Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Disusun oleh :

Nama : Deko Yaris Akbar

NPM : E1C020040

Prodi : Peternakan

Coass : Lisma Waliha (E1K018020)

Dosen : 1. Dr. Mimi Sutrawati, SP, M,Si

2. Ir. Hartal, MP

LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang
sangat kecil (diameter kurang dari 0.1 mm) yang tidak dapat dilihat dengan mata
biasa tanpa bantuan suatu peralatan khusus (FKUL,2010). Kajian bidang
akuakultur memiliki berbagai aspek yang dapat dikaji. Salah satunya adalah dalam
bidang mikrobiologi, dimana dalam proses melakukan pekerjaannya harus
dilakukan secara aseptik. Bekerja secara aseptic adalah prinsip yang paling utama
dalam aktivitas pengamatan yang berhubungan dengan mikrobia. Kesterilan
ruangan, pengguna, alat, dan bahan-bahan mutlak dibutuhkan karena mikrobia
tersebut berukuran sangat kecil, tidak kasat mata, mudah tersebar, dapat hidup
dimana saja sehingga dibutuhkan suatu keadaan yang benar-benar steril. Hal
tersebut dilakaukan guna mengurangi terjadinya kontaminasi. Steril sendiri
merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam laboratorium mikrobiologi.
Teknik-teknik tertentu diperlukan agar sterilisasi dapat dilakukan secara
sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi
media. Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu proses untuk mematikan
semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sebagai contoh,
hal-hal yang dilakukan ketika pertama kalinya melakukan pemindahan biakan
bakteri secara aseptik, sesungguhnya hal tersebut telah menggunakan salah satu
cara sterilisasi, yaitu dengan cara pembakaran (Hadioetomo, 2015).
Artinya, pada bahan atau peralatan yang akan digunakan harus bebas dari
mikroorganisme yang tidak di ingikan yang dapat merusak media atau koloni
suatu mikroorganisme yang ditumbuhkan. Setelah mengetahui dan memahami
pentingnya bekerja secara aseptik.

1.2. Tujuan Praktikum


1. Mengenal dan mengetahui macam-macam alat dan bahan dalam pemeriksaan
mikrobiologi,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup


berukuran mikroskopik (mikroba) meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi, dan virus
(Hajoeningtijas, 2012)
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang perlu
dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, dan archaea
(Zulkarnain, 2012)
Laminar air flow adalah alat yang akan digunakan gunakan untuk pengerjaan
mikroba khususnya bakteri. Cara penggunaannya dibersihkan menggunakan alcohol
70% dan lampu UVnya dinyalakan selama 30 menit terlebih dahulu untuk proses
sterilisasinya. Setelah laminar air flow siap digunakan, lampu UV dimatikan, fan dan
lampu dihidupkan (Rahmat, 2011).
Gelas ukur dipakai untuk menukar air suling dan bahan kimia yang akan
digunakan. Ukuran gelas ukur bermacam-macam mulai dari volume 25 ml sampai
dengan volume 2,50 ml. Jenis gelas ukur ada yang tahan panas (dari pirex) dan ada yang
tidak tahan panas (dari gelas biasa). Untuk pembuatan larutan sterilisasi eksplan yaitu
chlorox selalu membutuhkan gelas ukur ini (Hendaroyono, 2012)
Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang
berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi
hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium
kimia. (Alfi, 2013)
Dalam mikorbiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan
metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung
jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium
platecount agar (PCA),tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan
Swarastuti, 2011).
BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan

1. Autoklaf 13. Vortexs


2. Spreader 14. Pemanas/ microwave
3. Cawan Petri 15. Tabung reaksi
4. Mikroskop 16. Kaca objek & Kacap reparat
5. Spektrofoto meter 17. Waterbath
6. Bunsen 18. Shake incubator
7. Sentrifugator 19. Inkubator
8. Jarum ose/loop 20. Mikropipet
9. Jarum enten 21. Spatula
10. Laminar air flow 22. Serological pipette
11. Timbangan analitik 23. Bulb
12. Tabung Erlenmeyer 24. Colony Counter

3.2. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat


mikrobiologi
2. Mengamati bagian-bagian dari alat tersebut dan mengetahui fungsinya masing-
masing
3. Mendemonstrasi penggunaan alat, teknik inokulasi bakteri dan menuang media
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berikut adalah hasil dari alat-alat yang biasanya digunakan dalampraktikum


mikrobiologi :

No Nama Alat Kegunaan Alat


1 Auto Clave Auto Clave menggunakan suhu dan tekanan tinggi
sehingga memberikan kekuatan yang lebih besar untuk
membunuh sel dibandingkan dengan udara panas biasa.
Autoklaf memiliki kelebihan yaitu alat perebus yang
bertekanan tinggi. (Permatasari, et all, 2013).
2 Spreader/Batang L Prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian
yang berbentuk L untuk menyebarkan permukaan
cairan (Ririn ,2016). Untuk menanam mikroba dengan
cara sebar/pulasan/spread (FF USD, 2016)

3 Cawan Petri Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan


pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu medium
dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan
bagian atas sebagai penutup (Ririn ,2016)

4 Mikroskop Alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi


yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat
melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat oleh mata telanjang (Ririn,2016). Mikroskop
digunakan untuk pemeriksaan suatu sediaan secara
mikroskopis (FF USD, 2016).
5 Spektrofotometer Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur
transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi
panjang gelombang.

6 Bunsen Untuk memanaskan larutan ataupun sterlisasi , prinsip


kerjanya yaitu dengan menyalakannya dengan
membakar bagian sumbu. Fungsi untuk menciptakan
kondisi yang steril (Ririn ,2016). Biasanya untuk
sterilisasi ose, jarum, dan spatula

7 Sentrifugator Prinsip kerjanya, apabila cairan yang berat


terkenaganya sentrifugal yang besar, cairan akan
dipaksa keluar menuju dinding mangkuk yang berputar,
sedangkan cairan yang lebih ringan akan terpisah
dengan cairan yang lebih dalam (Agus B,2009).

8 Jarum Ose Untuk memindahkan/mengambil koloni suatu mikrobia


ke media yang akan digunakan kembali.Prinsip
kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia
kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk
diamati (Ririn ,2016)

9 Jarum Enten Untuk mengambil mikroba berupa biakan atau & ungi

10 Laminar Air Flow Untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai


pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga
aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum
digunakan. (Ririn ,2016)
11 Timbangan Analitik Fungsi : Untuk mengetahui berat dari sampel atau
bahan. Prinsip Kerja : Penggunaan sumber tegangan
listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan dengan
menaruh media diatasnya maka akan tertera angka
dilayar yang menunjukkan massa bahan tersebut.

12 Erlenmeyer Sebagai tempat mereaksikan larutan dan menyimpan


larutan dalam waktu yang lama

13 Vortex Mixer atau adalah perangkat sederhana yang umum di gunakan di


Vortexer laboratoryum untuk mencampur cairan dalam wadah
kecil. (Moningka, 2008).

14 Microwave /pemanas Fungsi : Sebagai alat untuk memanaskan dan untuk


menghomogenkan sampel. Prinsip Kerja : Bekerja
dengan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan
panas dan getaran.

15 Tabung Reaksi Sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan


lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat dapatdi isi
dengan media padat, prinsip kerjanya yaitu pada waktu
memanaskan media yang ada didalam tabungreaksi
(Ririn ,2016)

16 Kaca objek & Kaca objek : untuk menutup objek. Kaca Preparat : untuk
preparat Kaca meletakkan objek
17 Waterbath Waterbath adalah oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi
utamanya untuk menciptakan suhu yang konstan .
merupakan wadah yang berisi air yang bisa
mempertahkan suhu air pada kondisi tertentu selama
selang waktu yang ditentukan.
18 Shake incubator Prinsip kerja Shaker Incubator adalah menggerakkan
sebuah plat (attachment) dengan gerakkan memutar,
diharapkan dapat mengocok sampel dalam wadah yang
diletakkan di atasnya, dalam kondisi putaran dan suhu
yang konstan, serta dalam jangka waktu yang bisa kita
atur sendiri
19 Incubator Untuk menyimpan medium sel kultur, dan
suhuinkubator yaitu sekitar 37 derajat C. (Zhu, et al.,
2015). Untuk inkubasi media yang telah ditanami
mikrobaa dan untuk menyimpan bahan pemeriksaan di
manamikroba yang terkandung akan mati bila disimpan
dalam lemari es.
20 Mikropipet Fungsi dari mikropipet ini digunakan untuk
memindahkan cairan dalam jumlah yang kecil (mikro)
secara akurat. Penggunaan mikropipet sebagai alat
bantu di laboratorium tentu sangat penting guna
mendukung aplikasi atau expertiment yang sedang
dikerjakan.
21 Spatula Alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering
digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk
sendok kecil, pipih dan bertangkai. Fungsi spatula yaitu
Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
dan dipakai untuk mengaduk larutan (Ririn ,2016).

22 Serological pipette Pipet serologis adalah jenis pipet steril yang digunakan
terutama untuk kultur sel dan / atau bekerja
dengansolusi steril
23 Bulb/Filler Filler merupakan alat untuk menyedot larutan yang
dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai
bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia.

24 Coloni Counter Cara menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan


cawan petri didalamnya yang berisi bakteri atau jamur
ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada
posisi 000 dan mulai menghitung dengan menggunakan
jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar
hitung (Ririn ,2016). Colony counter untuk menghitung
jumlah koloni mikroba dan mungkinukurannya (FF
USD, 2016)

4.2. Pembahasan

Mikrobiologi merupakan segala sesuatu tentang organisme yang berukuran


mikro yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Pengamatan mikrobiologi dilakukan
dengan menggunakan mikroskop.

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai pengenalan alat-alat laboratorium


mikrobiologi memberi kita kejelasan tentang peralatan laboratorium mikrobiologi dan
dapat dikelompokkan kedalam peralatan elektrik, gelas, dan non gelas. Sebagai
praktikkan tentu saja kita harus mengetahui cara prosedur penggunaannya, cara
pembersihannya, dan fungsinya dalam praktikum di dalam laboratorium.

Dalam mikorbiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan


metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung
jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium
platecount agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan
Swarastuti, 2011).

Contohnya cawan petri berfungsi tempat menyimpan objek pengamatan.


Erlenmeyer, gelas kimia, tabung reaksi, merupakan peralatan dari bahan kaca dimana
erlenmeyer berfungsi sebagai tempat mereaksikan larutan dan menyimpan larutan
dalam waktu yang lama, erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan. Gelas kimia berfungsi untuk mencapurkan bahan kimia,
tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan larutan, kaca objek berfungsi menutup
objek, meja preparat berfungsi untuk meletakkan objek.

Gelas ukur dipakai untuk menukar air suling dan bahan kimia yang akan
digunakan. Ukuran gelas ukur bermacam-macam mulai dari volume 25 ml sampai
dengan volume 2,50 ml. Jenis gelas ukur ada yang tahan panas (dari pirex) dan ada yang
tidak tahan panas (dari gelas biasa). Untuk pembuatan larutan sterilisasi eksplan yaitu
chlorox selalu membutuhkan gelas ukur ini (Hendaroyono, 2012)

Peralatan yang terbuat dari besi yaitu oven, lampu bunsen, lamina air flow, hot
plate, autoclave dan centrifuge. Dimana semua alat terbuat dari besi memiliki fungsi
masing-masing yaitu oven berfungsi sebagai alat pengering atau sterilisasi, lamina air
flow berfungsi untuk mengisolasi mikroba, autoclave berfungsi untuk sterilisasi, hot
plate berfungsi sebagai alat pemanas, dan centrifuge memiliki fungsi untuk memisahkan
tanah dan air untuk memisahkan dua bahan yang memliki massa jenis yang sama
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologis terdiri dari : cawan


petri, tabung reaksi, kaca objek dan meja preparat, erlenmeyer, gelas ukur, pipet,
gelas kimia, gelas ukur, oven, laminar air flow, centrifuge, lampu bunsen, hot plate,
jarum ose, dan autoclave.

Peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca meliputi tabung reaksi, kaca objek,
meja preparat, gelas ukur, pipet, erlenmeyer dan gelas kimia. Peralatan yang terbuat
dari gelas plastik, yaitu cawan petri dan pipet tetes. Peralatan yang terbuat dari besi,
yaitu centrifuge, hot plate, lampu bunsen, autoclave, oven, laminar air flow dan
jarum ose.

5.2. Saran

Diharapkan kepada praktikan untuk memperhatikan penjelasan mengenai


praktikum serta diharapkan kepada praktikan lebih mengefesiensikan waktu, sinyal,
kouta agar kegiatan berjalan dengan lancer, selain itu kerjasama antara asisten dan
praktikan harus ditingkatkan terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan
dapat dengan benar dan sungguh dalam melaksanakan praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Alfi, Muhammad. 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Uness. Semarang

Hajoeningtijas. O. D. 2012. Mikrobiologi Pertanian. Graha Ilmu. Yogyakarta

Hendrayono. D. P. S dan Wijayanti. A, 2012. Teknik Kultur Jaringan. Kansius.


Yogyakarta
Rahmat. N. M. 2011. Laporan Praktikum Biologi. MIPA UHO. Kendari
Safitri,M.F dan Swarastuti, A. 2011. Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir
Grain, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol2(2)
Zulkarnain. 2012. Mikrobiologi Dasar “Sejarah Perkembangan Mikrobiologi”.
Pendidikan Biologi. Universitas Tadulako

Anda mungkin juga menyukai