Anda di halaman 1dari 2

Ketika John Maynard Keynes mengutarakan pendapatnya, bahwa kebijakan fiskal adalah

kebijakan yang paling efektif dalam mempengaruhi jalannya perekonomian terutama dalam
memberantas pengangguran dan meningkatkan output, melalui campur tangan pemerintah
dalam perekonomian sehingga kebijakan fiskal muncul. Sedangkan dari sisi lain, kaum klasik
lebih menekankan kebijakan moneter dalam mengatasi masalah perekonomian. Menurutnya,
kebijakan fiskal kurang efektif dalam mengatasi masalah perekonomian karena memiliki
Efek Crowding Out dalam kebijakan tersebut dan hanya akan meningkatkan suku bunga
sehingga mengurangi pengeluaran swasta terutama investasi serta tidak berpengaruh pada
pendapatan nasional. Jika rendah suku bunga simpanan, maka minat masyarakat (atau
investor) dalam menabung akan berkurang sebab masyarakat berpandangan tingkat
keuntungan yang akan mereka peroleh di masa yang akan datang dari bunga adalah sangat 
kecil.
Pengeluaran pemerintah memiliki dampak positif terhadap masalah pengangguran karena
kebijakan moneter menunjukkan bahwa jumlah uang beredar dan nilai tukar yang berdampak
positif terhadap tingkat suku bunga akan berdampak positif terhadap investasi dimana
investasi akan terhadap pengangguran. Kenaikan investasi yang disebabkan oleh naiknya
sunga bunga dan nilai tukar akan menyebabkan meningkatnya biaya produksi yang
menghambat sektor swasta dalam mempekerjakan tenaga kerja sehingga menyebabkan
meningkatnya tingkat pengangguran. Begitu pula sebaliknya ketika suku bunga dan nilai
tukar turun maka akan meningkatkan investasi dimana akan meningkatkan modal dan akan
menambah tenaga kerja dalam sektor swasta sehingga menurunkan tingkat pengangguran.
Kebijakan moneter menggunakan mekanisme transmisi. Mekanisme transmisi kebijakan
moneter ini memerlukan waktu (time lag). Time lag masing-masing jalur bisa berbeda. Dalam
kondisi normal, perbankan akan merespons kenaikan atau penurunan BI-7 Day Reverse Repo
Rate (BI7DRR)  dengan kenaikan/penurunan suku bunga perbankan. Namun demikian,
apabila perbankan melihat risiko perekonomian cukup tinggi, respons perbankan terhadap
penurunan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) akan lebih lambat.
Sebaliknya, apabila perbankan sedang melakukan konsolidasi untuk memperbaiki
permodalan, penurunan suku bunga kredit dan peningkatan permintaan kredit tidak selalu
direspons dengan menaikkan penyaluran kredit. Di sisi permintaan, penurunan suku bunga
kredit perbankan juga tidak selalu direspons oleh meningkatnya permintaan kredit dari
masyarakat apabila prospek perekonomian sedang lesu. Efektivitas transmisi kebijakan
moneter dipengaruhi oleh  kondisi eksternal, sektor keuangan dan perbankan, serta sektor riil.
Mekanisme transmisi kebijakan moneter ketika menurunkan suku bunga maka yang
berdampak adalah investasi. Investasi sebagai salah satu faktor produksi merupakan
faktor yang sangat penting dalam peningkatan kapasitas produksi ataupun jumlah
industri. peningkatan investasi ini sangat dipengaruhi oleh permintaan terhadap hasil
produksi baik permintaan dari dalam negeri. Permintaan tersebut merupakan pasar dan
hal ini berpengaruh pada jumlah tenaga kerja dalam kegiatan produksi. Dalam
perencanaan penyerapan tenaga kerja, bahwa dengan melalui pertambahan modal dalam
setiap aktifitas pembangunan akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan
penyediaan lapangan kerja secara total. Perubahan atau peningkatan investasi tentunya
akan diikuti atau diimbangi dengan pertambahan tenaga kerja, dengan demikian setiap
penambahan investasi tentu akan mengubah kuantitas tenaga kerja. jauh berubahnya
kesempatan kerja akibat dari pertambahan jumlah investasi. Penyerapan tenaga kerja
erat hubungannya dengan kemampuan pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang
nyaman dan kualitas sumber daya manusia dalam menciptakan lapangan kerja. peningkatan
investasi akan membuka atau memperluas kesempatan kerja. Sehingga akan menyerap
sumber daya manusia yang lebih banyak. Agar pengembangan investasi dapat terwujud,
maka pemerintah memberikan berbagai fasilitas perangsang untuk dapat menarik para
investor dalam sektor-sektor ekonomi yang dikehendaki oleh pemerintah agar dapat
berkembang. Pemberian fasilitas didasarkan atas segala bidang usaha. lokasi kebutuhan
masyarakat atas produk tersebut, tingkat teknologi yang dipakai, penyerapan tenaga kerja dan
lain-lain. Salah satu kunci utama pertumbuhan ekonomi. Di satu pihak investasi
mencerminkan permintaan efektif dan di lain pihak investasi juga menciptakan efisiensi
produktif bagi produksi di masa yang akan datang. proses investasi menghasilkan kenaikan
output suatu daerah. Investasi diperlukan untuk memenuhi permintaan penduduk dan
kesempatan kerja yang semakin meningkat. Dengan bertambahnya investasi maka tercipta
kesempatan kerja baru yang pada akhirnya akan menyerap tenaga kerja sehingga dapat
mengurangi angka pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai