Anda di halaman 1dari 20

HEPATITIS

Ahmad Wildhan WW, M.Farm.,Apt


Definisi
Hepatitis adalah peradangan pada hati
atau liver. Hepatitis bisa disebabkan
oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan
oleh kondisi atau penyakit lain, seperti
kebiasaan mengonsumsi alkohol,
penggunaan obat-obatan tertentu, atau
penyakit autoimun. Jika disebabkan
oleh infeksi virus, hepatitis bisa
menular.
Definisi
 Hepatitis ditandai dengan munculnya
gejala berupa demam, nyeri sendi, nyeri
perut, dan penyakit kuning. Hepatitis
dapat bersifat akut (cepat dan tiba-tiba)
maupun kronis (perlahan dan bertahap).
Jika tidak ditangani dengan baik,
hepatitis dapat menimbulkan komplikasi,
seperti gagal hati, sirosis, atau kanker
hati (hepatocellular carcinoma).
Penyebab
 Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam
kondisi dan penyakit. Namun, penyebab
yang paling sering adalah infeksi virus.
Berikut adalah beberapa jenis hepatitis
yang disebabkan oleh infeksi virus:
Hepatitis A
 Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus
hepatitis A (HAV). Hepatitis A ditularkan
melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi feses penderita 
hepatitis A yang mengandung virus
hepatitis A.
Hepatitis B
 Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus
hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat 
ditularkan melalui kontak langsung
dengan cairan tubuh penderita hepatitis
B. Cairan tubuh yang dapat menjadi
sarana penularan hepatitis B adalah
darah, cairan vagina, dan air mani.
Hepatitis C
 Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus
hepatitis C (HCV). Hepatitis C juga
ditularkan melalui cairan tubuh.
Penularan bisa terjadi saat berhubungan
seksual tanpa kondom atau
menggunakan jarum suntik bekas
penderita hepatitis C. Jika ibu hamil
menderita hepatitis C, bayinya dapat
tertular penyakit ini saat melewati jalan
lahir ketika persalinan.
Hepatitis D
 Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus
hepatitis D (HDV). Hepatitis D
merupakan jenis hepatitis yang jarang
terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus
hepatitis D tidak bisa berkembang biak
di dalam tubuh manusia tanpa adanya
hepatitis B. Hepatitis D ditularkan
melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
Hepatitis E
 Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus
hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah
menular pada lingkungan yang memiliki
sanitasi yang buruk. Salah satunya
melalui kontaminasinya pada sumber
air.
Konsumsi Alkohol
 Konsumsi alkohol secara berlebihan
bisa menyebabkan peradangan pada
hati (hepatitis) dan menimbulkan
kerusakan permanen pada sel-sel hati,
sehingga fungsi hati akan terganggu.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat
berkembang menjadi gagal hati dan
sirosis.
Obat-obatan
 Penggunaan obat-obatan melebihi dosis
dan paparan racun juga dapat
menyebabkan peradangan pada hati.
Kondisi ini disebut toxic hepatitis.
Autoimun Disease
 Pada hepatitis yang disebabkan oleh 
penyakit autoimun, sistem imun tubuh
secara keliru menyerang sel-sel hati
sehingga menimbulkan peradangan dan
kerusakan sel.
Faktor Resiko
 Kurang menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan
sebelum makan
 Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau
makanan yang tidak dimasak hingga matang
 Berbagi penggunaan barang pribadi dan jarum suntik dengan
orang lain
 Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan penderita
hepatitis akibat infeksi virus
 Memiliki penyakit infeksi akut dan kronis
 Memiliki penyakit autoimun
 Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga
 Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah yang
didonorkan tidak melalui pemeriksaan ketat atau alat yang
digunakan tidak bersih
Gejala
 Pada tahap awal, penderita hepatitis
biasanya tidak merasakan gejala apa
pun, sampai akhirnya penyakit ini
menyebabkan kerusakan dan gangguan
fungsi hati. Pada hepatitis yang
disebabkan oleh infeksi virus, gejala akan
muncul setelah penderita melewati masa
inkubasi. Masa inkubasi tiap jenis virus
hepatitis berbeda-beda, yaitu sekitar 2
minggu sampai 6 bulan.
Gejala
 Berikut adalah beberapa gejala umum yang muncul pada
penderita hepatitis:
 Mual
 Muntah
 Demam
 Kelelahan
 Feses berwarna pucat
 Urine berwarna gelap
 Nyeri perut
 Nyeri sendi
 Kehilangan nafsu makan
 Penurunan berat badan
 Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan atau penyakit kuning
Diagnosa
 Tes fungsi hati, untuk memeriksa kinerja hati dan
mengetahui jika ada masalah pada organ tersebut
 Tes antibodi virus hepatitis, untuk menentukan
keberadaan antibodi yang spesifik untuk virus HAV,
HBV, dan HCV, serta menentukan apakah hepatitis
bersifat akut atau kronis
 Pemindaian dengan USG perut, untuk mendeteksi
kelainan pada organ hati, seperti kerusakan hati,
pembesaran hati, atau tumor hati, serta untuk
mendeteksi kelainan pada kandung empedu
 Biopsi hati, untuk menentukan penyebab kerusakan
di jaringan hati
Pengobatan
 Meski beberapa jenis hepatitis akibat
infeksi virus bisa sembuh dengan
sendirinya, pemberian obat-obatan perlu
dilakukan ketika jumlah virus penyebab
hepatitis cukup banyak. Dokter akan
memberikan obat interferon untuk
menghentikan penyebaran virus dan
mencegahnya kambuh. Obat ini biasanya
diberikan melalui infus setiap minggu
selama 1 tahun.
Imunosupresan drug
 Untuk mengatasi hepatitis yang
disebabkan oleh penyakit autoimun,
dokter dapat memberikan obat 
imunosupresan, terutama golongan
kortikosteroid, seperti prednisone dan
budesonide. Selain itu, pasien penderita
hepatitis autoimun juga dapat
diberikan azathioprine, mycophenolate,
tacrolimus, dan cyclosporin.
Antivirus
 Pada beberapa kondisi, misalnya pada
hepatitis B atau hepatitis C yang kronis,
dokter juga bisa memberikan obat 
antivirus, seperti entecavir, famciclovir, 
lamivudine, ribavirin, ritonavir, atau
tenofovir. Obat-obatan ini bisa
menghambat pertumbuhan dan
perkembangan virus dengan
mekanisme yang berbeda-beda.
Pencegahan
 Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun, terutama setelah
beraktivitas di luar ruangan dan sebelum makan.
 Lakukan hubungan seks yang aman, misalnya dengan
menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan.
 Hindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti sikat gigi
atau handuk, termasuk juga peralatan makan.
 Jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, 
berolahraga secara teratur, dan beristirahat yang cukup.
 Jangan mengonsumsi alkohol dan NAPZA.
 Hindari mengonsumsi makanan yang belum dimasak hingga matang
dan air minum yang tidak terjamin kebersihannya atau belum direbus
hingga mendidih.
 Lakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter.

Anda mungkin juga menyukai