Anda di halaman 1dari 17

HEPATITIS

KELOMPOK GENAP
 ADITYA FUADI  INGGIT APRIANI
 ALDILA DEWANGGA  IQBAL MAULANA
 AMELIA PEBRIANIE  LISMY NURHAMZAH
 ANISA RAHMAH SYIAMI  MUHAMMAD RAFLY
 AYUNI ZAHRA ALFIANSYAH
 DEFA HIDIAWATI  NANDA NUGRAHA
 DERIA INTAN LESTIANI  NOVA PERMTASARI
 DINI APRILIYANI  PUTRI LISTIANTI
 EGA ROSDIANI WANDASARI
 FAIZ ZAHRAH FADHILAH  RENA NURJANAH
HANI NURHANIFAH  TEGUH PRASETYO
 WINEU ANISA DESTIANA
Your Picture Here Your Picture Here

PENGERTIAN
Hepatitis adalah inflamasi hati yang
dapat terjadi karena infasi bakteri,
cedera oleh agen fisik atau kimia atau
infeksi virus hepatitis A,B ,C, D, E,
Your Picture Here
Obat-obatan, alcohol, proses ischemic
(shock/proses autoimun).
(Doenges, M.E, 2000)

Menurut WHO, hepatitis adalah kondisi


peradangan hati. Peradangan ini dapat
terbatas atau berkembang menjadi
fibrosis (jaringan parut), sirosis atau
kanker hati.
ETIOLOGI

Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam


kondisi dan penyakit. Namun, penyebab
yang paling sering adalah infeksi virus.

Berikut adalah beberapa jenis hepatitis yang


disebabkan oleh infeksi virus :
Jenis Hepatitis
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C
Menular melalui Menular melalui darah Menular melalui kontak
makanan dan minuman dan cairan tubuh (contoh: darah; misalnya dalam alat
yang tercemar tinja ludah, mani, cairan suntik, pisau cukur, jarum
pengidap. Bisa juga dari vagina). Dapat juga dari tato yang tercemar, dan
kerang dan udang ibu ke bayi dalam proses hubungan seksual tanpa
mentah yang datang dari persalinan. kondom.
perairan kotor.

HEPATITIS D HEPATITIS E

Menular melalui kontak Mudah menular pada


darah. Disebut juga lingkungan yang memiliki
hepatitis della. Jenis ini sanitasi yang buruk.
muncul dari orang yang Salah satunya melalui
mengidap hepatitis B. kontaminasinya pada
sumber air
Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap
obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar
dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki
suplai darah sendiri. SeIring dengan berkembangnya
inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu.
Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar
ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.
Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak
dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan
oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian
besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi
hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan
peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang
memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran
kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual
dan nyeri di ulu hati.

Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja


tampak pucat (abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam
air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga
menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap.
Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai
peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan
menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat
disebabkan oleh beberapa hal kondisi berikut:
• Konsumsi alkohol secara berlebihan
menyebabkan peradangan pada hati (hepatitis)
dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-
sel hati, sehingga fungsi hati akan terganggu. Jika
dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi
gagal hati dan sirosis.
• Penggunaan obat-obatan melebihi dosis dan
paparan racun juga dapat menyebabkan
peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic
hepatitis.
• Penyakit autoimun pada hepatitis yang
disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun
tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati
sehingga menimbulkan peradangan dan
kerusakan sel.
MANIFESTASI KLINIS
1. Hipatitis Virus Akut
Umumnya pada bayi dan anak kecil asimtomatik. Pada anak besar dan remaja dapat terjadi prodormal infeksi
viral sistemik seperti anoreksia, nausea, vomiting, fatigue, malaise, artralgia, mialgia, nyeri kepala, fotofobia,
faringitis, batuk dan koriza. Dapat mendahului timbulnya ikterus selama 1-2 minggu. Apabila hepar sudah
membesar pasien dapat mengeluh nyeri perut kanan atas.
Dibedakan menjadi 4 stadium yaitu :
a) Masa inkubasi
b) Pra ikhterik ( prodormal )
c) Ikhterik
d) Fase penyembuhan
• Masa inkubasi berlangsung 18-20 hari, dengen rata-rata kurun dari 28 hari gejalanya fatique, malaise, nafsu
makan berkurang, mual, mumtah, rasatidak nyaman didaerah kanan atas, demam ( biasanya < 39 C ), merasa
dingin, sakit kepala, flu, nasal discharge, sakit tenggorokan dan batuk.
• Masa prodormal terjdi selama 4 hari sampai 1 minggu atau lebih
• Fase ikhterik
a) Dimulai urin berwarna kuning tua, seperti teh atau gelap
b) Feses berwarna seperti dempul
c) Warna sclera dan kulit menjadi kuning
Penyakit ini biasanya sembuh sendiri, ikhterik menghilang dan warna feses kembali normal dalam 4 minggu
setelah enset.
2. Hepatitis Bacterial
- Penderita mengeluh panas, terutama padamalam hari
- Nafsu makan berkurang
- Kadang-kadang tidak dpat BAB
- Air kencing berwarna seperti teh dan bola mata tampak kekuningan
- Lidah tampak kotor disertai tremor halus
- Bibir penderita kering dantampak kotor
3. Hepatitis 0bat-obatan
Tanda dan gejala menggigil, panas, gatal-gatal yang timbul tidak diketahui penyebabnya dan
juga mengeluh rasa pegal-pegal di sendi, dan otot-otot yang lain dapat pula diketahui gejala
prodormal seperti hepatitis virus akut.
Manifestasi klinik lainnya :
a) Stadium pra ikterik
Berlangsung selama 4-7 hari. pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, muntah ,nyeri
pada otot, dan nyeri bagian kanan atas dan urin menjadi lebih coklat.
b) Stadium ikterik
Berlangsung selama 3-6 hari. ikterik mula-mula pada sclera kemudian pada kulit seluruh
tubuh, keluhan-keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anoreksia dan muntah. tinja
mungkin berwarna kelabu atau kuning muda pasca ikterik
c) Stadium pasca ikterik
Ikterik mereda, warna urin dan tinja menjadi normal lagi. penyembuhan pada anak-anak
lebih cepat dari orang dewasa yaitu pada akhir bulan ke 2 karena penyebabyang biasanya
berbeda.
Gejala Hepatitis
Berikut adalah beberapa gejala umum
yang muncul pada penderita hepatitis:
Mual
Muntah
Demam
Kelelahan
Feses berwarna pucat
Urine berwarna gelap
Nyeri perut
Nyeri sendi
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan
Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan atau penyakit
kuning
•Kurang menjaga kebersihan, Seperti tidak mencuci tangan
sebelum makan
Faktor Risiko •Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus
hepatitis atau makanan yang tidak dimasak hingga matang
Tinggi Tertular •Berbagi penggunaan barang pribadi dan jarum suntik
dengan orang lain
•Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan
penderita hepatitis akibat infeksi virus
•Memiliki penyakit infeksi akut dan kronis
•Memiliki penyakit autoimun
•Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga
•Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah
yang di donorkan tidak melalui pemeriksaan ketat alat yang
digunakan tidak bersih
Cara Pengobatan
Pemberian obat interferon
Meski beberapa jenis hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan
sendirinya, pemberian obat-obatan perlu dilakukan ketika jumlah virus
penyebab hepatitis cukup banyak. Dokter akan memberikan obat interferon
 untuk menghentikan penyebaran virus dan mencegahnya kambuh. Obat ini
biasanya diberikan melalui infus setiap minggu selama 1 tahun. Pemberian
obat imunosupresan
Untuk mengatasi hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, dokter
dapat memberikan obat imunosupresan, terutama golongan kortikosteroid,
seperti prednisone dan budesonide. Selain itu, pasien penderita hepatitis
autoimun juga dapat diberikan azathioprine, mycophenolate,
tacrolimus, dan cyclosporin.
Pemberian obat antivirus
Pada beberapa kondisi, misalnya pada hepatitis B atau hepatitis C yang kronis,
dokter juga bisa memberikan obat antivirus, seperti entecavir, famciclovir, 
lamivudine,  ritonavir, ribavirin, atau tenofovir. Obat-obatan ini bisa
menghambat pertumbuhan dan perkembangan virus dengan mekanisme yang
berbeda-beda.
Transplantasi hati
Bila hepatitis sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat, dokter
mungkin akan menyarankan transplantasi hati atau penggantian
hati. Melalui prosedur ini, hati penderita hepatitis yang rusak akan
diganti dengan hati yang sehat dari pendonor.
Pemantauan kondisi fisik pasien selama masa penyembuhan
hepatitis sangat diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan
dengan baik. Aktivitas fisik yang melelahkan harus dihindari
selama masa penyembuhan hingga gejala mereda.
Selain itu, penderita hepatitis tidak boleh mengonsumsi alkohol,
terutama jika hepatitisnya disebabkan oleh konsumsi alkohol
berlebih. Jika penyebabnya adalah penggunaan obat-obatan
tertentu, dokter akan melakukan penghentian atau penggantian obat
agar peradangan hati tidak semakin parah.
D. Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA NOC NIC


1. Nyeri b/d proses Tujuan : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
patologi penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan komprehensif termasuk lokasi,
selama 2 x 24 jam pasien dapat karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
mengontrol nyeri. dan faktor presipitasi.
• Kriteria Hasil : 2. Gunakan komunikasi terapeutik.
Pasien dapat mengontrol nyeri 3. Observasi TTV.
Pasien dapat menggunakan tindakan 4. Ajarkan pasien teknik nonfarmakologi
pengurangan nyeri tanpa analgesik. nafas dalam atau relaksasi.
Skala nyeri berkurang. 5. Dukung istirahat yang adekuat untuk
Pasien mengatakan nyeri sudah membantu menurunkan nyeri.
berkurang 6. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik

2. Resiko • Tujuan : 1. Monitor status hidrasi.


ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Tentukan faktor-faktor resiko yang
volume cairan b/d selama 1 x 24 jam diharapkan mungkin menyebabkan
muntah, diare, dan kebutuhan cairan pasien dapat ketidakseimbangan cairan.
pendarahan. meningkat sesuai dengan tujuan.
• Kriteria Hasil : 3. Periksa turgor kulit dengan
- Output urin sesuai dengan usia memegang jaringan sekitar tulang
dan BB, BJ urin normal HT normal. seperti tangan atau tulang kering,
- Turgor kulit normal mencubit kulit dengan lembut,
- Membran mukosa lembab. pegang dengan kedua tangan dan
- Intake cairan meningkat. lepaskan.
4. Hitung atau timbang popok
dengan baik.
5. Monitor tanda-tanda vital pasien.
6. Berikan terapi IV seperti yang
ditentukan.
7. Tingkatkan asupan oral.
8. Konsultasikan dengan dokter jika
tanda-tanda gejala kelebihan
volume cairan menetap atau
memburuk.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai