Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GIZI OLAHRAGA

Pengaruh

Pemberian Taurin dan Kafein

Terhadap VO2max dan Pemulihan Denyut


Nadi Pasca Treadmill Pada Atlet Baseball

Pembimbing : Susi Tursilowati, SKM, MScPH

Di susun oleh :
Kelompok
Ina Mutmainah

(P1337431214005)

Endang Oktaviani

(P1337431214012)

Rizky Pratama S

(P1337431214031)

Erviana Dyah P

(P1337431214034)

Isna Marufiani Dewi

(P1337431214042)

Anjas Kusumarani

(P1337431214043)

PRODI DIV GIZI SEMESTER 5


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Minuman suplemen yang mengandung taurin dan kafein banyak
beredar di pasaran dengan berbagai merek dagang. Tidak sedikit orang
yang rajin mengkonsumsi minuman ini tanpa mengetahui efek samping
akibat penggunaan minuman ini. Minuman energi yang dipasarkan di
Indonesia tidak mencantumkan indikasi peggunaan dan informasi tentang
siapa saja yang cocok meminumnya, selain itu tidak mencantumkan
kontra indikasi atau peringatan akan bahaya minuman tersebut. Minuman
ini berpengaruh terhadap kerja sistem kardiovaskuler, terutama pada otot
jantung dan vasokonstriksi pembuluh darah. Diduga yang mempengaruhi
hal tersebut adalah taurin dan kafein. Taurin dan kafein merupakan
suplemen yang dapat membantu meningkatkan performa atlet.
Salah

satu

kandungan

minuman

berenergi

atau

suplemen

penambah energi adalah taurin. Taurin adalah asam amino yang


mengandung sulfur dan merupakan suatu nutrisi esensial pada banyak
spesies. Taurin memiliki beberapa fungsi penting, salah satunya adalah
pada jantung dapat mencegah ketidakteraturan dari denyut jantung, pada
hati membantu meningkatkan eliminasi dari kolesterol, sebagai fasilitator
dalam transportasi sodium, potassium, dan memungkinkan ion kalsium
serta magnesium keluar dan masuk ke dalam sel, senyawa ini juga dapat
meningkatkan performa dari para atlet.
Salah

satu

kandungan

kopi

adalah

kafein.

Kafein

dapat

mempengaruhi sistem saraf pusat disebabkan oleh kemampuan kafein


dalam memblok reseptor adenosin. Peningkatan katekolamin plasma yang
disebabkan oleh kafein akan memberikan efek meningkatkan frekuensi
dan kekuatan denyut jantung. Kafein yang juga terdapat pada minuman
stimulan kopi, digolongkan sebagai obat stimulan susunan saraf otak.
Penggunaan kafein dalam dosis terapi akan meningkatkan kewaspadaan,
mengurangi kantuk dan rasa lelah ,mempercepat daya berpikir, namun

berkurang dalam kemampuan untuk pekerjaan yang membutuhkan


koordinasi otot yang halus.
Dalam bidang keolahragaan, kafein dan taurin banyak digunakan
sebagai stimulan selama melakukan aktivitas berat karena banyak
penelitian

yang

mengungkapakan

bahwa

kafein

dan

taurin

dapat

meningkatkan daya tahan bila dikonsumsi sebelum olahraga jangka


panjang. Atlet juga membutuhkan ketahanan fisik yang kuat sehingga
memiliki tingkat VO2 max yang baik merupakan suatu keharusan.
Olahraga membutuhkan daya tahan jantung-paru yang menggambarkan
kapasitas untuk melakukan aktivitas secara terus menerus dan dalam
waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Berdasarkan latar belakang tersebut, pada makalah ini akan dibahas
bagaimana pengaruh pemberian taurin dan kafein terhadap VO 2max dan
pemulihan denyut nadi pasca treadmill pada atlet basebaall.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengaruh pemberian taurin terhadap VO2max dan
pemulihan denyut nadi pasca treadmill pada atlet basebaall?
2. Bagaimana pengaruh pemberian kafein terhadap VO2max dan
pemulihan denyut nadi pasca treadmill pada atlet basebaall?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian taurin terhadap VO2max
dan pemulihan denyut nadi pasca treadmill pada atlet basebaall
2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kafein terhadap VO2max
dan pemulihan denyut nadi pasca treadmill pada atlet basebaall
D. Manfaat
Makalah

ini

dapat

dijadikan

bahan

untuk

meningkatkan

pengetahuan bagi atlet basebaall dan meningkatkan pengetahuan di


dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menjadi referensi tambahan
untuk ilmu pengetahuan tentang gizi olahraga.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGERTIAN MASALAH
1. Atlet
Atlet adalah olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau
pertandingan (kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan). Dalam beberapa cabang
olahraga tertentu, atlet harus mempunyai kemampuan fisik yang lebih tinggi dari ratarata.
2. Taurin
Taurin merupakan sebuah asam amino yang dibutuhkan untuk membangun
protein. Taurin adalah bentuk asam amino yang memiliki sejumlah manfaat dalam
pembentukan energi, membantu tubuh menjadi lebih segar dan bugar. Zat taurin
banyak ditemukan dalam organ otak, jantung, dan otot-otot. Taurin berasal dari
sejumlah sumber alami yang sehat seperti ikan, daging merah, dan susu. taurin dalam
jumlah kecil juga terdapat dalam beragam jenis sayuran. Selain dari sumber alami,
taurin juga bisa diperoleh dari ekstraksi yang bersifat sintetis. Biasanya, sumber
sintetis ini lebih banyak digunakan dalam industri pembuatan minuman energi dan
minuman bersoda.
3. Kafein
Kafein adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit
yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Alkaloid xantin
bertujuan untuk melawan penyakit atau hewan yang menyerang bagian tubuh tanaman
itu sendiri. Jadi kafein bisa menjadi racun bagi serangga atau penyakit yang
menyerang tanaman. Namun jika manusia mengkonsumsi zat kafein dari buah atau
bagian tanaman tertentu maka bisa meningkatkan efek pada sistem syaraf. Kafein juga
dipercaya menimbulkan efek positif dan negatif terhadap kesehatan manusia. Kafein

mudah didapat dari kopi, coklat, teh, minuman bersoda, es krim, minuman berenergi,
permen, dan masih banyak lagi.
4. VO2max
VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia
pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu
tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau
milliliter/menit/kg berat badan.
Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mengubah energi
makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap dipakai untuk kerja tiap
sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat. Sel
otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam
latihan membutuhkan lebih banyak oksigen dan menghasilkan CO2. Kebutuhan akan
Oksigen dan menghasilkan CO2 dapat diukur melalui pernafasan kita. Dengan
mengukur jumlah oksigen yang dipakai selama latihan, kita mengetahui jumlah
oksigen yang dipakai oleh otot yang bekerja. Makin tinggi jumlah otot yang dipakai
maka makin tinggi pula intensitas kerja otot.
Tingkat Kebugaran dapat diukur dari volume Anda dalam mengkonsumsi
oksigen saat latihan pada volume dan kapasitas maksimum. Kelelahan atlet yang
dirasakan akan menyebabkan turunnya konsentrasi sehingga tanpa konsentrasi yang
prima terhadap suatu permainan, sudah hampir dipastikan kegagalan yang akan
diterima.
Cepat atau lambatnya kelelahan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari
kapasitas aerobik atlet yang kurang baik. Kapasitas aerobik menunjukkan kapasitas
maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2Max). Dan seperti kita tahu,
oksigen merupakan bahan bakar tubuh kita. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam
melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan.
Dan semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan
semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan
kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen
dalam liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan

dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet
yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.
VO2max (ml/kg/min) = 2.94 x T + 7.65

5. Denyut Nadi
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombangdarah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi sering
diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung.
a. Denyut Nadi Maksimal (Maximal Heart Rate)
Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada
saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal
digunakan rumus 220-umur.
b. Denyut Nadi Iatihan
Denyut nadi latihan dilakukan pengukuran setelah menyelesaikan satu set latihan
dan ini bisa memantau intensitas latihan yang telah ditetapkan sebelumnya.
c. Denyut Nadi Istirahat (Resting Heart Rate)
Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi yang diukur saat istirahat dan tidak
setelah melakukan aktivitas. Pengukuran denyut nadi ini dapat menggambarkan
tingkat kesegaran jasmani seseorang.pengukuran ini dilakukan selama 10 sampai
15 detik.
d. Denyut Nadi Pemulihan (Recovery Heart Rate)
Denyut nadi pemulihan adalah jumlah denyut nadi permenit yang diukur setelah
istirahat 2 sampai 5 menit.pengukuran ini diperlukan untuk melihat seberapa cepat
kemampuan tubuh seseorang melakukan pemulihan setelah melakukan aktivitas
yang berat.
2.2 FAKTOR PENYEBAB
Dalam penelitian ini pengaruh pemberian taurin dan kafein yang di berikan
dalam bentuk minuman kopi dan teh hitam memiliki beberapa efek bagi tubuh.

Minuman kopi yang mengandung kafein sebanyak 130-300 mg per hari dapat
meningkatkan VO2max. Beberapa penelitian mengenai efek minuman berenergi yang
mengandung kafein, taurin, dan senyawa lain dapat meningkatkan VO2max dan
mempercepat denyut nadi.
Menurut Maurice (2001) bahwa taurin dan kafein dalam minuman akan
merangsang system syaraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme di otot
Mekanismenya melalui pengaktifan kerja syaraf yang menghasilkan percepatan
denyut nadi untuk memompa darah dan oksigen. Kafein sebagai zat ergogenik
memiliki beberapa mekanisme dalam meningkatkan VO2max yaitu : meningkatkan
mobilisasi kalsium intraselular dan meningkatkan sensitivitas reseptor kalsium pada
otot sehingga meningkatkan kekuatan dan kontraktilitas dari otot, meningkat kan
cAMP yang merangsang lipolisis dan pada akhirnya meningkatkan ketahanan otot
selama latihan panjang,

menginhibisi reseptor adenosin sehingga menghambat

persepsi lelah (Dodd, 1993), menyebabkan relaksasi otot polos pernapasan dan
menyebabkan takikardi , sehingga terjadi peningkatan ambilan oksigen dari paru-paru
dan peningkatan curah jantung akibat peningkatan heart rate. Efek yang didapat pada
penelitian dikarenakan kandungan kafein yang terdapat dalam teh hitam ini bersifat
akut. Intinya, teh hitam mempengaruhi beberapa faktor yang menentukan nilai
VO2max, yaitu fungsi kardiovaskular dan fungsi paru dari pengkonsumsi.
Secara teori, VO2max dipengaruhi oleh fungsi paru, fungsi kardiovaskuler,
kapasitas pengangkutan oksigen, komposisi tubuh, dan otot skeletal. Mekanisme
utama dalam peningkatan VO2max dengan aktivitas fisik adalah peningkatan aliran
darah. Peningkatan VO2max yang disebabkan karena melakukan aktivitas fisik lebih
dipengaruhi oleh peningkatan curah jantung maksimal dengan systemic A-V O2
difference.
Dalam meningkatkan cardiac output, kafein dalam kopi bekerja dengan
meningkatkan volume sekuncup jantung dengan cara peningkatan denyut jantung.
Peningkatan frekuensi denyut jantung menyebaban denyut nadi juga cenderung lebih
tinggi dan pemulihan denyut nadi menj2adi lebih lambat.
2.3 METODE
1. Jenis/Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan


metode penelitian Randomized Clinical Trial (RCT). Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berkisar 20 orang berkelamin laki-laki
dengan usia 18-30 tahun, IMT berkisar 17-30 kg/mm 2, Tekanan darah sistol 100
mmHg sampai 150 mmHg dan Diastol 50 mmHg sampai 100 mmHg, dan
prosedur latihan fisik Modified Bruce Treadmill Test. Dalam penelitian ini yang
berperan sebagai variabel kontrol ada kelompok yang tidak di beri perlakuan
dalam hal ini yaitu kopi dan teh hitam sedangkan sebagai variabel bebas ada
kelompok yang mendapat perlakuan diberi kopi dan teh hitam.
2. Metode Pengambilan Data
a. Primer
Merupakan informasi utama dalam penelitian meliputi seluruh data
kuantitatif yang di peroleh melalui kegiatan observasi, dokumentasi dan
wawancara.
Observassi
Dalam penelitian ini data yang termasuk pengumpulan data melalui
observasi adalah jenis kelamin, IMT, VO2max , denyut nadi, dan

tekanan darah.
Wanwancara
Dalam penelitian ini data yangtermasuk pengumpulan data melalui

wawancara adalah umur.


Dokumentasi
Dalam penelitian ini data yangtermasuk pengumpulan data melalui
dokumentasi adalah data-data yang terkait dengan penggunaan

program komputer.
b. Sekunder
Berupa materi-materi atau teori-teori yang di gunakan untuk penelitian.
3. Metode Analisis Data
Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan uji T-paired test untuk
data yang di dapat dari Bruce Treadmill Test Protocol, uji Shapiro-Wilk untuk
menguji kenormalan data dari pengaruh pemberian teh hitam terhadap VO2max
dan waktu pemulihan denyut nadi, uji regresi linear untuk mengetahui perkiraan
denyut nadi kembali mencapai normal kembali, Analisis statistik dilakukan
dengan program SPSS, analisis univariat dan bivariat untuk data yang didapat dari
pengukuran denyut nadi dan tekanan darah menggunakan stetoskop dan
sphygmomanometer.
8

BAB III
PEMBAHASAN
Kafein adalah salah satu zat yang paling banyak digunakan untuk menimbulkan efek
stimulansia dengan menghambat kerja adenosin. Adenosin adalah zat kimia di otak yang
merangsang terjadinya tidur. Jika dihambat, maka tubuh mengira sedang terjadi situasi
darurat sehingga tetap terjaga dan melepaskan adrenalin. Selanjutnya ia akan merangsang
sistem saraf pusat agar meningkatkan kewaspadaan dan bersifat melebarkan pembuluh darah.
Akibatnya, tekanan darah dan frekuensi denyut jantung dapat meningkat. Tubuh juga
melepaskan dopamin, yang menimbulkan rasa rileks.
Efek jangka pendek kafein mencapai jaringan dalam waktu lima menit dan tahap
puncak mencapai darah dalam waktu 50 menit, frekuensi pernafasan, urin, asam lemak dalam
darah, asam lambung bertambah disertai peningkatan tekanan darah. Kafein mempunyai efek
ergogenik yang dapat meningkatkan kemampuan repetisi pada latihan otot, tetapi tidak
mempunyai efek pada kekuatan maksimal otot bila diminum sebelum latihan (aldrian, 2013).
The Australian Institute of Sport menemukan bahwa kafeian dapat merangsang otot
menggunakan lemak sebagai bahan dasar. Studi lain di University of Pittsburg juga
menemukan hasil serupa, bahwa kafein memiliki kemampuan untuk melepaskan lemak dari
jaringan adiposa sehingga lebih mudah terbakar. Menurut Bosquet (2010) konsumsi kafein
dibanding konsumsi placebo sebelum latihan menghasilkan peningkatan pembakaran lemak
tubuh 145 mg/mol banding 120mg/mol, serta rata-rata kemampuan daya atlet endurans
meningkat dari 123menit menjadi 131 menit. Kafein akan terus memberikan pengaruh dalam
tubuh selama belum diekskresi. Takaran 200-600 mg kafein (3-5 mg/kg BB atau setara
dengan 2-3 cangkir kopi) yang diminum 30 sampai 45 menit sebelum latihan adalah takaran
dalam batas aman bagi atlet. Kafein diabsorbsi secara cepat melalui usus ke pembuluh darah
dan membutuhkan waktu 20-50 menit untuk mencapai kadar puncak plasma.Tingkat kafein
dalam darah yang mencapai otak akan menunjukkan besarnya efek yang ditimbulkan pada
tubuh. Normalnya SSP dirangsang dalam waktu 40-60 menit (Erowid, 2014)
Ada banyak pertentangan dalam penggunaan minuman berenergi karena kandungan
kafeinnya yang tinggi. Namun, yang menjadi masalah sesungguhnya bukan hanya kafein

saja. Saat ini, banyak minuman berenergi yang mengandung banyak campuran untuk
meningkatkan efek bugar. Seperti taurin.
Taurin adalah asam amino yang berfungsi dalam pengaturan detak jantung, kontraksi
otot, dan tingkat energi. Taurin juga dapat menurunkan kadar kolesterol serta meningkatkan
aliran darah dan oksigen ke sel jantung. Meski demikian, taurin dapat diproduksi secara alami
oleh tubuh dalam jumlah cukup sehingga tidak perlu tambahan dari luar.
Kombinasi taurin dan kafein yang terdapat dalam minuman berenergi akan
merangsang sistem saraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme (reaksi untuk menghasilkan
energi) pada otot. Mekanismenya melalui pengaktifan kerja saraf yang menghasilkan
percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan oksigen, kemudian menstimulasi
peningkatan kadar gula darah di dalam tubuh. Jadi dari hal tersebut telah terlihat jelas bahwa
fungsi kafein dan taurin pada minuman berenergi ialah sebagai perangsang (stimulan) yang
akan menghasilkan energi baru, sebagaimana yang dirasakan seseorang yang meminumnya.
Dari hasil analisis terhadap perubahan denyut nadi, diketahui bahwa sampel yang
melakukan latihan tanpa pemberian minuman suplemen, mengalami peningkatan denyut nadi
sebanyak 16 orang dari total 22 sampel (72,7%). Peningkatan denyut nadi terbesar adalah 34
kali permenit, peningkatan denyut nadi suplemen, mengalami peningkatan denyut nadi
sebanyak 18 sampel (81,8%) dimana peningkatan denyut nadi terbesar adalah 38 kali
permenit dan peningkatan nadi terkecil adalah 2 kali permenit
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian minuman suplemen akan meningkatkan
denyut nadi. Menurut Maurice (2001) bahwa taurin dan kafein dalam minuman akan
merangsang system syaraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme di otot. Mekanismenya
melalui pengaktifan kerja syaraf yang menghasilkan percepatan denyut nadi untuk memompa
darah dan oksigen.
Berdasarkan jurnal yang kami dapat, menunjukkan bahwa ada pengaruh secara nyata
dari konsumsi minuman kopi yang mengandung kafein sebanyak 80-150 mg sebelum
melakukan aktivitas fisik terhadap VO2max. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada jurnal
yang kami dapat sesuai dengan teori kafein sebagai zat ergogenik. Kafein dan taurin sebagai
zat ergogenic memiliki beberapa mekanisme dalam meningkatkan VO2max yaitu : mobilisasi
kalsium intraseluler, meningkatkan CAMP, antagonis reseptor adenosine.

10

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari jurnal yang telah kelompok kami resume, kami dapat menyimpulkan bahwa
pemberian kafein dan taurin dapat mempengaruhi VO2max dan pemulihan denyut nadi pasca
treadmill pada atlet baseball, karena kombinasi antara taurin dan kafein pada minuman
berenergi berfungsi sebagai perangsang/stimulan yang akan menghasilkan energi baru,
sebagaimana yang dirasakan oleh peminumnya. Pengaruh yang ditimbulkan kafein adalah
peningkatan kemampuan daya atlet endurans selama 8 menit dari kemampuan rata-rata 123
menit menjadi 131 menit.

11

DAFTAR PUSTAKA

Amelia N, Abrori C, Narwanto I. 2015. Pengaruh Minuman Kopi


terhadap VO2max dan Pemulihan Denyut Nadi pasca
Melakukan Treadmill. E-Jurnal Pustaka Kesehatan. Vol 3 (no 2)
Kurniawaty E, Sumaputra A. 2008. Pengaruh Minuman yang
Mengandung Taurin dan Kafein Sebelum Olahraga
terhadap Perubahan Denyut Nadi dan Tekanan Darah pada
Atlet Baseball PON 2008 Propinsi Lampung. Lembaga
Penelitian Universitas Lampung

12

Anda mungkin juga menyukai