Anda di halaman 1dari 6

Pemateri : Firly Octaviani P27833116013

Notulen : Nur Fadlila R P27833116029

Moderator : Eunike Febe N.O P27833116016

APA ITU PENYAKIT HEPATITIS ?

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam bahasa
awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu
sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan penyakit
hati.

Hepatitis A

Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi oral-
fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi penularan
infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh
berupa endemik.

Hepatitis B

Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau hubungan
seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering tranfusi darah, pengguna
obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan
terhadap darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual,
pria dan wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya,
resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa.

Hepatitis C

Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab tersering infeksi
hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV ditularkan dengan cara
yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi darah. Populasi yang paling
sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, individu yang menerima produk darah,
potensial risiko terhadap pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang
terpajan pada darah.

Hepatitis D

Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah parah.
Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang mengedap infeksi
kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah mempunyai HBV,
dan darah infeksius melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah
pengguna obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu
yang telah mempunyai HBV).

Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh Virus Heptitis E. Penyebarannya melalui makanan dan


minuman yang terkontaminasi oleh virus ini. Virus ini lebih menyebar pada daerah yang
memiliki sanitasi yang buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga pertengahan.

PENYEBAB DAN PENULARAN

Hepatitis A

Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui gelas atau
sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang – kadang dapat juga melalui
keringat penderita atau melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada penderita
pengdapa hepatitis A.

Hepatitis B.

Infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi orang dewasa, orang-orang yang memiliki
cara hidup tertentu berisiko tinggi. Misal :

- Imigran dari daerah endemis hepatitis b

- Pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik

- Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang terinfeksi
- Pria homoseksual yaang secara seksual aktif

- Pasien rumah sakit jiwa

- Narapidana pria

- Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk tertenu dari plasma

- Kontak serumah denag karier hepatitis

- Pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak dengan darah

Hepatitis C dan hepatitis Delta

Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak seksual
dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun transfusi darah. Virus
hepatitis C juga berbahaya karena sebagian besar penyakit Hepatitis C dapat berkembang
menjadi kronis/menahun dan menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber
infeksi bagi orang sekitarnya.

Hepatitis Delta dan hepatitis E

Hepatitis e diduga penularannya melalui mulut, virus Hepatitis E (HEV) juga dapat
ditularkan melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi Hepatitis E terjadi di daerah
bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus.

GEJALA PENYAKIT HEPATITIS

• Badanya terasa panas

• Mual dan kadang-kadang muntah

• Setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua

• Matanya terlihat kuning

• Seluruh kulit tubuh menjadi kuning.


Tiga stadium pada semua jenis hepatitis

a. Stadium Prodromal
Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan
pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus
karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus biasanya belum dijumpai, stdium
ini berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh :
- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa lelah
- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
- Mialgia (nyeri otot)
b. Stadium ikterus
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang stadium ini
ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:
- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
- Pembesaran dan nyeri hati
- Splenomegali
- Mungkin gatal ( pruritus ) dikulit
c. Stadium pemulihan
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus
- Nafsu makan pulih
- Apabila tedapat splenomegali, akan segera mengecil

Masa Inkubasi

Virus hepatitis mempunyai masa inkubasi atau waktu yang ditimbulkan sampai timbul
gejala setelah terinfeksi oleh virus yang berbeda
• Hepatitis A 2-6 minggu. Biasanya aktif untuk jangka waktu pendek dan setelah sembuh
penderita ridak dapat menularkan virus ke orang lain.

• Hepatitis B 4-20 minggu

• Hepatitis C 2-22 minggu

• Hepatitis D 4-24 minggu

• Hepatitis E 2-8 minggu

PENCEGAHAN PENYAKIT HEPATITIS

Satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada
saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis B sajalah yang paling
banyak diselidiki baik mengenai perjalanan penyakitnya maupun komplikasinya.

Diperlukan vaksinassi dasar mengenai dasar sebanyak tiga kali vaksinassi hepatitis B.
Mengenai jarak waktu pemberian vaksinasi dasar tergantung dari jenis vaksinasi yang
dipakai. Agar tubuh menjadi kebal .

Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B yang tidak
menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi manusia sehat. .

Ada 2 vaksin hepatitis B yaitu:

1. Vaksin yang dibuat dari darah manusia yang telah kebal Hepatitis B Vaksin hepatitis
yang di buat dari darah manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali
sebulan sebanyak tiga kali

2. Vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi.Vaksin hepatitis b yang di
rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu
suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.

Tindakan pencegahan terhadap hepatitis

• memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya
• harus hati-hati dalam memasang kembali tutup jarum suntik.

• Perhatikan cara pembuangan bahan-bahan terkontaminasi dan pembersihan alat-alat dan


permukaan yang terkontaminasi.

• Bahan pemeriksaan untuk laboratorium harus diberi label jelas bahwa bahan berasal dari
pasien hepatitis.

• Menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien, keluarga, dan lainnya.

Faktor Risiko Penyakit Hepatitis

1. Perilaku yang berisiko


2. Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
3. Kondisi tempat tinggal dan tempat kerja
4. Kontaminasi air dan makanan
5. Transfusi darah
6. Terapi penekanan sistem kekebalan tubuh (hepatitis autoimun) atau kemoterapi
7. Penularan dari ibu ke anak saat persalinan

Tanya Jawab

1. Pertanyaan : Apakah komplikasi hepatitis yang mungkin terjadi ? (Devi Oktaviana I,


P27833116040)
Jawab : Komplikasi hepatitis yang paling sering adalah sirosis. Dalam keadaan normal
(sehat), sel hati yang mengalami kerusakan akan digantikan oleh sel-sel sehat yang baru.
Pada sirosis, kerusakan sel hati diganti oleh jaringan parut (sikatrik). Semakin parah
kerusakan, semakin besar jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang jumlah
sel hati yang sehat. Pengurangan ini akan berdampak pada penurunan sejumlah fungsi
hati sehingga menimbulkan sejumlah gangguan pada fungsi tubuh secara keseluruhan.
2. Pertanyaan : Apakah Hepatitis fulminan berbeda dengan Hepatitis A, B, C, D ? (Hylda
Pravyta, P27833116043)
Jawab : Ya ada perbedaan, hepatitis fulminant berbeda dengan hepatitis A, B, C.
perbedaan tersebut meliputi berbagai hel seperti jenis virus penyebab hepatitis itu sendiri,
gejala awal penyakit hepatitis tersebut hingga cara penanggulangannya.

Anda mungkin juga menyukai