Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI DASAR

ACARA III

HOTPLATE, TIMBANGAN ANALITIK DAN SENTRIFUS

Disusun oleh :

Nama : ALAN MAULANA IKHSAN

NIM : 211050131

Prodi : TLM B

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
ACARA III

HOTPLATE, TIMBANGAN ANALITIK DAN CENTRIFUGE

I. TUJUAN
A. HOTPLATE
1. Mahasiswa mengetahui bagian dan fungsi hotplate
2. Mahasiswa mampu menguasai prinsip, prosedur penggunaan dan
mengaplikasikan hotplate pada berbagai pemeriksaan laboratorium medis
B. TIMBANGAN ANALITIK
1. Mahasiswa mengetahui bagian dan fungsi timbangan analitik
2. Mahasiswa mampu menguasai prinsip, prosedur penggunnan dan
mengaplikasikan timbangan analitik pada berbagai pemeriksaan laboratorium
medis
C. SENTRIFUS
1. Mahasiswa mampu menegathui bagian dan fungsi sentrifus
2. Mahasiswa mampu menguasai prinsip, prosedur penggunaan dan
mengaplikasikan sentrifus pada berbagai pemeriksaan laboratorium medis
II. DASAR TEORI
A. HOTPLATE
Hotplate merupakan piringan panas yang di gunakan untuk
menghomogenkan suatu larutan secara lebih cepat dengan suhu dan stirrer adalah
magnet pengaduk yang mengaduk pada hotplate. Alat ini di gunakan untuk
membuat larutan stok, dan sebelum bekerja perlu di hitung dahulu jumlah padatan
atau larutan pekat yang diperlukan, sehingga perlu di timbang. Jumlah mol zat
dalam larutan bergantung pada konsentrasi dan volumenya. Satuan konsentrasi
yang umum di pakai adalah molar (m). kemolaran suatu zat adalah jumlah mol zat
dalam tiap liter larutan (Syukri,2019).
Salah satu alat yang sering digunakan oleh peneliti bidang material adalah
magnetic microstirrer, yaitu suatu alat pencampur fluida dalam skala mikro.
Desain pengaduk tersebut terinspirasi dari pengaduk magnet bar skala besar.
Medan magnet yang berputar menyebabkan satu batang magnet tunggal atau
susunannya untuk diputar dengan cepat dalam lingkungan cairan (Ryu, 2017).
Penelitian lainnya juga dilakukan untuk membuat alat magnetic stirrer
yang dilengkapi dengan kontrol waktu (timer). Timer digunakan untuk mengatur
lamanya proses pengadukan serta dapat memudahkan pengguna dalam melakukan
penelitian (Junaidi, 2013).
Magnetic stirrer juga dikembangkan dan dirancang dengan sistem
pengaduk yang diputar oleh motor DC dan magnet yang berputar diletakkan di
dalam wadah (chamber) (Anugrah, 2016).
Alat magnetic stirrer dengan pengaturan kecepatan pengaduk dan
pengaturan waktu ini dapat melakukan pengadukan sampel dengan kecepatan
pengaduk hingga 3000 rpm dan pengatur waktu selama 60 menit. Pada riset ini,
hanya sebatas membuat alat pengaduk dengan pengaturan waktu dan kecepatan
menggunakan potensiometer (Irsyad, 2016).
B. TIMBANGAN ANALITIK
Neraca Analitik merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di
laboratorium. Alat tersebut digunakan sebagai suatu alat ukur untuk mendapatkan
nilai besaran massa. (Husna, 2013).
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran
sejenis atau alat ukur yang ditetapkan sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu
yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka-angka
dan memiliki satuan tertentu. Sedangkan satuan adalah pernyataan yang
menjelaskan arti dari suatu besaran (Sujatmiko, 2012).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan
alat, prinsip kerja atau proses berlangsungnya ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan dapat dikenali berdasarkan namanya (Taiyeb, 2016).
Sedangkan neraca ohaus adalah neraca yang diperkenalkan oleh Gustav
Ohaus yang merupakan seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat.
Ilmuwan kelahiran 30 Agustus 1888 ini mempublikasikan Ohaus Harvard Trip
Balance pada tahun 1912 yang kemudian dikenal dengan neraca ohaus tersebut.
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam. Kapasitas beban
yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram dengan batas
ketelitian 0,1 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah dengan membandingkan antara
massa bahan yang ditimbang dengan anak timbangan yang terukur. Neraca ohaus
memiliki spesifikasi lagi seperti neraca ohaus dua lengan dan neraca ohaus tiga
lengan. Pada neraca ohaus dua lengan terdapat dua lengan yang memiliki piringan
neraca, pada lengan satu untuk meletakkan bahan yang akan ditimbang dan
lengan lainnya untuk wadah anak timbangan. Sedangkan neraca ohaus tiga lengan
adalah neraca yang hanya memiliki satu cawan sebagai tempat bahan dan 3
lengan sebagai penunjuk skala (Putra, 2014).
Neraca analitik terdiri dari beberapa komponen, antar lain waterpass,
piringan neraca, dan tambol pengatur. Waterpass befungsi sebagai penanda posisi
neraca pada saat akan digunakan. Neraca harus dalam posisi yang seimbang pada
saat penggunaanya agar data yang dihasilkan akurat. Sedangkan piringan neraca
merupakan suatu wadah yang berfungsi sebagai tempat bahan yang akan
ditentukan massanya. Biasnya digunakan kaca arloji sebagai wadah bahan
sebelum diletakan pada piringan neraca tersebut (Bahtiar, 2011).
C. SENTIFUS
Centrifuge adalah sebuah peralatan yang pada umumnya digerakkan oleh
motor listrik yang Menempatkan obyek di rotasi sekitar sumbu tetap, menerapkan
kekuatan untuk tegak lurus sumbu. Centrifuge bekerja dengan menggunakan
prinsip sedimentasi, dimana percepatan sentripetal menyebabkan zat padat untuk
memisahkan sepanjang arah radial (bagian bawah tabung). Oleh objek yang sama
ringan tanda akan cenderung bergerak ke atas.
Pengertian Centrifuge adalah merupakan alat untuk memutar sampel pada
kecepatan tinggi. memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung
centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk memisahkan
komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bias dipakai untuk
pemeriksaan (Ariyanto, 2016).
Dalam bentuk yang sederhana sentrifus terdiri atas sebuah rotor dengan
lubang-lubang untuk melatakkan wadah/tabung yang berisi cairan dan sebuah
motor atau alat lain yang dapat memutar rotor pada kecepatan yang dikehendaki.
Semua bagian lain yang terdapat pada sentrifus modern saat ini hanyalah
perlengkapan yang dimaksudkan untuk melakukan berbagai fungsi yang berguna
dan mempertahankan kondisi lingkungan dimana rotor tersebut bekerja.
Penggunaan sentrifus cukup luas, meliputi koleksi dari pemisahan sel, organel
dan molekul (Hendra, 2019).
Dengan penggunaan alat sentrifus (centrifuge) ini, objek yang hendak
diteliti akan terbagi menjadi beberapa fase yaitu antara lain supernatant (berupa
cairan) dan pellet (organel yang mengendap). Semakin cepat perputaran rotor,
maka akan semakin banyak sedimentasi yang terbentuk. Tergantung objek dan
perbedaan massa jenis tentunya. Pada dasarnya, prinsip kerja sentrifus
(centrifuge) adalah melawan arah gaya tarik bumi (gravitasi) dan sedimentasi.
Dengan adanya percepatan gaya sentripetal dan kekuatan gaya sentrifugal
membuat objek terbentuk sedimentasi menjadi beberapa fase: supernatan dan
pellet. Partikel yang terlarut dalam objek akan terpental keluar dari pusat putaran
berdasarkan pada perbedaan massa jenis. Dimana partikel yang kurang padat akan
mengungsi dan pindah ke pusat. Dengan adanya percepatan radial, membuat
partikel padat pada objek yang ditaruh dalam microtube di sentrifus (centrifuge)
akan mengendap.Lalu pada saat yang sama, partikel dengan massa jenis yang
lebih besar akan bergerak keluar dari pusat putaran ke arah radial. Tenaga ini
menggambarkan daya pemisah alat tersebut dengan satuan g dan dikenal sebagai
Relative Centrifugal Force (RCF) (Hidayah, 2017).
Fungsi Atau Prinsip Kerja Alat Centrifuge adalah pada pemisahan
molekular dari sel atau organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan
konsep bahwa partikel yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap ke
dasar wadah karena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu
partikel yang tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau
menurunkan pengaruh gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju
pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah yang
berisi suspensi partikel kemesin Centrifuge tepatnya pada bagian rotor yang
kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut tergantung pada
ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Dengan demikian Prinsip Kerja alat tersebut
adalah dengan memanfaatkan gaya centrifugal sehingga bahan tesebut dapat
terpisah. Ini dilakukan dengan cara memutar campuran dengan sangat cepat dan
bertumpu pada titik pusat. Dan pada akhirnya alat ini akan berhenti beroperasi
ketika katup/pintu Centrifuge terbuka saat bekerja. (Anugrah, 2016).
III. HASIL PENGAMATAN
A. HOTPLATE

Gambar 3.1 Hotplate


BAGIAN BAGIAN DARI HOTPLATE
A. Switch
Berfungsi untuk meng on/off atau menyalakan dan mematikan alat
B. LED Heating
Berfungsi untuk menampilkan lampu yang menunjukan angka
C. Display
Berfungsi untuk menampilkan angka digital atau suhu
D. Rotary Knob Motor
Berfungsi untuk mengatur suhu
E. Rotary Knob Heater
Berfungsi untuk mengatur kecepatan motor
F. Thereaded Suport Bore
Berfungsi untuk mengencangkan benda dengan mengubah gerakan dengan
mengubah rotari jadi linear
G. Mains Socket
Berfungsi untuk menyambungkan listrik
H. Contact Thermometer Jack
Berfungsi untuk menghubungkan kabel
B. TIMBANGAN ANALITIK

Gambar 3.2 Timbangan Analitik


BAGIAN-BAGIAN DARI TIMBANGAN ANALITIK
1. Piringan Timbangan
Berfungsi untuk menyimpan sampel yang akan ditimbang
2. Feet Adjust Level
Berfungsi untuk mengatur dan menyangga timbangan agar seimbang
3. Water Pass
Berfungsi untuk penanda seimbang atau tidaknya timbangan
4. LED
Berfungsi untuk menampilkan angka
5. Tombol Control Panel
Berisi tombol ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan timbangan, ada
juga tombol tare untuk mengembalikan angka timbangan ke angka 0
C. SENTRIFUS

Gambar 3.3 Sentrifus


BAGIAN-BAGIAN DARI SENTRIFUSE
1. Motor
Bagian terpenting sentrifus yang berfungsi sebagai penggerak rotor sehingga
dapat berputar sesuai dengan kecepatan tertentu
2. Rotor
Berfungsi untuk tempat meletakan tabung sample yang akan diputar
3. Panel Control
Komponen berisi tombol on/off, pengatur kecepatan dan pengatur waktu
4. Lid/Penutup
Terletak dibagian atas dengan tutup yang di atur pengunci otomatis tidak
dapat dibuka sebelum proses sentrifugasi selesai
5. Body
Body sentrifus berbeda-beda tergantung merek (kotak, silinder, setengah
bola), fungsinya untuk melindungi bagian dalam (motor/rotor/sample) dan
komponen lainnya
IV. PEMBAHASAN
A. HOTPLATE

Gambar 4.1 Hotplate


a. Pengertian
Hotplate merupakan piringan panas yang di gunakan untuk
menghomogenkan suatu larutan secara lebih cepat dengan suhu dan stirrer
adalah magnet pengaduk yang mengaduk pada hotplate. Alat ini di gunakan
untuk membuat larutan stok, dan sebelum bekerja perlu di hitung dahulu
jumlah padatan atau larutan pekat yang diperlukan, sehingga perlu di timbang.
Jumlah mol zat dalam larutan bergantung pada konsentrasi dan volumenya.
Satuan konsentrasi yang umum di pakai adalah molar (m). kemolaran suatu
zat adalah jumlah mol zat dalam tiap liter larutan (Syukri,2019).
b. Persiapan
1. Pasangkan saklar (A) pada posisi OFF
2. Tancapkan kabel listrik ke (G)
3. Setelah terhubung ke listrik, perangkat dalam mode “stand by”
4. Titik desimal pada tampilan (C) menyala
c. Penggunaan Stiring
1. Pasang saklar (A) pada posisi ON
2. Setiap nilai yang ditetapkan akan dipertahankan apabila perangkat
dimatikan atau terputus dari hubungan listrik
3. Mengatur kecepatan mesin dengan tombol operasi (E) di sebelah kanan
d. Penggunaan Hotplate
1. Pasang saklar (A) pada posisi ON
2. Setiap nilai yang ditetapkan akan dipertahankan apabila perangkat
dimatikan atau terputus dari hubungan listrik
3. Mengatur suhu target untuk pelat pemanas menggunakan tombol operasi
(D)
4. Nilai yang ditetapkan ditunjukan pada layar (C). Jika energi sedang
diberikan ke palet pemanas, maka LED merah (B) menyala
5. Pada stir satnd-by mode, “panas” akan berkedip pada layar setelah panas
telah dimatikan, selama suhu set-up pada permukaan melebihi 50oC
e. Error Code

Error Code Penyebab Penyelesaian


E1 Suhu didalam terlalu tinggi Matikan unit dan biarkan dingin
E2 Motor bermasalah  Motor bar tidak sesuai
 Mengurangi kekentalan
 Benda asing yang ada di dalam
peralatan dikeluarkan
E3 Pengaman sirkuit  Pasang steker kontak (G)
 Pasang penghubung thermometer
 Tukar penghubung kabel, steker
atau penghubung thermometer yang
cacat
B. TIMBANGAN ANALITIK

Gambar 4.2 Timbangan Analitik


a. Pengertian
Neraca Analitik merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan
di laboratorium. Alat tersebut digunakan sebagai suatu alat ukur untuk
mendapatkan nilai besaran massa. (Husna, 2013).
b. Prosedur Kerja
1. Warm-up time
Agar timbangan memberikan hasil yang akurat, perangkat harus
dihangatkan selama minimal 4 jam setelah terpasang untuk pertama
kalinya atau setelah pemadaman listrik yang lama. Setelah itu
keseimbangan akan mencapai suhu operasi yang diperlukan
2. ON dan OFF (mode satndby)
Untuk mengubah display on dan off, gunakan tombol ON/OFF/ESC
3. Auto-check
Tes fungsi otomatis timbangan elektronik dilakukan setelah diaktifkan
dari modus standby. Pada akhir tes, layar akan menunjukkan nol.
Timbangan siap untuk digunakan. Simbol-simbol berikut akan muncul
dilayar timbangan

OFF Timbangan pada kondisi OFF.


Standby Timbangan pada kondiosi standby
Tampilan mati dengan menekan tombol ON/OFF/ESC dan kemudian
tersedia. Timbangan siap digunakan ketika dinyalakan dan perlu
dipanaskan . selain itu, waktu yang ditampilkan pada model ABJ
dalam mode standby.
CHE 5 Tampilan CHE muncul setelah tombol ON ditekan.

4. Mentara
Penimbangan secara akurat jika display menunjukkan 0.000 g sebelum
benda ditimbang. Setelah alas untuk menimbang bahan (bisa
menggunakan gelas arloji atau kertas saring), tekan tombil . (TARE)
untuk me-nol-kan angka yang muncul pada layar timbangan. TARE bisa
dilakukan untuk semua rentang berat.
5. Penimbangan
Letakan item yang akan ditimbang pada plate, tutup semua penutup kaca
dan baca berat ketika simbol standby muncul pada laryar
6. Pembersihan
Setelah timbangan selesai digunakan, matikan timbangan dan bersihkan
dengan menggunakan kuas dari butiran-butiran bahan yang tercecer saat
proses penimbangan
c. Cara perawatan
1. Matikan timbangan jika tidak digunakan
2. Membersihkan timbangan dari debu dan kotoran
3. Selalu meletakkan timbangan pada tempat yang datar
4. Hindarkan menaruh benda diatas timbangan bila sedang tidak digunakan
5. Jauhkan timbangan pada alat elektronik lainnya
6. Simpan pada tempat yang sejuk dan jauhi dari sinar matahari secara
langsung
7. Lakukan tera ulang pada timbangan sebelum pemakaian
C. SENTRIFUS

Gambar 4.3 Sentrifus


a. Pengertian
Centrifuge adalah sebuah peralatan yang pada umumnya digerakkan
oleh motor listrik yang Menempatkan obyek di rotasi sekitar sumbu tetap,
menerapkan kekuatan untuk tegak lurus sumbu. Centrifuge bekerja dengan
menggunakan prinsip sedimentasi, dimana percepatan sentripetal
menyebabkan zat padat untuk memisahkan sepanjang arah radial (bagian
bawah tabung). Oleh objek yang sama ringan tanda akan cenderung bergerak
ke atas.
Pengertian Centrifuge adalah merupakan alat untuk memutar sampel
pada kecepatan tinggi. memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar
tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk
memisahkan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bias
dipakai untuk pemeriksaan (Ariyanto, 2016).
b. Prosedur penggunaan
1. Hubungkan steker pada stop kontak, lalu tekan ON untuk menyalakan alat
2. Buka penutup sentrifus, set kecepatan dengan menekan tombol SPEED
kemudian tekan +/- hingga sampai pada kecepatan yang diinginkan
3. Set waktu dengan menekan tombol TIME kemudian tekan +/- hingga
sampai pada waktu yang diinginkan
4. Letakan wadah sampel pada kolom. Ingat! JUMLAH SAMPLE yang
dimasukan pada masing-masing kolom HARUS SAMA dan kolom dalam
keadaan SEIMBANG
5. Tutup pintu sentrifus dan pastikan terdengar bunyi klik
6. Tekan RUN untuk menjalankan
7. Setelah waktu putaran habis, tunggu sentrifus sampai benar-benar berhenti
8. Buka penutup sentrifus dan ambil sample
9. Tutup pintu sentrifus
10. Tekan tombol OFF untuk mematikan alat dan cabut steker dari stop
kontak
c. Cara perawatan
1. Spillage shield / cup / tabung centrifuge
2. Bersihkan dari pecahan tabung, tumpahan darah, serum dan lakukan
desinfeksi setiap saat
3. Bersihkan bagian luar dan dalam setiap hari,
4. Timer:  Lakukan pemantauan timer sesuai  penggunaan atau lakukan
pemantauan setiap satu minggu sekali
5. Kalibrasi: Mengukur kecepatan putaran dengan menggunakan tachometer
terkalibrasi dan lakukan1 bulan sekali
6. Braking system: Selalu mengikuti anjuran pabrik, Pengambilan tabung
centrifuge dilakukan setelah posisi putaran benar-benar berhenti
7. Power suply: Pengecekan kabel, steker dan stop kontak (pengecekan
grounding dan kebocoran arus listrik dari kabel), steker dan stop kontak
8. Lakukan pengecekan terhadap motor dan minyak bila perlu
9. Terjadinya getaran yang tidak biasa perlu melakukan pengecekan rotor
balance dan mengikuti rekomendasi pabrik
10.  Pemeriksaan terhadap komponen lainnya, apabila ditemukan kerusakan
atau cacat produk, maka komponen dapat diganti oleh pabrik (bila alat
masih baru).
V. KESIMPULAN (10)
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian dari alat hotplate, timbangan
analitik, dan sentrifus serta mengetahui fungsi-fungsi dari bagian-bagian
alat tersebut.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip, prosedur penggunaan dari alat
hotplate, timbangan analitik, dan sentrifus serta dapat mengaplikasikan
dalam pemeriksaan medis dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Anugrah, N.M,2018, Fungsi alat centrifuge-dan cara menggunakannya. di


akses 24 September 2018 Pada laman
http://glasswareindonesia.wordpress.com/2018/02/01/fungsi-alat-
centrifuge dan- Cara-menggunakannya/
Ariyanto, 2016. Pengenalan centrifuge pada mahasiswa. Jakarta
Anugrah, 2016. Pengenalan sejarah magnetic stirer pada siswa. Magelang
Bahtiar, 2011. Weights of Classes E1, E2, F1, F2, M1, M1–2, M2, M2–3 and
M3 Part: Test Report Format. Edition 2004(E)
Hendra, 2019. Dasar-dasar Instru mentasi, Binacipta, Jakarta.
LAMPIRAN
LAPORAN
JURNAL

Anda mungkin juga menyukai