Mikropipet merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan cairan baik kental
atau tidak dalam jumlah tertentu dengan akurasi yang mendekati tepat dengan satuan
mikroliter. Menurut Wulandari dkk. (2014), mikropipet berfungsi sebagai alat untuk
mentransferkan larutan secara tepat dalam skala µL () dimana ujungnya memiliki tip sebagai
tempat larutannya sehingga alat ini sangatlah presisi. Prosedur penggunaan berupa
pengatura volume. Pengaturan volume ini dilakukan dengan memutar kepala pipet sesuai
dengan kebutuhan. Selanjutnya mengambil tip steril dengan menggunakan bagian bawah
dari mikropipet. Pastikan tip memiliki ukuran yang sesuai dengan mikropipetnya. Kemudian
ambil larutan yang diinginkan dengan menggunakan tekanan ringan dan membuang tip
dengan menekan tombol pembuang
Shaker
Shaker memiliki banyak jenis dengan model pergerakan yang berbeda beda. alat ini
digunakan untuk mengocok atau mencampur sampel, baik bahan maupun larutan kimia satu
sama lain sampai homogen (Elistiana, dkk.2015). prosedur penggunaan berupa
menghubungkan alat dengan listrik, kemudian letakkan tabung reaksi (bahan yang akan
dihomogenkan) pada tempat yang telah disediakan. Setelah itu atur waktu dan kecepatannya,
tunggu hingga berkahir, setelah itu cabut arus listriknya.
Elektroforesis DNA
Elektroforesis Protein
Nano Drop
Autoclave Automatic
Autoklaf merupakan alat yang digunakan untuk menstrerilisasi alat dan bahan yang
akan digunakan (Wulandari dkk. (2014) dengan prinsip kerja menggunakan tekanan dan
uap dengan suhu yang tinggi. Pertama masukkan air dan dilanjutkan dengan memasukkan
alat-alat yang akan disterilisasi yang sebelumnya telah ditutup dengan alumunium,
kemudian tutup dengan rapat. Selanjutnya tekan tombol power dan pastikan semuanya
sesuai dengan keinginan alat dan tunggu.
Kulkas
Kulkas merupakan Mesin pendingin ialah suatu rangkaian mesin atau pesawat yang
mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin (temperatur rendah)
(Najamudin,2014). Alat pendingin yang dalam labolatorium digunakan untuk menyimpan
bahan-bahan berupa protein dan DNA agar tidak mudah rusak. Hal ini terjadi karena suhu
berpengaruh nyata terhadap DNA, jika suhu semakin tinggi maka DNA akan semakin rusak
pula (Langga, dkk 2012). Prosedur pengunaan pastikan bahan yang akan disimpan benar-
benar tertutup dengan rapat agar bahan tidak terkontaminasi, selanjutnya masukan dalam
kulkas dan tutup kulkas kembali.
Frezer (-60℃)
Freezer adalah merupakan suatu tempat yang diatur agar suhunya -60℃ dengan
prinsip pembekuan (Wulandari dkk. (2014). Pembekuan ini dilakukan untuk
meminimalisisr adanya kontaminasi pada sel. Bahan yang akan disimpan ditutup rapi
kemudian dimasukan ke dalam freezer kemudian memastikan bahwa pintu atau tutupnya
tertutup dengan benar-benar rapat.
Oven
Oven adalah alat untuk sterilisasi dengan menggunakan prinsip pemanasan. Pertama,
masukkan alat-alat yang akan distrerilisasi ke dalam oven, kemudian tutup oven dengan
baik dan benar. Kemudian aktifkan oven dengan menekan saklar power dan jika berhasil
akan muncul lampu yang menyala. Selanjutnya mengatur suhu dan waktu yang diinginkan.
Prinsip kerja oven yaitu perubahan energi listrik menjadi energi panas dimana temperatur
dalam oven dijaga tetap konstan dengan alat kontrol thermometer (Departemen Teknik
Kimia.2018).
Ultrasonic Cleaner
Ultrasonic cleaner ini bekerja dengan prinsip magnetisasi yang merupakan sebuah
alat untuk membersihkan alat-alat. Ultrasonic cleaner merupakan sebuah alat pembersih
dengan menggunakan metode ultrasound, metode inimenggunakan vibrasi atau getaran yang
dihasilkan dari transduser ultrasonicuntuk memecah partikel yang menempel pada
obyekmelalui media air (Setiawan R, dkk, 2016) . Pertama, tuangkan air ke dalam tangki
hingga 60% dari takaran penuh (semua benda yang akan dicelupkan dimasukan dalam air).
Sambungkan kabel pada sumber listrik dan masukan alat-alat ke dalam cairan pada tangki.
Tekan tombol power dan lampu akan menyala. Tunggu proses pembersihan hingga berakhir.
Vortex
PH Meter
Pengukuran nilai pH dilakukan untuk mengetahui karakter dari suatu larutan yang
diuji,yang mana pada umumnya pengukuran nilai pH ini menggunakan sebuah alat yaitu pH
meter. Alat ini merupakan sebuah perangkat untuk pengukuran pH. Prinsip kerja dari pH
meter ini yaitu pengukuran suatu pH didasarkan pada potensial elektro kimia antara larutan di
dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan di luar elektroda gelas yang belum
diketahui. Cara penggunaan pH meter adalah yang pertama,menyediakan larutan yang akan
diukur pH nya. Sebelum diukur,perhatikan kadar suhu larutan yang akan diukur dengan suhu
larutan yang sudah dikalibrasi sebelumnya,pastikan suhu antara keduanya harus sama.
Kemudian,buka penutup elektroda pada alat pH menggunakan air khusus,lalu bersihkan
dengan tisu hingga kering. Hidupkan pH meter,lalu celupkan elektroda ke dalam cairan yang
akan diukur kemudian putar-putar elektroda larut jadi homogen. Selanjutnya,tekan tombol
yang bertuliskan MEAS dan kemudian akan muncul kata HOLD di layar. Tunggu beberapa
saat hingga muncul angka pH yang menunjukkan nilai pH cairan tersebut. Terakhir,matikan
alat tersebut. Sensor pH digunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan dari
suatu larutan. Pengukuran dan pengendalian pH adalah sangat penting untuk berbagai studi
kimia dan biologi di laboratorium dan berbagai bidang industri (Desmira, dkk, 2018).
Inkubator
Inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada suhu yang
terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu (Andriani R, 2016).
Semakin kecil ukuran incubator maka semakin rentan pula perubahan suhunya saat pintu
incubator dibuka. Prinsip kerja dari incubator adalah mengikulasi dengan menggunakan suhu
tertentu dalam keadaan diam. Cara menggunakan alat ini yaitu yang pertama,dengan
menghidupkannya. Selanjutnya yaitu menyipakan sampel yang akan diinkubasi kemudian
meletakannya pada rak dalam ruang incubator lalu tutup pintu inkubatornya. Selanjutnya
yaitu atur waktu serta suhu sesuai keinginan. Terakhir yaitu matikan incubator dengan
menekan tombol power pada posisi OFF dan lepaskan colokan pada sumber listrik.
Heater Stirrer
Heater stirrer merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk mengaduk dan
memanaskan larutan satu dengan larutan lain yang bertujuan untuk membuat suatu larutan
yang homogeny. Pelat (plate) yang terdapat pada peralatan dapat dipanaskan sehingga
mampu mempercepat proses homogenisasi. Prinsip kerjanya yaitu plate yang dapat
dipanaskan dan hubungan antara dua magnet yaitu magnet yang dihubungkan pada motor
dan magnet (stir bar) yang kemudian dimasukkan dalam wadah gelas yang berisi larutan
kimia dan ditempatkan pada atas pelat (plate). Alat ini hampir mirip dengan hot plate yang
berfungsi untuk memanaskan larutan dan mencairkan media yang padat (Andriani R, 2016).
Cara kerjanya yaitu masukkan magnetic stirrer dalam wadah yang dalam wadah ini terdapat
larutan yang akan dilarutkan,magnetic stirrer akan berputar secara otomatis dan yang terakhir
adalah keluarkan magnetic stirrer apabila larutan sudah teraduk.
Water Bath
Waterbath merupakan alat laboratorium yang berfungsi untuk menciptakan suhu yang
konstan dan digunakan sebagai alat inkubasi pada analisis mikrobiologiselain itu waterbath
dapat digunakan pada suhu rendah 30°C sampai 100°C dan menguapkan zat atau larutan
dengan suhu yang tidak terlalu tinggi (Elistiana, dkk.2015).Prinsip kerja dari alat ini adalah
pada saat saklar berada siposisi “on” maka arus listrik dari sumber akan memberikan suplay
listrik ke heater. Selanjutnya,heater yang diberi arus listrik akan memberikan panas pada
alat,suhu semakin tinggi dan berhenti naik sampai pada suhu yang diinginkan. Water bath
merupakan salah satu alat laboratorium yang berfungsi untuk menghasilkan suhu air dalam
kondisi tertentu dengan keadaan konstan selama waktu yang telah ditentukan.
Sentrifuge
Mesin PCR adalah mesin termosiklik yang mengatur kenaikan dan penurunan suhu
secara bertahap (Yunisa Z, 2014). Dalam hal ini,DNA yang dihasilkan dalam jumlah yang
besar dengan waktu yang relative singkat sehingga memudahkan teknik lain menggukana
DNA. Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis pada tahun 1983. Prinsip dadsar
dari teknik PCR yaitu adanya enzim DNA polymerase yang digunakan untuk membuat
cetakan dari segmen DNA yang diinginkan. Cara kerjanya yaitu siapkan
tabung apendrof yang steril dengan jumlah yang disesuaikan dengan sampel,setelah itu
masukkan bahan-bahan sesuai urutan lau dicamour dengan cara diketuk-ketuk atau di
vortex. Setelah bahan tercampur masukkan enzim taq polymerase lalu campurkan lagi
menggunakan pipet secara perlahan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ada
gelembung udara,kemudian tabung yang telah siap dimasukkan ke dalam thermal cyler.
Sentrifuge Micro
Sentrifuge mikro adalah sentrifus yang hanya digunakan untuk hematokrit dan
menggunakan tabung mikrokapiler dengan kecepatan perputaran 16000 rpm selama 5
menit. Sedangkan sentrifuge makro adalah sentrifus multi fungsi dengan kecepatan
perputaran 3000 rpm selama 30 menit. Sentrifuga merupakan alat yang digunakan untuk
memisahkan bahan-bahan berdasarkan perbedaan berat jenis (Yunisa Z, 2014).
Spektrofotometer
LAF
Laminar Air Flow (LAF), merupakan tempat atau meja kerja yang steril
berfungsi untuk melakukan kegiatan mulai dari persiapan bahan tanam, inokulasi atau
penanaman dan pemindahan tanaman dari satu tempat ke tempat lain dalam satu kultur
. Sebelum dioperasikan laminar air flow harus dinyalakan minimal 30 menit dan harus
dilakukan penyemprotan dengan alcohol agar alat dan ruang kerja tersebut terjamin
kesterilannya.Cara kerja alat ini yaitu mengatur alat dan bahan yang telah dimasukkan ke
LAF sedemikian rupa agar efektif dalam bekerja dan tercipta area yang steril. Diusahakan
saat bekerja pola aliran udara tidak terganggu oleh aktivitas bekerja. Setelah selesai bekerja,
biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari LAF. Laminar Air Flow berfungsi
untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran
udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan (Andriani R,
2016).
UV Transilluminator
Microwave
Microwave yang ada pada laboratorium berfungsi untuk memanaskan gel. Menurut
Soesanto (2007), penggunaan energi gelombang mikro pada microwave termasuk
mekanisme perpindahan panas secara radiasi. Radiasi merupakan perpindahan panas dari
suatu benda ke benda lainnya, tanpa adanya kontak fisik, melalui gerakan gelombang.
Bantuan panas gelombang mikro dari microwave berpotensi untuk memecahkan molekul
biomassa karena 5 kecepatan dan efisiensi panas dari efek panas dielektrik gelombang mikro
(Yin, 2012). Microwave mampu memanaskan sampai 750 oC.
CO2 Inkubator
CO2 inkubator merupakan salah satu tipe incubator yang mampu menyediakaan
keadaan kaya OO2. Fungsi inkubator sendiri yaitu untuk menyimpan
medium sel kultur, dan suhu inkubator yaitu sekitar 37oC. Untuk memastikan akurasi dan
stabilitas suhu pada inkubator, termometer dimasukkan ke dalam inkubator untuk memantau
suhu. Dalam Inkubator mengandung 5 % CO2 yang dikalibrasi ulang untuk memastikan
akurasi alat tersebut (Zhu, et al., 2015). Menurut Taiyeb (2006, prinsip kerja alat ini yaitu
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran
elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat. Cara kerja
menggunakan alat ini yaitu dengan menyambungkan kabel dengan stop kontak lalu
menghidupkan inkubator dengan menekan tombol ON, masukkan larutan atau sampel
kedalam inkubator dan ditutup rapat, kemudian suhu pada inkubator diatur sesuai suhu
optimum yang dibutuhkan, setelah digunakan matikan kembali inkubator dengan menekan
tombol OFF.
Rak / Kabinet
Rak atau cabinet yang berfungsi untuk menyimpan barang yang telah steril dan
bahan-bahan kimia. Penyimpanan barang ke dalam rak ini untuk meminimalisir
terkontaminasi kembali barang tersebut oleh paparan bakteri di udara. Bahan-bahan kimia
yang disimpan sebaiknya diurutkan sesuai abjad untuk memudahkan pemakai mengambil
bahan-bahan kimia yang dibutuhkan saat penelitian. Dalam penyimpanan dan penataan alat yang
perlu diperhatikan
Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu
alat kita dapat menentukan cara penyimpanannya.
Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari
gelas atau porselen.
Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga diperhatikan.
Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih tinggi, agar mudah
diambil dan disimpan kembali.
(Vendawan,2015).
Rujukan
Yunita Z, dkk .2014.Pengenalan Alat. Jakarta. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta
Wulandari, Marita Isti dan Hadisaputri, Yuni Elsa.. 2014. Studi Pustaka Peralatan yang
digunakan untuk Kultur Sel. Jurnal Farmaka.Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran.