DAN PENGEMBANGAN
EKONOMI PEMBANGUNAN 1
Disusun Oleh :
KELAS C
UNIVERSITAS JEMBER
2020
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Teori Klasik Pertumbuhan Ekonomi dan Pengembangan” tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas kuliah dari ibu Dr. Endah Kurnia Lestari, SE., ME. pada mata
kuliah Ekonomi Pembangunan I. Selain itu, juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis sendiri tentang Ekonomi
Pembangunan, lebih tepatnya mengenai Teori Klasik.
Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Klasik Pembangunan Ekonomi:
Empat Pendekatan.
1.3.2 Untuk Mengetahui Bagaimana Perkembangan sebagai Pertumbuhan dan
Teori Tahapan Linear.
1.3.3 Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Tahapan Pertumbuhan.
1.3.4 Untuk Mengetahui Bagaimana Revolusi Ketergantungan Internasional.
1.3.5 Untuk Mengetahui Bagaimana Kontra-revolusi Neoklasik:
Fundamentalisme Pasar.
1.3.6 Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Klasik Perkembangan:
Merekonsiliasi Perbedaan.
BAB 2. PEMBAHASAN
1. Teori Klasik Pembangunan Ekonomi: Empat Pendekatan
Teori kelasik atau bisa juga disebut aliran kelasik muncul akhir abad ke
18 dan permulaan abad ke 19. Pada umumnya para ahli ekonomi yang
mengemukakan teorinya pada sekitar abad tersebut, dinamakan kaum kelasik.
Aliran kelasik sendiri dalam sejarahnya ada dua yaitu aliran Kelasik dan
aliran Neo Kelasik. Yang termasuk aliran kelasik adalah mereka yang
mengemukakan teorinya sebelum tahun 1870-an, yang termasuk dalam
golongan ini adalah Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo dan John
Stuart Mill. Yang termasuk aliran neo kelasik adalah mereka yang
mengemukakan teorinya sesudah tahun 1870-an, yang termasuk dalam
golongan ini adalah Alfred Marshall, Leon Walras dan Knut Wicksel.
I=ΔK
ΔK = cΔY
S=I
Sehingga menjadi
I = ΔK = cΔY
Oleh karena itu mengikuti bahwa kita dapat menulis "identitas" untuk
menyimpan penyamaan investasi yang ditunjukkan oleh
Persamaan 3.4 sebagai
sY = c∆Y
∆Y S
=
Y C
∆ Y sG
= =σ
Y c
dimana δ adalah tingkat depresiasi modal
2). Koeksistensi ini kronis dan bukan hanya transisi. Ini bukan
karena fenomena sementara, di mana waktu dapat menghilangkan
perbedaan antara elemen superior dan inferior. Dengan kata lain,
hidup berdampingan secara internasional antara kekayaan dan
kemiskinan bukan sekadar fenomena sejarah yang akan diperbaiki
pada waktunya. Meskipun teori tahapan pertumbuhan dan model
perubahan struktural secara implisit membuat asumsi seperti itu, bagi
para pendukung tesis pembangunan dualistik, ketimpangan
internasional yang tumbuh tampaknya membantahnya.
3). Tidak hanya tingkat superioritas atau inferioritas gagal
menunjukkan tanda-tanda penurunan, tetapi mereka bahkan memiliki
kecenderungan inheren untuk meningkat. Misalnya, kesenjangan
produktivitas antara pekerja di negara maju dan rekan mereka di
sebagian besar negara berkembang tampaknya melebar.
4). Keterkaitan antara elemen superior dan inferior sedemikian rupa
sehingga keberadaan elemen superior tidak banyak atau tidak sama
sekali untuk menarik elemen inferior, apalagi “menetes ke bawah”
padanya. Faktanya, ini mungkin berfungsi untuk mendorongnya ke
bawah — untuk "mengembangkan keterbelakangannya."
5. Kontra-revolusi Neoklasik: Fundamentalisme Pasar
Menantang Model Statist: Pasar Bebas, Pilihan Publik, dan Pendekatan
Ramah Pasar
Sebaliknya, peninggian pasar bebas dan ekonomi terbuka yang tidak perlu
diragukan lagi bersama dengan meremehkan kepemimpinan sektor publik
secara universal dalam mendorong pertumbuhan dengan pemerataan di
negara berkembang terbuka untuk tantangan serius. Pembangunan yang
sukses membutuhkan keseimbangan yang terampil dan bijaksana antara harga
dan promosi pasar di mana pasar dapat eksis dan beroperasi secara efisien,
bersama dengan intervensi pemerintah yang cerdas dan berorientasi ekuitas di
area di mana kekuatan pasar yang tidak terkekang akan mengarah pada hal
yang tidak diinginkan.
Adapun beberapa teori klasik menurut Adam Smith namun diperluas oleh
beberapa para ekonom yaitu David Ricardo, John Stuart Mill & Malthus.
Dalam teori klasik ini menjelaskan tentang :
BAB 3. PENUTUP
Pada teori Klasik ini lebih menekan kepada masyarakat atau rakyat lebih
bisa kreatif dalam mengembangkan perekonomiannya, karena mereka lebih
efesien dan tidak serumit apa yang dikembangkan oleh pemerintah. Teori klasik
tidak mengikut sertakan campur tangan pemerintah. Pemikiran Smith setiap
manusia memiliki dorongan alami dari dalam diri mereka (self interest) untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih baik karena pada dasarnya mereka memiliki
sifat tidak pernah puas atas apa yang mereka capai. Analisa yang dikemukakan
Adam Smith dan David Ricardo terhadap teori pertumbuhan ekonomi Klasik tentu
mempunyai kelebihan dan kelemahan tertentu. Kelebihan teori ini adalah mampu
mengatur pasar, distribusi dan produksi efesien, tidak ada masalah pengangguran
serta tidak ada over produksi. Sedangkan kelemahan nya adalah adanya
diskirmnasi antar masyarakat, persaingan sempurna, tidak ada perkembangan
teknologi, pertumbuhan ekonomi yang gagal.