berbeda. Dalam negara khilafah tidak terdapat
pembedaan antara wilayah awal dengan wilayah yang sebelumnya ditaklukan. Ketika
suatu negeri telah bergabung ke dalam khilafah maka mereka otomatis menyatu,
menjadi satu kesatuan dengan tidak ada beda atau keistimewaan antara satu dengan
lainnya.
5 dari 7 halaman
Berbeda dengan sistem pemerintahan Islam, khilafah merupakan negara satu kesatuan. Satu
kesatuan dalam pemerintahan, hukum, keamanan, maupun keuangan. Keuangan seluruh wilayah
khilafah dianggap satu kesatuan dan APBN-nya juga satu, yang dibelanjakan untuk kemaslahatan
seluruh rakyat tanpa memandang propinsinya. Hal ini dapat juga menjadi pendukung ilmu bagi
kita dalam memaknai arti khilafah.
6 dari 7 halaman
Dalam sistem kerajaan dan kekaisaran pembuat hukumnya adalah raja dan kaisar, sementara
dalam sistem republik pembuat hukumnya adalah rakyat (atau wakil rakyat).
Dalam sistem khilafah, kedaulatan berada di tangan syara’ (Allah SWT). Khalifah dalam hal ini
bukan sebagai pembuat hukum tetapi hanya sebatas menerapkan hukum. Sumber hukum sudah
ada yaitu al-Quran, al-Hadits, Ijma’ sahabat, dan qiyas.
Aturan dan hukum hanya tinggal digali dari sumber hukum dan setelah itu oleh khalifah aturan
dan hukum tersebut diterapkan. Hal ini dapat juga menjadi pendukung ilmu bagi kita dalam
memaknai arti khilafah.
7 dari 7 halaman
Dalam sistem teokrasi kekuasaan dianggap “takdir” atau penunjukkan Tuhan. Sehingga
pemimpinnya menganggap diri sebagai wakil Tuhan, menjadi manusia suci, terbebas dari salah
maupun dosa.
Sangat berbeda dengan sistem khilafah, karena khalifah diangkat oleh umat melalui bai’at.
Khalifah juga bukan manusia suci yang bebas dari kesalahan dan dosa. Khalifah bisa dikoreksi
dan diprotes oleh umat jika kebijakannya menyimpang dari ketentuan syariat.
Khalifah juga bisa salah dan bisa dihukum -yang dalam struktur khilafah fungsi ini dilakukan
oleh mahkamah madzalim- yaitu ketika khalifah menyimpang dari ketentuan syariat Islam. Hal
ini dapat juga menjadi pendukung ilmu bagi kita dalam memaknai arti khilafah.
Dengan mengetahui perbedaan sistem khilafah dengan sistem pemerintahan lainnya ini, kita
dapat memaknai sistem khilafah dengan semestinya dan mendapatkan pencerahan dalam
pemaknaan khilafah itu sendiri
Pengertian Idiologi
Daftar Isi Artikel Ini :
o Pengertian Idiologi
Pengertian Ideologi Sosialisme
o Sejarah Lahirnya Ideologi Sosialisme
o Perkembangan Ideologi Sosialisme Di Dunia
o Ciri-Ciri Ideologi Sosialisme
o Ciri Khas Ideologi Sosialisme
o Contoh Ideologi Sosialime
o Posting terkait:
Ideologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni idea (gagasan) dan logos
(studi tentang, ilmu pengetahuan tentang).Idelogi artinya sistem gagasan
yang mempelajari keyakinan-keyakinan dan hal-hal ideal filosofis,
ekonomis, politis dan sosial.Istilah “ideologi” dipergunakan oleh Marx dan
Engels mengacu kepada seperangkat keyakinan yang disajikan sebagai
obyek. Obyek tersebut tidak lain adalah pencerminan kondisi-kondisi
material masyarakat.
Di dunia ini berkembang berbagai macam ideologi. Tapi pada umumnya
dikelompokkan menjadi tiga yaitu : ideologi Liberalisme, ideologi
Sosialisme dan ideologi negara ketiga. Yang dimaksud dengan ideologi
negara ketiga adalah ideologi yang berkembang di sebuah Negara
berdasarkan sejarah dan kepribadian bangsa yang bersangkutan. Seperti
di Indonesia yang menganut ideologi Pancasila karena sesuai dengan
kepribadian bangsa. Tulisan berikut ini akan mencoba mengupas
mengenai ideologi Sosialisme.
Istilah sosialisme pertama kali dipakai di Prancis pada tahun 1831 dalam
sebuah artikel tanpa judul oleh Alexander Vinet.Pada masa ini istilah
sosialisme digunakan untuk pembedaan dengan indvidualisme, terutama
oleh pengikut-pengikut Saint-Simon, bapak pendiri sosialisme
Prancis.Saint-Simon lah yang menganjurkan pembaruan pemerintahan
yang bermaksud mengembalikan harmoni pada masyarakat.
Pada akhir abad ke-19, Karl Marx dan Friedrich Engels mencetuskan apa
yang disebut sebagai sosialisme ilmiah. Ini untuk membedakan diri dengan
sosialisme yang berkembang sebelumnya. Marx dan Engels menyebut
sosialisme tersebut dengan sosialisme utopia, artinya sosialisme yang
hanya didasari impian belaka tanpa kerangka rasional untuk menjalankan
dan mencapai apa yang disebut sosialisme. Oleh karena itu Marx dan
Engels mengembangkan beberapa tesis untuk membedakan antara
sosialisme dan komunisme.
Sebagai contoh Marxisme yang di satu sisi dalam penafsiran Lenin menjadi
Komunisme dan berkembang menjadi Stalinisme dan Maoisme.Disisi lain
Marxisme berkembang menjadi gerakan Kiri Baru dalam pemahaman para
pemikir seperti Herbert Marcuse di era 1970an. Sama halnya dengan
anarkisme yang terpecah menjadi beberapa aliran besar seperti anarkisme
mutualis dengan bapak pendirinya yakni P J Proudhon dan anarkis
kolektivis seperti Mikhail Bakunin.Anarkisme juga memberi angin bagi
tumbuhnya gerakan gerakan sindikalis yang menguasai banyak pabrik di
Barcelona semasa Perang Saudara Spanyol 1936-1939.
Hingga saat ini, partai-partai Sosial Demokrat masih tetap berdiri seperti
halnya di Eropa seperti Jerman, Belanda, Norwegia dan Prancis.Beberapa
yang menganut sosialisme juga seperti halnya partai-partai buruh seperti di
Inggris dan Itali. Partai-partai Komunis banyak yang membubarkan diri atau
bertahan dengan berganti nama dan mencoba untuk tetap hidup dengan
ikut pemilu di negara-negara Eropa Timur setelah runtuhnya Uni Sovyet.
Beberapa diantaranya bahkan bisa berkuasa kembali seperti di Polandia
dan Ceko dengan jalan yang demokratis.
Dalam arti tersebut ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme:
(1) sosial demokrat
(2) komunisme
(3) anarkhisme
(4) sinkalisme (Ali Mudhofir, 1988).
Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi gerakan ini belum
berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan abad 19 yaitu sejak
terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848), sosialisme itu (seakan-akan)
sebagai faktor yang sangat menentukan jalannya sejarah umat manusia.
Sosialisme muncul sebagai faham ekonomi dan kemasyarakatan pada
akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 M di Eropa. Revolusi industri yang
terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam masyarakat, yaitu
kaum borjuis yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal
bertimbun di tangan mereka. Di sebelahnya sebagian besar masyarakat
kota hidup sebagai buruh yang tenaga kerjanya diperas dan semakin
miskin. Kekayaan yang dihasilkan karena kerja keras kaum pekerja ini
hanya bisa dinikmati oleh kaum borjuis kapitalis yang jumlahnya tidak
besar. Dari waktu ke waktu kesenjangan sosial dan ekonomi semakin
ketara. Ketika itulah individualisme tumbuh.
Robert Owen
Tetapi pada akhir abad ke-19 sosialisme dan berbagai alirannya yang
berbeda-beda, mulai mendapat penerimaan luas di Eropa. Ini disebabkan
karena mereka tidak hanya melontarkan ide-ide dan mengembangkan
wacana di kalangan intelektual dan kelas menengah, tetapi juga terutama
karena mengorganisir gerakan-gerakan bawah tanah yang radikal dan
bahkan revolusioner.
Anarkisme
Komunisme
Marhaenisme
Marxisme
Sindikalisme
Di pihak lain Negara di luar “Negara sosialis”, yaitu Negara yang diperintah
oleh partai komunis, tetap memakai sebutan komunisme untuk
organisasinya, sedangkan partai sosialis di Negara Barat memakai sebutan
“sosialis demokrat” (Meriam Budiardjo, 1984: 5). Dengan demikian dapat
dikemukakan, sosialisme sebagai idiologi politik adalah suatu keyakinan
dan kepercayaan yang dianggap benar mengenai tatanan politik yang
mencita-citakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata
melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer dan tanpa
kekerasan.
Di Rusia sebelum 1917, keadaan lebih parah lagi, Rezim Tsar yang
despotis malahan sama sekali tidak berpura-pura dengan masalah
pemerintahan demokratis. Jadi tidak mungkin ada perubahan sosial dan
ekonomi dengan jalan damai, sehingga apa yang terjadi ialah revolusi oleh
kaum komunis. Kemenangan bangsa-bangsa demokrasi dalam perang
dunia I memberikan dorongan yang kuat bagi partumbuhan partai sosialis
di seluruh dunia.
Denmark dan juga Australia dan Selandia Baru partai-partai sosial berhasil
memegang kekuasaan pemerintahan melalui pemilu-pemilu bebas. Hal
tersebut berarti kalau kita berbicara sosialisme, maka kita menghubungkan
dengan sosialisme demokrasi tipe reformasi liberal. Hal ini perlu dibedakan
dengan sosialisme otoriter atau komunisme seperti yang terlihat di Soviet
dan RRC.
Ideologi ini menyatakan bahwa dunia ini tiada lain terdiri dari dan
tergantung eksistensinya pada benda material. Jadi, segala sesuatu yang
ada hanyalah materi belaka.Materilah asal usul segala sesuatu.Materi
merupakan dasar eksistensi segala macam pemikiran.Maka, tidak ada
tuhan, tidak ada ruh, atau aspek-aspek kegaiban lainnya, karena
semuanya tidak dapat diindera seperti materi.Dari ide materialisme inilah
dibangun dua ide pokok dalam Sosialisme yang mendasari seluruh
bangunan ideologi Sosialisme, yaitu Materialisme Dialektis dan
Materialisme Historis.
Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari keadaan yang kritis di bidang
sosial, ekonomi dan politik akibat revousi industri . Adanya kemiskinan ,
kemelaratan ,kebodohan kaum buruh , maka sosialisme berjuang untuk
mewujudkan kesejahteraan secara merata.
Gotong royong
Membantu kecelakaan
Mengerjakan pekerjaan untuk kepentingan orang lain tanpa
pamrih