DI
OLEH
NAMA : FERAWATI
NIM : P07131216012
REG : A
2.2.2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum
suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang
sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan
keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk
kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan
heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu
dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan
sampai timbul gejala klinis.
2.2.3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab
tersering infeksi hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV
ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi
darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi,
individu yang menerima produk darah, potensial risiko terhadap pekerja
perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada darah.
Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.
2.2.4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV
bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu
yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila
individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV.
Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien
tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV).
Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko
timbulnya hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan kematian
2.2.5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui
ingeti air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang
hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana
sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga pertengahan
.
2.2.6. Kemungkinan hepatitis F dan G
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para
pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan
dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun
hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.
2.3.3. hepatitis C
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui
kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun
transfusi darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena sebagian besar
penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan menjadi
pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya.
2.3.4. Hepatitis Delta dan hepatitis E
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut,
tetapi belum ada penelitian yang lebih mendalam.
b. Stadium ikterus. Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia
besar orang stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya
adalah:
- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
- Pembesaran dan nyeri hati
- Splenomegali
- Mungkin gatal ( pruritus ) dikulit
c. Stadium pemulihan. Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus
- Nafsu makan pulih
- Apabila tedapat splenomegali, akan segera mengecil.
2.5 PENCEGAHAN
untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada saat
ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis B sajalah yang
paling banyak diselidiki baik mengenai perjalanan penyakitnya maupun
komplikasinya.
Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B
yang tidak menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi
manusia sehat. Agar tubuh menjadi kebal diperlukan vaksinassi dasar mengenai
dasar sebanyak tiga kali vaksinassi hepatitis B. Mengenai jarak waktu
pemberian vaksinasi dasar tergantung dari jenis vaksinasi yang dipakai.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia
yang telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan
sel ragi. Vaksin hepatitis yang di buat dari darah manusia kebal hepatitis di
suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali, sedangan
vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita sebulan
sekali sebanyak dua kali, lalu suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.
Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi
penguat. Caranya bermacam-macam ada vaksin yang perlu di ulang setahun
kemudian satu kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya setiap
5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu diberikan hanya setiap 5 tahun
sekali saja.
Vaksinasi hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi yang
lahir dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis B
segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur
sebulan.
Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah
dengan memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh
lainnya, dan harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik.
Adapun syarat2 yang harus di penuhi dalam penerapan diet penyakit hati ;
Diet 1
Untuk penderita sirosis hati yang berat dan hepatitis akut
prekoma.biasanya di berikan makanan berupa cairan yang mengandung
karbohidrat yg sederhana misalnya buah,sirop,teh manis,pemberian protein
sebaiknya di hindarjkkan.bila terjadi penimbunan cairan atau sulit kencing
maka pemberian cairan maksimum 1 liter perhari.diet tersebut sebainya di
berikan lebih dari 3 hari.
Diet 2
Di berikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat di atasi dan mulai
timbul nafsu makan.diet berbentuik lunak atau di cincang tergantung
keadaan penderita.asupan protein di batasi hingga 30 gram perhari,dan
lemak di berikan dalam bntuk yang mudah di cerna
Diet 3
untuk penderitaa nafsu makannya yang baik.bentukl makanan lunak atau
biasa,tergantung keadaan penderita.kandungan protein bisa sampai 1g/kg
berat badan,lemak sedang dalam bntuk yang mudah di cerna
diet 4
untuk penderita yang nafsu makannya telah membaik.dapat meenerima
protein dan tidak menunjukkan sirosis aktif.bentuk makanan lunak atau
biasa tergantung kesangkupan penderita.kalori,kandungan protein dan hidrat
arang tinggi,lemak,vitamin dan mineral cukup
2.11 HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN PADA DIET
PENDERITA HEPATITIS
2.13 PENATALAKSANAAN
Pengobatan yang dilakukan terutama bersifat dukungan dan mencakup istirahat,
2.14 DIAGNOSA
Menu pertama
Makan pagi
- jaffle telur
- susu skim ( rendah lemak )
* selingan pagi = puding colat
Makan siang
- Bubur ayam alami (tanpa bumbu kuning)
- Telur rebus matang
- Pepes tahu putih telur
- Tumis buncis muda
- Jus melon
*selingan sore =agar-agar buah
Makan malam
- bubur tim saring
- sup (tofu,wortel,daun bawang,seledri,dada ayam)
- Abon tabur
- yoghurt
Menu ke dua
Makan pagi
- Sandwich dada ayam
- Teh manis
Makan siang
- Bubur tim udang
- Abon tabur
- Jus wortel
Makan malam
- Bubur tim saring
- Ayam bakar suwir( rendah bumbU)
- Sup brokoli
- Korma
- Air mineral
- Jus tomat
Menu hari ke tiga
Makan pagi
- Bubur kacang hijau
- Roti tawar
Makan siang
- Nasi tim
- Pepes tahu tempe
- Sup bayam
- Pepeya potong dengan taburan gulapasir
Makan malam
- Gado-gado rebus (rendah bumbu,tanpa timun)
- Jus sirsak
Makan siang
- Nasi tim
- Sup ayam makaroni (dada ayam,markoroni,wortel,seledri,daun
bawang,bawang putih
- Jus tomat
Makan malam
- Nasi tim
- Sapo tahu
- Jus pepaya
- Puding
KESIMPULAN
1. hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :
* hepatitis A
* hepatitis B
* hepatitis C
* hepatitis D
* hepatitis E
* kemungkinan hepatitis F dan G
3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan
kematian hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan
merangsang reaksi peradangan dan imun yang mencederai atau
menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel
mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang
terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan pembengkakan
interstisium. Respon imun yang timbul kemidian mendukung respon
peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi
langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel
yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps
dan aliran darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya
terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.
4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga
secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
5. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium prodromal
b. Stadium ikterus
c. Stadium pemulihan
6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting
karena sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus,
sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan
vaksinasi.
SARAN
1. biasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat
2. selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit
hepatitis
DAFTAR PUSTAKA