2
Atlet membutuhkan berbagai
suplemen untuk menunjang
kebutuhan tubuh selama menjalani
latihan berat. Suplemen yang
dibutuhkan untuk atlet adalah
suplemen yang dapat
meningkatkan energi,
memperbaiki otot,
memaksimalkan kerja otot serta
fungsi jantung.
Asam Lemak Omega-3
Merupakan suplemen yang saat ini sangat diminati di pasaran. Asam lemak omega-3
berfungsi untuk kesehatan kardiovaskular, meningkatkan profil lipid, meningkatkan
fungsi otak dan fungsi mental, serta sebagai anti-inflamasi yang kuat tanpa efek samping
yang berbahaya seperti obat bebas.
Atlet dan orang-orang dengan tujuan meningkatkan komposisi tubuh bisa memulainya
dengan 3.000 mg omega-3 dibagi menjadi 2-3 dosis (kadar asam lemak omega-3 ini
bertahan dalam tubuh sekitar 8 jam). Dosisnya dapat ditingkatkan hingga 6.000 mg per
hari.
Vitamin B dapat membantu meningkatkan mood serta berfungsi untuk detoksifikasi yang
dibutuhkan atlet setelah melakukan latihan berat. Proses membangun dan memperbaiki
otot (pengolahan protein) menghabiskan vitamin B yang ada di tubuh, sehingga para
atlet membutuhkan asupan vitamin B tambahan.
Hindari vitamin B dalam bentuk hidroklorida (HCL) karena tidak dapat diserap tubuh.
Pastikan Amengonsumsinya pada pagi hari. Produksi urine Anda mungkin akan
berwarna kuning hingga kuning pekat.
Magnesium merupakan salah satu dari tiga suplemen yang direkomendasikan untuk atlet,
karena merupakan elemen penting dalam sistem biologis dan sebagian atlet cenderung
kekurangan zat ini.
Suplemen ini baik dikonsumsi setelah latihan dengan perut kosong. Setiap individu
membutuhkan 600 mg sehari, dan pada atlet dengan latihan berat membutuhkan hingga
2.000 mg per hari.
Vitamin D dihasilkan oleh tubuh ketika terpapar oleh sinar matahari, dan kebanyakan dari kita
tidak memproduksinya dalam jumlah yang cukup walaupun kita sering terpapar matahari.
Selain bekerja dengan kalsium untuk meningkatkan kepadatan tulang, vitamin D membantu
mengurangi peradangan, risiko kanker usus besar dan payudara, meningkatkan mood dan
kesehatan pernapasan bagian atas, serta memungkinkan otak untuk melepaskan melatonin
sehingga kita bisa tidur lebih nyenyak.
Vitamin D sebaiknya dikonsumsi malam hari sekitar 1 jam sebelum tidur. Bentuk yang paling
baik untuk diserap oleh tubuh adalah bentuk cair dan diletakkan di bawah lidah selama 30 detik.
Konsumsi protein sebanyak 20-30 gram per jam adalah dosis maksimal yang dapat dicerna oleh tubuh
(dosis protein yang dibutuhkan oleh tubuh adalah 0,8-1,4 gram per kilogram berat badan).
Terlalu banyak protein menyebabkan tubuh menjadi lebih asam, sehingga bisa memicu banyak masalah.
Tapi dengan mengonsumsi jumlah yang tepat, protein akan memberikan energi untuk memperbaiki
jaringan dan mengurangi nyeri otot.
Whey protein adalah jenis protein yang banyak dijual di pasaran dan sering digunakan oleh para atlet.
Protein kedelai bukanlah pilihan yang tepat karena merupakan rekayasa genetika dan rantai asam amino
yang paling rendah dalam membangun otot. Selain itu, protein kedelai meningkatkan kadar estrogen
yang dihindari para atlet.
Sumber vitamin C utama ialah buah-buahan. Vitamin C membantu memproduksi ATP yang
berfungsi untuk penyembuhan luka.
Dan merupakan kofaktor untuk membentuk kolagen dan memperbaiki otot. Menurut RDS
Amerika Serikat, 90 mg vitamin C sudah cukup untuk mencegah timbulnya penyakit. Atlet
harus mengonsumsi vitamin C minimal 4,000-8,000 mg sehari.
Sayuran Warna hijau dan segar seperti mengisyaratkan bahwa sayuran yang masih satu
keluarga dengan kubis, kailan, bungkul, dan bermanfaat bagi kesehatan karena memiliki
vitamin A, K dan B6 dengan level tinggi. Zat yang paling banyak di kandung oleh adalah
karoten dan flavonoid, yang tidak lain dan tidak bukan adalah antioksidan alami yang
terbaik.
Susu
Susu wajib untuk dikonsumsi para atlet. Susu dengan rendah lemak
dan tinggi protein, dan membuat kepadatan tulang serta massa otot
jadi lebih baik.
Pisang
air dadih atau air hasil endapan yoghurt punya fungsi yang tidak
banyak atlet menyadarinya. Air dadih punya protein tinggi serta
asam amino esensial yang baik. Hal tersebut akan membantu dalam
pembentukan otot serta penguatan tulang.
Efek samping penggunaan suplemen pada
olahragawan
Sebuah penelitian dalam British Journal of Sports Medicine pada Februari tahun 2018
mengatakan bahwa suplemen makanan memiliki peran dalam peningkatan performa atlet,
meskipun efeknya memang tidak terlalu besar. Suplemen makanan yang dikonsumsi haruslah
tepat dan sesuai dengan aturan, agar atlet mendapatkan manfaat yang ingin dicapai.
Sebenarnya kebutuhan nutrisi atlet bisa dipenuhi dengan menjaga pola makan sehat atau
menjalani diet khusus sesuai kebutuhan setiap orang.
belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahwa suplemen untuk atlet lebih baik daripada
sumber makanan dan minuman alami.
Akan tetapi, tidak ada larangan minum suplemen tertentu untuk membantu meningkatkan
performa dan fungsi organ tubuh. Jadi boleh saja minum suplemen untuk atlet, dengan catatan
Anda sudah berkonsultasi dengan dokter, pelatih, tenaga kesehatan, atau ahli herbal yang
terpercaya.
22 Presentation title 20XX
Bijak memilih suplemen untuk atlet
Saat ini, suplemen untuk atlet sudah sangat menjamur di pasaran. Dengan berbagai
merek dan keunggulannya masing-masing, berbagai macam produk ini membuat para
olahragawan bingung memilih suplemen yang tepat.
dalam melihat kandungan suplemen untuk atlet. Baca dengan baik komposisi yang
tertulis dalam kemasan.
Hal yang sangat penting untuk kita ingat, suplemen untuk atlet tidak bisa
menggantikan pola makan dan gaya hidup yang sehat dan seimbang. Jadi,
tetap konsumsi makanan sehat dan tambahkan suplemen hanya jika
dibutuhkan. Dan juga harus selalu berkonsultasi dengan tenaga medis
mengenai jenis suplemen untuk atlet yang aman dan tepat untuk
dikonsumsi. Jangan lupa tanyakan efek samping dan dosis suplemen yang
dibutuhkan.