Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

BENTUK IMPLEMENTASI SILA 1 DALAM PROPESI LABORAN

Disusun oleh :
Alan Maulana Ikhsan 2111050131
Firza Agung Krisnurrachman 2111050062
Rizky Aulia Prameswara 2111050151
Fajar Khoerul Azis 2111050158
Rijal Abdul hafidz 2111050115
Muhammad Hasby Asshidiqi 2111050114
Topaz Latief Nasrullah 2111050148
Gayuh Muhammad Satria Pamungkas 2111050107
Ade Tegar Saputra 2111050136
Riski Fredyansyah Fauzan 2111050140

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari rekan rekan yang telah ikut berkontribusi dengan
memberikan sumbangan maeterinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun meras bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Purwokerto, 30 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan ...............................................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................................6

Bab II Pembahasan ..............................................................................................................7


Bab III Kesimpulan ............................................................................................................12
Daftar Pustaka ....................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dasar negara pancasila, sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dan
sila kedua yang berbunyi Kerakyatan yang Adil dan Beradab. Mengacu pada bunyi teks
pancasila tersebut, pendidikan di Indonesia memiliki cita-cita dengan pemikiran
pendidikan yang bercorak humanis religius, yang mana dengan praktik humanis religius
diharapkan dapat menciptakan persatuan, keadilan dan kesejahteraan yang merata bagi
rakyat Indonesia. Menurut para ahli mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Menyatakan bahwa secara akademik, pendidikan memiliki beberapa tujuan. (1)
Mengoptimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki oleh siswa. (2)
Mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. (3) Mendorong dan
mengembangkan rasa harga diri, kemandirian hidup, kejujuran dalam bekerja, dan
integritas. (4) Meningkatkan dan mengembangkan tanggung jawab moral siswa, berupa
kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. (5)
Mengembangkan kapasitas diri sebagai makhluk Tuhan yang akan menjadi pengemban
amanah di muka bumi. Mengembangkan kapasitas diri sebagai makhluk tuhan yang akan
menjadi pengemban amanah di muka bumi merupakan salah satu tujuan dari pendidikan.
Sebagai upaya mengembangkan kapasitas diri sebagai makhluk Tuhan, maka dalam
pendidikan dibuat bermacam-macam perlakuan yang dapat diterapkan dalam satuan
pendidikan. Salah satunya ialah pendidikan humanis religius dibuat dan dilaksanakan
untuk mengembangkan kapasitas diri sebagai makhluk Tuhan. Program yang
dilaksanakan akan menjadikan anak didik sebagai diri yang santun sholeh sholehah
bermartabat dan mampu menghadapi dunia mereka sendiri tanpa rasa bimbang akan
keluar dari jalan yang lurus sesuai tuntunan agama karena sudah mendapatkan
pengalaman dan pendidikan dengan program humanis religius tersebut “Merujuk pada
tipologi paradigma pendidikan yang diperkenalkan Henry A. Groux (1983) dan Stanley
Aronowitz & Giroux (1985), pendidikan transformatif berakar dari ideologi pendidikan
radikal, atau pendidikan kritis, dan ada pula yang menyebut pendidikan humanis yang
bertujuan untuk memanusiakan kembali manusia yang mengalami proses dehumanisasi

1
akibat struktur sosial yang timpang dan sistem persekolahan yang mekanistik-transmisif-
transaksional”. Pendidikan humanis yang bertujuan memanusiakan kembali manusia,
bermaksud untuk menumbuhkan potensi seseorang secara penuh dan menjadi pribadi utuh
yang bersedia untuk memperbaiki kehidupan tanpa menggunakan tindak otoriter atau
apapun yang berbau pemaksaan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana bentuk inplementasi sila ke 1 dalam profesi sebagai laboran
1. Bagaimana Implementasi Sila Ke 1 Dalam Profesi Laboran
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilainya meliputi dan menjiwai keempat sila
lainnya. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara
yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Esa. Oleh kerena itu segala hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara moral negara, moral penyelenggara
negara, politik negara, pemerintah negara, hukum dan peraturan perundang-
undangan negara kebebasan hak dan asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa. Berikut bentuk pengamalan dari Nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
1. Manusia indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sesuai
dengan Agama dan kepercayaan masing-masing berdasarkan kemanusiaan
yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati antara tenaga kesehatan dan masyarakat sehingga terbina
kerukunan hidup antar Agama.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya
masing-masing.
4. Tidak membeda-bedakan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
walaupun terdapat perbedaan agama.
Contoh penerapan sila ke-1 Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa:
1. Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa
2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan

2
beradab
3. Menghormati agama orang lain
4. Hidup dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup
5. Menghormati kebebasan orang menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
6. Menghormati kebebasan orang merayakan hari besar keagamaan sesuai
keyakinan dan kepercayaan mereka
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
8. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah di sekolah
9. Mempersilakan teman yang hendak beribadah saat belajar atau bermain
bersama
10. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa
11. Tidak membeda-bedakan agama
12. Berbuat baik dan mulia sesuai ajaran Tuhan

Alasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila pertama dalam urutan kelima
sila yaitu karena nilai-nilai pada sila pertama meliputi nilai-nilai pada sila
setelahnya. Sila 2-4 merupakan penjabaran sila pertama Pancasila sebagai dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila adalah ideologi yang menuntun sikap dan perilaku bangsa Indonesia. Ini
artinya Pancasila itu ideologi praktis. Sebagai ideologi praktis, ia perlu diterapkan
dalam konteks kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Tulisan ini merefleksikan
penerapan Pancasila, khususnya sila pertama secara praktis dalam hidup sehari-
hari.
Sila pertama merupakan sila yang menjadi dasar bagi sila-sila lainnya. Ketika kita
bicara Pancasila sebagai dasar negara, maka sila yang paling dasar bagi negara
Indonesia adalah Pancasila No.1 yaitu berbunyi ‘ketuhanan yang maha Esa’.

1. Menjalankan Ibadah Sesuai Perintah Agama


Ketika kita telah memeluk suatu agama tertentu, maka kita terikat untuk
beriman dan bertakwa kepada tuhan dari agama tersebut. Wujud dari iman dan

3
takwa itu adalah kita menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Salah
satu perintah dalam agama adalah mengamalkan ibadah, oleh karena itu,
menjalankan ibadah sesuai agama adalah bentuk penggunaan sila pertama.

2. Meningkatkan Rasa Toleransi di Tengah Masyarakat


Perbedaan di antara pemeluk agama seringkali menimbulkan gesekan dan
konflik di tengah masyarakat. Rendahnya toleransi adalah salah satu faktor
penyebab konflik sosial. Cara paling mudah untuk menghindari konflik agama
adalah dengan meningkatkan rasa toleransi di tengah masyarakat. Dengan
adanya toleransi, maka di antara pemeluk agama akan saling hormat
menghormati dan tercipta kedamaian dan ketertiban.

3. Menggalang Kegiatan yang Meningkatkan Persatuan


Rasa persatuan antar pemeluk agama dapat ditingkatkan dengan mengadakan
suatu kegiatan yang memiliki tujuan bersama, misalnya yaitu kegiatan bakti
sosial atau dapat pula berupa kegiatan ’siskamling’ alias sistem keamanan
lingkungan ataupun pagelaran kebudayaan di lingkungan sendiri atau kegiatan-
kegiatan kemanusiaan lainnya. Dengan membuat suatu kegiatan bersama, kita
dapat merasa harmonis dan bersatu antara sesama pemeluk agama agar tidak
terjadinya konflik sosial.

4. Mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa


Dari awal sejarah adanya manusia, aspek ketuhanan adalah sesuatu yang
senantiasa mengiringinya. Begitupun halnya dengan masyarakat Indonesia,
dengan mempercayai adanya tuhan, maka kita telah menerapkan sila pertama.
Menolak keberadaan tuhan sama halnya dengan melanggar Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Dengan mempercayai adanya tuhan, maka kita
akan berhati-hati dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia ini dan dengan mempunyai kepercayaan kita di beri tuntunan untuk
bisa menjalani hidup dengan hukum-hukum nya.

4
5. Tidak Memaksa Kehendak Pada Agama Atau Kepercayaan Orang Lain
Indonesia adalah negara yang sangatlah besar karena itu banyak sekali
kepercayaan yang berbeda-beda tetapi ini tidak menjadi masalah di Indonesia
karena kita adalah satu dan kita harus saling menghormati satu sama lain tanpa
memandang perbedaan.

Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia ini terdiri dari berbagai sila
yang mewakili dasar hidup bangsa berikut cita-cita besarnya. Cita-cita yang
menginginkan kemerdekaan yang sejati, kemerdekaan untuk hidup sesuai
dengan kemauan dirinya. Rasanya hampir seluruh rakyat Indonesia hafal kelima
sila dari Pancasila itu.
2. Tantangan sila ke 1

Di Indonesia, Pancasila sejatinya adalah landasan utama setiap kegiatan


pemerintahan maupun masyarakat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Namun
dalam kenyataannya, banyak penyimpangan yang terjadi di dalam masyarakat. Berikut
adalah beberapa contoh penyimpangan sila Ketuhanan yang Maha Esa.

1. Gerakan radikal kelompok yang mengatasnamakan agama. Munculnya


kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agamanya sendiri untuk
kepentingan kelompok sendiri.
2. Perusakan tempat-tempat ibadah. Terjadinya rasis agama sehingga
terjadinya perilaku yang tidak bermoral seperti merusak tempat ibadah agama
lain.
3. Perilaku diskriminatif terhadap pemeluk agama yang
berbeda. Memperilakukan pemeluk agama lain tidak seperti biasanya,
biasanya dilakukan dengan hal yang bermotif negatif
4. Munculnya aliran-aliran sesat. Munculnya teori-teori tentang agama yang
baru berdasarkan agama yang ada sehingga menjadi aliran-aliran agama yang
seharusnya dilarang.
5. Fanatisme yang bersifat anarki. Menghubungkan segala sesuatu sampai ke
titik yang negatif dengan keagamaan yang dimilikinya.

5
6. Perilaku yang menyimpang dari ajaran agama. Melakukan perilaku yang
tidak berdasarkan dengan ajaran agamanya.
Melihat banyaknya penyimpangan yang dilakukan di Indonesia, yang melanggar
sila pertama Pancasila, hal inilah yang menjadi salah satu penyebab Indonesia sulit
untuk maju dibanding dengan negara lainnya. Menurut saya, perilaku-perilaku
demikian berasal dari kejadian yang seharusnya sepele, sehingga tidak seharusnya
menimbulkan permasalahan tersebut. Salah satu penyebab yang sangat terlihat ialah
rasisme di Indonesia ini, sehingga dapat mempengaruhi sila-sila Pancasila, terutama
rasisme agama yang mempengaruhi sila pertama.

3. Upaya Dalam Menyelesaikan Masalah Tantangan Sila ke 1

1. Menanamkan sikap saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda.


2. Membangun kerukunan antar pemeluk agama baik yang seagama maupun
bukan.
3. Menanamkan toleransi beragama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
4. Tidak boleh memaksakan suatu agama atau kepercayaan tertentu terhadap
orang lain.
5. Menghilangkan sikap diskriminasi di dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Menghayati dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
utamanya sila “Ketuhanan yang Maha Esa”.

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui pengertian implementasi
2. Mengetahui makna sila ke 1
3. Mengetahui nilai nilai dari sila ke 1
4. Mengetahui peranan profesi ATLM atau Analis Kesehatan di dunia
kesehatan

6
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Implementasi
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti
mengimplementasikan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan
sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut
dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang–undang,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Peradilan dan Kebijakan yang dibuat oleh Lembaga–
Lembaga Pemerintah dalam kehidupan kenegaraan.
Menurut Solichin Abdul Wahab dalam bukunya yang berjudul Analisis Kebijakan
Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara dalam mengemukakan
pendapatnya mengenai Pelaksanaan atau implementasi sebagai berikut :
Implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat–
pejabat, kelompok–kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada terciptanya
tujuan–tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
Pengertian implementasi yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa
implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh pihak–pihak yang
berwenang dan berkepentingan, baik pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk
mewujudkan cita–cita serta tujuan yang telah ditetapkan. Implementasi berkaitan dengan
berbagai tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan dan merealisasikan program yang
telah disusun demi tercapainya tujuan dari program yang telah direncanakan, karena pada
dasarnya setiap rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak dicapai.

2. Makna Sila ke 1

Seperti yang kita ketahui bahwa sila pertama pada Pancasila berbunyi, “Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Sila pertama ini memiliki hal mendasar yang perlu dipahami. Hal
tersebut seperti yang dipaparkan dalam buku Pendidikan Pancasila Upaya Internalisasi
Nilai-nilai Kebangsaan yang ditulis oleh Sihotang, dkk. (2019: 106) yang menjelaskan
bahwa ada beberapa hal mendasar yang perlu dipahami ketika membahas sila pertama.

7
Hal dasar tersebut adalah pentingnya membedakan antara isi dan fungsi Pancasila.
Dari isi Pancasila kita dapat mengetahui bahwa penting untuk memahami makna tersirat
dan tersurat di dalamnya. Jadi, ketika ada perubahan pada isi tersurat maka akan
mengubah isi yang tersirat. Hal ini dapat mempengaruhi fungsi Pancasila.

Hal mendasar selanjutnya adalah kita perlu memahami bahwa sila pertama dalam
Pancasila adalah suatu prinsip politik pembangunan bangsa dan negara Indonesia bukan
prinsip teologis berdasarkan salah satu agama di Indonesia.

3. Nilai nilai sila ke 1

Nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila dan butir-butir pengamalannya
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah atau kelas,
seperti dikutip dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berikut:

7 butir pengamalan nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila yaitu sebagai
berikut:

- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang


Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada

8
orang lain.

Selain di lingkungan rumah atau keluarga, pengamalan nilai yang terkandung dalam
sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa juga dapat diterapkan di
sekolah atau di dalam kelas.

Contoh pengamalan nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila di sekolah yaitu
sebagai berikut:

- Menghormati teman atau guru yang berbeda agama.


- Menunjukkan sikap toleran kepada semua warga sekolah.
- Selalu rukun dengan semua warga sekolah yang berbeda agama.
- Menjalankan perintah agam masing-masing.
- Tidak menjadikan perbedaan agama sebagai halangan untuk berteman.
- Menghormati dan menghargai hari-hari besar keagamaan teman yang berbeda agama.

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa (1) Negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; serta (2) Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah
menurut agama dan kepercayaannya itu.

Dengan demikian, UUD 1945 dan nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila
memberikan ruang untuk mewujudkan kerukunan hidup antarumat beragama di
Indonesia.

4. Peranan profesi ATLM atau Analis Kesehatan di dunia Kesehatan

Pandangan kebanyakan masyarakat saat ini selalu menganggap bahwa profesi di


bidang kesehatan itu hanya dokter, bidan, dan perawat saja. Padahal, selain itu masih ada
banyak profesi tenaga medis lainnya, salah satunya adalah analisis kesehatan atau juga
biasa disebut dengan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan. Analisis kesehatan adalah

9
orang-orang yang memiliki keterampilan tinggi yang bertugas untuk melaksanakan,
mengevaluasi prosedur laboratorium dan memanfaatkan berbagai sumber daya pendukung
yang ada.
Di Indonesia sendiri memang lebih populer dengan istilah Analisis Kesehatan jika
dibandingkan dengan Ahli Teknologi Labkes. Sedangan di kancah internasional seperti di
United States dan Kanada, mereka menggunakan istilah Medical Laboratory
Technologist. Di United Kingdom dikenal dengan istilah Biomedical Scientints serta
Rinshoukensagishi adalah sebutan yang digunakan di Jepang. Walaupun dikenal dengan
istilah yang bermacam-macam, secara umum pekerjaan serta tanggung jawabnya sama.

Mengenal Teknologi Laboratorium Kesehatan


Ini merupakan disiplin ilmu medis yang memberikan perhatian pada semua aspek
analitik dan laboratoris terhadap jaringan atau cairan tubuh manusia serta ilmu medis.

Tugas Analisis Kesehatan


Analisis kesehatan memiliki beberapa tugas untuk melakukan berbagai macam tes
medis seperti Kimia Klinik. Hematologi, Imunoserologi, Mikrobiologi, Toksikologi,
Kimia air, Kimia makanan, Biologi Molekuler, atau Patologi Anatomi. Tes-tes ini
menggunakan instrumentasi untuk memperlancar proses diagnosis, pengobatan, dan
pencegahan penyakit. Analisis kesehatan bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan
mempersiapkan sampel seperti cairan tubuh, darah, dan jaringan serta menginterpretasi
hasil. Tenaga tenaga analisis biasanya juga berkerja secara independen. Walaupun
demikian, mereka juga menjadi bagian penting dari layanan kesehatan. Di Indonesia,
tenaga analisis memiliki tugas dan kemampuan yang berbeda. Tenaga tersebut tidak
hanya menunjung terhadap analisis spesimen klinis, tetapi juga analisis non abiotik seperti
makanan, air, dan minuman.

Peran Analisis Kesehatan


Analisis kesehatan dalam melaksanakan kewajiban pelayanan kesehatan memiliki
peranan penting sebagai pelaksana teknis untuk pelayanan laboratorium medis, sebagai
pelaksana teknis operasional, peneliti, dan penyuluh di bidang laboratorium kesehatan
atau promoting health laboratory.

10
Fungsi Analisis Kesehatan
Ada beberapa fungsi analisis kesehatan dalam memberikan pelayanan laboratorium
medis dan melaksanakan tugasnya di antaranya adalah mempersiapkan proses teknis
operasional, melakukan uji analitik terhadap spesimen dan reagen, mengembangkan
prosedur untuk mengambil serta memproses spesimen, mengoperasikan dan memelihara
instrumen di laboratorium, menjaga keselamatan kerja di lingkungan laboratorium, dan
mengevaluasi data lab untuk memastsikan prosedur dan akurasi pengendalian mutu.
Selain itu, analisis kesehatan sebenarnya juga masih memiliki beberapa fungsi lain
misalnya membantu klinisi untuk memanfaatkan data lab untuk menginterpretasikan hasil
tes lab, mengorganisir kegiatan lab, melakukan penelitian, dan memberikan penyuluhan
pada masyarakat yang berhubungan dengan lab medis.

Kompetensi Analisis Kesehatan


Sebelum terjun ke lapangan kerja yang sesungguhnya, seseorang yang ingin menjadi
tenaga analisis kesehatan atau ahli teknologi laboratorium harus memiliki beberapa
kompetensi yang harus dicapai, salah satunya adalah menguasai ilmu yang berhubungan
dengan kewajiban dan fungsinya di lab medis. Mereka juga harus dapat merancang proses
yang berhubungan dengan tugas dan fungsi mereka di lab sesuai dengan jenjangnya.
Keterampilan tentu menjadi salah satu kompetensi yang harus dicapai karena tanpa
keterampilan untuk proses operasional, seorang tenaga ahli lab tidak bisa melakukan
tugasnya.
Sementara itu, keterampilan itu sendiri juga terdiri dari berbagai macam seperti
keterampilan untuk mengambil spesimen, melaksanakan prosedur lab, dan keterampilan
memelihara alat-alat yang ada di lab kesehatan.

11
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil diskusi belajar kami, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Mengetahui pengertian dari implementasi

2. Mengetahui peranan profesi ATLM atau Analis Kesehatan di dunia


kesehatan
3. Mengetahui nilai-nilai dari sila ke-1
4. Mengetahui makna yang terkandung dalam sila ke-1

12
DAFTAR PUSTAKA

Shihotang,dkk. 2019. Pendidikan Pancasila Upaya Internalisasi Nilai-nilai Kebangsaan.


Nursakinah. 2019. Implementasi Pancasila Dalam Profesi AnalisKesehatan. Kendari
: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala.
Subagyo. 2012. Nilai-nilai dari pancasila. Yogyakarta
Hidayatullah, S. 2006. Notonegoro Dan Religiustas Pancasila. Jurnal Filsafat. Vol. 39.
Nomor 1.

13

Anda mungkin juga menyukai