Fisiologi Jantung Normal Struktur dan fungsi jantung normal Sisi kanan jantung mengumpulkan darah miskin oksigen dari tubuh dan memompa darah ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen akan diperoleh oleh darah. Sisi kiri jantung membawa kembali darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke seluruh tubuh. Darah memberikan oksigen ke sel-sel tubuh, mengembalikan kembali darah miskin oksigen ke jantung. Pengertian • Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh besar dekat jantung • Nama lain : congenital heart defect, congenital heart malfomation, congenital cardiovascular disease, congenital cardiovascular defect, dan congenital cardiovascular malformation Gejala : • sianosis sentral (kebiruan pada lidah, gusi, dan mucosa terutama terjadi saat minum atau menangis) • penurunan perfusi perifer (tidak mau minum, pucat, dingin, dan berkeringat disertai distres nafas) • takipneu > 60x / menit(terjadi setelah beberapa hari atau minggu Penyebab • Faktor penyebab PJB terutama terdapat selama dua bula pertama kehamilan – Obat-obatan misalnya thalidomide – Rokok – Radiasi pada kehamilan muda – Kurang gizi – Alkohol – Genetik – Infeksi virus : Rubela dan lainya Efek alkohol terhadap perkembangan janin Kebocoran jantung • Kebocoran di septum antara dua serambi atas jantung maka disebut sebagai defek septum atrium (ASD = atrial septal defect). • Kebocoran di septum antara dua bilik jantung maka disebut defek septum ventrikel (VSD = vertricular septal defect). Klasifikasi PJB 1. Penyakit jantung bawaan tipe non-sianotik ASD VSD 2. Penyakit jantung bawaan tipe sianotik Tetralogi Fallot (TOF) VSD = vertricular septal defect Manifestasi klinik : • Sesak nafas pada waktu makan dan minum atau tidak mampu menghabiskan makanan dan minumnya. • Fisik bayi tampak kurus • Sesak napas • kebiruan • Gagal tumbuh • dan banyak keringat. • Sering terjadi infeksi saluran nafas bagian bawah Assesment gizi • Antropometri – Gizi buruk / kurang – Gagal tumbuh ( stanting) Biokimia • Kalium • Natrium • Clor • Magnesium • Zink • Glukosa darah • Profil lipid • Ureum • Kreatinin Lanjutan asesment............ • Klinik /fisik – Terdapat keluhan seperti gejala sesak napas, biru, banyak keringat, oedema dan kelelahan. – Tekanan darah normal atau tinggi • Riwayat makan – Kekurangan asupan makan • Riwayat personal – Adanya keluarga yang menderita Diagnosa gizi • Domain intake – NI.2.1 asupan oral tidak adekuat – NI.5.2 malnutrisi – NI.5.1 peningkatan kebutuhan zat gizi • Domain klinis – NC.2.2 perubahan nilai lab terkait gizi (sebutkan) – NC.3.1 berat badan kurang – Prediksi IOM (sebutkan) • Domain perilaku – Tergatung orang tuanya/pengasuhnya INTERVENSI GIZI Tujuan diet • Menunjang tumbuh kembang anak secara optimal dengan memberikan makanan sesuai kebutuhan tanpa memberatkan kerja jantung. • Mengurangi retensi gatam/air bila ada edema dan menurunkan tekanan darah bila ada hipertensi. • Menyiapkan pasien agar dalam kondisi baik untuk tindakan operasi Syarat • Energi 120 -160 kkal/kgBB/hari atau dihitung berdasarkan BBI berdasar TB aktual X kebutuhan energi sesuai RDA sesuai usia tinggi. • Protein 10-15 % atau 3-4 gr/kgBB/hari, pada keadaan gagal jantung diberikan 1-2 gr/kgBB/hari • Lemak 35-50% (utamakan yang mengandung MCT : minyak kelapa, jagung, kacang, matahari) Lanjutan syarat.... • Karbohidrat 35-55 % (utamakan KH polimer, karena osmolaritas rendah menghasilkan energi yang lebih banyak. Sumber KH polimer : tepung beras, terigu, kentang, jagung, ubi, sagu, dll • Natrium < 1 mEq/100 kkal, pada bayi ± 2 mEq/kgBB/hari untuk mencegah hiponatremia dan gangguan pertumbuhan. Bayi dengan PJB berat dan GJK diberi formula rendah Na dan pada anak diberi makanan biasa rendah Na. Lanjutan syarat.... • Kalium, perlu penambahan K jika diberi pengobatan diuretik untuk menjaga keseimbangan. • Multivitamin sesuai AKG • Serat cukup • Cairan sesuai sesuai derajat kelainan jantung. Edukasi dan konseling • Bila bayi tidak menangis saat lapar maka ibu harus lebih memperhatikan jadwal dan cara pemberiannya. • Bayi denga PJB biasanya tidak mampu makan dan minum dalam porsi besar karena mudah lelah dan kapasitas lambung kecil serta nafsu makan rendah. • Pemberian diet dengan porsi kecil dan sering, berikan makanan padat gizi Efek samping obat terhadap zat gizi obat Efek samping Furosemide K, Na, Cl, Mg, Ca menurun Captopril K meningkat, Na dan Zn menurun Digoksin Mg meningkat Chlorothiazid K, Zn, Mg menurun Propranolol Hypoglikemia, hyperlipidemia spironolaktone K, Mg, ureum dan kreatinin meingkat, Na menurun Monitoring dan Evaluasi Gizi • Perubahan status gizi jika sebelumnya tidak normal. • Perubahan asupan energi, lemak jenuh dan kolesterol. • Perubahan nilai laboratorium kearah normal • Perubahan tekanan darah jika sebelumnya tidak normal. • Klien dapat menjelaskan pola makan seimbang serta penerapannya pada pengaturan makanan sehari. Rencana Tindak Lanjut • Simpan data hasil konseling pada arsip sesuai SOP setempat. • Ingatkan klien waktu kunjungan selanjutnya 24 – 48 jam sebelumnya (lewat telpon) • Pada kunjungan selanjutnya dilakukan proses asuhan gizi kembali hingga tujuan tercapai. • Apabila tujuan belum tercapai maka kunjungan ulang dapat dilakukan kembali. TERIMA KASIH