Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU HAMA DAN PENYAKIT HUTAN

“Pengenalan Alat-Alat Laboratorium”

Disusun oleh:

Puja Kenndy Ayu Asmara Efrizal


2016-55-002
Kelas: A

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan yang bersinggungan dengan aktivitas
mikrobiologi adalah proses sterilisasi. Tujuan utama dengan adanya adalah untuk
meminimalisir atau meniadakan potensi kontaminasi dari mikroba yang tidak diinginkan.
Kontaminasi yang timbul dari mikroba yang tidak diharapkan dikhawatirkan dapat
menghambat aktivitas dari mikroba yang ditumbuhkan atau dapat membahayakan
keselamatan dari pelaksana kegiatan tersebut. Metoda sterilisasi yang dilakukan
diupayakan berlangsung secara cepat dan dapat meminimalkan atau menghilangkan
potensi kontaminasi mikroba seefektif mungkin. Proses sterilisasi yang tidak sempurna
dapat menyebabkan munculnya kontaminasi mikroba baik yang berasal dari peralatan
tersebut atau kontaminasi mikroba dari lingkungan.

Sterilisasi merupakan usaha untuk membebaskan alat dari segala bentuk kehidupan.
Dalam melakukan suatu pekerjaan dalam praktek mikrobiologi sangat dipengaruhi oleh
kebersihan suatu alat yang digunakan sehingga perlu dilakukan sterilisasi untuk
mendapatkan hasil yang lebih optimal pada saat melakukan biakan murni yaitu hanya
satu spesies mikroba yang berkembang.

Berdasarkan pemaparan diatas sterilisasi sangat penting dalam melakukan suatu


percobaan, sehingga melatar belakangi praktikan dalam membuat laporan ini agar
pengerjaan praktikan selanjutnya dapat berjalan lancar.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah sebagi berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil

Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dapat di lihat pada tabel di bawah
ini:

Tabel hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.

No Nama Gambar
1. Autocalve

2. Oven
3. Hot Plate

4. Timbangan Analitik

5. Laminar Air Flow


6. Mikroskop

7. Desikator

8. Erlenmeyer
9. Alumunium Foil

10. Galas Piala

11. Gelas Ukur


12. Pipet

13. Cawan Petri

14. Pengaduk
15. Plastik Wrap

16. Bunsen

17. Seperangkat Scalpel


2.2 Pembahasan

Fungsi dari alat-alat laboratorium yaitu :

1) Autoclave berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri
dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya.
Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tahan
terhadap suhu tinggi.
2) Oven berfungsi untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan
untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
3) Hot Plate berfungsi untuk menghomogenisasikan suatu larutan yaitu dengan
pengadukan. Dengan alat ini proses pengadukan akan lebih cepat, alat ini juga
bisa digunakan untuk pembuatan media bakteri.
4) Timbangan Analitik berfungsi untuk mengukur massa suatu benda dengan akurasi
sampai ±0,0001 gram dan mempunyai penutup yang terbuat dari kaca.
5) Laminar Air Flow berfungsi sebagai tempat yang digunakan untuk melakukan
inokulasi mikrobiologi. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
6) Mikroskop berfungsi untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran
sangat kecil yang tidak mampu dilihat secara kasat mata.
7) Desikator adalah wadah yang terbuat dari bahan gelas yang kedap udara dan
mengandung desikan yang berfungsi menghilangkan air dan kristal hasil
pemurnian.
8) Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan
skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan suatu
koloni. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan
dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian
digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil
penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
Selain itu juga labu erlenmeyer juga memiliki fungsi untuk menyimpan koloni
pada saat pengamatan.
9) Alumunium Foil berfungsi sebagai penutup erlenmeyer/tabung reaksi
10) Gelas Piala berfungsi untuk mengukur volume larutan ataupun bahan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian tinggi dan juga bisa digunakan sebagai wadah
untuk menyimpan serta membuat larutan.
11) Gelas Ukur ukur berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya,
terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur
volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah
tertentu. Selain itu juga gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume
larutan.
12) Pipet berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap.
13) Cawan petri adalah wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan
ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media
14) Pengaduk berfungsi untuk mencampurkan bahan kimia dan cairan untuk
keperluan laboratorium.
15) Plastik warp berfungsi umtuk penutup wadah (cawan pwtri) yang sudah berisi
media yang akan diteliti.
16) Bunsen berfungsi untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan
alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose.
17) Scalpel dalah alat bedah yang tediri dari batang scalpel dan pisau scalpel.
DAFTAR PUSTAKA

Iman, M. S. 2010. Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikroba.Program Studi Teknik


Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru

Lay, B. W. dan Hastowo. 1982.Mikrobiologi. Rajawali Press Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai