DENGAN
HEPATITIS
BUDI ARTINI, S.KEP.NS., M.KEP.
ANATOMI
FISIOLOGI
PENGERTIAN
1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan
adalah melalui kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat
dalam makanan dan air yang terkontaminasi.
Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret
saluran cerna.
• Karakteristik Virus
- Golongan enterovirus RNA
- Diameter 27 nm
- Dideteksi pada akhir masa inkubasi dan fase pre ikterik
LANJUTAN HVA
Penularan virus ini melalui rute tranfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau
hubungan seks.
. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis
3. Hepatitis C
Karakteristik Virus:
- Virus RNA yang terbungkus lemak
- Diameter 30 – 60 nm
HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui
tranfusi darah.
Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, individu
yang menerima produk darah, potensial risiko terhadap pekerja perawatan
kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada darah.
Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.
4. Hepatitis D
Karakteristik virus:
- Virus RNA
- Diameter 35 nm
- Membutuhkan HBsAg utk berperan sebagai lapisan luar partikel utk
melakukan replikasi
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah
parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang
mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila
individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV
LANJUTAN HDV
a. Stadium prodormal
Disebut periode praikterus, dimulai
setelah periode masa tunas virus selesai
dan pasien mulai memperlihatkan tanda-
tanda penyakit. Stadium ini disebut
praikterus karena ikterus belum muncul.
Antibodi terhadap virus biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2
minggu dan ditandai oleh :
- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa lelah
- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
- Mialgia (nyeri otot)
B. Stadium ikterus
• Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang
stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya
adalah:
• Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
• Pembesaran dan nyeri hati
• Splenomegali
• Mungkin gatal ( pruritus ) dikulit
c. Stadium Pemulihan
1. Hepatitis Akut
Terdiri dari istirahat, diet, dan pengobatan medikamentosa.
1) Istirahat Pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan untuk
istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti dapat mempercepat
penyembuhan. Kekecualian diberikan kepada mereka dengan umur tua
dan keadaan umum yang buruk.
2) Diet
Jika pasien mual, tidak nafsu makan atau muntah-muntah sebaiknya di
berikan infus. Jika sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup
kalori ( 30 – 35 kalori/kg BB ) dengan protein cukup ( 1 gr/kg BB ).
Pemberin lemak sebenarnya tidak perlu dibatasi.
3) Medikamentosa
Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan bilirubin
darah. Kortikosteroid dapat digunakan pada kolestatis yang berkepanjangan,
dimana transamenase serum sudah kembali normal tetapi bilirubin masih tinggi.
Pada keadaan ini dapat diberikan prednisone 3 x 10 mg selama 7 hari kemudian
dilakukan tapering off.
• Berikan obat – obat yang bersifat melindungi hati.
• Antibiotic tidak jelas kegunaannya.
• Jangan diberikan antiemetic. Jika perlu sekali dapat diberikan golongan
fenotiazin.
• Vitamin K diberikan pada kasus dengan kecenderungan perdarahan. Bila pasien
dalam keadaan prekoma atau koma, penanganan seperti koma hepatik.
2. Hepatitis Kronik
Menurut Arif Mansjoer (2001: 515) Obat yang dinilai bermanfaat untuk
pengobatan hepatitis kronik adalah interferon (IFN). Obat tersebut adalah
suatu protein selular stabil dalam asam yang diproduksi oleh sel tubuh kita
akibat rangsangan virus atau akibat induksi mikroorganisme, asam nukleat,
anti gen, mitogen, dan polimer sintetik. Interferon mempunyai efek
antivirus, imunomodulasi, dan antiproliferatif.
PENCEGAHAN
• Keluhan utama
Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba
tidak nafsu makan, malaise, demam (lebih sering pada
HVA). Rasa pegal linu dan sakit kepala pada HVB, dan
hilang daya rasa lokal untuk perokok.
• Pengkajian Kesehatan
a. Aktivitas
- Kelemahan
- Kelelahan
- Malaise
b. Sirkulasi
- Bradikardi (hiperbilirubin berat)
- Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
c. Eliminasi
- Urine gelap
- Diare feses warna tanah liat
d. Makanan dan Cairan
- Anoreksia
- Berat badan menurun
- Mual dan muntah
- Peningkatan oedema
- Asites
e. Neurosensori
- Peka terhadap rangsang
- Cenderung tidur
- Letargi
- Asteriksis
f. Nyeri / Kenyamanan
- Kram abdomen
- Nyeri tekan pada kuadran kanan
- Mialgia
- Atralgia
- Sakit kepala
- Gatal (pruritus)
g. Keamanan
- Demam
- Urtikaria
- Lesi makulopopuler
- Eritema
- Splenomegali
- Pembesaran nodus servikal posterior
h. Seksualitas
Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1) Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan anoreksia, diare, mual atau muntah.
2) Nyeri yang berhubungan dengan inflamasi hati.
3) Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan muntah,
diare, dan pendarahan.
4) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan
intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.
5) Resiko intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan
kelelahan.
6) Resiko infeksi yang berhubungan dengan penyebaran virus hepatitis
melalui kontak dengan pengunjung dan staf.
LANJUTAN DX KEP