Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI INDUSTRI
“PENGENALAN ALAT DAN BAHAN ANALISIS”

Oleh :
Nama : Tegar Dwi Ramadhan
NIM : 225100301111018
Kelompok : 15
Asisten : Rahma Nur Aulia Putri

LABORATORIUM BIOINDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang membahas mengenai
mikroorganisme. Mikroorganisme biasa digunakan sebagai objek kajian cabang ilmu
mikrobiologi, sebagai makhluk hidup yang memiliki ukuran sangat kecil sehingga diperlukan
mikroskop untuk dapat mengamatinya. Contoh dari mikroorganisme yaitu fungi, bakteri,
archaea, alga dan tentunya masih banyak lagi. Sejak ditemukannya mikroskop, Mikrobiologi
menjadi bidang yang sangat berpengaruh didalam ilmu biologi, dan mempermudah
mempelajari suatu kandungan Mikroorganisme dalam suatu makanan. Mikrobiologi
berkembang semakin pesat dan hal ini juga dimbagi dengan peralatan peralatan
laboratorium sebagai penunjang dalam penelitian. Dalam laboratorium mikrobiologi terdapat
berbagai alat untuk membantu proses penelitian, baik glassware maupun instrumen. Alat
glassware merupakan alat yang terbuat dari kaca. Beberapa contoh glasware adalah cawan
petri, gelar ukur, erlenmeyer, pipet tetes dan masih banyak lagi. Instrumen merupakan jenis
alat-alat laboratorium yang dalam penggunaanya biasanya menggunakan tenaga listrik.
Beberapa contoh dari instrumen adalah oven, autoklaf, vortex, sentrifuge dan lainnya.
Mikrobiologi merupakan ilmu yang tidak terlepas dari berbagai alat- Alat-alat yang
terdapat di laboratorium memiliki fungsi yang berbeda- beda Berbagai alat yang terdapat di
laboratorium antara lain yaitu spektrofotometri, vortex, cawan petry, autoklaf ,water bath, hot
plate stirrer,oven, mikroskop, inkubator, colony counter, dan laminar air flow .Alat dan bahan
yang digunakan harus steril yaitu alat dan bahan hans lerbebas dari berbagai
mikroorganisme yang dapat merusak Koloni. Maka, alat dan bahan sebelum digunakan
harus disterilisasi.
Alat laboratorum terdapat instrumen dan glassware. Instrumen yang digunakan
seperti Spektrofotometer UV Vis. Vortex, Formance, Water bath, Hot Plate Stirrer,
sentrifugate.Terdapat juga glassware yang merupakan alat yang terbuat dari kaca maupun
gelas. Contoh glassware antara lain yaitu beakerglass, erlenmeyer, bulp/pipet pump, Gelas
ukur. piper ukur, dan tip Berbagai alat tersebut harus digunakan dengan benar dan sesuai
dengin fungsinya
1.2 Tujuan
Pada praktikum mikrobiologi industri materi pengenalan penggunaan, alat dan bahan
anatas memiliki beberapa tujuan. Tosoan yang pertama yaitu agar praktikan mampu untuk
mendeskripsikan Jones gelas dan juga Instrumen yang digunakan pada saat praktiku
Mikrobiologi Terdapat tujuan lainnya yaitu agar praktikan mampu dalam mendeskripkan
fungsr serta cara dalam menggunakan alat-alat dh laboratorum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambar Instrumen, Pengertian, Fungsi, dan PrinsipKerja
2.1.1 Spektrofotometri

Spektrofotometri UV Vis adalah salah satu alat instrumen yang sering digunakan
dalam laboratorium terutama untuk menganalisis bahan kimia agar dapat mendeteksi bentuk
dari senyawa yang diamati padat atau cair dengan menggunakan absorbansi cahaya foton.
Spektrofotometri UV Vis merupakan gabungan antara spektro fotometri UV dan visible alatini
berfungsi untuk melakukan analisa alat atau untuk menghitung seberapa banyak atau besar
konsentrasi dari senyawa pada sampel tersebut. Menggunakan satu sumber cahaya dengan
jangkauan panjang gelombang yang lebar yaitu pada daerah Yupi pizza atau panjang
gelombang foton 200 nm - 700 nm (Irawan, 2019).
Spektrofotometri uv-vis mempunyai prinsip kerja yaitu apabila suatu media larutan
dilalui oleh cahaya monokromatik maka cahaya tersebut akan diserap yang kemudian
sebagian dipantulkan dan sebagian dibenturkan. Yang kemudian tiap media akan menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna yang
terbentuk dalam prinsip kerjanya spektrofotometri ini menggunakan hukum lambert-beer.
Spektrofotometri uv-vis biasanya digunakan untuk penentuan dari sampel yang berwujud
larutan gas ataupun uap (Suhartati, 2019).
2.1.2 Vortex

Vortex adalah salah satu instrumen yang ada pada laboratorium untuk membantu
Kegiatan praktikum dan juga untuk penelitian. Fungsi utama dari alat ini ialah untuk
mencampurkan suatu larutan sehingga larutan tersebut homogen. Dalam korteks terdapat
dudukan yang berangsur akan berputar secara cepat sehingga menyebabkan larutan yang
terdapat di dalam vortex homogen dapat dihomogenkan (Hartatik, 2019).
Vortex tersusun atas sebuah motor listrik yang dilengkapi dengan drive shaft yang
berorientasi secara vertikal. Motor listrik ini juga melekat pada sepotong karet yang berada di
tengah. Motor ini akan bergetar secara berputar dalam menjalankan potongan karet dengan
cepat potongan karet tersebut juga berfungsi untuk meletakkan wadah yang sudah berisi
larutan untuk dapat dihomogenkan (Abrianto, 2021).
2.1.3 Water Bath

Water bath merupakan jenis instrumen pada laboratorium untuk menaikkan air fungsi
utama dari water bath adalah dengan menciptakan derajat suhu yang tetap yang digunakan
untuk menganalisa mikrobiologi pada proses inkubasi dan juga dapat digunakan untuk
memanaskan dan mempercepat kelarutan alat ini dapat berfungsi untuk mereaksikan suatu
zat dengan suhu di atas suhu ruang yang akan mengaktifkan aktivitas dari enzim (Mustangin
dan Indra, 2019).
Water bath ini berisi suatu cairan khusus agar dapat mempertahankan suhu tertentu
dengan waktu yang ditentukan pada analisis mikrobiologi alat ini berfungsi untuk
menginkubasi dan untuk mereaksikan zat dengan suhu diatas ruang prinsip kerja water bath
ialah memanaskan air menggunakan heatler sampai dengan suhu yang didinginkan yang
kemudian akan berhenti memanaskan apabila sudah tercapai macam Water bath yaitu
shaking water bath yang merupakan alat untuk menghasilkan suhu air yang konstan dan
dilengkapi fungsi pengaduk untuk mencampurkan sampel (Sumardi dan Bambang, 2020).
2.1.4 Hot Platte Stirrer

Hot Plate Stirrer merupakan salah satu alat pada laboratorium yang berguna untuk
memanaskan dan juga mengatur suatu campuran larutan sehingga dapat membuat suatu
larutan baru yang telah homogen dengan menggunakan bantuan barang pengaduk (stir bar)
fungsi alat ini yaitu memanaskan larutan ataupun mencampurkan bahan dengan
menempatkan larutan yang ingin dipanaskan ke dalam Erlenmeyer yang kemudian dapat
dipanaskan alat ini biasanya juga terdapat di dalam laboratorium mikrobiologi kimia maupun
farmasi, namun pada pendiri bidang material alat yang biasa digunakan ialah magnetic
microstirrer (Junaidi et al., 2020).
Seiring dengan perkembangan teknologi hot plate stirrer dapat disebut juga sebagai
hot plate magnetic stirrer prinsip kerja dari alat ini ialah alat dipanaskan dan kemudian
dihubungkan pada dua magnet yaitu magnet motor dan magnet terbesar yang berada di
dalam gelas berisi larutan kimia di atas plate. Dengan menggunakan alat ini dapat
menghemat waktu dan tenaga (Alfita et al., 2021).
2.1.5 Autoklaf

Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan berbagai macam alat bahan
dengan menggunakan tekanan 15 lbs(2 atm) serta suhu121°C. Suhu dan tekanan tinggi
yang diberikan pada alat serta media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih
besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan
mediadigunakan suhu 121°C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit
(Muthmainna, 2019).
Autoklaf adalah alat bejana tertutup yang memiliki suhu dan tekanan yang tinggi,
diharapkan dengan penggunaan autoklaf dapat mempersingkat waktu ekstraksi yang
dibutuhkan, karena dalam kondisi tertutup dan stabil dari pengaruh luar, sehingga rendemen
yang dihasilkan dapat meningkat, sebab protein (kolagen) akan mengalami kerusakan
apabila terlalu lama berkontak dengan panas. Salah satu penggunaan autoklaf untuk proses
ekstraksi.Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi menggunakan autoklaf dengan suhu
100°C, dengan acuan bahwa suhu optimal ekstraksi gelatin pada 40 – 100 C (Sutanti dan
Santo, 2021).
2.1.6 Oven

Oven merupakan sebuah peralatan yang digunakan pada saat akan mengeringkan
bahan-bahan, baik mengenai bahan makanan ataupun bahan yang tidak dapat dikonsumsi.
Saat ini sangat banyak UKM yang menggunakan peralatan tersebut. Salah satunya
merupakan industri krupuk ceker. Industri tersebut membutuhkan oven yang dapat
memenuhi produksi dengan menggunakan temperatur tertentu. Hal tersebut dikarenakan
temperatur sangat berdampak terhadap kualitas dari hasil produksi (Harjadi et al., 2019).
Oven berfungsi untuk mensterilkan alat. Oven bekerja membutuhkan bahan bakar
yaitu gas. Oven dinyalakan dengan menggunakan listrik hingga suhunya meningkat. Setelah
tercapai suhu yang diinginkan, kemudian bahan yang akan dioven dimasukan dalam oven.
Panas yang dihasilkan oleh api dihantarkan ke dalam alat. Setelah mencapai waktu tertentu
maka mikroba telah mati (Gani, 2019).
2.1.7 Inkubator

Inkubator merupakan alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu dan
kemudian akan dipakai untuk menginkubasi bakteri. Hal pertama yang perlu dilakukan
sebelum menggunakan inkubator adalah mengatur alat dan bahan kemudian
memasukkannya ke dalam inkubator dengan susunan efektif. Tujuan alat tersebut yakni
untuk menyediakan suatu kondisi terkontrol yang pas untuk pertumbuhan mikroba pada
sebuah media (Nurpandi dan Sanjaya, 2018).
Inkubator sebenarnya tidak tergolong dalam alat sterilisasi. Hal tersebut dikarenakan
tidak dapat digunakan untuk mensterilkan alat serta bahan. Kompunen inkubator adalah
ruang inkubasi yang ditutup oleh 2 lapis pintu, pintu besi serta pintu kaca. Pintu besi
digunakan untuk mengamankan serta mengisolasi ruang, sementara pintu kaca dibagian
dalam memudahkan untuk mengecek sampel (Siregar et al., 2019).
2.1.8 Colony Counter

Colony Counter merupakan alat bantu yang digunakan untuk menghitung jumlah dari
koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media yang disimpan ke dalam cawan petridish. Jenis
colony counter ada yang otomatis dan semi otomatis, pada alat secara otomatis adalah
penghitungan jumlah sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem komputerisasi.
Sedangkan yang semi otomatis adalah perhitungan dengan cara menyentuh bakteri yang
tumbuh kemudian alat akan menghitung secara otomatis (Malau dan Simanjuntak, 2019).
Fungsi dari Colony Counter erat kaitannya dengan proses pembiakan bakteri. Alat
Colony Counter digunakan paska pembiakan bakteri dilakukan. Dimana, untuk mengetahui
pertumbuhan sebuah bakteri yang dibiakkan, kemudian dilakukan dengan menghitung
jumlah koloni bakteri. Koloni bakteri dalam hal tersebut adalah sekumpulan dari bakteri-
bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi satu dan membentuk koloni-koloni
(Sukmawati et al., 2019).
2.2 Gambar Glassware, Pengertian, dan Fungsi
2.2.1 Beaker glass

Beaker glass merupakan gelas kimia yang memiliki bentuk silinder dan memiliki
berbagai ukuran. Beakerglass biasa digunakan sebagai tempat mereaksikan bahan. Beaker
glass terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Kaca sebagai bahan utama pembuat
beakerglass terbuat dari silat (Eliyati et al., 2020).
Beaker glass berfungsi untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi. Beaker
glass mampu menahan panas hingga 200°C. Beaker glass juga bisa dimanfaaatkan sebagai
tempat pemanas dan juga mereaksikan suatu larutan. Terdapat berbagai macam ukuran
beaker glass, mulai dari 25 ml sampai dengan 2L (Nurmawati, 2020).
2.2.2 Erlenmeyer

Erlenmeyer mempunyai sebutan sebuah alat yang tampak seperti labu dan
kegunaaannya sangat penting dalam melakukan suatu penelitian. Erlenmeyer mempunyai
karakteristik leher silinder dan terdapat kerucut di ujungnya. Fungsinya tentu untuk wadah
mencampur, mengukur, dan menyimpan (Nurmawati, 2020).
Fungsi lain dari erlenmeyer adalah untuk melakukan titrasi. Selain itu, dapat pula
dibuat menjadi wadah larutan atau pencampur. Tindakan khusus pada erlenmeyer yaitu
memegangnya pada bagian leher labu dan digoyangkan untuk melakukan pencampuran
(Helly et al., 2019)
2.2.3 Bulb/Pipet Pump

Bulb merupakan suatu alat yang biasanya terpasang pada pipet ukur. Bulb biasanya
digunakan untuk menyedot sebuah larutan dengan menggunakan sebuah pipet ukur dengan
bantuan bulb hingga mencukupi sebuah volume yang diinginkan. Biasanya kita menekan
tombol berbentuk s pada bulb agar volumenya bisa tersedot (Udiyana et al., 2021).
Bulb can be used as a convex lens. Test practice learnes test the refractive index at
each liquid in the form of water where the results of the result measure. Usually the bulb is
orange. Bulbwill suck the solution into the pipette and dispense it. There are 3 mainparts in
this rubber bulb, namely aspirates (S), suction (S), and exhaust (E) (Anisa et al., 2019).
Bulb dapat digunakan dengan indeks lensa cembung. Bulb biasanya mempunyai
warna oranye. Alat ini akan menyedot larutan kedalam pipet dan mengeluarkannya. Ada 3
bagian utama dalam rubber bulb ini, yaitu aspirate (S), suction (S) dan exhaust (E) (Anisa et
al., 2019).
2.2.4 Gelas Ukur

Gelas ukur merupakan salah satu alat laboratorium yang banyak digunakan saat
praktikum. Gelas ukur berbentuk silinder dan memiliki garis skala ukuran untuk mengukur
jumlah cairan. Gelas ukur hampir sama dengan beaker glass. Bedanya, beaker glass hanya
sebagai wadah penampung cairan kimia, sedangkan gelas ukur digunakan untuk mengukur
volume cairan (Pratama dan Rizky, 2020).
Fungsi dari gelar ukur adalah untuk mengubur volume suatu larutan kimia. Gelas
ukur memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari 2 ml hingga 2000 ml. Alat ini memiliki tingkat
ketelitian yang cukup rendah dan biasanya digunakan untuk analisa kualitatif. Cara
mengukur volume dengan gelar ukur yaitu memasukan cairan ke dalam gelas ukur pada
bidang yang sejajar. Untuk mengukur larutan bening tak berwarna, umumnya dengan
mengamati batas miniskus cekung. Sedangkan saat mengukur volume cairan berwarna,
diamati batas miniskus cembung yang ada pada gelas ukur (Hendrawan et al., 2021).
2.2.5 Pipet Ukur

Pipet ukur merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan cairan yang ada.
Dan juga pipet ini berfungsi memindahkan suatu cairan dari satu wadah ke wadah lain.
Tetapi, pipet ukur memiliki volume yang kecil. Penggunaan pipet ukur dibawah 1,0 ml sangat
tidak disarankan dikarenakan tidak memiliki ukuran yang tinggi (Rohmatningsih, 2021).
Untuk mengoperasikan pipet ukur harus teliti. Apabila akan mengambil larutan, maka
tekan karet atau bulb pada bagian ataspipet ukur. Dengan begitu, larutan akan naik terserap
pada pipet ukur. Sedangkan untuk mengeluarkan larutan, lepaskan bulb sehingga larutan
larutan keluar dari pipet ukur (Hidayatussalim et al., 2019).
2.2.6 Tip

Tip merupakan sebuah alat laboratorium yang memiliki bentuk menyerupai corong
kecil. Tip merupakan sebuah alat pelengkap dari mikropipet yang ditermpatkan pada ujung
mikropipet. Tip memiliki ukuran yang bervariasi dengan kegunaan yang berbeda-beda. Tip
ditempatkan pada ujung mikropipet dan berfungsi sebagai wadah penampungan (Budiman
et al., 2019).
Tip memiliki ukuran yang berbeda-beda , bergantung dengan volume pada liquid yang
ditransfer dan juga kapasitas mikropipetnya. Fungsi utama dari tip adalah menampung liquid
saat proses pengambilan hingga pentransferan. Salah satu fungsi dari tip adalah filter tip,
yang artinya alat tersebut dilengkapi dengan filter. Filter tersebut berfungsi untuk mencegah
kontaminasi (Rohmatningsih, 2021).
2.2.7 Cawan Petri

Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan
terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu
berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan
tutupnya (Soesetyaningsih et al., 2020).
Cawan petri difungsikan untuk mengeringkan atau menguapkan bahan kimia karena
dengan meletakkan bahan ke dalam cawan petri, bahan tersebut akan memiliki permukaan
lebih luas. Dengan demikian, akan lebih banyak bagian yang mengalami kontak dengan
udara bebas (Saddam et al., 2022).
2.2.8 Jarum Ose

Pada laboratorium juga terdapat jarum ose. Batang ose merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan inokulasi. Bentuk batang ose mirip dengan batang pengaduk
hanya saja dibagian ujung terdapat kawat dan ada yang berbentuk kolongan ada juga yang
lurus (Prasetya et al., 2019).
Ose/ jarum merupakan jarum inoculum yang terbuat dari kawat nichrome atau
platinum, digunakan untuk menginokulasi mikrobia dari suatu media ke media lainnya.
Secara umum, batang ose terdiri dari dua jenis, yaitu: Batang ose yang bisa di kalibrasi :
biasanya tersedia dalam ukuran 1µL dan 10µL. dan digunakan untuk kultur spesimen
kuantitatif. Batang ose tanpa kalibrasi : Tersedia dalam berbagai ukuran dengan diameter
dalam (Ø) 2, 3, 4 atau 5 mm (Ruswandari et al., 2020).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang membahas mengenai
mikroorganisme. Mikroorganisme biasa digunakan sebagai objek kajian cabang ilmu
mikrobiologi, sebagai makhluk hidup yang memiliki ukuran sangat kecil sehingga diperlukan
mikroskop untuk dapat mengamatinya. Contoh dari mikroorganisme yaitu fungi, bakteri,
archaea, alga dan tentunya masih banyak lagi. Sejak ditemukannya mikroskop, Mikrobiologi
menjadi bidang yang sangat berpengaruh didalam ilmu biologi, dan mempermudah
mempelajari suatu kandungan Mikroorganisme dalam suatu makanan
Pada praktikum mikrobiologi industri materi pengenalan penggunaan, alat dan bahan
anatas memiliki beberapa tujuan. Tujuan yang pertama yaitu agar praktikan mampu untuk
mendeskripsikan jenis gelas dan juga Instrumen yang digunakan pada saat praktikum
mikrobiologi. Terdapat tujuan lainnya yaitu agar praktikan mampu dalam mendeskripkan
fungsi serta cara dalam menggunakan alat-alat di laboratorum.
Mikrobiologi merupakan ilmu yang tidak terlepas dari berbagai alat- Alat-alat yang
terdapat di laboratorium memiliki fungsi yang berbeda- beda Berbagai alat yang terdapat di
laboratorium antara lain yaitu spektrofotometri, vortex, cawan petry, autoklaf ,water bath, hot
plate stirrer,oven, mikroskop, inkubator, colony counter, dan laminar air flow .Alat dan bahan
yang digunakan harus steril yaitu alat dan bahan hans lerbebas dari berbagai
mikroorganisme yang dapat merusak Koloni. Maka, alat dan bahan sebelum digunakan
harus disterilisasi.
Alat laboratorum terdapat instrumen dan glassware. Instrumen yang digunakan seperti
Spektrofotometer UV Vis.Vortex, Formance, Water bath, Hot Plate Stirrer,
sentrifugate.Terdapat juga glassware yang merupakan alat yang terbuat dari kaca maupun
gelas. Contoh glassware antara lain yaitu beakerglass, erlenmeyer, bulp/pipet pump, Gelas
ukur. piper ukur, dan tip Berbagai alat tersebut harus digunakan dengan benar dan sesuai
dengan fungsinya.
3.2 Saran
Pada praktikum materi pengenalan alat dan bahan anilisis praktikan harus
mengetahui pengertian, fungsi, maupun prinsip kerja. Dalam melaksanakan praktikum,
pengetahuan mengenai alat-alat laboratorium sangat diperlukan. Jika sudah mengetahui
fungsi dari masing-masing alat, maka akan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abrianto YH. 2021. Rancang Bangun Rotor Orbital Shaker Sederhana Berbasis Arduina
Mega dan Motor DC. Skripsi. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi.
Alfita R, Achmad RI, Zaiffudin, Deni TL. 2021. Hotplate Magnetic Stirrer Pengatur Panas
Automaks dan Kecepatan Air Berbasis PID. Prosiding Seminar Nasional Berbasis
Sains dan Teknologi. Sidoarjo, 5 Maret 2021.
Annisa R, Hidayah H, Hartono, dan Supriyadi.2019. Bulb substitute lens measuring liquid
bias. Jurnal International of Active learning 4(1): 1-5
Eliyati, Rahayu C,dan Zakirman. 2020. Deskripsi pengetahuan awal alat praktikum materi
koloid dalam perkuliahan kimia dasar mahasiswa teknik. Jurnal Pendidikan Kimia dan
Ilmu Kimia, 3(1): 14-19
Gani, A. (2019). analisa pemantik tidak menyala pada oven bakery dengan daya 100
Watt/Deck. (Doctoral dissertation), 8(7): 2-9
Hariadi, E, Anistyasari, Y., Zuhrie, MS & Putra, R.E. (2019). Mesin oven pengering cerdas
berbasis internet of things (IoT). Indonesian Journal of Engineering and Technology
(INAJET), 2(1), 18-23.
Hartatik K. 2019. Pendekatan Praktis Deteksi Polimorfisme DNA Sapi Aceh. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Hendrawan E, Hadi L, Sahputra R, Enawaty E, dan Rasmawan R. 2021. Deskripsi
pengetahuan alat-alat praktikum kimia peserta didik. Jurnal Ilmu Pendidikan 3(5): 35 –
33
Hidayaussalim, Nurhayati E, dan Susandi E. 2019. Perbedaan presisi sampel menggunakan
pipet ukur dan mikropipet pada pemeriksaan hemogoblin. Jurnal Laboratorium, 2(1): 1-
5
Irawan A. 2019. Kalibrasi spektofotometri sebagai penjaminan mutu hasil pengukuran.
Indonesian Journal of Laboratory. 1(2): 1-9.
Junaidi, Hessi WH, Amis S, Sri WS. 2020. Kontrol kecepatan dan temperatur dengan teknik
pulse width modulation. Jurnal Fisika Flux. 17(1): 37-45.
Malau, SE & Simanjuntak, SM. (2019). The hand hygiene and bacterial colonies count of
ICCU’Visitors Hands: As An Indicator For Nosocomial Infection Prevention. Klabat
Journal of Nursing, 1(1), 71-77.
Mustangin dan Indra. 2019. Perancangan Modifikasi Heater dan Sistem Kontrol Water Bath
Kapasitas 9 Liter. Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi. Jakarta 12 April 2018.
Muthmainna, B. (2019). Pemanfaatan rendaman tongkol jagung (Zea mays L.) untuk
produksi antimikroba dari isolat bakteri tanah asal kabupaten sidrap. Journal of
Pharmaceutical Science and Herbal Technology, 3(1), 23-31.
Nurmawati. 2020. Penerapan Objek 3 Dimensi pada Buku Kimia Berbasis Augmented
Reality SMA Negeri 1 Plampang. Skirpsi. Universitas Bumigara
Nurpandi, F., & Sanjaya, A. P. (2019). Inkubator penetasan telur ayam berbasis arduino.
Media Jurnal Informatika, 9(2): 66-77.
Pratama AW, dan Rizky S. 2020. Uji karakteristik laju pembakaran dan angka okta bahan
bakar polypropylene cair hasil pemurnian proes distilasi absorbsi dengan variasi
campuran oktan booster. Journal Mechanical and Manufacture Technology, 1(1): 1-11
Rohmatingsih RN. 2021. Perbandingan waktunya pengukuran pipet ukur tbc acetobacter
xylinium.Indonesian Journal of Laboratory 4(1): 1-7
Siregar, G., Andriany, D., & Bismala, L. (2019). Program inkubasi bagi tenant inwall di pusat
lewirausahaan, inovasi dan inkubator bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan. 1(1): 45-51.
Suhartati T. 2019. Dasar-dasar spektofotometri uv-vis dan spektofotometri massa untuk
penentuan struktur senyawa organik. CV Anugrah Utama Raharjo Anggota Depok.
Sukmawati, S., Ratna, R., & Fahrizal, A. (2019). Analisis cemaran mikroba pada daging
ayam broiler di kota makassar. Scripta Biologica, 5(1), 51-53.
Sumardi dan Bambang. 2020. Shaking water bath berbasis mikrokontroler atmega. Jurnal
Teknik Elektromedik Indonesia. 2(1): 28-29.
Sutanti, S & Santo, M. (2021). Pembuatan gelatin tulang kaki ayam broiler dan tulang ikan
bandeng menggunakan ekstraksi autoklaf. Chemtag Journal of Chemical Engineering,
2(1), 23-31.
Udiyana F, Hairida, & Putra. 2019. Analisis keterampilan menggunakan dan merangkai alat
praktikum melalui self dan peer pada mahasiswa. Prodi Pendidikan Kimia, 1(1): 1-1
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai