Disusun oleh :
MUTIA AZMI (221013241055)
SYARIFAH RAISYA NAZIHA
(221013241139) IGNASIA EMILIANA
BUNGA (221013241138) AHMAD
FARHAN HAZIQ (221013241117)
M.RIZKI HIDAYATULLAH (22103241060)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat allah swt yang telah
memberikan kesehatan , rahmat dan karunia -Nya Kepada kami
sehingga dapat mempermudah urusan kami untuk dapat
menyelesaikan tugas kelompok makalah ini dengan sebaik – baiknya.
Makalah tentang Nutrisi dan gizi dalam olahraga ini kami susun
sebagai tugas kelompok Mata Kuliah Olahraga.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami
masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi
maupun tata bahasa.
Kata pengantar……………………………………………………1
Daftar isi……………………………………………………………2
Latar belakang…………………………………………………….3
Rumusan masalah ……………………………………………….4
Tujuan penulisan…………………………………………………5
A.peran nutrisi pada olahraga………………………………… 6
B. Olahraga dan nutrisi………………………………………….7
C.Jenis” suplemen yg di butuhkan…………………………….8
D.kebutuhan zat gizi……………………………………………..9
E. Jenis” gizi yg di butuhkan…………………………………….10
F.sistem energi dalam olahraga………………………………..11
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENULISAN
6. Vitamin C
Vitamin C perlu dikonsumsi bersama karbohidrat untuk meningkatkan
penyerapannya. Sumber vitamin C utama ialah buah-buahan. Vitamin C
membantu memproduksi ATP yang berfungsi untuk penyembuhan luka.
Dan merupakan kofaktor untuk membentuk kolagen dan memperbaiki
otot.
Menurut RDS Amerika Serikat, 90 mg vitamin C sudah cukup untuk
mencegah timbulnya penyakit. Atlet harus mengonsumsi vitamin C
minimal 4,000-8,000 mg sehari. Vitamin C baik dikonsumsi selama
latihan berlangsung dan setelah latihan.
7. Coenzyme Q10 (CoQ10)
CoQ10 merupakan enzim yang dapat menghilangkan asam laktat
yang menumpuk di tubuh. Enzim ini juga sangat penting untuk
kesehatan jantung. CoQ10 menjaga jantung tetap berdetak saat
“stres” pada latihan atletik. Bentuk paling baik dari CoQ10 ialah
ubiquinone (bukan ubiquinol karena ia memasuki aliran darah
namun tidak memasuki sel- sel tubuh). Pastikan untuk tidak
mengonsumsi CoQ10 bersamaan dengan minyak ikan atau
suplemen dengan dasar minyak, karena akan menggangu
penyerapannya. Dosis yang dianjurkan adalah 100-200 mg
sehari. Jika Anda adalah seorang atlet, Anda dapat meningkatkan
dosis CoQ10 ketika mendekati pertandingan karena sangat efektif
untuk meningkatkan kinerja, daya tahan, kekuatan dan
pemulihan. Enzim ini baik dikonsumsi setelah latihan dan hindari
dikonsumsi mendekati jam tidur karena akan menstimulasi energi
terutama di jantung.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis makronutrisi yang mempunyai fungsi
utama untuk menyediakan energi bagi tubuh. Di dalam tubuh baik kerja
otot dan kerja otak keduanya akan mengunakan karbohidrat sebagai
sumber energi utamanya. Pembakaran gram karbohidrat akan
menghasilkan energi sekitar 4 kkal. Di dalam tubuh, karbohidrat akan
tersimpan di dalam otot dan hati dalam bentuk glikogen dan di dalam
darah dalam bentuk glukosa. Dengan mengkonsumsi karbohidrat yang
cukup, ketiga s1mpanan tersebut secara total akan mampu untuk
menyimpan sekitar 0.51 kg karbohidrat dan dapat menyediakan energi
sebesar 2040 kkal. Simpanan energi sebesar ini akan cukup untuk
mendukung aktivitas fisik intensitas tinggi selama hampir 100
karbohidrat
Menit. Simpanan karbohidrat tubuh merupakan salah satu faktor yang
menjadi penentu performa olahraga, atlet dengan simpanan karbohidrat
yang kecil akan memiliki performa dan daya tahan yang terbatas dan
akan cepat merasa Ieiah sedangkan atlet dengan simpanan karbohidrat
yang besar akan memiliki performa dan daya tahan yang lebih tinggi
Karena
Simpanannya yang terbatas di dalam kompleks, sedangkan karbohidrat
sederhana hanya sebagian kecil saja (< 10 %).
2. Lemak
Lemak adalah cara yang paling efisien untuk menyimpan energi.
Makanan berlemak diuraikan dan diserap dalam usus kecil. Kemudian
bergerak melalui lymphatic, sistem pada pembuluh kecil yang
membawa dan menyaring pembuangan sel. Lemak tersebut pada
akhirnya dibuang kedalam sirkulasi untuk dibawa dalam gumpalan
(chylomicron) ke sel untuk energi atau jaringan adipose untuk disimpan
Karbohidrat yang berlebihan atau protein dapat diubah menjadi lemak
dan disimpan dalam jaringan adipose.
Tubuh memiliki berbagai cara untuk mendapatkan lemak, tetapi hanya
satu cara yang baik untuk membuangnya yaitu melalui aktivitas fisik.
Lemak merupakan komponen yang penting dari dinding sel, insulasi
vital dalam system syaraf, penduhulu dari komponen penting seperti
harmon, dan penyerap goncangan pada organ dalam Lemak dapat
menjadi bahan bakar yang paling efektif untuk melakukan aktivitas fisik,
khususnya pada otot yang telah menjalani latihan daya tahan. Lemak
terdapat dalam beberapa bentuk, termasuk triglyserida dan kolesterol.
Lemak triglyserida dibentuk oleh tiga asam lemak dan glycerol Asam
lemak dapat berupa lemak jenuh atau lemak tak jenuh. Lemak tidak
jenuh sangat disarankan karena dapat mempermudah sintesa
kolesterol. Jumlah lemak dalam makanan yang dibutuhkan seorang atlet
berkisar antara 20 – 25% dari total energi. Asam lemak esensial harus
terdapat di dalam diet, sementara lemak jenuh harus direstriksi tidak
lebih dari 10% intake energi. Lemak dalam tubuh berperan sebagai
sumber energi terutama pada olahraga dengan intensitas sedang dalam
waktu lama, lemak dapat berupa lemak jenuh atau lemak tak jenuh.
Lemak tidak jenuh sangat disarankan karena dapat mempermudah
sintesa kolesterol. Jumlah lemak dalam makanan yang dibutuhkan
seorang atlet berkisar antara 20 – 25% dari total energi. Asam lemak
esensial harus terdapat di dalam diet, sementara lemak jenuh harus
direstriksi tidak lebih dari 10% intake energi. Lemak dalam tubuh
berperan sebagai sumber energi terutama pada olahraga dengan
intensitas sedang dalam waktu lama, misalnya olahraga endurance.
3. Protein
Protein bukanlah sumber utama energi saat beristirahat atau
berolahraga, jarang berjumlah lebih dari 5 hingga 10% kebutuhan
energi, tapi bila seseorang berlatih keras sambil melakukan diet untuk
mengurangi berat badan, tubuh merasa lapar dan mulai menggunakan
jaringan protein sebagai energi. Untuk menghindari berkurangnya
jaringan otot dan untuk mencapai hasil latihan,
pastikan pemasukan protein dan energi yang memadai. Pemasukan
protein yang berlebihan, yang sering disertai dengan lemak (telur,
daging, ikan, inggas, produk susu) menghasilkan simpanan energi
dalam bentuk lemak Protein tidak memiliki dampak besar terhadap
energi, tetapi diet atlet harus cukup protein yang diperlukan untuk
penyembuhan dan pertumbuhan otot.
Keseimbangan elektrolit:
Air merupakan komponen yang terbesar dalam tubuh manusia, dimana
proporsinya mencapai 60 -70 % berat badan orang dewasa, karena itu
air diperlukan oleh tubuh terutama bagi mereka yang melakukan
aktivitas olahraga atau kegiatan yang berat. Cairan tubuh selain
mengandung air juga mengandung bahan lain yang diperlukan oleh
tubuh seperti elektrolit.
Pemberian air dan elektrolit pada atlet bertujuan untuk mencegah
dehidrasi dan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat membahayakan
tubuh. Dehidrasi berat dapat membawa kematian, oleh karena itu setiap
atlet terutama pada olahraga daya tahan harus menyadari pentingnya
minum sebelum, selama, dan sesudah melaksanakan kegiatan
olahraga.