MOBOKRA
TIRANI
SI
DEMOKR
ASI ARISTOK
RASI
OLIGAR
KI
Government of the people: berhubungan dengan
pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate
government) berarti pemerintahan yang mendapat
pengakuan dan dukungan dari rakyat.
Government by the people: suatu pemerintahan
menjalankan kekuasaan atas nama rakyat dan
tunduk kepada pengawasan rakyat.
Government for the people: kekuasaan yang
diberikan oleh rakyat harus dijalankan untuk
kepentingan rakyat, bukan golongan, kelompok,
partai atau kepentingan pribadi.
Demokrasi atau kerakyatan yang berdasarkan
atas Pancasila adalah tercantum didalam sila
keempat.
Esensi pentingnya adalah suatu sistem
pemerintahan rakyat dalam menggunakan
hak-hak demokrasi harus selalu disertai
dengan tanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, menjamin persatuan dan
kesatuan, dengan tujuan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat.
Prinsip Kerakyatan: negara Indonesia menganut
paham kedaulatan Rakyat, sehingga kedaulatan
tertinggi berada ditangan seluruh rakyat
Indonesia.
Prinsip Hikmat-kebijaksanaan: dalam
melaksanakan kedaulatan rakyat pimpinan terikat
oleh aturan-aturan. Hikmat ialah suatu kebenaran
yg mengandung manfaat bagi kepentingan umum,
kebijaksanaan ialah melakukan perbuatan atas
dorongan kehendak berdasarkan putusan akal
yang sesuai rasa kemanusiaan.
Prinsip Permusyawaratan: didalam proses
pengambilan kebijakan harus dilakukan
melalui musyawarah yakni rapat sebagai
forum pembicaraan, pertukaran pikiran untuk
mendapat kesepakatan dari semua pihak.
Prinsip Perwakilan: kedaulatan rakyat itu
pelaksanaannya diamanatkan untuk dijalankan
oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui
pemilihan umum
Demokrasi Parlementer (1945-1959)
1. Parlemen memegang kekuasaan politik sangat
besar (Legislative Heavy)
2. Sistem multipartai, parlemen terdiri dari
wakil-wakil partai yang berasal dari bergam
aliran ideologi
3. Kabinet pemerintahan tidak stabil dan kerap
berganti
Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
1. Kekuasaan presiden sangat kuat dan besar
(Executive Heavy)
2. Sistem kepartaian melemah direduksi
kekuasaan presiden
3. Peran kontrol DPR GR melemah
4. Pemilu tidak pernah diselenggarakan selama
periode ini.
Demokrasi Pancasila (1966-1998)
1. Kekuasaan presiden sangat tinggi dan kuat
2. Partai politik dibatasi jumlahnya
3. Pemilu diselenggarakan sebagai seremonial
formalitas saja
4. Rekrutmen politik bersifat tertutup
5. Peran militer sangat kuat dengan konsep
dwifungsi ABRI
6. Kebebasan pers dibatasi, pembredelan media
massa kerap terjadi
Demokrasi Era Transisi (1998-sekarang)
1. Sistem pemerintahan presidensial dipertegas
2. Parlemen terdiri dari banyak partai
(multipartai)
3. Sistem pemilihan langsung untuk presiden
dan kepala daerah
4. Lembaga perwakilan dibagi menjadi DPR dan
DPD
5. Kebebasan pers semakin terbuka
Peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat
secara keseluruhan
Pemberdayaan dan pengembangan kelompok-
kelompok masyarakat bagi pertumbuhan
demokrasi
Hubungan internasional yang adil dan
seimbang
SOSIALISASI PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN
Esensi demokrasi permusyawaratan
adalah pelibatan/partisipasi rakyat
dalam pengambilan kebijakan-
kebijakan negara sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi;
Pelibatan civil society, parpol, media dan
perguruan tinggi (mahasiswa) dalam
ruang publik.
Jalan untuk mewujudkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat